h. Tensile strength yang rendah dari semen zink fosfat ini di bandingkan dengan
compresive strenght menyebabkan semen ini menjadi rapuh
i. Membutuhkan undercut sebagai retensi untuk menahan pada tempatnya
j. Dapat menimbulkan dekalsifikasi enamel yang di sebabkan oleh kandungan asam fosfat.
2. Zinc Polycarboxilate Cement
Semen polikarboksilat digunakan untuk sementasi akhir restorasi mahkota dan jembatan.
Kriteria:
a. Ketika semen karboksilat diaduk pada rasio P/L yang benar, adonannya lebih kental
daripada adukan semen zink fosfat. Namun, adukan polikarboksilat diklasifikasikan
sebagai pseudoplastik, dan mengalami pengenceran jika kecepatan pengolesannya
ditingkatkan.
b. Working time untuk semen polikarboksilat jauh lebih pendek daripada semen zink fosfat,
yaitu sekitar 2,5 menit dibandingkan semen zink fosfat sekitar 5 menit. Penurunan
temperatur reaksi dapat meningkatkan waktu kerja yang diperlukan untuk sementasi
jembatan cekat. Waktu pengerasan berkisar 6-9 menit.
c. Compressive strength semen polikarboksilat sekitar 55 MPa, lebih rendah daripada
semen zink fosfat. Namun tensile strength sedikit lebih tinggi.
d. Daya larut semen didalam air memang rendah, tetapi jika terkena asam organik dengan
pH 4,5 atau kurang, daya larutnya meningkat sangat besar.
e. pH dari semen polikarboksilat lebih tinggi daripada semen zink fosfat pada berbagai
interval waktu. Meskipun semen polikarboksilat pada awalnya bersifat asam, produk ini
hanya sedikit mengiritasi pulpa.
3. Glass Ionomer Cement
Penggunaan semen ionomer kaca telah meluas antara lain sebagai bahan restoratif untuk
restorasi konservatif kelas I dan II, membangun badan inti, dan sebagai penutup pit dan
fisur.ada 3 jenis semen ionomer kaca berdasarkan formulanya dan potensi penggunannya,
yaitu tipe I untuk bahan perekat, tipe II untuk bahan restorasi, dan tipe III untuk basis
Kriteria:
a. Glass ionomer cement memiliki nilai compressive strength antara 90-220 MPa, tensile
strength 4,5 MPa, dan modulus of elasticity 5,4 Gpa
b. Glass ionomer semen tidak mengiritasi dan bersifat antikariogenik karena dapat
melepaskan flouride
4. Semen Ionomer Kaca dengan Modifikasi Resin
Penggunaan semen ini adalah untuk sementasi mahkota keramik zirkonia dan jembatan.
Juga diindikasikan untuk sementasi mahkota alloy dan jembatan ke struktur gigi dan
pembentuk inti restorasi dan bonding bracket ortodonti.
5. Semen Resin
Referensi
Phillips. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi 10th ed, Jakarta. EGC, 2003: 444-61.
2.
Syafiar L, Rusfian, Sumadhi S, Yudhit A, Harahap KI, Adiana ID. Bahan Ajar Ilmu
Material dan Teknologi Kedokteran gigi. 1st ed, Medan. USU Press, 2011: 135-59.
1.