KELOMPOK 6
SEKRETARIS :
NAMA ANGGOTA :
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
A. SKENARIO 2 “Bisa selfie Gigi ya dok...??!”
Ridho(25 tahun) memenuhi janjinya dengan drg. Dylan untuk dilakukan perawatan
saluran akar pada gigi 11. Setelah dilakukan pemeriksaan, drg. Dylan meminta Ridho
untuk melakukan foto periapikal gigi 11 di Lab. Radiologi. Dalam ruangan radiologi
Ridho diinstruksikan untuk duduk di kursi dan memegang film rontgen foto yang
dimasukan kedalam mulut.
Setelah selesai Ridho menerima hasil foto dan keterangan mengenai gambaran
radiografis giginya. Ridho berpikir kenapa film foto periapikal yang digunakan tidak
besar seperti foto panoramik yang pernah dilakukan oleh adiknya. Ridho
memberikan hasilnya kepada drg. Dylan, namun setelah mengamati hasil foto
rontgen beliau kurang puas dengan hasil fotonya karena gambaran radiolusen dan
radiopak jaringan periapikalnya tidak begitu jelas dan kabur sehingga tidak dapat
ditentukan gambaran klinisnya, sehingga harus dilakukan foto ulang. Drg. Dylan
merujuk kembali Ridho ke Lab. Radiologi untuk melakukan foto panoramik, agar sang
dokter dapat membaca dan melihat dengan jelas kondisi gigi Ridho.
Langkah 1 : Terminologi
1. Radiolusen
2. Radioopak
3. Foto periapikal
4. Film rontgen
5. Perawatan saluran akar
Pembahasan :
1. Radiolusen : Bagian gelap pada hasil foto rontgen karena dilewati oleh sinar-
x, contohnya seperti gingiva, jaringan pulpa, dll.
2. Radioopak : Bagian putih pada hasil foto rontgen karena tidak dilewati oleh
sinar-x, contohnya tulang, gigi, dll.
3. Foto periapikal : Teknik foto intraoral untuk melihat mahkota dan akar gigi
dan juga jaringan pendukungnya dalam satu film.
4. Film rontgen : Tempat terciptanya gambar radiograf dari bagian yang
dirontgen.
5. Perawatan saluran akar : Prosedur bedah kecil yang dilakukan saat infeksi
penyebab pembusukan yang sudah terlanjur menumbuh pada gigi.
Ekstraoral
- Panoramik : Rontgen keseluruhan RA dan RB.
- Posterior Anterior.
- Anterior Posterior.
- Sefalometrik / Chephalo Matrix : Ada yang lateral yang
digunakan untuk orthodonti dan untuk melihat keadaan RA dan
RB.
- Proyeksi water : untuk melihat sinus maxillaris, ethmoidalis, dan
frontalis.
- Reverse towne.
- Submentovertex.
4. Alat yang digunakan saat rontgen :
- Apron : Digunakan untuk proteksi radiasi.
- Film.
- Kaset.
- Sinar-x dan tabung sinar-x.
- Grid : Untuk menangkap penghamburan sinar.
- Screen layer.
5. Teknik pengambilan foto rontgen :
Persiapan alat
- Pasang film EO pada kaset di ruang gelap.
- Atur exposure (KV, mA, waktu).
Persiapan pasien
- Menjelaskan prosedur EO.
- Apron.
- Lepaskan segala perhiasan.
- Protesa.
Operator
- Jaraknya 6 kaki dari tabung.
- Memakai apron.
Pada periapikal
- Biseksi : Tegak lurus.
- Paralel : Filmnya paralel dengan sumbu gigi.
6. Standar mutu :
- Kontras warna.
- Detail jelas.
- Posisi tepat (pasien dan alat).
- Density proyeksi film.
7. Faktor yang mempengaruhi hasil foto rontgen :
- MiliAmpere (mA).
- Jarak : Berbanding lurus dengan density.
- Ketebalan : Objek tebal density menurun, begitu sebaliknya.
- Waktu.
- Luas penyinaran.
8. Kenapa rontgen bisa tidak jelas :
- Film kurang tekan / terlalu tekan.
- Posisi salah / kurang tepat.
- Jarak dan penyinaran.
- Film tergores.
- Film atau tangan pasien basah.
- Film rusak.
9. Kenapa PSA butuh rontgen :
Karena dibutuhkan untuk melihat keadaan dan kondisi dari saluran
tersebut agar tahu apa tindakan yang dapat dilakukan selanjutnya.
10. Kenapa film periapikal tidak sama dengan film panoramik :
Karena foto periapikal hanya melakukan rontgen pada sebagian gigi,
sedangkan panoramik melakukan rontgen pada keseluruhan RA dan RB.
Langkah 4 : Membuat Skema
Ridho(25th)
Gigi 1.1
Rontgen
Radiologi KG
Radiografi Intraoral
a. Mahkota gigi
b. Akar gigi
lebih jelas dan detail yang meliputi jaringan gigi, dan pendukungnya sehingga
Kerugian teknik periapikal adalah teknik foto ini tidak luas karena
Pada teknik ini posisi film diletakkan sedekat mungkin dengan gigi
sehingga tidak sejajar dengan sumbu panjang bidang film, dan konus
terhadap sumbu panjang gigi adalah sejajar dengan bidang gigi dan
arah sinar tegak lurus pada bidang film, sehingga tegak lurus juga
Keuntungan :
Kerugian :
gigi, diperlukan alat bantu khusus (cotton roll dan block gigit).
atau menggigit bagian dari film tersebut. Film yang digunakan adalah film
oklusal.
Radiografi ekstraoral
Foto ekstraoral digunakan untuk melihat area yang luas pada rahang
dan tengkorak. Film yang digunakan diletakkan di luar mulut pasien. Foto
ekstraoral terbagi atas:
1. Teknik foto panoramik
gambaran yang memperlihatkan struktur facial, termasuk maksila
dan mandibula serta struktur pendukungnya.
Kelebihan foto panoramik :
> Daerah liputannya luas daripada intraoral
> Dosis radiasi foto panoramik ini relatif lebih kecil, dimana
dosis radiasi yang diterima pasien untuk satu kali foto
panoramik sama dengan dosis empat kali foto intraoral
Kekurangan foto panoramik
> Dapat terjadi sedikit distorsi
Pada penegakkan diagnosa, foto panoramik berguna untuk:
- Adanya lesi tulang/ ukuran dari posisi gigi terpendam/ impaksi
yang menghalanngi gambaran pada intraoral
- Melihat tulang alveolar dimana terjadi pocket lebih dari 6mm
- Melihat kondisi gigi sebelum dilakuakan rencana pembedahan
- Rencana perawatan orthodonti yang diperlukan untuk mengetahui
keaadaan gigi atau benih gigi
- Mengetahui ada atau tidaknya fraktur pada bagian mandibula
- Rencana perawatan implan gigi untuk vertical heightnya
- Mengevaluasi TMJ disorders/kelainan
3. Teknik chepalometric
untuk memperlihatkan relasi gigi rahang atas dan rahang bawah
dengan tulang wajah.
untuk melihat tengkorak, tulang wajah akibat trauma penyakita atau
kelainan tumbuh kembang
untuk melihat jaringan lunak nasofaring, sinus paranasal, dan palatum
keras
8. Submentovertex projection
untuk meliaht dasar tengkorak
posisi dan orientasi kondilus,sinus sphenoidalis dan fraktur pada
arcus zygomaticus, lengkung mandibula, dan dinding lateral sinus
maksila
3) Grid
alat yang digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi radiasi
hambur yang dapat menyebabkan kabut pada hasil radiografis/
membuat gambar menjadi kabur.
4) Duty cycle
mengatut frekuensi penyinaran.
5) Extension arm
mengatur posisi dan jarak dari tube head dengan control panel.
a) foto intraoral
1) teknik rontgen periapikal
- film diletakkan di dalam mulut
- ukuran film 3x4 cm
bisection
paling sering digunakan,pasien memegang filmnya sendiri
paralleling
sejajar dengan gigi, menggunakan film holder
2) teknik rontgen bite wing
- film yang digunakan: spesial bite wing film, standard film dangn
bite film holder
- pasien menggigit sayap dari film untuk stabilisasi film dalam
mulut
3) teknik rontgen oklusal
- cross section view : sinar diarahkan tegak lurus terhadap film
dan oklusal plane
- topographic view : sinar diarahkan ≤ 90o terhadap film oklusal
plane 45o – 60o
b) foto ekstraoral
1) foto panoramik
- film dimasukkan ke dalam kaset
- buat identifikasi pasien di bagian depan kaset
- letakkan kaset di kaset holder
- lepaskan perhiasan, logam, kacamata, dll
- pasien duduk memegang hand holder
- atur posisi kepala pasien
- atur image layer
- pasien diminta menggigit bite plastic
- tentukan kondisi sinar x
- pasien diinstruksikan untuk diam ± 15 menit
- tekan tombol penyinaran
Harus konsisten
Pengetahuan tentang penyakit/ kelainan
Pemahaman anatomi tiga dimensi
Syarat kondisi saat membaca(sumber cahaya,keadaan
ruangan,pembesaran gambar)
Evaluasi mutu radiograf:
Distorsi minimal
Gambaran Normal
Evaluasi Mutu Radiografi Ekstra Oral
Objek tercakup, yaitu objek yang akan dilihat kelainanya semua tampak
dalam gambar
Kontras baik, yaitu perbedaan dari daerah raiopaque dan radiolucent
terlihan jelas
Detail baik, yaitu tanda-tanda anatomis tampak dengan jelas
Ketajaman baik, yaitu ouline dari setiap tanda anatomis terlihat jelas
Proporsional antara muka atas dan bawah serta bentuk dan ukuran gigi
Sinus frontal dan septum nasal terlihat jelas
Simetris antara muka bagian kiri dan kanan
Ouline mandibula kiri dan kanan sama jelas
Gambar radiografi sefalometri lateral yang memiliki mutu yang baik dan dapat
diinterpretasi secara akurat memiliki kriteria :
Objek tercakup, yaitu objek yang akan dilihat kelainanya semua tampak
dalam gambar
Kontras baik, yaitu perbedaan dari daerah raiopaque dan radiolucent
terlihan jelas
Detail baik, yaitu tanda-tanda anatomis tampak dengan jelas
Ketajaman baik, yaitu ouline dari setiap tanda anatomis terlihat jelas
Sella tursica berhimpit dan tidak ada bayangan
Oklusi gigi terlihat jelas
Sebaiknya terlihat bayangan jaringan lunak pada hidung dan bibir
Garis Frankfort sejajar dengan lantai
Gambar radiografi panoramic yang memiliki mutu yang baik dan dapat
diinterpretasi secara akurat memiliki kriteria :
dengan benar.
2) Pengaruh Jarak
Dalam proses pemotretan sinar x, terdapat pengaturan jarak
pemotretan yang meliputi :
jarak antara fokus-film (Focus Film Distance disingkat FFD), disebut juga
SID (Source to Image Reseptor Distance)
jarak antara film-objek (Film Object Distance disingkat FOD)
Jarak antara obyek-fokus (Object Focus Distance), disebu juga SSD
(Source to Skin Distance)
Intensitas sinar-x dari suatu pola bisa diatur menjadi sama dengan cara
merubah semua hal, bukan dalam hal-hal yang menyangkut kelistrikan, tapi
dengan menggerakkan tabung mendekati atau menjauhi objek. Dengan kata
lain, jarak tabung ke objek mempengaruhi intensitas gambaran.Hal ini dapat
dibuktikan dengan demontrasi yang sederhana. Tanpa penerangan lain dalam
ruangan, pindahkan lampu yang menyala mendekati kertas bercetak. Anda akan
melihat bahwa semakin dekat cahaya ke buku, makin terang halaman itu
terkena cahaya. Hal yang sama juga berlaku pada sinar-x, pada saat jarak
objek ke sumber radiasi dikurangi, intensitas sinar-x pada objek meningkat;
pada saat jaraknya ditambah intensitas radiasi pada objek berkurang. Semua
ini merupakan kesimpulan dari faktor bahwa sinar-x dan cahaya merambat
dalam pancaran garis lurus yang melebar.
4) Second (s)
5) MAs
7) Ketebalan objek
1. Faktor geometrik
Faktor yang berhubungan dengan pembentukan bayangan.
Dipengaruhi oleh:
a. Ukuran fokus
Setiap pesawat rontgen memiliki perbedaan ukuran fokus. Semakin
kecil fokus, semakin tajam hasil gambaran
b. Jarak
Semakin jauh FFD atau semakin dekat OFD maka semakin tajam
gambaran
2. Faktor pergerakan
Faktor yang berhubungan dengan objek dan pergerakannya.
2 macam pergerakan:
a. Pergerakan subjektif, yaitu pergerakan yang disebabkan oleh organ-
organ yang bergerak secara sadar, contoh: denyut jantung, paru-
paru, dll yang menyebabkan kekaburan gambaran.
b. Pergerakan objektif, yaitu pergerakan dari objek yang dapat
dikendalikan secara sadar, contoh : pada tulang.
3. Faktor Fotografi
Faktor yang berhubungan dengan pencatatan bayangan
2) Tingkat eksposi
Pada praktek radiografi, hal itu dapat kita temukan pada x-foto
abdomen untuk melihat struktur dari janin, terlihat adanya perbedaan
densitas yang kecil, namun bentuk janin terlihat jelas. Juga pada x-foto
abdomen anak kecil tertelan uang logam terlihat adanya perbedaan densitas
yang tinggi, ketajaman uang logam masih terlihat walau bentuknya tidak tegas
(uang logam bergerak). Dengan demikian, batas yang tegas dari citra
radiografi tidak hanya tergantung oleh ketajaman/kontras tetapi dari
keduanya. Tingkat eksposi signifikan merubah kontras yang terlihat pada
citra radiografi. Bila terjadi overexposure maka densitas pada seluruh bidang
film juga meningkat, tetapi “kontras obyektif” (overexposure tidak
berlebihan) tidak berubah, karena perbedaan melewatkan cahaya dari seluruh
bidang x-foto tetap ada dan dapat diukur. Karena densitas yang demikian
besar, mata sudah tidak dapat lagi melihat, karena tidak ada lagi cahaya dari
viewer yang dapat melaluinya. Oleh karena itu pemirsa mengatakan bahwa
kontras visual berkurang karena overexposure, jadi kontras visual ini
bersifat subyektif tidak dapat diukur. Pada underex posure dimana
densitasnya sangat minim menyebabkan kontras obyektif dan subyektif
menjadi kurang.
- Underexposure
jika waktu pemotretan terlalu singkat, sehingga gambaran
radiografis yang dihasilkan radiopak secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.scribd.com/doc/54441785/Radiografi-Intraoral
2. http://www.scribd.com/doc/65382488/Foto-Ekstra-Oral
3. http://www.medrec07.com/2015/02/faktor-yang-mempengaruhi-
gambaran-radiografi.html