Anda di halaman 1dari 3

Oklusi adalah hubungan yang kompleks antara gigi geligi, ligamen periodontal, rahang, STM, otot-otot

dan sistem persarafan. Menurut Angle (1899), Oklusi adalah hubungan normal antara bidang oklusal dan
insisal dari gigi geligi mandibula dan maksila saat rahang dalam keadaan tertutup. Oklusi merupakan
aspek penting dalam dunia kedokteran gigi. Penggunaannya hampir di seluruh perawatan kedokteran
gigi. Oklusi terbagi dua, yaitu statis dan dinamis

 Oklusi statis adalah bentuk, hubungan dan artikulasi dari gigi geligi baik dalam satu rahang
ataupun antar rahang serta hubungan gigi geligi dengan jaringan pendukung gigi.1 Oklusi
sentrik adalah oklusi pasien saat gigi geligi kedua rahang dikontakkan secara bersamaan pada
posisi interkuspasi maksimum. Hal ini juga disebut Intercuspation Position (ICP) atau habitual
bite

 Oklusi dinamis adalah fungsi gabungan dari gigi geligi, jaringan pendukung, STM, neuromaskular
dan sistem nutritif sebagai sistem stogmatognasi.

 Oklusi Dinamis merupakan fungsi gabungan dari gigi geligi, jaringan pendukung, STM dan
neuromaskular sebagai sistem stogmatognasi.1 Oklusi eksentrik adalah oklusi selain oklusi
sentrik atau kontak gigi geligi yang terjadi saat pergerakan mandibula. Oklusi eksentrik terbagi
dua tipe, yaitu oklusi fungsional dan oklusi non-fungsional.1

Dalam oklusi dinamis terjadi pergerakan mandibula sehingga terjadi oklusi eksentrik.

 Oklusi eksentrik terbagi atas oklusi fungsional dan oklusi non-fungsional.

Oklusi fungsional adalah kontak gigi yang terjadi pada sisi rahang yang menuju ke arah
pergerakan mandibula dan oklusi non-fungsional adalah kontak gigi yang terjadi pada sisi rahang
yang menjauh dari arah pergerakan mandibula.

Oklusi fungsional terbagi atas lateral dan protrusif. Pada gerakan lateral terjadi kontak kaninus dan gigi
posterior mandibula dengan kaninus dan gigi posterior maksila pada sisi yang menuju ke arah
pergerakan rahang. Saat gerakan protrusif idealnya gigi anterior maksila dan mandibula berkontak
namun gigi posterior tidak berkontak

Saat pergerakan lateral mandibula apabila yang berkontak hanya kaninus mandibula dan kaninus
maksila pada working side disebut canine guidance. Bila gigi posterior mandibula dengan gigi posterior
maksila pada working side juga berkontak disebut group function. Canine guidance dan group function
merupakan gigi yang memandu saat pergerakan mandibula ke arah lateral. Hal ini disebut dengan skema
oklusi. Skema oklusi dapat dievaluasi menggunakan dental floss dan shim stock

Oklusi yang baik harus memungkinkan mandibula bertranslasi tanpa hambatan oklusal saat gerakan
fungsional sehingga efisiensi pengunyahan pada sisi kerja tidak hilang, distribusi beban aksial lebih
merata dan dapat menghindari beban berlebih pada STM. Oklusi dapat mempengaruhi kestabilan
ortopedi mandibula. Kestabilan ortopedi tercapai ketika posisi interkuspasi maksimum memiliki
hubungan yang harmonis dengan posisi muskuloskeletal dari kondilus. Ketika terdapat gangguan pada
oklusi, maka posisi interkuspasi maksimum tidak akan tercapai namun sendi masih dalam kondisi stabil.
Ketika posisi interkuspasi maksimum dan sendi tidak terjadi hubungan yang harmonis menyebabkan
ketidakstabilan ortopedi. Posisi interkuspasi maksimum berpengaruh terhadap oklusi yang stabil. Oklusi
yang stabil berpengaruh terhadap fungsi mastikasi dan berbicara.

Bagaimana apabila seseorang tidak mencapai posisi interkuspasi maksimum???

Jawab: Posisi interkuspasi maksimum yang dipaksakan ini menyebabkan posisi muskuloskeletal dari
kondilus tidak tercapai. Pada saat terjadi beban yang berlebihan dan berulang-ulang, kondilus akan
mencari cara untuk mencapai kestabilan dengan bantuan otot elevator. Hal ini menyebabkan ligamen
diskus memanjang dan menipis. Jika terus dibiarkan, kondisi ini dapat mengakibatkan terjadinya
gangguan STM. Gangguan STM adalah gabungan dari gejala dan tanda yang melibatkan salah satu atau
gabungan dari sendi temporomandibular dan otot mastikasi.

Skema oklusi canine guidance dianggap lebih mengurangi risiko gangguan STM bila dibandingkan
dengan skema oklusi group function.

Karena pada group function melibatkan gigi posterior yang lebih dekat dengan fulkrum STM sehingga
gaya yang harus diterima STM dan gigi lebih besar saat pergerakan eksentrik. Kaninus dianggap paling
baik dalam menerima gaya horizontal saat pergerakan eksentrik mandibula. Hal ini disebabkan bentuk
kaninus yang panjang, berakar lebar dan dikelilingi tulang kompak dan tebal sehingga lebih baik dalam
mentoleransi gaya saat pergerakan lateral dibanding dengan tulang yang berada disekitar gigi posterior.
Keuntungan lain dari canine guidance adalah lebih sedikitnya otot mastikasi yang aktif ketika kaninus
berkontak saat pergerakan eksentrik, sehingga gaya yang diterima gigi dan STM menjadi lebih sedikit
dan meminimalisasi terjadinya patosis

2.1.2.1 Oklusi Fungsional Oklusi fungsional adalah kontak gigi yang terjadi pada sisi rahang yang menuju
ke arah pergerakan mandibula. Oklusi fungsional terbagi dua tipe, yaitu lateral dan protrusif.1,2

2.1.2.1.1 Lateral Oklusi fungsional lateral adalah kontak kaninus dan gigi posterior mandibula dengan
kaninus dan gigi posterior maksila pada sisi yang menuju ke arah pergerakan

Universitas Sumatera Utara

12
rahang.

Canine guidance dan group function merupakan gigi yang memandu saat pergerakan mandibula ke arah
lateral. Hal ini disebut dengan skema oklusi.3-6

A. Canine Guidance Saat pergerakan mandibula ke lateral, kaninus mandibula dan maksila saling
berkontak pada sisi working side sehingga menyebabkan seluruh gigi posterior tidak berkontak baik
pada sisi working side maupun balancing side. Ujung cusp kaninus mandibula bergerak dari titik kontak
sentrik di mesial marginal ridge mengikuti ujung cusp kaninus maksila.1,2 (Gambar 3)

B. Group Function Saat pergerakan mandibula ke lateral, yang berkontak pada sisi working side adalah
kaninus dan gigi posterior atau gigi posterior mandibula dan maksila saja.1,2 (Gambar 4)

C. Evaluasi Skema Oklusi Evaluasi dari skema oklusi dapat dilakukan dengan dental floss3 atau shim
stock.

1. Dental Floss Merupakan cara paling sederhana untuk memeriksa skema oklusi. Masukkan dental floss
melintasi distal gigi paling posterior kiri dan kanan. Kedua ujung dental floss tetap berada di luar mulut.
Kemudian instruksikan pasien mengoklusikan giginya dan melakukan gerakan protrusif dan lateral.
Gerakan berhenti ketika gigi posterior berkontak pada posisi tonjol ketemu tonjol selama gerakan lateral
dan gigi anterior berkontak tepi ketemu tepi pada saat gerakan protrusif. Dental floss dilewatkan di
antara kontak gigi geligi untuk mengetahui bagian gigi-gigi mana yang berkontak.

2. Shim Stock Shim stock adalah selapis material berbentuk lembaran tipis yang berfungsi untuk
memeriksa kontak di antara dua permukaan. Sebuah lembaran shim stock memiliki lebar 8 mm dengan
ketebalan 8 μm. Shim stock digunakan bersamaan dengan articulating paper untuk memberikan tanda
pada gigi saat memeriksa skema oklusi.

Protrusif Kontak yang terjadi saat mandibula digerakan ke depan atau gerakan ke arah anterior. Idealnya
keenam gigi anterior mandibula berkontak saat mandibula digerakkan ke anterior dan gigi posterior
tidak berkontak.1

Oklusi Non-Fungsional Kontak gigi yang terjadi pada sisi rahang yang menjauh dari arah pergerakan
mandibula. Contohnya jika mandibula bergerak ke sebelah kiri, maka kontak terjadi pada sisi kanan dari
rahang.1

Anda mungkin juga menyukai