Anda di halaman 1dari 21

MODUL PELATIHAN KETERAMPILAN KLINIK

(untuk mahasiswa)

SISTEM PELATIHAN KETERAMPILAN KLINIK


TERPADU

Tema : OHI-S dan CPITN

Penyusun :

Fidya Meditia Putri, drg., M.Epid.

Anne Agustina S., drg., M.KM.

Dr. Netty Suryanti, drg., M. Kes.

Dr. Asty Samiaty S., drg., M. Kes.

Dr. Sri Susilawati, drg., M.Kes.

Dr. Dra. Cucu Zubaedah, M.Kes.

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
Nama Blok : Community Dentistry 2
Tema : OHI-S dan CPITN
Semester : V (lima)
Waktu Pelatihan : 1 kali pertemuan @ 3 jam (per kelompok)

Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang Kemampuan Dasar


14. Melakukan Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut Masyarakat
14.1.Mampu 14.1.1. Mendiagnosis a) Menilai kesehatan gigi mulut masyarakat dengan
menyelesaikan masalah menggunakan data hasil survei, data epidemiologi
masalah-masalah kesehatan gigi dan evidence based dentistry.
kesehatan gigi mulut mulut masyarakat b) Mengidentifikasi faktor risiko yang berkaitan
masyarakat berbasis dengan masalah kesehatan gigi mulut masyarakat.
teknologi informasi
sebagai penunjang
c) Merencanakan program kesehatan gigi mulut
masyarakat berdasarkan prioritas masalah.
tindakan promotif
dan preventif yang
dilaksanakan secara
bersama-sama tim
pelayanan kesehatan
dari sistem jejaring
kerja (networking)
untuk mencapai
tingkat kesehatan
gigi mulut
masyarakat yang
optimal.

Kesehatan Gigi Masyarakat

No. Jenis Keterampilan


KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN/KELUARGA PASIEN DAN
MASYARAKAT
1. Melakukan penggalian informasi data faktor risiko kejadian masalah kesehatan gigi
melalui wawancara pada masyarakat
PEMERIKSAAN FISIK UMUM DAN SISTEM STOMATOGNATIK
2. Melakukan survei standar WHO dan need assessment melalui pemeriksaan keadaan
Gigi Mulut terkait dengan pengukuran indeks kesehatan Gigi Mulut (DMF-t/dmf-t
(def-t);OHI-S)

Muatan Pelatihan Keterampilan:


1. Melakukan pemeriksaan dan penghitungan serta interpretasi indeks OHI-S dari
model atau gambar atau foto yang telah disediakan.
2. Melakukan pemeriksaan dan menentukan kode CPITN dari model atau gambar
atau foto yang telah disediakan.

Modul SPKKT CD 2 2021


Tujuan Umum

Setelah menyelesaikan pelatihan keterampilan klinik ini mahasiswa mampu melakukan


pemeriksaan OHI-S dan CPITN.

Tujuan Khusus :
Setelah menyelesaikan pelatihan keterampilan klinik ini mahasiswa harus :

Mampu melakukan pemeriksaan OHI-S.

Mampu mengategorikan hasil dari pemeriksaan OHI-S sesuai klasifikasi


dari WHO.

Mampu melakukan pemeriksaan CPITN dan menilai kriteria menggunakan

kode.

Modul SPKKT CD 2 2021


Alat dan Bahan:

1. Kursi dan meja pemeriksaan

2. Form pemeriksaan indeks


3. Model gigi atau foto atau gambar
4. Alat dasar steril (kaca mulut, sonde, pinset, eksavator)
5. Probe
6. Disclosing solution
7. Polybib
8. Senter/ head lamp
9. Masker
10. Handscoon
11. Sabun cuci tangan/ Hand sanitizer
12. Gelas kumur/ air mineral gelas

Tempat Pelatihan : tempat tinggal masing-masing


Peserta Pelatihan : Mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi UNPAD semester V
Sistem Assessment : Rubrik Formatif

Modul SPKKT CD 2 2021


Kasus
Dokter gigi Cakra Khan melakukan survei pengambilan data primer kesehatan gigi dan
mulut melalui pemeriksaan OHI-S dan CPITN pada penduduk di kecamatan Jatinangor yang
berusia 35-44 tahun. Setelah mendapatkan datanya, drg. Cakra Khan melakukan
penghitungan dan hasilnya dikategorikan sesuai dengan kategori atau klasifikasi yang ada.

Instruksi:
1. Jelaskan mengenai indeks OHI-S dan cara pemeriksaannya! Lakukan
penghitungan dan penentuan kategori dari hasil pemeriksaan foto atau
gambar yang ada!
2. Jelaskan mengenai indeks CPITN dan cara pemeriksaannya! Lakukan
penentuan kategori berdasarkan kode yang digunakan pada foto atau
gambar yang ada!

Modul SPKKT CD 2 2021


A. Oral Hygiene Index-S (OHI-S)

Indek Kebersihan Mulut – Disederhanakan


Indeks kebersihan mulut (OHI) digambarkan sebagai metode sederhana sensitif untuk
menilai kebersihan mulut individu, kelompok secara kuantitatif.
Indeks ini dinamakan indeks kebersihan mulut-disederhanakan (OHI-S) oleh John C.
Greene dan Jack R. Vermillion pada tahun 1964.
Indeks kebersihan mulut-disederhanakan berbeda dari indeks kebersihan mulut dalam:

 Jumlah permukaan gigi dan jenis permukaan gigi yang dinilai.

Greene dan Vermillion memilih 6 indeks gigi dengan permukaan terpilih yaitu
permukaan bukal 16, 26 dan permukaan labial 11, 31 sedangkan permukaan lingual 36
dan 46 yang mewakili seluruh gigi anterior dan posterior pada setiap bagian mulut yang
diperiksa.

Indeks ini terdiri atas dua komponen.

INDEKS KEBERSIHAN MULUT – DISEDERHANAKAN =

Indeks Debris – Disederhanakan + Indeks Kalkulus – Disederhanakan

Permukaan Gigi yang Diperiksa (Gambar)


Gigi yang tumbuh sempurna distal dari premolar kedua, biasanya molar pertama diperiksa
di kedua bagian lengkung:
Molar atas – permukaan bukal.
Molar bawah – permukaan lingual.

Permukaan labial dari insisif sentral kanan atas dan kiri bawah diperiksa. Jika gigi ini tidak
ada, insisif sentral pada bagian lawan dari garis median digantikan.

 Hanya gigi permanen yang tumbuh sempurna yang dinilai.


 Gigi alami dengan restorasi mahkota penuh dan permukaan yang tingginya berkurang
akibat karies atau trauma (terlampau rusak) tidak dinilai.

Indeks debris – disederhanakan dan indeks kalkulus – disederhanakan nilainya berkisar


dari 0 hingga 3.
Indeks kebersihan mulut – disederhanakan nilainya berkisar dari 0 hingga 6.

Modul SPKKT CD 2 2021


Penghitungan Nilai Indeks

Nilai untuk debris dan kalkulus harus ditabulasikan secara terpisah dan indeks untuk masing-
masing dihitung secara terpisah tetapi dengan cara yang sama, dan dijumlahkan untuk
menghitung indeks kebersihan mulut.

Nilai Debris
0 – Tidak ada debris atau stain yang terlihat.
1 – Debris lunak menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi atau adanya stain ekstrinsik tanpa
debris tanpa memperhatikan permukaan yang tertutup.
2 – Debris lunak menutupi lebih dari 1/3 tetapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi yang terlihat.
3 – Debris lunak menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi yang terlihat.

1. Indeks Debris (DI) = Jumlah nilai debris yang dicatat


Jumlah bagian yang dinilai

Kriteria :
Baik = 0,0-0,6
Sedang = 0,7-1,8
Buruk = 1,9 -3,0
Setiap kali ragu, nilai dengan nilai yang lebih rendah dengan kriteria tertentu.

2. Indeks Kalkulus (KI) = Jumlah nilai kalkulus yang dicatat


Jumlah bagian yang dinilai
Nilai Kalkulus
0 – Tidak ada kalkulus yang terlihat.
1 – Kalkulus supragingiva menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi yang terlihat.
2 – Kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 1/3, tapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi yang
terlihat atau adanya bintik-bintik kalkulus subgingiva di sekitar bagian servikal gigi atau
keduanya.
3 – Kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi yang terlihat atau kelanjutan
dari pita tebal kalkulus subgingiva di sekitar bagian servikal gigi.

Modul SPKKT CD 2 2021


Kriteria :
Baik = 0,0-0,6
Sedang = 0,7-1,8
Buruk = 1,9-3,0

Indeks Kebersihan Mulut = Indeks Debris (DI) + Indeks Kalkulus (CI)

Gigi penentu :

- 4 gigi diperiksa pada permukaan fasial (gigi 16,11,26,31)


- 2 gigi diperiksa pada permukaan lingual (gigi 36 dan 46)

Kriteria OHI-S (Standar WHO):


Baik = 0,0-1,2
Sedang = 1,3-3,0
Buruk = 3,1-6,0

Metode Pemeriksaan

1. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa 6 gigi, yaitu:
1) Gigi molar pertama kanan atas pada permukaan bukal.
2) Gigi insisivus pertama kanan atas pada permukaan labial.

Modul SPKKT CD 2 2021


3) Gigi molar pertama kiri atas pada permukaan bukal.
4) Gigi molar pertama kiri bawah pada permukaan lingual.
5) Gigi insisivus pertama kiri bawah pada permukaan labial.
6) Gigi molar pertama kanan bawah pada permukaan lingual.
b. Memeriksa dengan visual dan pemeriksaan dengan menggunakan alat (sonde/
probe untuk memeriksa apakah ada debris dan atau kalkulus pada permukaan gigi
yang diperiksa). Cara lain dengan meneteskan beberapa tetes disclosing solution
di bawah lidah, setelah saliva terkumpul, lalu dikumurkan ke seluruh permukaan
gigi, setelah itu dibuang tanpa berkumur.
c. Memeriksa nilai dari plak/debris dan kalkulus pada permukaan yang telah diberi
disclosing.
d. Melakukan pencatatan dari plak/ debris dan kalkulus pada formulir yang telah
tersedia. Pencatatan terpisah untuk debris dan kalkulus.
e. Melakukan penghitungan indeks plak (DI) dan kalkulus (CI).
f. Melakukan penghitungan OHI-S.
g. Memasukkan hasil perhitungan ke dalam kalsifikasi kategori WHO.

Modul SPKKT CD 2 2021


B. CPITN

Metode ini diperkenalkan oleh WHO bekerja sama dengan FDI, difinalisasikan pada
tahun 1983. Pemeriksaannya menggunakan probe yang didesain khusus berujung
bulat. Tujuannya untuk menilai kondisi jaringan periodontal dengan mengetahui
kedalaman poket dan mendeteksi perdarahan gingiva serta adanya kalkulus.

Metode Pemeriksaan

 Gigi dibagi menjadi 6 sekstan dan merupakan gigi tetap 17-14, 13-23, 24-27, 37-34,
33-43, 44-47.
 Nilai atau skor tertinggi pada setiap sekstan diidentifikasi setelah memeriksa
seluruh gigi pada sekstan tersebut.
 Suatu sekstan diperiksa jika terdapat dua atau lebih gigi fungsional dan tidak
memiliki indikasi untuk diekstraksi.
 Jika hanya terdapat satu gigi yang tersisa pada suatu sekstan, maka gigi tersebut
dimasukkan ke dalam sekstan yang berdekatan.
 Pada survei epidemiologi, skor yang dicatat menggunakan pemeriksaan dari gigi
indeks yang spesifik.

Gambar 5. Probe CPI WHO2

Modul SPKKT CD 2 2021


Gigi indeks (pada survei epidemiologi)
 Untuk dewasa usia 20 tahun atau lebih hanya 10 indeks gigi yang
diperiksa. 10 gigi tersebut adalah: 17 16 11 26 27 37 36 31 46 47
 Gigi geligi ini telah diidentifikasi sebagai estimator terbaik dari kasus
periodontal yang paling parah dari rongga mulut
 Untuk anak atau remaja berusia hingga 19 tahun, hanya 6 indeks gigi yang
diperiksa: 16 11 26 36 31 46

Modul SPKKT CD 2 2021


 Gigi molar kedua tidak dimasukkan sebagai gigi indeks pada usia ini
karena frekuensi yang tinggi dari false pockets.
 Ketika memeriksa anak yang berusia kurang dari 15 tahun, kedalaman
poket tidak dinilai.

Penilaian Kriteria Status Periodontal1


 Kode X: ketika hanya ada satu gigi atau tidak terdapat satupun gigi
fungsional pada suatu sekstan
 Kode 0: kondisi jaringan periodontal sehat
 Kode 1: perdarahan yang muncul saat pengamatan selama atau setelah
probing
 Kode 2: adanya kalkulus supra atau subgingival yang terlihat atau teraba
saat probing
 Kode 3: adanya poket patologis 4-5mm, terlihat pada probe CPITN
daerah yang hitam berada pada margin gingiva
 Kode 4: poket patologis 6mm atau lebih, daerah hitam pada probe CPITN
tidak terlihat

Kode untuk Treatment Needs1


 TN 0: kode yang dicatat 0 (sehat)—tidak memerlukan perawatan
 TN I: adanya kode 1 yang mengindikasikan kebutuhan untuk peningkatan
kebersihan gigi dan mulut personal (I)
 TN II: Kode 2 dan 3 mengindikasikan kebutuhan pembersihan secara
profesional, root planning dan pembersihan faktor-faktor plaque
retentive, ditambah tentunya kebutuhan oral hygiene instructions (II + I)
 TN III: Kode 4 yang memerlukan perawatan kompleks yang meliputi
deep scaling, root planning, dan prosedur pembedahan kompleks (III + II
+ I)

Modul SPKKT CD 2 2021


Pemeriksaan
1. Memakai masker, cuci tangan lalu menggunakan sarung tangan.
2. Dimulai dari sekstan 1. Untuk usia 20 tahun ke atas gigi yang diperiksa: 17,
16, 11, 26, 27, 37, 36, 31, 46, 47.
3. Masukkan probe (ujung/ball tip mengikuti bentuk anatomi permukaan akar
gigi. Ujung probe dimasukkan dengan lembut (gentle) ke dalam sulkus gingiva
atau poket. Probe sebagai alat peraba untuk menentukan kedalaman poket dan
untuk mencari kalkulus subgingival dan respon perdarahan. Kekuatan peraba
yang digunakan tidak boleh melebihi 20 g. Sebuah tes praktis untuk mengukur
kekuatan ini adalah dengan meletakkan ujung probe di bawah kuku ibu jari dan
tekan hingga terlihat putih. Untuk meraba kalkulus subgingival, digunakan
kekuatan paling kecil yang memungkinkan untuk pergerakan dari ball tip dari
probe sepanjang permukaan gigi.

Gambar 2.2 Tes untuk mengukur kekuatan peraba saat melakukan probing3

4. Ujung probe harus dimasukkan secara perlahan ke dalam sulkus gingiva atau
poket dan seluruh perpanjangan dari sulkus dan poket diperiksa. Sebagai
contoh, probe diletakkan dalam poket pada permukaan distobukal dari molar
kedua, sedekat mungkin dengan titik kontak dengan molar ketiga, dengan
menjaga probe tetap paralel atau sejajar dengan bidang aksis gigi kecuali pada
waktu memeriksa bagian interproksimal. Pada bagian ini biasanya probe
sedikit dimiringkan sehingga memudahkan memeriksa bagian interproksimal
yang biasanya berakhir pada titik kontak gigi tetangganya.
5. Kemudian probe digerakkan secara perlahan, dengan gerakkan sedikit ke atas
dan ke bawah, sepanjang sulkus bukal atau poket ke arah permukaan mesial
dari molar kedua, dan dari permukaan distobukal ke molar pertama ke arah area
kontak dengan premolar. Prosedur yang sama digunakan pada permukaan

Modul SPKKT CD 2 2021


lingual, dimulai dari distolingual molar kedua.
6. Catat hasilnya pada lembar atau formulir CPITN pada kolom gigi yang
diperiksa tersebut. (Kode atau kriteria penilaian telah disampaikan pada
halaman sebelumnya).

Gambar 2.10 ‘Walking’ the probe3

Referensi

1. Hiremath, SS. Textbook of preventive and community dentistry. 2007. India: Elsevier.
Hal.184-85.

2. WHO. Oral health survei basic method. 2013.


http://www.who.int/oral_health/publications/9789241548649/en/. [diakses 31
Oktober 2016].

3. SDCEP. Prevention and treatment of periodontal diseases in primary care: dental


clinical guidance. 2014. SDCEP: Dundee.

4.

Modul SPKKT CD 2 2021


Kasus menggunakan foto model gigi

Lakukan penilaian kode dan penghitungan indeks OHI-S dari foto/ gambar berikut:

Gambar 1. Tampak depan (plak terwarnai oleh cairan disclosing yang ditunjukkan warna merah muda,
kalkulus ditunjukkan menggunakan parafin kuning)

Gambar 2. Tampak samping kanan

Modul SPKKT CD 2 2021


Gambar 3. Tampak samping kiri

Gambar 4. Rahang bawah

Modul SPKKT CD 2 2021


Gambar 5. Rahang bawah

Modul SPKKT CD 2 2021


FORMULIR STATUS KESEHATAN GIGI MULUT (OHI-S)

Silakan masukkan dan hitung indeks OHI-S pada form ini berdasarkan kasus foto
model gigi di atas!

1. Kebersihan mulut

Debris Index (DI) =  nilai debris = _______ = ….


 gigi yang diperiksa

RA 6 1 - 6

RB 6 - 1 6

Calculus Index (CI) =  penilaian calculus = __________ = ……


 gigi yang diperiksa

RA 6 1 - 6

RB 6 - 1 6

OHI-S =  Debris Index (DI) +  Calculus Index (CI)

= ...... + ....... = ...........

Kriteria : ……………..

Modul SPKKT CD 2 2021


Kasus menggunakan foto gigi

Lakukan penilaian kode dan penghitungan indeks CPITN dari foto/ gambar berikut:

Gambar 6: tentukan kode dari gambar tersebut

Gambar 7: tentukan kode dari gambar tersebut

Modul SPKKT CD 2 2021


Gambar 8: tentukan kode dari gambar tersebut

Gambar 9: tentukan kode dari gambar tersebut

Modul SPKKT CD 2 2021


Gambar 10: tentukan kode dari gambar tersebut

Modul SPKKT CD 2 2021

Anda mungkin juga menyukai