docx
Konsep Oklusi
Dalam menyusun gigi oklusi dan artikulasi pada saat gigi melakukan fungsinya harus sangat
diperhatikan. Perlu dihindari adanya hambatan dalam penyusunan gigi tiruan sehingga dapat
menghambat gerak rahang. Salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah sisi keseimbangan
(balancing side), yaitu sisi yang berlawanan dengan sisi kerja atau harus menunjukkan adanya
kontak tonjol yang seimbang untuk mencegah terangkatnya gigi tiruan. Pada saat gigi
mengunyah, gigi-gigi tidak langsung dua sisi menghancurkan makanan. Melainkan sisi demi sisi
bekerja, dengan sisi satu bekerja (working side) dan balancing side akan menyeimbangkan
working side tersebut.
Pengasahan anatomis gigi dalam untuk mendapatkan keseimbangan oklusi 4
Dalam menyusun gigi oklusi dan artikulasi pada saat gigi melakukan fungsinya harus sangat
diperhatikan. Perlu dihindari adanya hambatan dalam penyusunan gigi tiruan sehingga dapat
menghambat gerak rahang. Salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah adanya
keseimbangan oklusi (balanced occlusion). Dalam hal ini terdapat dua sisi pada rahang yang
perlu diperhatikan ketika rahang sedang melakukan fungsinya , yang perlu diperhatikan adalah
daerah kerja (working side) dan daerah keeimbangan (balancing side), yaitu sisi yang berlawanan
dengan sisi kerja. Pada kedua sisi ini harus menunjukkan adanya kontak yang seimbang untuk
mencegah terangkatnya gigi tiruan.
Pada tahap pertama pengasahan, bentuk cusp gigi diubah sehingga akan didapatkan oklusi yang
seimbang saat rahang sedang berada dalam posisi relasi sentris. Keseimbangan oklusi dapat
dilihat dalam arah lateral, dimana ketika rahang digerakkan ke arah lateral seluruh gigi posterior
dan kaninus berkontak antara rahang atas dan rahang bawah pada working side sementara pada
non-working side hanya gigi posterior saja yang berkontak. Selain itu dapat dilihat pula dalam
gerakan protrusive, gigi anterior harus mengalami kontak incisal edge bersamaan dengan
berkontaknya puncak cusp bukal dan lingual gigi posterior.
Sebelum mengasah dan mengatur kontak sentris, posisi kontak gigi perlu dievaluasi terlebih
dahulu. Setelah memastikan kondil berada pada posisi sentris, posisikan cusp lingual gigi
posterior rahang atas pada non-working side berkontak dengan cusp bukal gigi posterior
mandibula. Jika gigi gigi pada daerah non-working side tidak berada pada posisi yang tepat
kesalahan dapat terlihat baik di non-working side maupun pada working side. Jika terdapat
kontak prematur pada daerah non-working side, maka gigi pada daerah working side tidak akan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 1/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
berkontak. Sebaliknya, jika terdapat gigi yang mengalami kontak prematur pada daerah working
side maka tidak akan ada kontak pada daerah non-working side. Periksa adanya kontak prematur
dengan kertas artikulasi (articulating paper) pada daerah working side baik ke arah kanan
maupun kiri. Jika terdapat warna tidak merata pada kertas artikulasi yang menandakan adanya
kontak prematur, maka perlu dlakukan pengasahan pada cusp gigi tersebut.
Untuk memperbaiki posisi gigi sehingga berkontak ketika articulator digerakkan dari posisi
sentris ke eksentris atau sebaliknya, dibutuhkan pengaturan tambahan. Pada working side,
kurangi inklinasi cusp bukal gigi maksila dan cusp lingual gigi-gigi mandibula. Pada daerah non-
working side, kurangi inklinasi cusp bukal mandibula. Hal ini akan membuat kontak oklusi
sentris pada cusp lingual maksila menjadi lebih stabil sehingga akan lebih baik menyalurkan
gaya-gaya selama proses mastikasi ke gigi-gigi tiruan di rahang bawah. Gigi tiruan yang terdapat
di rahang bawah lebih tidak stabil dibandingkan dengan gigi tiruan di rahang atas sehingga
dibutuhkan keseimbangan saat gigi protrusi. Untuk mencapainya, inklinasi dari cusp cusp distal
gigi maksila dan cusp cusp mesial mandibula perlu dikurangi. Setelah menyelesaikan
pengasahan dan pengaturan untuk mendapatkan oklusi yang diinginkan perlu dilakuakn
perbaikan bentuk anatomi oklusal pada tiap-tiap gigi.
2.1.OKLUSI, HUBUNGAN RAHANG, DAN ARTIKULASI
A. Oklusi
Oklusi adalah hubungan daerah kunyah gigi geligi dalam keadaan tidak berfungsi.
Hubungan oklusi dari seorang dewasa adalah:
1. Oklusi sentrik dan relasi sentrik
Oklusi sentris
Oklusi sentris adalah hubungan kontak maksimal dari gigi-gigi dirahang atas dan rahang
bawah ketika rahang bawah dalam keadaan relasi sentris
Relasi sentris
Relasi sentris adalah hubungan rahang atas dan rahang bawah dimana kedua condylus berada
paling dorsal dalam cekungan glenoid fossa tanpa mengurangi kebebasannya untuk bergerak
ke lateral
2. Oklusi aktif
Merupakan kontak antara gigi gigi dirahang atas dan rahang bawahd imana gigi gigi di rahang
bawah mengadakan gerakan kedepan,kebelakang dan kelateral
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 2/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
1. Relasi orientasi : relasi rahang bawah terhadap kranium pada waktu rahang bawah berada pada
posisi sentris/posterior
2. Relasi sentries
3. Relasi vertikal/dimensi vertikal: jarak rahang atas dan rahang bawah, ada dua jenis relasi vertikal :
Dimensi vertikal fisiologis : jarak vertical rahang atas dan rahang bawah pada
waktu rahang bawah dalam keadaan istirahat fisiologis
Dimensi vertikal oklusal ; jarak vertical rahang atas dan rahang bawah ketika gigi
geligi beroklusi
C. Artikulasi
Artikulasi merupakan hubungandinamis antara rahang bawah terhadap rahang atas, yaitu hubungan
dinamis perpindahan dari satu gigi keoklusi yang lain, atau dari relasi mandibula ke relasi mandibula
lainnya atau hubungan antara daerah kunyahgigi geligi dalam keadaan berfungsi.
Artikulasi ada 2 macam :
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 3/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
3) Stabilisasi
Stabilitas adalah keadaan gigi tiruan yang membuat gigi tiruan ini bisa melawan
pergerakan selama melkukan funsi maupun para fungsi
4) Estetik
Estetik adalah keadaan yangmembuat gigi tiruan memberikepuasan baik untuk dokter gigimaupun
pasien.
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 4/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
3) Tekanan non vertikal/lateral pada gigi alami saat berfungsi hanya mempengaruhi gigi yang terlibat dan
biasanya ditoleransi dengan baik,sedangkan pada gigi tiruan efeknya melibatkan semua gigi pada
basis. Biasanya trauma dengan struktur pendukung.
4) Pada geligi asli, maloklusi mungkin bisa menjadi hal yang bukan masalah selama bertahun-tahun,
sedangkan pada gigi tiruan sebaliknya
5) Gigi molar dua adalah area yangpaling disukai untuk pengunyahan pada gigi asli sedangkan pada gigi
tiruan beban pengunyahan yang berat pada gigi M2 dapat menyebabkan kemiringan basis dan
kemiringan permukaan
6) Bilateral balanced jarang sekali ditemukan pada gigi asli, sedangkan pada gigi tiruan hal ini sangat
dibutuhkan untuk kestabilan basis.
1
Diktat Kuliah Prostodonsia FKG UI
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 5/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
2
B. DIMENSI VERTIKAL
Menurut The Glossary of Prosthodontic Terms, pengertian dimensi vertikal adalah jarak antara 2
tanda anatomis (biasanya 1 titik pada ujung hidung dan titik lainnya pada dagu), dimana 1 titik
pada daerah yang tidak bergerak dan titik lainnya pada daerah anatomis yang dapat bergerak.
Penetapan dimensi vertikal sangat penting dalam pembuatan gigi tiruan lepas, tidak hanya untuk
mendapatkan keadaan oklusi yang harmonis, tetapi juga untuk kenyamanan dan estetika pasien.
Apabila dimensi vertikal tidak diukur secara tepat akibatnya adalah pasien akan kehilangan
efisiensi pengunyahan, kerusakan pada residual ridge dan sendi temporomandibular.
Apabila dimensi vertikal yang ditetapkan terlalu besar, maka otot-otot mulut akan terasa tegang
sehingga mudah lelah dan mukosa mulut akan teriritasi karena adanya resorpsi tulang yang
sangat cepat. Apabila dimensi vertikal yang ditetapkan terlalu kecil, maka efisiensi pengunyahan
akan terganggu, terkadang disertai dengan adanya perubahan penampilan dan kemungkinan
adanya gejala-gejala pada sendi temporomandibula.
Terdapat 2 jenis dimensi vertikal, dimensi vertikal oklusi (DVO) dan dimensi vertikal fisiologis
(DVF). DVO adalah jarak vertikal rahang saat gigi-gigi beroklusi sedangkan DVF adalah jarak
vertikal saat otot-otot pembuka dan penutup mandibula dalam kondisi istirahat pada tonic
contraction, dimana gigi geligi tidak saling berkontak. Oleh karena itu, DVF selalu lebih besar
dari DVO. Selisih antara DVF dengan DVO disebut freeway space. Freeway space yang
dianggap normal adalah 2-4 mm.
Cara-Cara Mekanik
1) Hubungan sisa alveolar
a. Jarak dari papilla insisivus ke insisif mandibula
Papila insisif dipakai untuk mengukur dimensi vertikal dari pasien. Papilla incisivus
merupakan bagian rahang atas yang letaknya relatif stabil setelah prosesus alveolaris
rahang atas mengalami resorpsi akibat kehilangan gigi. Jarak dari papilla incisiva ke
2
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125035-R17-PRO-200%20Dimensi%20vertikal-Literatur.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 6/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
bagian insisal insisif bawah pada model diagnostik rata-rata adalah 4 mm pada gigi
asli dalam keadaan oklusi sentris
Tepi insisal gigi-gigi insisif sentral atas rata-rata 6 mm di bawah papilla incisive.
Menutupnya gigi geligi anterior rahang atas terhadap gigi geligi lawannya di rahang
bawah kira-kira 2 mm. Pengukuran ini tidak berlaku untuk pasien dengan resorpsi
berat
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 7/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
Kemudian apabila pemeriksaan menunjukkan bahwa wajah pasien jaraknya terlalu pendek,
perubahan yang diperlukan dapat dibuat pada gigi tiruan baru
Cara-Cara Fisiologis
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 8/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
Cara yang kedua adalah dengan melihat hubungannya dengan papilla incisiva. Bila diukur
dari tengah-tengah papilla incisiva ke permukaan paling labial dari galengan gigit atas
anterior, jaraknya kira-kira 8-10 mm. Lalu dilihat kesejajarannya dengan garis interpupil
(yang menghubungkan pupil mata kanan dan kiri)
Galengan gigit posterior RA harus sejajar dengan garis Camper (garis yang
menghubungkan tengah-tengah tragus dengan bagian bawah sayap hidung/ala nasi, atau
disebut juga garis ala-tragus). Kemudian galengan gigit rahang bawah dimasukkan ke
dalam rahang. Bagian oklusal galengan gigit RB harus berkontak merata dengan galengan
gigit atas pada seluruh lengkung rahang dan jaraknya harus sama dengan x mm di atas.
Untuk mendapatkan dimensi vertikal oklusal, galengan gigit RB dikurangi 2-4 mm untuk
freeway space. Setelah dikurangi, kontak antara bidang oklusal galengan gigit RA&RB
harus tetap merata
Dimensi vertikal oklusal yang telah didapatkan, diuji coba dengan beberapa cara
lain.misalnya, pada saat pengucapan huruf “S” harus ada celah kira-kira 1-2 mm di antara
galengan gigit atas dan bawah. Bila jarak antar prosesus alveolar kecil, boleh hanya
berkontak ringan.
2) Fonetik dan estetik
Uji coba fonetik bisa dengan mendengarkan hasil suara bicara dan dengan melihat
hubungan gigi geligi selama berbicara. Pada saat mendengarkan ucapan bunyi “S”,
ucapannya harus jelas, tidak terdengar seperti “SY” atau “SH”. Bila gigi anterior
menyinggung pada saat suara-suara tersebut diucapkan, berarti dimensi vertikal oklusal
terlalu tinggi.
Estetik juga dipengaruhi oleh hubungan vertikal mandibula terhadap maksila. Bila bibir
tidak didukung secara benar di bagian anterior pada kedudukannya yang benar, maka akan
terlihat lebih vertikal daripada didukung oleh jaringan asli. maka itu jangan menaikkan
dimensi vertikal oklusal untuk memberi dukungan pada bibir
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 9/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 10/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
Alat untuk mengujicoba kesejajaran galangan gigit atas adalah Fox occlusal guide plane.
3
Diktat Kuliah Prostodonsia III, 2003
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 11/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
Dengan basis dan galangan gigit pada rahang atas dan rahang bawah:
1. Tentukan DV istirahat
2. Dapatkan DV oklusal
3. Tentukan relasi sentris
4. Fiksasi galangan gigit rahang atas dan bawah
Penjelasan:
Sebelum menentukan DV, perlu diperhatikan terlebih dahulu kedudukan basis dan
o
line di bagian posterior. Untuk bagian bukal, sampai batas mukosa gerak dan tidak
bergerak
Untuk rahang bawah, basis sampai menutupi ruang molar pad dan sampai batas mukosa
o
untuk mendukung bibir, sehingga estetis terlihat baik. Bagian palatum dibuat agak
melengkung, sesuai lengkung rahang dan bagian insisal tidak terlalu tebal. Bidang
oklusal galangan gigit atas diatur sedemikian rupa hingga sejajar dengan garis ala
trachus (untuk bagian posterior). Galangan gigit rahang bawah dibuat berkontak bidang
dengan galangan gigit rahang atas bila dioklusikan.
4
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN OKLUSI
Menurut Hanau ada 9 hukum artikulasi menyediakan pengertian dasar balanced
articulation
Ada 5 faktor yang menjadi elemen penting dalam perawatan prostodontik Hanau
Quint
4 th
Phoenix RD, Cagna DR. Stewart’s Clinical Removable Partial Prosthodontics . Quintessence, Chicago, 4 ed. 2008.
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 12/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
Bidang lewat melalui ujung I1 mandibula secara anterior dan mesiobuccal cusp M2
mandibula secara posterior. Sudut diukur relatif terhadap bidang horizontal
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 13/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
Ini adalah kurva relatif dari bidang mandibula dalam arah anteroposterior
Elemen ini ditentukan oleh hubungan gigi anterior mandibula terhadap permukaan
lingual gigi anterior maksila. Sudut ini diukur relatif terhadap bidang horizontal
Ketinggian cusp adalah jarak vertikal dari dasar cusp ke ujung cusp
Pada gigi tiruan penuh, condylar guidance adalah satu-satunya faktor yang tidak dapat
diubah.
Pada GTSL, perkembangan kepuasan skema oklusal dapat lebih sulit karena adanya gigi
asli yang membentuk kurva kompensasi yang prominence, bidang orientasi, incisal
guidance, dan ketinggian cusp.
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 14/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
Sisa gigi asli menentukan bentuk dan posisi gigi tiruan kecuali bila: (1) ketika antagonis
GTSL merupakan GTP (2) ketika hanya gigi anterior yang tersisa di kedua rahang dan
hubungan insisal tidak mempengaruhi dengan pembentukan skema oklusi
C. Relasi Horizontal
Hubungan antar rahang dalam arah horisontal (mediolateral dan anteroposterior) biasa
dinamakan relasi sentrik . Relasi sentrik merupakan hubungan fisiologis mandibula terhadap
maksila ketika kedua kondilus berada di articular disc, dan condyle-disc menyatu dan
distabilisasikan terhadap posterior slope dari articular eminence. Relasi sentrik termasuk
hubungan antara tulang dengan tulang (bone-bone relation of the mandible to maxilla) dan
merupakan poin referensi untuk mengembangkan/menyusun oklusi pasien.
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 15/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
Lebih dari 90% manusia memiliki ketidaksesuaian antara relasi sentris dengan maximal
intercusp position. Umumnya maximal intercuspal position lebih anterior daripada relasi sentris.
Cara penetapan relasi sentrik secara garis besar ada dua macam:
Cara-cara pasif/statis:
a. Metode Gyst
Pedomannya adalah bagian ventral otot masseter. Ibu jari dan telunjuk operator
diletakkan di bagian ventral otot tersebut, pasien rileks, kemudian operator mendorong
mandibula ke posterior dan pasien diinstruksikan menggigit sehingga posisi kondilus
dalam fossa glenoid tidak tegang. Kemudian galengan gigit difiksasi.
ventral akan terasa menggelembung ketika dipalpasi. Kemudian galengan gigit difiksasi.
Cara-cara aktif/fungsional:
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 16/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
Cara fiksasi:
a. Staples yang telah dipanaskan di atas lampu spiritus dipegang dengan pinset, kemudian
ujungnya ditusukkan pada galengan gigit. Harus diperhatikan relasi sentrik jangan
berubah.
b. Dengan cara menusukkan lecron/pisau wax yang panas di daerah P kanan dan kiri di
sekitar bagian oklusal galengan gigit sampai setengah daun pisau masuk ke galengan
gigit RA dan setengah di RB. Selagi wax masih cair, pisau segera ditarik keluar, tunggu
sampai wax keras kembali.
c. Dengan cara menghilangkan sebagian dari wax galengan gigit bagian oklusal atas dan
bawah di daerah P dan M shingga membentuk huruf “V” dengan bagian yang terbuka ke
arah oklusal. Untuk daerah anterior bawah, galengan gigit dikurangi 1-2 mm. Setelah itu,
galengan gigit dimasukkan ke mulut pasien. Pasien diinstruksikan membuka mulut dan di
atas galengan gigit bawah dituangkan adonan gips/pasta ZOE/modeling compound yang
telah dilunakkan. Kemudian pasien menelan dan menggigit sehingga kedua galengan
gigit bagian posterior berkontak kembali dan bahan yang ditambahkan tersebut ditunggu
sampai keras (bahan ini akan mengisi bagian galengan gigit yang dikurangi tadi sekaligus
memfiksasinya)
Garis pedoman:
Beberapa garis pedoman yang harus dibuat untuk pemilihan dan penyusunan gigi geligi
sebelum galengan gigit dikeluarkan dari mulut pasien:
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 17/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
Dibuat pada daerah sudut mulut kanan dan kiri, pada saat otot-otot mulut dalam
keadaan rileks. Garis ini merupakan pedoman pemilihan gigi anterior dan untuk
penysusunan gigi C kanan dan kiri.
Setelah kedua galengan gigit difiksasi dan telah diberi ketiga garis tersebut, siap untuk
dipasang ke artikulator bersama-sama dengan model atas dan bawahnya, untuk penyusunan
gigi-gigi.
1. Pastikan bahwa tidak ada gigi asli yang kontak prematur dan blocking
2. Bila ada gigi yang tidak sesuai dengan curve of spee:
a. Gigi yang ekstrud
Bila gigi ekstrud sampai dengan 2 mm dapat dilakukan enameloplasty. Bila ekstrud lebih
dari 2 mm, diindikasikan pemakaian gigi tiruan cekat. Reduksi gigi bisa terbatas oleh
ukuran pulpa, panjang mahkota klinis ataupun keduanya. Jika ukuran pulpa mengganggu
reduksi gigi, terapi endodontic harus dilakukan sebelum preparasi. Bila gigi sudah ekstrud
cukup parah, misalnya berkontak dengan rigde antagonis dapat menimbulkan masalah.
Bila tulang alveolar telah mengikuti erupsi gigi tersebut maka gigi tersebut dapat di cabut
atau merekontur tulang tersebut.
b. Gigi yang Tipping atau Malposisi
Gigi posterior cenderung tipping ke anterior ketika terdapat ruang di mesial. Perawatan
ortodontik untuk pergerakan gigi minor dapat digunakan untuk uprighting gigi tersebut.
c. Berkurangnya Dimensi Vertikal
Gigi dapat mengurangi dimensi vertikal seperti pada kasus atrisi dan intrusi. Bila hal ini
terjadi perlu dilakukan peningkatan dengan menggunakkan resin acrylic overlay
temporary removable device yang digunakan 24 jam selama 1-3 bulan.
(Setelah pencetakan model kerja)
5
Sri Hardjanti Irwan, Siti Fardiniah, Diktat Kuliah Prosthodonti III , Jakarta, 2003
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 18/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
3. Bila ada gigi yang tidak sesuai dengan curve of spee:
Pada saat menggigit galangan gigit, tidak boleh dengan tekanan yang besar karena dapat
menyebabkan displacement (pergerakan) mukosa dibawah basis, terutama pada kasus free
end sehingga dapat mengakibatkan oklusi modeh rahang atas dan rahang bawah tidak
tepat. Pencegahan ini dapat dilakukan sebelum pasien menggigit (beroklusi), lunakkan
permukaan galengan gigit sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan tekanan waktu
beroklusi. Dapat juga dengan mengurangi galangan gigit ± 1mm, kemudian diganti
dengan bahan cetak Zinc Oxide Eugenol Pasta atau gips cetak. Bila beroklusi, akan
terlihat gambaran oklusal gigi antagonis pada galangan gigit dan tekanan yang diterima
mukosa tidak besar.
4. Insisal gigi anterior tidak boleh menyentuh basis galangan gigit rahang atas
5. Bagian posterior galangan gigit rahang atas tidak boleh menekan retromolar pad rahang
bawah.
6. Pada pembentukan basis model kerja, bagian posterior tidak boleh terlalu tinggi, karena
dapat mengganggu oklusi model rahang atas dan rahang bawah.
7. Membuat Record Base
Tooth-bounded record base yang berukuran kecil dapat dibuat dari hard baseplate wax.
Namun kerugian utama penggunaan baseplate wax adalah distorsi, sehingga record base
tidak dapat disimpan lebih dari satu jam. Sedangkan untuk record base yang berukuran
besar digunakan record base materials yang bersifat rigid, misalnya resin akrilik yang
dapat dibuat dengan light cure atau chemically.Apapun pilihan materialnya, sebelum
pembuatan record base, harus dilakukan eliminasi tissue undercuts. Setelah eliminasi
undercut lapisi dengan separating medium kemudian letakkan framework dan letakan
basis akrilik diatasnya dan trim bagian border-bordernya
8. Penambahan Occlusion Rim (Galangan Gigit)
Galangan gigit dibuat dengan memanaskan baseplate wax dan memanipulasinya menjadi
bentuk dan ukuran yang diinginkan. Posisikan galangan gigit di tengah-tengah, di atas
record base dan bagian tepinya harus menyatu dengan record base.Pada distal extension
tinggi dari galangan gigit kira-kira 2/3 tinggi dari retromolarpad. Kontur galangan gigit
harus baik serta permukaan dari wax halus dan bersih.
9. Recording Media
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 19/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
Terdapat berbagai jenis material yang dapat digunakan dalam merecord hubungan rahang
dalam pembuatan GTL, seperti : waxes, modeling plastics, accelerated dental stones, ZOE
impression pastes, polyethers, dan polyvinylsiloxanes.Wax dan modeling plastic mudah
digunakan dan hasil keakuratan detailnya dapat diterima, namun rawan distorsi, sehingga
proses mounting harus segera dilakukan dalam beberapa menit setelah prosedur record-
making . Accelerated dental stone dan ZOE impression paste sangat akurat, namun sulit
digunakan di dalam rongga mulut. Material ini bersifat rigid dan stabil, tetapi rawan
fraktur dan sulit di-trimming sehingga jarang digunakan. Polyether dan polyvinylsiloxane
sangat akurat dan mudah digunakan dalam rongga mulut namun harganya mahal.
6
Cara menentukan gigit menurut oklusi yang ada :
Metode ini digunakan ketika terdapat gigi asli yang cukup untuk menyokong GTSL
(Kelas III atau IV Kennedy), tapi hubungan gigi asli lawannya tidak mengijinkan oklusi model
secara langsung oleh tangan. Pada situasi ini, hubungan rahang didirikan dengan menggunakan
beberapa tipe interocclusal record.Yang membuat metode ini tidak akurat adalah penggunaan
wax dalam merekam hubungan oklusal.Wax yang berlebihan yang berkontak dengan permukaan
mukosa dapat mendistorsi jaringan lunak, sehingga harus dilakukan prosedur tertentu agar
kedudukan wax yang akurat ke model (stone cast).Rekaman wax dapat dikoreksi lebih lanjut
dengan material registrasi oklusal seperti pasta metallic oksida yang digunakan sebagai final
recording medium. Lalu wax tersebut ditempatkan di mulut dan pasien disuruh untuk menutup
mulut dengan jalur yang sudah dilatih. Sesudah material registrasi oklusal mengeras, wax
tersebut dikeluarkan dari mulut dan di cek keakuratannya.
6
Carr AB, McGivney GP, McCracken’s Removable Partial Prosthodontics. 11th ed 2005
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 20/21
8/10/2019 Konsep Oklusi.docx
Metode ketiga digunakan jika terdapat satu atau lebih perluasan distal, ketika ruang
edentulous tooth supported besar. Pada keadaan seperti ini, occlusal rims pada basis hubungan
rahang harus digunakan.Metode ini hampir sama dengan metode kedua kecuali dalam hal bahwa
occlusal rim menggantikan gigi yang hilang. Merupakan hal yang penting bahwa basis yang
akurat harus digunakan untuk membantu menyokong hubungan oklusal. Basis tersebut bisa
dibuat dari VLC (visible light cured) ataupun autopolymerizing acrylic resin.
Jaw Relation Records Made Entirely on Occlusal Rims
Metode keempat ini digunakan jika tidak terdapat kontak oklusal antara gigi asli yang
tersisa,gigi-gigi sisa yang hanya sedikit tidak beroklusi dan tidak akan mempengaruhi
pergerakan eksentrik rahang(jarang) dan pada rahang hanya tersisa gigi-gigi anterior saja
sehingga pencatatan dibuat seluruhnya dengan oclusal rims.Occlusal rims harus didukung
oleh basis record relasi rahang yang akurat. Disini pilihan metode record relasi rahang
hampir sama dengan yang digunakan untuk GTP. Dapat digunakan beberapa metode
interocclusal langsung atau sebuah stylus tracing .Seperti pembuatan GTP, penggunaan face-
bow, pemilihan artikulator, pemilihan metode untuk record relasi rahang, dan penggunaan
eccentric positional records bergantung pada latihan, kemampuan, dan keinginan masing-
masing dokter gigi
Establishing Occlusion by Recording the Occlusal pathway
Metode kelima dari penetapan oklusi pada RPD adalah registrasi dari jalur oklusal dan
penggunaan occluding template dibanding cast dari rahang antagonisnya. Jika digunakan record
relasi rahang yang statis, dengan atau tanpa pergerakan artikulasi sentrik, gigi-gigi tiruan disusun
untuk beroklusi sesuai konsep oklusi yang spesifik. Sebaliknya, jika digunakan sebuah record
oklusal fungsional, gigi-gigi dimodifikasi untuk menerima setiap pergerakan eksentrik rahang
yang telah dicatat. Pergerakan ini dibuat lebih rumit oleh pengaruh gigi asli yang tersisa. Jika
RPD ingin dibuat pada kedua rahang, keputusan penting perlu dibuat terkait rahang mana yang
akan dibuatkan RPD-nya lebih dulu dan mana yang akan menerima beban fungsional. Umumnya
RPD untuk mandibula dibuat lebih dulu. Jika RPD untuk maxilla akan dibuat lebih dulu, maka
pembuatan full diagnostic wax-up harus dilakukan lebih dulu.
Apapun metode yang digunakan untuk merekam hubungan rahang, ketika 1 rahang akan
direstorasi lebih dulu, rahang tersebut harus diperlakukan sebgai rahang yang bergigi penuh
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-oklusidocx 21/21