Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH INDIVIDU

ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

DISUSUN OLEH :

Nama : Jenny febriyanti

Nim : P07525021100

Dosen Pembimbing : Drg. Kirana P.Sihombing,M .Biomed

1
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN

KESEHATAN GIGI DAN MULUT 2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya

makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

mata kuliah Asuhan kesehatan gigii dan mulut. Keberhasilan penulis dalam penulisan makalah

ini tentunya tidak lepas dari bantuan. berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya

makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna

dan masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu penulis mengharapkan

saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat

bagi siapapun yang membacanya.

Medan, 17 november 2022

penyusun

2
DAFTAR ISI

3
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………...1

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………1

B. Rumus Masalah …………………………………………………………………………...1

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………….……………..2

A. Cara mengukur OHI-S…………………………………………………………………….2

B. Cara Mengukur DMF-T…………………………………………………………………...5

C. Oral Psyoterapy…………………………………………………………………………...7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan………………………………………………………………….……………...

4
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan gigi dan mulut Kebersihan gigi dan mulut / Oral hygiene (OH) adalah suatu

tindakan perawatan yang diperlukan untuk menjaga mulut dalam kondisi yang baik,nyaman,

bersih, lembab sehingga terhindar dari infeksi Kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu

kriteria dari mulut yang sehat disamping juga teratur, bersih tidak ada celah diantara gigi, gusi

terlihat merahdan kencang serta tidak sakit. mulut ini diindikasikan dengan adanya sejumlah

bakteri mulut yang dijumpai dalam saliva, pada lidah, permukaan gigi dan leher gingiva Macam-

macampengukuran kebersihan gigi dan mulut adalah Debris indeks (DI), Plak Indeks (PI)

Kalkulus Indeks (CI), Patient Hygiene Index Modified (PHPM), Hygiene Index (HI), Oral

hygiene Index (OHI), Oral hygiene Index Simplified (OHI-S)

Upaya-upaya yang dapat dilakukan seperti penyuluhan, pemeriksaan gratis hingga

perawatan khusus demi pengembalian fungsi normal gigi yang mengalami kerusakan. Beberapa

5
upaya lain, seperti cara pengukuran resiko karies dengan indeks karies yaitu DMFT. Dengan

adanya indikator ini dapat mempermudah para tenaga kesehatan khususnya dokter gigi dalam

mengukur prevalensi karies dan berupaya dalam pencegahannya. Oleh karena itu, dalam

makalah ini kami akan membahas tentang DMF-T untuk mengetahui bagaimana cara

pemeriksaan dan pengukuran indeks status karies baik pada gigi permanen.

Menyikat gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan gigi dengan

menggunakan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung fluor. Menyikat gigi bertujuan untuk

membersihkan gigi dari sisa makanan, mencegah dan membersihkan plak. membersihkan

pewarnaan yang menempel pada permukaan gigi sehingga penumpukan plak dapat dihindari,

mengaplikasikan pasta gigi yang mengandung fluor pada gigi serta memijat gusi (Kemenkes RI,

2013). Teknik menyikat gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan deposit

lunak pada permukaan gigi dan gusi dan merupakan tindakan preventif dalam menuju

keberhasilan dan kesehatan rongga mulut yang optimal. Oleh karena itu teknik menyikat gigi

harus dimengerti dan dilaksanakan secara aktif dan teratur. Terdapat teknik teknik yang berbeda-

beda untuk membersihkan gigi dan memijat gusi dengan sikat gigi.

B. RUMUS MASALAH

1. Bagaimana cara menghitung OHI-S

2. Bagaimana cara menghitung DMF-T

3. Apa saja yang termasuk oral-physiotherapy

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. OHI-S (Oral Hygiene Index Simplified)

1. Pengertian OHI-S

Mengukur kebersihan gigi dan mulut merupakan upaya untuk menentukan keadaan

kebersihan gigi dan mulut seseorang. Pada umumnya untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut

digunakan index. Index adalah suatu angka yang menunjukkan keadaan klinis yang didapat pada

waktu dilakukan pemeriksaan, dengan cara mengukur luas permukaan dari gigi yang ditutupi

oleh plak maupun calculus

Menurut Green dan Vermillion untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut adalah dengan

menggunakan suatu index yang disebut dengan oral hygiene index simplified

Debris index merupakan nilai (skor) yang diperoleh dari hasil pemeriksaan terhadap

endapan lunak di permukaan gigi yang dapat berupa plak, material alba, dan food debris.

Sedangkan Calculus index merupakan nilai (skor) dari endapan keras yang terjadi akibat

pengendapan garam-garam anorganik yang komposisi utamanya adalah kalsium karbonat dan

kalsium fosfat yang bercampur dengan debris, mikroorganisme, dan sel-sel ephitel deskuamasi

2.Gigi indeks OHI-S

Mengukur kebersihan gigi dan mulut seseorang memilih enam permukaan gigi index

yang cukup dapat mewakili segmen depan maupun belakang dari seluruh permukaan gigi yang

ada dalam rongga mulut. Gigi-gigi yang dipilih sebagai gigi index beserta permukaan gigi index

yang dianggap mewakili tiap gigi segmen adalah:

7
a. Gigi 16 pada permukaan bukal

b. Gigi 11 pada permukaan labial

c. Gigi 26 pada permukaan bukal

d. Gigi 36 pada permukaan lingual

e. Gigi 31 pada permukaan labial

f. Gigi 46 pada permukaan lingual

Permukaan yang diperiksa adalah permukaan gigi yang terlihat jelas dalam mulut. Gigi

index yang tidak ada pada segmen akan dilakukan penggantian gigi tersebut dengan ketentuan

sebagai berikut:

 Jika gigi molar pertama tidak ada, penilaian dilakukan pada molar kedua, jika gigi molar

pertama dan kedua tidak ada, penilaian dilakukan pada molar ketiga. Akan tetapi jika

molar pertama, kedua dan ketiga tidak ada maka tidak ada penilaian untuk segmen

tersebut.

 Jika gigi insisif pertama kanan atas tidak ada, dapat diganti dengan gigi insisif kiri, dan

jika gigi insisif kiri bawah tidak ada, dapat diganti dengan gigi insisif pertama kanan

bawah. Akan tetapi jika insisif pertama kiri atau kanan tidak ada, maka tidak ada

penilaian untuk segmen tersebut.

 Gigi index dianggap tidak ada pada keadaan-keadaan seperti: gigi hilang karena dicabut,
gigi yang merupakan sisa akar, gigi yang merupakan mahkota jaket, baik yang terbuat
dari akrilik maupun logam, mahkota gigi sudah hilang atau rusak lebih dari ½ bagiannya
pada permukaan index akibat karies maupun fraktur, gigi yang erupsinya belum
mencapai ½ tinggi mahkota klinis.
 Penilaian dapat dilakukan jika minimal dua gigi index yang diperiksa

8
Cara melakukan penilaian debris dan calculus

Kriteria penilaian debris dan calculus sama, yaitu mengikuti ketentuan sebagai berikut:

B. DMF-T

Karies merupakan suatu infeksi jaringan keras gigi yaitu email, dentin dan sementum

yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dan merupakan suatu proses demineralisasi

yang progresif. Proses kerusakan yang dimulai dari email terus ke dentin dan merupakan suatu

penyakit yang berhubungan dengan banyak faktor. Terdapat emapat faktor utama yang berperan

dalam proses terjadinya karies yaitu host, mikroorganisme, substrat dan waktu.

Dalam melakukan sebuah penelitian kadang kala untuk menghitung jumlah karies kita

menggunakan indeks karies gigi. Indeks karies gigi adalah angka yang menunjukkan jumlah

karies gigi seseorang atau sekelmpok orang. Macam indeks karies gigi yang sering digunakan :

Macam indeks karies gigi yang sering digunakan Indeks DMF-T (DMF-Teeth) untuk

gigi permanen

9
Decay : Jumlah gigi karies yang tidak ditambul/yang masih dapat ditambal

Missing: Jumlah gigi yang indikasi untuk dicabut/gigi yang telah hilang karena karies.

Filling: Jumlah gigi yang telah ditambal dan masih baik.

KODE STATUS KARIES GIGI ( index pengalaman karies )

Gigi tetap Gigi susu STATUS / KONDISI

0 A Sehat

1 B Gigi berlubang

2 C Tumpat dengan karies tumpatan tanpa karies

3 D Tumpat tanpa karies

4 E gigi dicabut karena karies

5 Gigi dicabut oleh sebab lain

6 Sealant ,varnish

7 F Abutment ,mahkot khusus

8 G Gigi tidak tumbuh

9 Gigi tidak termasuk kriteria di atas

( misalnya : trauma /fraktur

Keterangan :

kategori D : -semua gigi yang mengalami karies

-karies sekunder yang terjadi pada gigi dengan tumpatan permanen

10
-gigi dengan tumpat sementara

kategori M :- Semua gigi yang hilang atau dicabut karna karies dan yang akan dicabut ( radix)

kategori F : Semua gigi dengan tumpatan permanen Gigi yang sedang dalam perawatan
saluran akar

NB: -Gigi yang hilang akibat penyakit periodontal tidak dimasukkan dikategori kan M

-Gigi yang dicabut untuk kebutuhan keperawatan orthodonti TIDAK dimasukkan


kategori M

-Pencabut normal selama masa pengganti gigi geligi TIDAK dimasukkan dalam kategori

Angka DMF-T menggambarkan banyaknya karies yang diderita seseorang. DMF

maksudnya karies dihitung per gigi, artinya gigi yang memiliki karies lebih dari 1 (missal karics

pada gigi molar 1 permanen terdapat karies di oklusal dan di bukal maka karies tetap dihitung

"satu"), Beda dengan indeks karies DMF-S (Surface) maka karies dihitung perpermukaan, jadi

pada kasus diatas karies/deay dihitung "dua"), Pada indeks DMF-T juga tidak membedakan

kedalam karies, misalnya karies superficial, media atau profunda.

Rumus yang digunakan untuk menghitung DMF-T:

DMF-T = D+ M+ F

DMF-T rata rata = jumlah D+M+F

Jumlah orang diperiksa

Kategori DMF-T menurut WHO:

 0,0-1.1-sangat rendah
 1.2-2.6-rendah
 2,7 4,4-sedang

 4,5-6,5-tinggi

11
 6,6>= sangat tinggi

C. ORAL-PHYSIOTHERAPY

1. Penyuluhan Kesehatan

a. Pengertian

Penyuluhan kesehatan merupakan suatu kegiatan pendidikan kesehatan yang mana

dilakukan dengan penyebaran pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak hanya

sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan mampu melakukan anjuran yang ada hubungannya

dengan kesehatan . Penyuluhan kesehatan merupakan suatu proses belajar untuk

mengembangkan pengertian yang benar dan sikap yang positif dari individu atau kelompok

terhadap kesehatan

Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu upaya atau kegiatan untuk

menyampaikan pesan mengenai kesehatan gigi kepada masyarakat, kelompok, atau individu,

dengan harapan mereka dapat memperoleh pengetahuan kesehatan gigi yang lebih baik . Proses

penyuluhan bergantung pada kerjasama responden, dan dapat diharapkan terjadi komunikasi

yang bersifat dua arah, yaitu dapat memberikan suatu informasi baru yang dapat meningkatkan

taraf hidup dan meningkatkan perannya sebagai pribadi, anggota keluarga

b. Tujuan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut

Adapun tujuan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut adalah

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada masyarakat tentang kesehatan gigi

12
2) Mengingatkan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga

kesehatan gigi dan mulut

3) Menjelaskan akibat yang timbul dari kelalaian menjaga Kesehatan gigi dan

mulut

4) Menanamkan perilaku sehat sejak dini melalui kunjungan ke sekolah. Pada

penyuluhan terjadi proses komunikasi antara sumber informasi (penyuluh)

dengan penerima informasi (audien). Proses komunikasi memerlukan empat

komponen yang harus ada, yaitu sumber informasi, informasi, penerima

informasi, dan media. Jika salah satu komponen tidak terpenuhi maka tidak

dapat terjadi komunikasi.

2. Komponen penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

berhasil atau tidaknya penyuluhan ditentukan oleh berbagai faktor yang dimaksud adalah

kondisi interaksi dari komponen penyuluhan. Komponen penyuluhan adalah sebagai berikut:

a) Penyuluh

Penyuluh merupakan pihak yang memberikan informasi terhadap sasaran. Penyuluh

dapat terdiri dari seseorang, beberapa orang maupun lembaga. Penyuluhan kesehatan

membutuhkan komunikasi yang baik, juga membutuhkan kompetensi educational

tambahan sehingga seorang penyuluh kesehatan dapat bekerja dengan baik yang

berbeda dan menggunakan strategi yang tepat untuk tujuan educational

b) Sasaran

Sasaran merupakan pihak yang menerima informasi dari pihak penyuluh. Tingkat

kemampuan masing - masing sasaran sesuai dengan kriteria sasaran yang dikehendaki

perlu diperhatikan dalam penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.

13
c) Pesan

Pesan atau informasi yang disampaikan oleh penyebab kepada sasaran, pesan atau

informasi tersebut dapat berupa lisan maupun tulisan.

d) Media atau Alat Peraga

Media dibuat untuk memudahkan pemahaman materi yang akan disampaikan. Media

yang dipilih harus bergantung pada jenis sasaran, tingkat pendidikan sasaran, aspek

yang ingin dicapai, metode yang digunakan dan sumber daya yang ada

3. Pengertian metode demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan salah satu cara menyajikan informasi yang akan

diberikan dengan cara mempertunjukkan secara langsung objeknya atau menunjukkan

suatu proses atau prosedur. Penyajian ini berjalan langsung dengan disertai penggunaan

alat peraga dan media sebagai alat bantu penyampaian mater

a) Tujuan metode demostrasi

 Memperlihatkan kepada kelompok bagaimana cara membuat sesuatu

dengan prosedur yang benar, misal memperlihatkan bagaimana cara

membersihkan gigi dan gusi yang benar, alat dan bahan apa yang

dipergunakan, bentuk dan tipenya, dan bagaimana cara menggunakannya.

 Meyakinkan kepada kelompok bahwa ide baru tersebut bisa dilaksanakan

setiap orang.

 Meningkatkan minat orang untuk belajar, dan mencoba sendiri dengan

prosedur yang didemonstrasikan

14
b) Tahapan dalam metode demonstrasi

Dalam melaksanakan demonstrasi agar mencapai tujuan yang maksimal perlu

ditempuh tahap – tahap sebagai berikut :

I. Persiapan

a) Menentukan maksud dan tujuan.

b) Menentukan materi yang akan didemonstrasikan.

c) Menentukan sasaran.

d) Menentukan waktu dan perkiraan lamanya waktu untuk

demonstrasi.

e) Menentukan alat peraga / alat – alat yang akan digunakan

dalam demonstrasi yang dianggap menarik dan cocok.

f) Menyesuaikan materi yang akan disampaikan dengan

demonstrasi yang akan dilaksanakan.

g) Mengecek secara keseluruhan persiapan serta peralatan

yang sudah disediakan.

II. Pelaksanaan

a) Menciptakan suasana akrab dengan menampilkan sikap

ramah dan terpercaya

b) Menjelaskan materi yang didemonstrasikan dengan

memperlihatkan ilustrasi / alat- alat yang dipakai secara

teliti dan sabar.

c) Memberi tekanan pada hal – hal yang dianggap penting

15
dengan cara mengulang - ulang agar sasaran benar – benar

mengerti dan mudah mengingatnya.

d) Memberi kesempatan kepada wakil pesera untuk

mengulang apa yang telah disebutkan dan apa yang dilihat.

e) Memberi kesempatan untuk tanya jawab.

Contoh satuan acara penyuluhan (SAP)

Pokok bahasan : cara menggosok sikat yang baik dan benar

Sub pokok bahasan : pengertisn dan manfaat dari cara menggosok gigi

Sasaran : anak paud ,tk dan SD

Waktu : 10 menit

Tempat : paud pelagi , TK pertiwi ,SD sejahtera

Hari \ tanggal : selasa ,22 oktober 2022

A. Tujuan

a. Tujuan intruksional umum (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan tentang menggosok gigi Peserta

diharapkan mengetahui cara menggosok gigi dengan baik dan benar

b. Tujuan intruksional khusus ( TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan ,peserta diharapkan mampu Peserta dapat menjelaskan

pengertian menggosok gigi Peserta dapat menjelaskan manfaat menggosok gigiPeserta dapat

16
menjelaskan akibat bila tidak menggosok gigi Peserta dapat menjelaskan waktu yang dapat untuk

menggosok gigi Peserta dapat menjelaskan cara menggosok cara menggosok gigi yang baik dan

benar

c) Metode

 Cermah

 Tanya \jawab

d) Media

Flipcart

e) Materi

a. pengertian menggosok gigi

b. manfaat menggosok gigi

c. akibat bila tdiak menggosok gigi

d. waktu yang tepat untuk menggosok gigi

e. cara menggosok gigi yang baik dan benar

Tahap Kegiatan Kegiatan Metode Media Waktu

kegiatan penyuluhan sasaran penyuluhan penyuluhan penyuluh

an

Pendahulan 1. perkenalan 1, mendengar Ceramah

diri 2. merespon

2. menjelaskan

tujuan

penyuluhan

17
3. menjelaskan 1 menit

secara singkat

materi yang

akan

disampaikan

Penyajian Menjelaskan 1. mendengar Ceramah flipchart

tentang: 2. merespon

1. pengertian
4 menit
menggosok gigi

2, manfaat

menggosok gigi

3. waktu yang

tepat

menggosok gigi

4. akibat bila

tidak

menggosok gigi

5. cara

menggosok gigi

yang baik dan

benar

Penutup Tanya jawab Respon dan Ceramah 2 menit

Kesimpulan Tanya jawab

18
Evaluasi

a. peserta mampu mengulangi penjelasan yang telah disampaikan

b. peserta mampu menjawab pertanyaan yang ajukkan

c. penilaian

 cara menyikat gigi yang baik dan benar

a. pengertian menyikat gigi dan mulut

 Pengertian Menyikat Gigi

Menyikat gigi adalah membersihkan seluruh permukaan gigi dari sisa – sisa makanan

dengan menggunakan bantuan sikat gigi dan pasta gigiKemampuan menyikat gigi secara baik

dan benar adalah factor yang cukup penting guna memelihara kesehatan gigi dan mulut.

Penggunaan alat, metode penyikatan gigi, serta frekuensi dan waktu penyikatan yang tepat

merupakan faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

 Tujuan Menyikat Gigi

Menurut Kidd dan Bechal (2012), menyikat gigi bertujuan guna memelihara kebersihan

gigi dan mulut dengan cara mengangkat plak serta kotoran lainnya yang menempel pada

permukaan gigi, sedangkan tujuan lain yang didapat dengan menyikat gigi adalah dapat

memperlancar peredaran darah pada gusi dan mukosa oleh karena mekanisme memijat dari

proses menyikat gigi sehingga jaringan periodontal menjadi sehat.

19
Cara Menyikat Gigi

 Siapkan sikat gigi yang kering dan pasta yang mengandung fluor, banyaknya pasta gigi

sebesar satu butir jagung.

 Kumur – kumur dengan air sebelum menyikat gigi.

 Pertama – tama rahang bawah dimajukan sehingga gigi – gigi rahang bawah sejajar

dengan gigi – gigi rahang atas membentuk 19 derjat sebuah bidang datar. Kemudian,

sikat gigi rahang atas dan rahang bawah dengan gerakan ke atas dan ke bawah (vertikal).

 Sikat semua dataran pengunyahan gigi atas dan bawah dengan gerakan maju mundur dan

pendek – pendek (horizontal). Menyikat gigi sedikitnya 8 kali untuk setiap permukaan.

 Sikat permukaan gigi depan rahang bawah yang menghadap lidah dengan arah sikat

keluar dari rongga mulut.

 Sikat permukaan gigi belakang rahang bawah yang menghadap lidah dengan gerakan

mencongkel.

 Sikat permukaan gigi depan rahang atas yang menghadap langit - langit dengan arah sikat

keluar dari rongga mulut.

 Sikat permukaan gigi belakang rahang atas menghadap langit – langit dengan gerakan

mencongkel.

 Pada rahang atas, sikat permukaan gigi geraham yang menghadap ke pipi.

 Pada rahang bawah, sikat permukaan gigi yang menghadap kelidah.

 Setelah semua permukaan gigi selesai disikat, kumur dengan air satu kali agar masih ada

sisa fluor yng melekat pada gigi, sehingga gigi menjadi kuat.

20
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari makalah ini saya simpulkan tentang gambaran pengetahuan

menyikat gigi dan status OHI-S dan dapat mengetahuin gigi yang mana aja yang berkaries

indeks DMF-T dapat digunakan untuk menggambarkan status karies gigi pada suatu kelompok

masyarakat . Oral psyoterapy dapat digunakan untuk masyarakat agar lebih mengetahuin tentang

kesehatan gigi dan mulut dan mengubahnya dari kebiasaan yang lebih baik

21
DAFTAR PUSTAKA
i

https:/|repository.poltekkes
smg.ac.id/repository/3.%20BAB%20II%20OK%20P1337425218093.pdf
https://repository.poltekkes-smg.ac.id/repository/3.%20BAB%20II%20OK
%20P1337425218093.pdf

Anda mungkin juga menyukai