DISUSUN OLEH :
Nim : P07525021100
1
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Asuhan kesehatan gigii dan mulut. Keberhasilan penulis dalam penulisan makalah
ini tentunya tidak lepas dari bantuan. berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna
dan masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat
penyusun
2
DAFTAR ISI
3
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………...1
C. Oral Psyoterapy…………………………………………………………………………...7
Kesimpulan………………………………………………………………….……………...
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan gigi dan mulut Kebersihan gigi dan mulut / Oral hygiene (OH) adalah suatu
tindakan perawatan yang diperlukan untuk menjaga mulut dalam kondisi yang baik,nyaman,
bersih, lembab sehingga terhindar dari infeksi Kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu
kriteria dari mulut yang sehat disamping juga teratur, bersih tidak ada celah diantara gigi, gusi
terlihat merahdan kencang serta tidak sakit. mulut ini diindikasikan dengan adanya sejumlah
bakteri mulut yang dijumpai dalam saliva, pada lidah, permukaan gigi dan leher gingiva Macam-
macampengukuran kebersihan gigi dan mulut adalah Debris indeks (DI), Plak Indeks (PI)
Kalkulus Indeks (CI), Patient Hygiene Index Modified (PHPM), Hygiene Index (HI), Oral
perawatan khusus demi pengembalian fungsi normal gigi yang mengalami kerusakan. Beberapa
5
upaya lain, seperti cara pengukuran resiko karies dengan indeks karies yaitu DMFT. Dengan
adanya indikator ini dapat mempermudah para tenaga kesehatan khususnya dokter gigi dalam
mengukur prevalensi karies dan berupaya dalam pencegahannya. Oleh karena itu, dalam
makalah ini kami akan membahas tentang DMF-T untuk mengetahui bagaimana cara
pemeriksaan dan pengukuran indeks status karies baik pada gigi permanen.
Menyikat gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan gigi dengan
menggunakan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung fluor. Menyikat gigi bertujuan untuk
membersihkan gigi dari sisa makanan, mencegah dan membersihkan plak. membersihkan
pewarnaan yang menempel pada permukaan gigi sehingga penumpukan plak dapat dihindari,
mengaplikasikan pasta gigi yang mengandung fluor pada gigi serta memijat gusi (Kemenkes RI,
2013). Teknik menyikat gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan deposit
lunak pada permukaan gigi dan gusi dan merupakan tindakan preventif dalam menuju
keberhasilan dan kesehatan rongga mulut yang optimal. Oleh karena itu teknik menyikat gigi
harus dimengerti dan dilaksanakan secara aktif dan teratur. Terdapat teknik teknik yang berbeda-
beda untuk membersihkan gigi dan memijat gusi dengan sikat gigi.
B. RUMUS MASALAH
6
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian OHI-S
Mengukur kebersihan gigi dan mulut merupakan upaya untuk menentukan keadaan
kebersihan gigi dan mulut seseorang. Pada umumnya untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut
digunakan index. Index adalah suatu angka yang menunjukkan keadaan klinis yang didapat pada
waktu dilakukan pemeriksaan, dengan cara mengukur luas permukaan dari gigi yang ditutupi
Menurut Green dan Vermillion untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut adalah dengan
menggunakan suatu index yang disebut dengan oral hygiene index simplified
Debris index merupakan nilai (skor) yang diperoleh dari hasil pemeriksaan terhadap
endapan lunak di permukaan gigi yang dapat berupa plak, material alba, dan food debris.
Sedangkan Calculus index merupakan nilai (skor) dari endapan keras yang terjadi akibat
pengendapan garam-garam anorganik yang komposisi utamanya adalah kalsium karbonat dan
kalsium fosfat yang bercampur dengan debris, mikroorganisme, dan sel-sel ephitel deskuamasi
Mengukur kebersihan gigi dan mulut seseorang memilih enam permukaan gigi index
yang cukup dapat mewakili segmen depan maupun belakang dari seluruh permukaan gigi yang
ada dalam rongga mulut. Gigi-gigi yang dipilih sebagai gigi index beserta permukaan gigi index
7
a. Gigi 16 pada permukaan bukal
Permukaan yang diperiksa adalah permukaan gigi yang terlihat jelas dalam mulut. Gigi
index yang tidak ada pada segmen akan dilakukan penggantian gigi tersebut dengan ketentuan
sebagai berikut:
Jika gigi molar pertama tidak ada, penilaian dilakukan pada molar kedua, jika gigi molar
pertama dan kedua tidak ada, penilaian dilakukan pada molar ketiga. Akan tetapi jika
molar pertama, kedua dan ketiga tidak ada maka tidak ada penilaian untuk segmen
tersebut.
Jika gigi insisif pertama kanan atas tidak ada, dapat diganti dengan gigi insisif kiri, dan
jika gigi insisif kiri bawah tidak ada, dapat diganti dengan gigi insisif pertama kanan
bawah. Akan tetapi jika insisif pertama kiri atau kanan tidak ada, maka tidak ada
Gigi index dianggap tidak ada pada keadaan-keadaan seperti: gigi hilang karena dicabut,
gigi yang merupakan sisa akar, gigi yang merupakan mahkota jaket, baik yang terbuat
dari akrilik maupun logam, mahkota gigi sudah hilang atau rusak lebih dari ½ bagiannya
pada permukaan index akibat karies maupun fraktur, gigi yang erupsinya belum
mencapai ½ tinggi mahkota klinis.
Penilaian dapat dilakukan jika minimal dua gigi index yang diperiksa
8
Cara melakukan penilaian debris dan calculus
Kriteria penilaian debris dan calculus sama, yaitu mengikuti ketentuan sebagai berikut:
B. DMF-T
Karies merupakan suatu infeksi jaringan keras gigi yaitu email, dentin dan sementum
yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dan merupakan suatu proses demineralisasi
yang progresif. Proses kerusakan yang dimulai dari email terus ke dentin dan merupakan suatu
penyakit yang berhubungan dengan banyak faktor. Terdapat emapat faktor utama yang berperan
dalam proses terjadinya karies yaitu host, mikroorganisme, substrat dan waktu.
Dalam melakukan sebuah penelitian kadang kala untuk menghitung jumlah karies kita
menggunakan indeks karies gigi. Indeks karies gigi adalah angka yang menunjukkan jumlah
karies gigi seseorang atau sekelmpok orang. Macam indeks karies gigi yang sering digunakan :
Macam indeks karies gigi yang sering digunakan Indeks DMF-T (DMF-Teeth) untuk
gigi permanen
9
Decay : Jumlah gigi karies yang tidak ditambul/yang masih dapat ditambal
Missing: Jumlah gigi yang indikasi untuk dicabut/gigi yang telah hilang karena karies.
0 A Sehat
1 B Gigi berlubang
6 Sealant ,varnish
Keterangan :
10
-gigi dengan tumpat sementara
kategori M :- Semua gigi yang hilang atau dicabut karna karies dan yang akan dicabut ( radix)
kategori F : Semua gigi dengan tumpatan permanen Gigi yang sedang dalam perawatan
saluran akar
NB: -Gigi yang hilang akibat penyakit periodontal tidak dimasukkan dikategori kan M
-Pencabut normal selama masa pengganti gigi geligi TIDAK dimasukkan dalam kategori
maksudnya karies dihitung per gigi, artinya gigi yang memiliki karies lebih dari 1 (missal karics
pada gigi molar 1 permanen terdapat karies di oklusal dan di bukal maka karies tetap dihitung
"satu"), Beda dengan indeks karies DMF-S (Surface) maka karies dihitung perpermukaan, jadi
pada kasus diatas karies/deay dihitung "dua"), Pada indeks DMF-T juga tidak membedakan
DMF-T = D+ M+ F
0,0-1.1-sangat rendah
1.2-2.6-rendah
2,7 4,4-sedang
4,5-6,5-tinggi
11
6,6>= sangat tinggi
C. ORAL-PHYSIOTHERAPY
1. Penyuluhan Kesehatan
a. Pengertian
dilakukan dengan penyebaran pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak hanya
sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan mampu melakukan anjuran yang ada hubungannya
mengembangkan pengertian yang benar dan sikap yang positif dari individu atau kelompok
terhadap kesehatan
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu upaya atau kegiatan untuk
menyampaikan pesan mengenai kesehatan gigi kepada masyarakat, kelompok, atau individu,
dengan harapan mereka dapat memperoleh pengetahuan kesehatan gigi yang lebih baik . Proses
penyuluhan bergantung pada kerjasama responden, dan dapat diharapkan terjadi komunikasi
yang bersifat dua arah, yaitu dapat memberikan suatu informasi baru yang dapat meningkatkan
sebagai berikut
12
2) Mengingatkan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga
3) Menjelaskan akibat yang timbul dari kelalaian menjaga Kesehatan gigi dan
mulut
informasi, dan media. Jika salah satu komponen tidak terpenuhi maka tidak
berhasil atau tidaknya penyuluhan ditentukan oleh berbagai faktor yang dimaksud adalah
kondisi interaksi dari komponen penyuluhan. Komponen penyuluhan adalah sebagai berikut:
a) Penyuluh
dapat terdiri dari seseorang, beberapa orang maupun lembaga. Penyuluhan kesehatan
tambahan sehingga seorang penyuluh kesehatan dapat bekerja dengan baik yang
b) Sasaran
Sasaran merupakan pihak yang menerima informasi dari pihak penyuluh. Tingkat
kemampuan masing - masing sasaran sesuai dengan kriteria sasaran yang dikehendaki
13
c) Pesan
Pesan atau informasi yang disampaikan oleh penyebab kepada sasaran, pesan atau
Media dibuat untuk memudahkan pemahaman materi yang akan disampaikan. Media
yang dipilih harus bergantung pada jenis sasaran, tingkat pendidikan sasaran, aspek
yang ingin dicapai, metode yang digunakan dan sumber daya yang ada
Metode demonstrasi merupakan salah satu cara menyajikan informasi yang akan
suatu proses atau prosedur. Penyajian ini berjalan langsung dengan disertai penggunaan
membersihkan gigi dan gusi yang benar, alat dan bahan apa yang
setiap orang.
14
b) Tahapan dalam metode demonstrasi
I. Persiapan
c) Menentukan sasaran.
demonstrasi.
II. Pelaksanaan
15
dengan cara mengulang - ulang agar sasaran benar – benar
Sub pokok bahasan : pengertisn dan manfaat dari cara menggosok gigi
Waktu : 10 menit
A. Tujuan
Setelah mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan tentang menggosok gigi Peserta
pengertian menggosok gigi Peserta dapat menjelaskan manfaat menggosok gigiPeserta dapat
16
menjelaskan akibat bila tidak menggosok gigi Peserta dapat menjelaskan waktu yang dapat untuk
menggosok gigi Peserta dapat menjelaskan cara menggosok cara menggosok gigi yang baik dan
benar
c) Metode
Cermah
Tanya \jawab
d) Media
Flipcart
e) Materi
an
diri 2. merespon
2. menjelaskan
tujuan
penyuluhan
17
3. menjelaskan 1 menit
secara singkat
materi yang
akan
disampaikan
tentang: 2. merespon
1. pengertian
4 menit
menggosok gigi
2, manfaat
menggosok gigi
3. waktu yang
tepat
menggosok gigi
4. akibat bila
tidak
menggosok gigi
5. cara
menggosok gigi
benar
18
Evaluasi
c. penilaian
Menyikat gigi adalah membersihkan seluruh permukaan gigi dari sisa – sisa makanan
dengan menggunakan bantuan sikat gigi dan pasta gigiKemampuan menyikat gigi secara baik
dan benar adalah factor yang cukup penting guna memelihara kesehatan gigi dan mulut.
Penggunaan alat, metode penyikatan gigi, serta frekuensi dan waktu penyikatan yang tepat
merupakan faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Menurut Kidd dan Bechal (2012), menyikat gigi bertujuan guna memelihara kebersihan
gigi dan mulut dengan cara mengangkat plak serta kotoran lainnya yang menempel pada
permukaan gigi, sedangkan tujuan lain yang didapat dengan menyikat gigi adalah dapat
memperlancar peredaran darah pada gusi dan mukosa oleh karena mekanisme memijat dari
19
Cara Menyikat Gigi
Siapkan sikat gigi yang kering dan pasta yang mengandung fluor, banyaknya pasta gigi
Pertama – tama rahang bawah dimajukan sehingga gigi – gigi rahang bawah sejajar
dengan gigi – gigi rahang atas membentuk 19 derjat sebuah bidang datar. Kemudian,
sikat gigi rahang atas dan rahang bawah dengan gerakan ke atas dan ke bawah (vertikal).
Sikat semua dataran pengunyahan gigi atas dan bawah dengan gerakan maju mundur dan
pendek – pendek (horizontal). Menyikat gigi sedikitnya 8 kali untuk setiap permukaan.
Sikat permukaan gigi depan rahang bawah yang menghadap lidah dengan arah sikat
Sikat permukaan gigi belakang rahang bawah yang menghadap lidah dengan gerakan
mencongkel.
Sikat permukaan gigi depan rahang atas yang menghadap langit - langit dengan arah sikat
Sikat permukaan gigi belakang rahang atas menghadap langit – langit dengan gerakan
mencongkel.
Pada rahang atas, sikat permukaan gigi geraham yang menghadap ke pipi.
Setelah semua permukaan gigi selesai disikat, kumur dengan air satu kali agar masih ada
sisa fluor yng melekat pada gigi, sehingga gigi menjadi kuat.
20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari makalah ini saya simpulkan tentang gambaran pengetahuan
menyikat gigi dan status OHI-S dan dapat mengetahuin gigi yang mana aja yang berkaries
indeks DMF-T dapat digunakan untuk menggambarkan status karies gigi pada suatu kelompok
masyarakat . Oral psyoterapy dapat digunakan untuk masyarakat agar lebih mengetahuin tentang
kesehatan gigi dan mulut dan mengubahnya dari kebiasaan yang lebih baik
21
DAFTAR PUSTAKA
i
https:/|repository.poltekkes
smg.ac.id/repository/3.%20BAB%20II%20OK%20P1337425218093.pdf
https://repository.poltekkes-smg.ac.id/repository/3.%20BAB%20II%20OK
%20P1337425218093.pdf