Anda di halaman 1dari 55

TEKNIK RADIOGRAFI

GIGI

Trisna Budiwati, S.Si


2013
Fungsi Umum Gigi:
1.Bersama kelenjar liur, lidah, dan selaput
lendir melakukan pencernaan makanan
dalam rongga mulut baik secara kimiawi
maupun mekanik.
2.Membantu menentukan bentuk wajah
seseorang
3.Mempunyai peranan penting pada saat
berbicara
4.Melindungi jaringan-jaringan sekitarnya
5.Untuk estetika
Anatomi Gigi
• Mahkota : menonjol dari rahang
• Akar : tertanam dalam rahang
• Leher : antara mahkota dan akar
• Email : Email adalah jaringan yang
berfungsi untuk melindungi tulang
gigi dengan zat yang sangat keras
yang berada di bagian paling luar
gigi manusia, melapisi mahkota,
merupakan zat terkeras di dalam
tubuh.
• Dentin: lekukan utama pada ujung
gigi, menyerupai tulang
• Sementum : Semen merupakan
bagian dari akar gigi yang
berdampingan / berbaasan
langsung dengan tulang rahang di
mana gigi manusia tumbuh.
• Pulp : ruang rongga yang di
dalamnya terdapat pembuluh darah
kapiler dan serabut-serabut syaraf.
NOMENKLATUR GIGI
1. Cara Zsigmondy
Contoh:
5
Premolar 2 kanan atas =
Insisivus 1 kiri bawah = 1

*Penomoran Gigi Susu sama dengan Gigi Permanen, hanya saja jumlah
gigi rahang atas & rahang bawah masing-masing berjumlah 10, serta
penulisan angka diganti dengan angka romawi (I, II, III, dst)

2. Cara Amerika
Gigi Tetap

R 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 L
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

Contoh:
Caninus kanan bawah = 22
Insisivus 2 kiri atas = 7
*Aturan penulisan untuk gigi susu sama seperti gigi permanen,
namun jumlahnya berbeda&angka diganti menjadi angka
romawi.

3. Cara Palmer’s
Gigi Tetap → sama dengan penulisan Zsigmondy
Gigi Susu :

R EDCBA ABCDE L
EDCBA ABCDE

Contoh:
Insisivus 2 kanan atas = B
4. Cara Utrecht (Belanda)
S (Superior) = untuk gigi atas
I (Inferior) = untuk gigi bawah
d (dexter) = untuk gigi kanan
s (sinister) = untuk gigi kiri

Cara penulisan gigi permanen → huruf capital


Contoh: caninus kanan atas = CSd
molar 3 kanan bawah = M3Id

Cara penulisan gigi susu → huruf kecil


Contoh : Insisivus 1 atas kiri = i1Ss
Molar 2 atas kiri = m2Ss
5. Cara Applegate
Kebalikan dari cara Amerika
Gigi Tetap
R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 L
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17

Contoh : Premolar 2 kanan atas = 4


Aturan untuk gigi susu menyesuaikan gigi tetap, angka diganti
dengan angka romawi dan berjumlah total 20

6. Cara Haderup
Urutan angka seperti zsigmondy
Gigi Tetap + +
_ _
Contoh:
Premolar 2 kanan atas = 5+ Insisivus 1 kiri bawah = -1
Gigi susu caninus bawah kanan = 03- Molar 1 (susu) kiri bawah = -04

7. Cara Skandinavian (jarang digunakan dokter gigi)


+ = untuk gigi geligi atas
- = untuk gigi geligi bawah
Contoh :
Premolar 2 kanan atas = +5 Insisivus 2 kiri bawah = 2-

8. Cara G.B. Denton


Gigi Tetap Gigi Susu
2 1 b a

3 4 c d
Contoh:
Premolar 2 kanan atas = 2-5
9. Cara Dua Angka dari International Federation
Gigi Tetap
R 1 2 L
4 3

Contoh:
Premolar 2 kanan atas = 15

Gigi Susu
R 5 6 L
8 7

Contoh:
Caninus Kanan bawah = 83
Tujuan Radiografi Dental
1. To detect pathology associated with teeth and their supporting
structures, such as caries, periodontal disease and periapical pathology.
2. To detect anomalies/injuries associated with the teeth, their supporting
structures, the maxilla and the mandible.
3. To determine the presence/absence of teeth and to localize unerupted
teeth.
4. To measure the length of the roots of teeth before endodontic therapy.
5. To detect the presence/absence of radio-opaque salivary calculi and
foreign bodies.
6. To detect anomalies/injuries/pathology of adjacent facial structures.
7. To evaluate skeletal and/or soft tissues before orthodontic treatment.
8. To monitor the progression of orthodontic treatment and dental disease.
9. To enable a preoperative assessment of skeletal and soft tissue
patterns before orthognathic surgery.
10.To assess bony healing and effectiveness of surgical treatment of the
patient postoperatively.
Indikasi Pemeriksaan
• Cacat Bawaan
a. Anomali Ukuran, makrodontia dan mikrodontia
b. Anomali Bentuk, geminated teeth, fused teeth, hutchinson teeth, dan
mulberry teeth
c. Anomali jumlah, anodontia dan supernumerary teeth

• Kelainan Pertumbuhan&Perkembangan
a. Erupsi Gigi, yaitu munculnya tepi insisal gigi menembus gingiva
b. Impaksi Gigi, yaitu pertumbuhan gigi yang abnormal dimana gigi
tidak dapat tumbuh keluar permukaan gingiva, sehingga posisinya
mendesak gigi di sekitarnya.
c. Sisa Akar Gigi, akar masih tertinggal di jaringan alveolus rahang
setelah dicabut atau mengalami penanggalan.
• Karies gigi, yaitu proses dimineralisasi yang disebabkan
oleh suatu interaksi antara mikroorganisme, ludah, bagian-
bagian lain yang berasal dari makanan dan email.
• Infeksi Gigi, disebabkan oleh berbagai bakteri
• Tumor dan kista pada rongga mulut
• Trauma
a. Faktor spontan, terjadi akibat tekanan pada saat
pengunyahan karena gigi mengalami karies
b. Faktor Traumatik, terjadi karena adanya kekuatan yang
tiba-tiba mengenai gigi geligi
c. Luksasi dan Eksartikulasi, terjadi akibat bergesernya
elemen kerusakan sekelilingnya karena adanya fraktur
mahkota dan akar
Teknik Radiografi
Secara umum, ada dua macam:
1. Intra-oral radiography (Film diletakkan di dalam mulut)
2. Extra-oral radiography (Sebaliknya)

INTRA-ORAL RADIOGRAPHY, ada 3 teknik:


a. Bitewing radiography
adl proyeksi lateral dari daerah rahang posterior. Utk
melihat mahkota gigi, alveolar crestal bone dari premolar,
dan molar pada maxilla&mandibula
b. Periapical radiography
adl proyeksi lateral yang menunjukkan mahkota&akar gigi
serta tulang yang mengeilinginya → Bisecting angle
technique & Paralelling technique
c. Occlusal radiography
Membandingkan beberapa sudut pandang, dimana film
diletakkan pada bidang occlusal.
EXTRA-ORAL RADIOGRAPHY, ada 3 teknik:
1. Dental panoramic radiography
Adl proyeksi yang menghasilkan gambaran kedua
rahang dan masing-masing gigi dalam extra-oral
film

2. Oblique lateral radiography


Menunjukkan daerah yang luas dari maxilla &
mandibula, daerah yg ditunjukkan tergantung pada
pemilihan teknik.

3. Cephalometry
Teknik untuk menghasilkan film tulang wajah, yang
digunakan dalam orthodontic, orthognathic, dan
implant treatment.
Persiapan Pasien:
1. Menjelaskan prosedur pemeriksaan ke pasien
2. Memakaikan apron
3. Melepaskan aksesoris, seperti : kacamata, gigi palsu, jepit
rambut, dll

Persiapan Alat&Bahan:
1. Pesawat Dental (Dental Unit)
2. Film gigi, jenisnya:
- utk intra-oral → non screen dan digital
- utk extra-oral → screen &digital
3. Film Holder
4. Apron
FILM
HOLDER

DENTAL UNIT
Bitewing Radiography
• Prinsip kerja : Sinar pada bidang horisontal bertemu dengan
gigi dan film pada penyudutan yang tepat, dan melewati
semua daerah yang kontak.
• Pada teknik ini, untuk memudahkan memposisikan film
didalam mulut, ada 3 metode:
a. Bitewing tab
b. Film-holding instrument
c. Film-holding beam-alignment instrument
*Bagian depan film gigi menghadap tube.
a

b
PP : Sudah memilih ukuran film dan jenis bitewing. Kepala
pasien disangga, sehingga bidang medial dalam posisi
vertikal dan bidang occlusal horisontal. Masukkan film
dengan menggunakan ibu jari&telunjuk(sesuaikan
dengan jenis bitewingnya). Letakkan film pada lingual
sulcus. Tepi depan film harus diletakkan berlawanan
dengan bagian distal dari lower caninus. Pastikan film
benar-benar contact dengan gigi yang akan diperiksa.

CR : Tube disudutkan 5-8 derajat ke arah caudad, dengan CR


setinggi bidang occlusal dan tegak lurus dengan titik
kontak gigi.
Periapical Radiography-
Bisecting Angle Technique
• Berdasarkan prinsip geometris.
• Berkas sinar-x lewat melalui akar gigi dengan penyudutan
yang tepat ke bidang bisector angle (yang dibentuk oleh
long axis gigi dengan film).
• Dengan teknik ini, posisi lebih mudah.
• Dua cara untuk mempertahankan letak film dalam mulut:
- Jari pasien
- Film-holding instrument
Prinsip Dasar Teknik Bisecting Angle
Jika positioning ataupun penyudutan tidak
tepat
Penempatan posisi film intra-oral:
- Utk gigi anterior (incisors & caninus) → long axis film vertikal
- Utk gigi posterior (premolar & molar) → long axis film
horisontal. Jarak occlusal gigi dengan pinggir film 3 mm

PP : Posisikan pasien duduk dengan kepala bersandar pada


kursi dental. Instruksikan agar pasien tidak bergerak.
PO : Utk pemeriksaan gigi pada rahang atas, garis imajiner ala
of nose ke tragus tegak lurus terhadap bidang vertikal (lihat
gambar a)
Utk pemeriksaan gigi pada rahang bawah, garis imaginer
antara sudut mulut ke tragus tegak lurus bidang vertikal
(lihat gambar b)
a

b
Contoh Radiograf
Periapical Radiography-
Paralelling Technique
• Disebut juga teknik kesejajaran
• Merupakan salah satu teknik pemeriksaan
dental dengan menggunakan prinsip
kesejajaran antara posisi film di dalam
mulut penderita terhadap sumbu panjang
gigi dan arah sinar tegak lurus bidang film
sehingga tegak lurus pula dengan sumbu
panjang gigi.
Occlusal Radiography
• Penggunaan teknik occlusal untuk memperlihatkan beberapa gigi,
bahkan dapat memperlihatkann keseluruhan dari gigi di rahang dengan
meletakkan film tersebut pada bidang occlusal.
• Ukuran film lebih besar dari film dental biasa.
• Fungsi:
a. Mengetahui tempat yang tepat dari akar gigi supernumerari, dan gigi
yang impaksi. Teknik ini digunakan untuk memeriksa impaksi caninus
dan molar tiga.
b. Mengetahui benda asing pada rahang dan saluran kelenjar saliva.
c. Melihat batas dari sinus maksilaris
d. Menunjukkan letak fraktur mandibula dan maksila
e. Untuk memeriksa bagian medial dan lateral bagian yang terkena
kista, osteomielitis, dan gejala keganasan yang menjalar ke daerah
palatal.
Dental Panoramic Tomography
• Sinonim : Rotational panoramic
radiography, Orthopantomography (OPT),
Dental Panoramic Tomography (DPT),
Panoral
• Radiografi Dental Panoramic adalah teknik
radiografi extra-oral yang menghasilkan
gambaran kedua rahang dan masing-
masing giginya dalam satu film.
Tujuan dilakukan panoramic:
• Penilaian ortodontik tentang ada tidaknya gigi
• Mendeteksi dan menilai fraktur mandibula
• Menilai patologi lesi (seperti tumor, cystisis,
osteodystrophies)
• Jika radiografi intra-oral tidak mungkin dilakukan
(misal trismus, tersedak)
• Penilaian molar tiga sebelum operasi pencabutan
• Pesawat panoramik
bekerja berdasarkan
pergerakan rotasi tabung
dan film secara
serentak/bersamaan
namun dalam arah yang
berlawanan mengelilingi
kepala pasien yang tetap
diam.
Persiapan Pasien
Melepas benda-benda yang mengganggu jalannya
pemeriksaan seperti mantel tebal; kacamata; jepit
rambut; alat bantu dengar; anting-anting; kalung;
aksesoris di lidah dan hidung. Tidak makan permen atau
permen karet.

Posisi Pasien
Pasien berdiri (sesuaikan dengan jenis pesawat)

* Beri penjelasan yang jelas kepada pasien tentang jalannya


pemeriksaan. Supaya pasien tidak bergerak (menahan posisi)
selama 10-20 detik pada saat eksposi dilakukan.
* Pemeriksaan ini tidak bisa dilakukan pada pasien anak-anak yang
banyak bergerak dan pasien dengan patologi tertentu yang tidak
bisa menahan gerakan&kurang koordinasi.
Teknik
 Kaset dimasukkan ke pembawa kaset.
 Pasien berdiri tegak menghadap pesawat. Posisi berdiri hampir
menyerupai posisi saat akan bermain sky. Kedua tangan mencengkram
pegangan.
 Kepala pasien miring ke bawah sehingga frankfort plane sejajar dengan
lantai. Dengan posisi ini, ala-tragus membentuk sudut 5° caudad dari
sumbu horisontal.
 Minta pasien untuk menggigit bite block groove
 Dagu pasien disandarkan pada sandaran dagu.
 Instruksikan kepada pasien mengatupkan bibir dan letakkan lidahnya
berlawanan dengan atap mulut
 Jelaskan ke pasien untuk tidak bergerak selama 20 detik.
 Lakukan ekspose.
Kesalahan yang sering terjadi pada pemeriksaan
Panoramik
1.Low Density
2.High Density
3.Fog
4.Kaset terbalik
5.Hanya sebagian film yang terekspose
6.Garis putih vertikal pada radiograf
7.Adanya garis vertikal hitam dan putih secara selang seling
8.Artefak
9.Masalah pada processing

Anda mungkin juga menyukai