Anda di halaman 1dari 5

1.

M4 Oklusi Normal
Oklusi Normal, menurut Leory Johnson menggambarkan oklusi normal sebagai suatu
kondisi oklusi yang berfungsi secara harmonis dengan proses metabolic untuk
mempertahankan struktur penyangga gigi dan rahang berada dalam keadaan sehat.

Oklusi dikatakan normal, jika :


 Susunan gigi didalam lengkung teratur dengan baik
 Kontak proksimal dan marginal ridge baik
 Kurva spee yang ideal
 Hubungan serasi antara gigi geligi rahang atas dan bawah
 Gigi dan tulang rahang terhadap tulang cranium dan otot disekitarnya
Jadi, pada oklusi normal, akan tercapai hubungan yang baik antara gigi geligi, otot, dan
sendi TMJ sehingga tercapainya efisiensi mastikasi yang baik.
Pada oklusi normal, ketika gigi berkontak maka terdapat interdigitasi maksimal
serta overbite dan overjet yang minimal.
Cusp mesio-bukal M1 RA berada di groove mesio-bukal M1 RB dan cusp disto-
bukal M1 RA berada dicelah antara M1 dan M2 RB dan seluruh jaringan periodontal
secara harmonis dengan kepala dan wajah.
Apabila terjadi perubahan terhadap oklusi normal seperti yang terjadi pada
kondisi kehilangan gigi, destruksi substansi gigi, migrasi gigi maka sebagai akibatnya
antara lain maloklusi.

Oklusi gigi-geligi secara normal dapat dikelompokkan dalam 2 jenis, yaitu:


1. oklusi statik merupakan hubungan gigi geligi rahang atas (RA) dan rahang bawah (RB)
dalam keadaan tertutup atau hubungan daerah kunyah gigi-geligi dalam keadaan tidak
berfungsi (statik). Pada oklusi statik, hubungan cusp fungsional gigi geligi posterior
(premolar) berada pada posisi cusp to marginal ridge dan cusp fungsional gigi molar
pada posisi cusp to fossa. Sedang pada hubungan gigi anterior dapat ditentukan jarak
gigit (overjet) dan tinggi gigit (overbite) dalam satuan milimeter (mm). Jarak gigit
(overjet) adalah jarak horizontal antara incisal edge gigi incisivus RA terhadap bidang
labial gigi insisivus pertama RB. Dan tinggi gigit (overbite) adalah jarak vertikal antara
incisal edge RB sampai incisal edge RA.
2. oklusi dinamik merupakan hubungan antara gigi geligi RA dan RB pada saat seseorang
melakukan gerakan mandibula ke arah lateral (samping) ataupun kedepan (antero-
posterior). Oklusi dinamik timbul akibat gerakan mandibula ke lateral, kedepan
(anterior) dan kebelakang (posterior). Oklusi yang terjadi karena pergerakan mandibula
ini sering disebut artikulasi. Pada gerakan ke lateral akan ditemukan sisi kerja (working
side) yang ditunjukan dengan adanya kontak antara cusp bukal RA dan cusp molar RB;
dan sisi keseimbangan (balancing side). Working side dalam oklusi dinamik digunakan
sebagai panduan oklusi (oklusal guidance), bukan pada balancing side.

Terdapat 6 kunci oklusi normal :


1) Hubungan yang tepat dari gigi tetap-gigi tetap geraham pertama pada bidang
sagital
2) Angulasi mahkota gigi seri – gigi seri yang tepat pada bidang transversal
3) Inklinasi mahkota gigi seri – gigi seri yang tepat pada bidang sagital
4) Tidak adanya rotasi gigi – gigi individual
5) Kontak yang akurat dari gigi – gigi individual dalam masing – masing lengkung
gigi, tanpa celah maupun berjejal-jejal
6) Bidang oklusal yang datar atau sedikit melengkung

2. M4 Oklusi Ideal
Oklusi Ideal merupakan konsep teoretis dari struktur oklusal dan hubungan fungsional
yang mencakup prinsip dan karakteristik ideal yang harus dimiliki suatu keadaan oklusi.

Menurut Kamus Kedokteran Gigi, oklusi ideal adalah keadaan beroklusinya semua gigi,
kecuali insisivus central bawah dan molar tiga atas, beroklusi dengan dua gigi di
lengkung antagonisnya dan didasarkan pada bentuk gigi yang tidak mengalami keausan.

Oklusi ideal adalah konsep relasi struktural dan fungsional oklusal yang merupakan
prinsip ideal dan karakteristik dari oklusi yang seharusnya dimiliki.

Terdapat 4 syarat oklusi ideal :


1) Gigi harus terletak pada sudut yang tepat didalam jaringan tulangnya
2) Gigi – gigi harus berkontak satu dengan yang lainnya pada titik kontak yang tepat
3) Gigi- gigi atas yang lebih lebar daripada gigi bawah harus menutupi gigi – gigi
bawah dengan tepat.
4) Gigi- gigi dalam lengkung atas harus berinterdigitasi (mengatup seperti gigi – gigi
mesin) dengan gigi – gigi dalam lengkung bawah.

3. M4 Oklusi Fungsional, oklusi sentrik, relasi sentrik

Oklusi Fungsional
Oklusi fungsional : susunan dari gigi yang akan memberikan efisiensi terbaik selama
seluruh gerakan ekstrusif dari mandibula dan diperlukan selama fungsi.

Oklusi fungsional adalah gerakan fungsional dari mandibula shg menyebabkan kontak
antar gigi geligi

Oklusi fungsional mengacu pada gerak fungsional dari mandibula dan karena itu, gigi
geligi bawah berkontak dengan gigi-geligi atas.

Oklusi Sentrik
Oklusi sentrik adalah posisi kontak maksimal dari gigi geligi pada waktu mandibula dalam
keadaan sentrik, yaitu kedua kondisi berada dalam posisi bilateral simetris di dalam
fossanya. Sentris atau tidaknya posisi mandibula ini sangat ditentukan oleh panduan
yang diberikan oleh kontak antara gigi pada saat pertama berkontak. Keadaan ini akan
mudah berubah bila terdapat gigi supra posisi ataupun overhanging restoration.
Kontak gigi geligi karena gerakan mandibula dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.                 Intercupal Contact Position (ICP), adalah kontak maksimal antara gigi geligi
dengan antagonisnya
2.                 Retruded Contact Position (RCP), adalah kontak maksimal antara gigi geligi
pada saat mandibula bergerak lebih ke posterior dari ICP, namun RB masih mampu
bergerak secara terbatas ke lateral.
3.                 Protrusif Contact Position (PCP) adalah kontak gigi geligi anterior pada saat RB
digerakkan ke anterior
4.                 Working Side Contact Position (WSCP) adalah kontak gigi geligi pada saat RB
digerakkan ke lateral.
Selain klasifikasi diatas, secara umum pola oklusi akibat gerakan RB dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1.      Bilateral balanced occlusion, bila gigi geligi posterior pada kerja dan sisi
keseimbangan, keduanya dalam keadaan kontak
2.      Unilateral balanced occlusion, bila gigi geligi posterior pada sisi kerja kontak dan sisi
keseimbangan tidak kontak
3.      Mutually protected occlusion, dijupai kontak ringan pada gigi geligi anterior, sedang
pada gigi posterior
4.      Tidak dapat ditetapkan, bila tidak dikelompokkan dalam klasifikasi diatas. (Hamzah,
Zahreni,dkk)

Oklusi Sentrik : oklusi dari gigi antagonis ketika mandibular pada relasi sentrik.

Relasi Sentrik
Relasi sentrik didefinisikan sebagai
(1) posisi mandibula yang sesuai dengan posisi oklusi median,
(2) posisi mandibula yang ditentukan oleh refleks neuromuskular yang dipelajari ketika
gigi-gigi sulung beroklusi,
(3) posisi mandibula yang terjadi ketika pusat gerakan vertikal dan lateral berada pada
posisi engsel paling posterior,
(4) hubungan mandibula terhadap maksila saat mandibula bertahan ketika menelan,
(5) posisi mandibula yang sama dengan posisi istirahat fisiologis,
(6) posisi mandibula saat menelan.

Relasi sentrik ialah posisi mandibula paling mundur (post) terhadap maksila pada
dimensi vertikal yang telah ditetapkan. Semua posisi mandibula yang lain dalam bidang
horizontal adalah eksentrik dan dapat diberlakukan pada relasi sentrik tanpa mengubah
atau mengacaukan pengertiannya.
Relasi sentrik merupakan hubungan mandibula terhadap maksila, yang menunjukkan
posisi mandibula terletak 1-2 mm lebih kebelakang dari oklusi sentris (mandibula
terletak paling posterior dari maksila) atau kondil terletak paling distal dari fossa
glenoid, tetapi masih dimungkinkan adanya gerakan dalam arah lateral. Pada keadaan
kontak ini gigi-geligi dalam keadaan Intercuspal Contact Position (ICP) atau dapat
dikatakan bahwa ICP berada pada posisi RCP.
Fungsi Relasi Sentrik
1. Agar gigi posterior dapat mencapai hubungan antar tonjol yang sangat tepat sehingga
penyimpangan dalam mulut mudah dideteksi. Gigi dengan kemiringan tonjol
30o dapat lebih efektif untuk memeriksa kecermatan hubungan rahang dibandingkan
gigi dengan kemiringan tonjol 20o atau 0o. tonjol dengan kemiringan
30o memperbesar kemungkinan kesalahan oklusi.
2. Merupakan salah satu persyaratan fisiologis untuk memperoleh kenyamanan
stabilitas dan efisiensi di dalam rongga mulut.
3. Agar beberapa tahap prosedur restorasi gigi geligi dapat dipindahkan ke
laboratorium. Keakuratan pencatatan interoklusi tergantung dari metode dan bahan
yang dipakai

Keserasian Antara Relasi Sentrik dan Oklusi Sentrik


Relasi sentrik adalah hubungan antara tulang dan tulang, sedang  oklusi sentrik
merupakan hubungan antara gigi geligi atas dan bawah. Setelah relasi sentrik
ditentukan, oklusi sentrik dapat dibentuk bertepatan dengan relasi sentrik atau dengan
memberikan daerah kontak gigi yang luas dalam posisi ini (yang disebut kebebsasan
sentrik/freedom in centric).  Pada gigi geligi asli oklusi sentrik biasanya terletak di
sebelah anterior dari relasi sentrik, dengan jarak rata-rata 0,5-1 mm. pada orang tak
bergigi, tiadanya gigi geligi, dan dengan sendirinya juga tidak ada oklusi sentrik,
membuat perlunya relasi sentrik digunakan sebagi acuan posisi ini harus bertepatan
atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai