Anda di halaman 1dari 3

Resume Insersi Mahkota PFM

Luxy Imaroch Ain / G4B015002


Dental Semen dan Kegunaannya
Beberapa sifat yang perlu diperhatikan pada dental semen, yaitu:
1. Ketebalan film dan konsistensi
Ketebalan film sangat menentukan adaptasi restorasi dengan struktur gigi. Retensi juga dapat
dipengaruhi oleh ketebalan film semen. Konsistensi semen juga mempengaruhi ketebalan
film, karena semakin tinggi konsistensi semen maka semakin tebal film yang terjadi sehingga
kedudukan semen kurang sempurna.
2. Viskositas
Konsistensi semen dapat ditentukan dengan mengukur viskositasnya. Temperatur dan waktu
yang meningkat akan meningkatkan viskositas beberapa semen.
3. Setting time
Setting time semen memiliki kedudukan yang sama pentingnya dengan viskositas. Working
time yang adekuat diperlihatkan dengan setting time yang pas.
4. Strength
Standar konsistensi luting dari dental semen harus memperlihatkan minimal compressive
strength setelah 24 jam sebesar 70 MPa. Hal ini ditetapkan oleh spesifikasi
ANSI/ADA No.96 (ISO 9917).
5. Solubilitas
Solubilitas dalam air dan cairan mulut adalah salah satu sifat dental semen yang juga penting.
Secara umum, semen water-based lebih solubel dibandingkan dengan semen resin-based atau
oil-based.
Bahan sementasi yang dapat digunakan digunakan yaitu:
1. Zink Fosfat
Zink fosfat dikenal dengan istilah luting yang digunakan pada restorasi alloy.
Kriteria:
a. Basis semen zink fosfat digunakan sebagai penghalang termal dan kimia diatas lapisan
b.
c.
d.
e.
f.
g.

dentin yang tipis.


Bahan ini memiliki komposisi strength yang cukup baik.
Waktu kerja yang dapat di atur dan di kontrol
Dapat di campur dengan mudah
Semen ini mempunyai modulus elastisitas yang baik
Keasamanya yang dapat mengiritasi pulpa
Nilai pH rendah yakni di bawah 7 dan baru mencapai kenormalanya setelah kurang dari
48 jam

h. Tensile strength yang rendah dari semen zink fosfat ini di bandingkan dengan
compresive strenght menyebabkan semen ini menjadi rapuh
i. Membutuhkan undercut sebagai retensi untuk menahan pada tempatnya
j. Dapat menimbulkan dekalsifikasi enamel yang di sebabkan oleh kandungan asam fosfat.
2. Zinc Polycarboxilate Cement
Semen polikarboksilat digunakan untuk sementasi akhir restorasi mahkota dan jembatan.
Kriteria:
a. Ketika semen karboksilat diaduk pada rasio P/L yang benar, adonannya lebih kental
daripada adukan semen zink fosfat. Namun, adukan polikarboksilat diklasifikasikan
sebagai pseudoplastik, dan mengalami pengenceran jika kecepatan pengolesannya
ditingkatkan.
b. Working time untuk semen polikarboksilat jauh lebih pendek daripada semen zink fosfat,
yaitu sekitar 2,5 menit dibandingkan semen zink fosfat sekitar 5 menit. Penurunan
temperatur reaksi dapat meningkatkan waktu kerja yang diperlukan untuk sementasi
jembatan cekat. Waktu pengerasan berkisar 6-9 menit.
c. Compressive strength semen polikarboksilat sekitar 55 MPa, lebih rendah daripada
semen zink fosfat. Namun tensile strength sedikit lebih tinggi.
d. Daya larut semen didalam air memang rendah, tetapi jika terkena asam organik dengan
pH 4,5 atau kurang, daya larutnya meningkat sangat besar.
e. pH dari semen polikarboksilat lebih tinggi daripada semen zink fosfat pada berbagai
interval waktu. Meskipun semen polikarboksilat pada awalnya bersifat asam, produk ini
hanya sedikit mengiritasi pulpa.
3. Glass Ionomer Cement
Penggunaan semen ionomer kaca telah meluas antara lain sebagai bahan restoratif untuk
restorasi konservatif kelas I dan II, membangun badan inti, dan sebagai penutup pit dan
fisur.ada 3 jenis semen ionomer kaca berdasarkan formulanya dan potensi penggunannya,
yaitu tipe I untuk bahan perekat, tipe II untuk bahan restorasi, dan tipe III untuk basis
Kriteria:
a. Glass ionomer cement memiliki nilai compressive strength antara 90-220 MPa, tensile
strength 4,5 MPa, dan modulus of elasticity 5,4 Gpa
b. Glass ionomer semen tidak mengiritasi dan bersifat antikariogenik karena dapat
melepaskan flouride
4. Semen Ionomer Kaca dengan Modifikasi Resin
Penggunaan semen ini adalah untuk sementasi mahkota keramik zirkonia dan jembatan.
Juga diindikasikan untuk sementasi mahkota alloy dan jembatan ke struktur gigi dan
pembentuk inti restorasi dan bonding bracket ortodonti.
5. Semen Resin

Kegunaan semen resin yaittu:


a. Sementasi mahkota dan jembatan konvensional
b. Melekatkan keramik estetis, restorasi single composite laboratory, dan jembatan resinbonded ke gigi
c. Melekatkan braket ortodontik ke gigi
d. Sementasi restorasi sementara.
Tahapan sementasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sterilisasi daerah isolasi gulungan kapas (cotton roll); suction


Mahkota jaket dan jaringan gigi dibersihkan dengan larutan germicidal / alkohol
Dikeringkan
Semen diaduk konsistensi tepat sebagai bahan perekat
Semen dioleskan pada jaringan gigi dan bagian dalam mahkota jaket
Mahkota jaket dipasang, ditekan hingga semen mengeras
Kelebihan semen dihilangkan.

Referensi
Phillips. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi 10th ed, Jakarta. EGC, 2003: 444-61.
2.
Syafiar L, Rusfian, Sumadhi S, Yudhit A, Harahap KI, Adiana ID. Bahan Ajar Ilmu
Material dan Teknologi Kedokteran gigi. 1st ed, Medan. USU Press, 2011: 135-59.
1.

Anda mungkin juga menyukai