Anda di halaman 1dari 4

Oklusi merupakan fenomena kompleks yang melibatkan berbagai komponen jaringan yang

terdapat pada rongga mulut, antara lain gigi, tulang rahang, otot, sendi temporomandibular, ligamen
periodontal, dan saraf (Michele Leonardi Darby, Margaret Valsh. Dental Hygiene : Theory and
Practice. W. B Sauders Company. 2009.)
Dikenal tiga macam istilah oklusi yaitu2 : ((Peter E. Dawson. Functional Occlusion : From TMJ to
Smile Design. Mosby Elsevier. 2007.)
1. Oklusi Ideal: merupakan suatu konsep teoritis oklusi yang sukar atau bahkan tidak mungkin
terdapat pada manusia.
2. Oklusi Normal: suatu hubungan yang dapat diterima oleh gigi geligi pada rahang sama dan
rahang yang berlawanan, apabila gigi dikontakan dan kondilus berada dalam fosa glenoidea.

Oklusi Ideal
Merupakan konsep teoretis dari struktur oklusal dan hubungan fungsional yang mencakup prinsip
dan karakteristik ideal yang harus dimiliki suatu keadaan oklusi. Menurut Kamus Kedokteran Gigi,
oklusi ideal adalah keadaan beroklusinya semua gigi, kecuali insisivus central bawah dan molar tiga
atas, beroklusi dengan dua gigi di lengkung antagonisnya dan didasarkan pada bentuk gigi yang
tidak mengalami keausan. Syarat lain untuk mendapatkan oklusi ideal antara lain:
-Bentuk korona gigi berkembang dengan normal dengan perbandingan yang tepat antara dimensi
mesio-distal atau buko-lingual
-Tulang, otot, jaringan disekitar gigi anatomis mempunyai perbandingan yang normal
-Semua bagian yang membentuk gigi geligi geometris dan anatomis, satu dan secara bersama-sama
memenuhi hubungan yang tertentu
-Gigi geligi terhadap mandibula dan cranium mempunyai hubungan geometris dan anatomis yang
tertentu. Karena gigi dapat mengalami atrisi akibat fungsi pengunyahan, maka bentuk gigi ideal
jarang dijumpai. Oklusi ini jarang ditemukan pada gigi geligi asli yang belum diperbaiki.

Oklusi Normal
Leory Johnson menggambarkan oklusi normal sebagai suatu kondisi oklusi yang berfungsi secara
harmonis dengan proses metabolic untuk mempertahankan struktur penyangga gigi dan rahang
berada dalam keadaan sehat. Oklusi dikatakan normal jika:
-Susunan gigi di dalam lengkung gigi teratur dengan baik
-Gigi dengan kontak proksimal
- Hubungan seimbang antara gigi dan tulang rahang terhadap cranium dan muscular di sekitarnya
-Kurva spee normal
-Ketika gigi berada dalam kontak oklusal, terdapat maksimal interdigitasi dan minimal overbite dan
overjet
-Cusp mesio-bukal molar 1 maksila berada di groove mesio-bukal molar 1 mandibula dan cusp disto-
bukal molar 1 maksila berada di embrasure antara molar 1 dan 2 mandibla dan seluruh jaringan
periodontal secara harmonis dengan kepala dan wajah.

OKLUSI STATIS
Oklusi statik merupakan hubungan gigi geligi rahang atas (RA) dan rahang bawah (RB) dalam
keadaan tertutup atau hubungan daerah kunyah gigi-geligi dalam keadaan tidak berfungsi (statik).
Pada oklusi statik, hubungan cusp fungsional gigi geligi posterior (premolar) berada pada posisi
cusp to marginal ridge dan cusp fungsional gigi molar pada posisi cusp to fossa. Sedang pada
hubungan gigi anterior dapat ditentukan jarak gigit (overjet) dan tinggi gigit (overbite) dalam satuan
milimeter (mm). Jarak gigit (overjet) adalah jarak horizontal antara incisal edge gigi incisivus RA
terhadap bidang labial gigi insisivus pertama RB. Dan tinggi gigit (overbite) adalah jarak vertikal
antara incisal edge RB sampai incisal edge RA.

a. Oklusi sentrik adalah posisi kontak maksimal dari gigi geligi pada waktu mandibula dalam
keadaan sentrik, yaitu kedua kondisi berada dalam posisi bilateral simetris di dalam fossanya.
Sentris atau tidaknya posisi mandibula ini sangat ditentukan oleh panduan yang diberikan oleh
kontak antara gigi pada saat pertama berkontak. Keadaan ini akan mudah berubah bila terdapat gigi
supra posisi ataupun overhanging restoration.
Oklusi sentrik adalah istilah lain dari oklusi interkusp dan menunjukkan bahwa gigi-geligi
atau mandibula terletak sentral pada oklusi. Ini bukanlah istilah deskriptif untuk gigi-geligi atau
mandibula dan tidak satupun dari keduanya yang dapat dianggap berada pada posisi atau relasi
sentral. Walaupun istilah oklusi interkusp tidak mencerminkan kontak maksimal antara gigi-geligi,
istilah ini menggambarkan oklusi interkusp dan tidak dianggap mengindikasikan suatu posisi.
Oklusi maksimal merupakan istilah yang lebih tepat tetapi istilah interkusp sudah umum dipakai
sehingga tidak perlu dicari istilah baru lainnya. Oleh karena itu, oklusi interkusp mengindikasikan
oklusi maksimal tanpa bergantung pada posisi gigi-geligi atau mandibula. Oklusi sentrik
mempunyai kemungkinan kerancuan yang terlalu banyak2. (Peter E. Dawson. Functional Occlusion
: From TMJ to Smile Design. Mosby Elsevier. 2007.)

Gambar 4. A. Tampilan depan molar dalam oklusi sentris, C. Tampilan lateral dari oklusi sentris1

Syarat-syarat oklusi sentris1 : (Michele Leonardi Darby, Margaret Valsh. Dental Hygiene :
Theory and Practice. W. B Sauders Company. 2009.)
1. Gigi atas dan bawah dalam hubungan kontak maksimal dan tak bekerja.
2. Bibir menekan satu sama lain.
3. Ujung lidah pada sepertiga insisal dan tengah dari gigi-gigi insisivus atas dan bawah.
4. Otot-otot kunyah dalam keadaan kontraksi
5. Ekspresi/tarikan muka harus kelihatan normal.
b. Relasi Sentris

Relasi sentris didefinisikan sebagai hubungan maksilo-mandibula di mana kondilus


berartikulasi dengan posisi avaskular tertipis dari masing-masing diskus dan kompleks dalam posisi
anterosuperior terhadap bentuk eminensia artikular.5 Bisa juga diartikan sebagai relasi mandibula ke
maksila ketika kondilus sebagian besar berada pada posisi istirahat postero-superior dalam fossa.
Posisi ini memungkinkan gerakan lateral terbentuk pada hubungan vertikal normal individu.
Idealnya mandibula berada pada relasi sentris ketika geligi dalam oklusi sentris. Biasanya gigi
meluncur sekitar 1 mm ketika seseorang menggeser oklusi mereka dari relasi sentris ke oklusi
sentris.1 (Michele Leonardi Darby, Margaret Valsh. Dental Hygiene : Theory and Practice. W. B
Sauders Company. 2009.)
Posisi ini tidak tergantung pada kontak gigi dan secara klinis dapat dilihat ketika mandibula
diarahkan anterior dan superior. Hal ini terbatas sepenuhnya pada gerakan rotasi dari sumbu aksis
horizontal.5 (Gurkeerat Singh. Textbook of Orthodontics. Jaypee. 2007.)
Relasi sentris adalah hubungan tulang ke tulang dari gigi atas dan bawah satu sama lain
dengan kondilus mandibula pada fossa glenoid. Setelah relasi sentris didapatkan, oklusi sentrik
dapat dibangun bersamaan dengan itu.5 (Gurkeerat Singh. Textbook of Orthodontics. Jaypee. 2007.)

Gambar 3. Posisi relasi sentris5

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam relasi sentris4 : (Thomson, Hamish. Oklusi Edisi 2.
EGC. 2007)

1. Relasi sentris adalah posisi aksial tetap dari kondilus. Ini tidak berarti bahwa mandibula
dibatasi terhadap relasi sentris selama fungsinya. Kondilus yang berotasi bebas untuk
bergerak ke bawah dan ke atas eminensia dan dari relasi sentris, memungkinkan rahang untuk
terbuka dan tertutup pada posisi apapun dari relasi sentris.
2. Relasi sentris jangan disalahartikan dengan oklusi sentris, sebuah istilah lama yang telah
diperbaharui sebagai intercusp maximum. Relasi sentris mengacu pada posisi kondilus
terpasang penuh tanpa memperdulikan bagaimana gigi terpasang.
3. Relasi sentris bukan mengenai gigi melainkan mengenai posisi kondilus. Tetapi harus diingat
bahwa posisi kondilus mempengaruhi hubungan mandibula ke maksila, bahkan ketika gigi
tidak ada. Mandibula edentulous dalam relasi sentris jika pertemuan diskus-kondilus
terpasang sempurna.
4. Relasi sentris bukan hanya posisi nyaman yang digunakan karena dapat diulangi. Relasi
sentris diterima secara umum sebagai posisi rahang karena benar secara biomekanik dan
fisiologis dan hanya itu posisi rahang yang memungkinkan oklusi bebas-inferens.

OKLUSI DINAMIS
Oklusi dinamis merupakan oklusi yang terbentuk ketika rahang digerakkan ke arah lateral kanan
maupun kiri serta ke depan maupun belakang. Oklusi dinamis juga disebut dengan artikulasi. Ketika
rahang di gerakkan ke arah lateral, maka sisi arah yang di gerakkan disebut working side.
Sementara sisi yang berlawanan disebut non-working side.

Skema Oklusi
1. Canine Guidance (Lintasan Kaninus)
Merupakan keadaan dimana jika menggeserkan gigi ke kanan dan hanya kaninus kanan yang
kontak selama penyimpangan lateral (excursion lateral).
2. Group function
Merupakan keadaan dimana jika menggeserkan gigi ke samping, beberapa gigi saat working
side berkontak bersamaan berbagi beban. Hal ini terjadi jika kaninus turun dari waktu ke
waktu atau mengalami bengkok. Pada lintasan ini, beban berat ideal berada di paling anterior
gigi dan beban yang lebih ringan di belakang.
(Gurkeerat Singh. Textbook of Orthodontics. Jaypee. 2007.)
3.Balance Oclussion
Pada gigi tiruan penuh. Workinh dan non working side semua kontak

Anda mungkin juga menyukai