Anda di halaman 1dari 5

Soal Pencegahan Penyakit Gilut?

Preventive Dentistry
Semester 2 TA. 2021/2022 
1. Anda seorang Tenaga Kesehatan Gigi , sebelum melakukan Tindakan
seharusnya mengerti akan tujuannya, apakah tujuan  Pencegahan penyakit
gigi dan mulut tersebut?
2. Anda seorang Tenaga Kesehatan Gigi dan Mulut, Jelaskan tentang ruang
lingkup Pencegahan penyakit gigi dan mulut tersebut?
3. Anda seorang Tenaga Kesehatan gigi dan mulut, apabila seseorang tidak
merawat Kesehatan giginya dengan baik . Sebutkan  gangguandan penyakit
gigi dan mulut tersebut?
4. Anda seorang Tenaga Kesehatan gi  dan mulut, harus memahami beberapa
tehnik menyikat gigi. Sebutkan dan jelaskan dengan jelas masing -masing
tehnik tersebut?
5. Anda seorang Tenaga Kesehatan gi  dan mulut,apakah yang anda ketahui
tentang Periodontal?
6. Anda seorang Tenaga Kesehatan gi  dan mulut.Jelaskan apakah
acquiredpellicle tersebut?
7. Anda seorang Tenaga Kesehatan gi  dan mulut.Jelaskan apakah foot Debris 
tersebut?
8. Anda seorang Tenaga Kesehatan gi  dan mulut.Jelaskan apakah Dental Plak 
tersebut?
9. Anda seorang Tenaga Kesehatan gi  dan mulut. Jelaskan cara pengukuran
kebersihan gigi dan mulut yaitu gigi indek
10. Anda seorang Tenaga Kesehatan gi  dan mulut. Jelaskan cara pengukuran
kebersihan gigi dan mulut yaitu skor OHIS?
Sasqia Utamia Sifa
1B- P1712502168
1. Tujuan pecegahan penyakit gigi dan mulut adalah meningkatkan derajat Kesehatan
masyarakat Indonesia yang optimal. Kesehatan gigi dan mulut juga harus mendapat
perhatian untuk mendapatkan Kesehatan secara keseluruhan, Dengan mencegah
kelainan-kelainan atau mencegah keparahannya melindungi kesehatan mulut dan
kesehatan manusia dan meningkatkan kesehatannya.
2. Ruang Lingkup pencegahan penyakit gigi dan mulut terbagi menjadi 3 yaitu
a. Pencegahan Primer
mencegah seseorang terhadap suatu penyakit, seperti imunisasi dan
pencegahan untuk timbulnya suatu penyakit, misalnya dibidang kedokteran
gigi dapat berupa anjuran diet dan kontrol plak, bertujuan untuk memelihara
Kesehatan individu dan populasi dimasyarakat dan meminimalisir resiko
terjadinya suatu penyakit atau kecelakaan sasarannya kelompok besar dan
kecil kemudian individu.
b. Pencegahan Sekunder
terjadi bila kesehatan terganggu dan meliputi diagnosis dan perawatan
dini.Tujuan untuk membatasi perkembangan dan dampak penyakit sedini
mungkin setelah penyakit tersebut muncul.
c. Pencegahan Tersier
Upaya membatasi berkembangnya kerusakan jaringan/ ketidakmampuan
setelah suatu penyakit menyebabkan terjadi ketidakterbatasan fungsi.
Pencegahan ini bertujuan untuk mengurangi berbagai dampak negatif yang
mungkin terjadi dari suatu penyakit dilakukan untuk meminimalisir
komplikasi.
3. Gangguan penyakit gigi dan mulut apabila kurang dijaga kebersihannya
a) Karies gigi
b) Gangguan pada gusi (gingivitis dan periodontitis)
c) Kanker dalam rongga mulut
4. Berbagai macam metode menyikat gigi diantaranya
a. Metode vertikal
untuk menyikat bagian depan gigi, kedua rahang tertutup lalu gigi disikat
dengan gerakan ke atas dan ke bawah. Untuk permukaan gigi belakang,
gerakan yang dilakukan sama tetapi mulut dalam keadaan terbuka. Sedangkan
pada metode horizontal semua permukaan gigi disikat dengan gerakan ke kiri
dan ke kanan
b. Metode roll
ujung bulu sikat diletakkan dengan posisi mengarah ke akar gigi dan arah bulu
sikat pada margin gingiva, sehingga sebagian bulu sikat menekan gusi. Ujung
bulu sikat digerakkan perlahan-lahan sehingga kepala sikat gigi bergerak
membentuk lengkungan melalui permukaan gigi permukaan atas mahkota juga
disikat.
c. Metode charter
ujung bulu sikat diletakkan pada permukaan gigi oklusal, membentuk sudut 45
derajat terhadap sumbu panjang gigi dan ke atas. Sikat gigi digetarkan
membentuk lingkaran kecil, tetapi ujung bulu sikat harus berkontak dengan
tepi gusi. Setiap bagian dapat dibersihkan 2-3 gigi.
d. Metode bass
bulu sikat pada permukaan gigi membentuk sudut 45 derajat dengan panjang
gigi dan diarahkan ke akar gigi sehingga menyentuh tepi gusi. Dengan cara
demikian saku gusi dapat dibersihkan dan tepi gusinya dapat dipijat. Sikat gigi
digerakkan dengan getaran kecil-kecil ke depan dan ke belakang selama
kurang lebih 15 detik
e. Metode fones
bulu sikat ditempelkan tegak lurus pada permukaan gigi. Kedua rahang dalam
keadaan mengatup. Sikat gigi digerakkan membentuk lingkaranlingkaran
besar, sehingga gigi dan gusi rahang atas dan bawah dapat disikat sekaligus.
Daerah diantara 2 gigi tidak mendapat perhatian khusus pada permukaan
belakang gigi, gerakan yang dilakukan sama tetapi lingkarannya lebih kecil.

5. Periodontal adalah salah satu sistem fungsional jaringan yang mengelilingi gigi dan
melekatkan pada tulang rahang dengan demikian dapat mendukung gigi agar tidak
goyang dari tempatnya atau disebut juga sebagai socet gigi.
6. Acquiredpellicle adalah suatu jaringan tipis tidak berwarna licin dan tersebar pada
permukaan gigi dan translusent, aseluler dan bebas bakteri. Lokasinya tersebar merata
pada permukaan gigi dan lebih banyak terdapat pada daerah yang berdekatan dengan
gingiva.
7. Foot debris adalah sisa makanan yang melekat pada gigi yang bisa dibersihkan
dengan menyikat gigi
8. Dental plak adalah suatu deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi yang
terdiri dari mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik interseluler
apabila seseorang melalaikan kebersihan gigi dan mulutnya.
9. cara pengukuran kebersihan gigi dan mulut yaitu gigi indek
a) oral hygine
OHI terdiri dari komponen Debris Index dan Calculus Index, dengan demikian
OHI merupakan hasil penjumlahan dari Debris Indeks dan Calculus Index,
dimana setiap Indeks menggunakan skala nilai dari 0 –3. Pada penilaian ini
semua gigi diperiksa baik gigi-gigi pada rahang atas maupun rahang bawah.
Setiap rahang dibagi menjadi tiga segmen yaitu :
(1) Segmen pertama ; mulai dari distal kaninus sampai molar ketiga kanan
rahang atas,
(2) Segmen kedua ; diantara kaninus kanan dan kiri
(3) Segmen ketiga; mulai dari mesial kaninus sampai molar ketiga kiri.
Setelah semua gigi diperiksa, pilih gigi yang paling kotor dari setiap segmen.

Penentuan skor debris indeks

Skor 0 : Gigi bersih dari debris

Skor 1 : Apabila gigi ditutupi oleh debris tidak lebih dari 1/3 dari permukaan gigi atau tidak
ada debris tetapi terdapat stain baik pada bagian fasial maupun lingual
Skor 2 : Apabila gigi ditutupi oleh debris lebih dari 1/3 tetapi kurang dari 2/3 dariluas
permukaan gigi.

Skor 3 : Apabila gigi ditutupi oleh debris lebih dari 2/3 permukaan gigi

Debris indeks adalah jumlah seluruh skor segmen dibagi jumlah segmen (=6)

Penentuan skor calculus index

Skor 0 : Gigi bersih dari kalkulus

Skor 1 : Apabila terdapat kalkulus tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi mulai dari servikal

Skor 2 : Apabila terdapat kalkulus supragingival lebih dari 1/3 tetapi kurang dari permukaan
gigi atau terdapat sedikit subgingival kalkulus

Skor 3 : Apabila terdapat kalkulus lebih dari 2/3 dari permukaan gigi atau terdapat
subgingval kalkulus yang melingkari servikal

Kalkulus indeks adalah jumlah seluruh skor segmen dibagi jumlah segmen (=6)

10. OHI-S
Untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut seseorang ,Green and
Vermilillion memilih enam permukaan gigi indeks tertentu yang cukup dapat
mewakili segmen depan maupun belakang dari seluruh pemeriksaan gigi
yang ada dalam rongga mulut
• Gigi 16 pada permukaan bukal
• Gigi 11 pada permukaan labial
• Gigi 26 pada permukaan bukal
• Gigi 36 pada permukaan lingual
Gigi index yang tidak ada pada suatu segmen akan dilakukan penggantian gigi
tersebut dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Jika gigi molar pertama tidak ada, penilaian dilakukan pada molar kedua, jika
gigi molar pertama dan kedua tidak ada, penilaian dilakukan pada molar ketiga
akan tetapi jika molar pertama, kedua, dan ketiga tidak ada maka tidak ada
penilaian untuk segmen tersebut.
2) Jika gigi insisif pertama kanan atas tidak ada, dapat diganti dengan gigi insisif
kiri dan jika gigi insisif kiri bawah tidak ada, dapat diganti dengan gigi insisif 8
pertama kanan bawah, akan tetapi jika gigi insisif pertama kiri atau kanan tidak
ada, maka tidak ada penilaianuntuk segmen tersebut.
3) Gigi index dianggap tidak ada pada keadaan-keadaan seperti: gigi hilang karena
dicabut, gigi yang merupakan sisa akar, gigi yang merupakan mahkota jaket, baik
yang terbuat dari akrilik maupun logam, mahkota gigi sudah hilang atau rusak
lebih dari ½ bagiannya pada permukaan index akibat karies maupun fraktur, gigi
yang erupsinya belum mencapai ½ tinggi mahkota klinis.
4) Penilaian dapat dilakukan jika minimal dua gigi index yang diperiksa (Putri,
Herijulianti, dan Nurjanah, 2012).
• Tingkat kebersihan mulut secara klinis pada OHI-S dapat dikategorikan sebagai
berikut:
• a. 0,0 – 1,2 = baik
• b. 1,3 – 3,0 = sedang
• c. 3,1 – 6,0 = buruk

Anda mungkin juga menyukai