SALIVARY GLANDULAR
Komponen diagnosis yang paling penting dalam gangguan kelenjar saliva, seperti kebanyakan
proses penyakit lainnya, adalah riwayat pasien dan pemeriksaan klinis. Di kebanyakan kasus
dokter akan memandu pasien untuk menanyakan riwayat medis, kemudian dokter memberi
diagnosis hanya dengan menghubungkan kejadian yang ada terjadi terkait dengan keluhan yang
diajukan.
• Dokter yang cerdik harus melakukan pemeriksaan menyeluruh evaluasi, dan, dalam contoh
kasus, diagnosis bisa ditentukan tanpa perlu diagnosa lebih lanjut, evaluasi. Paling tidak,
dokter mungkin bisa untuk mengkategorikan masalah sebagai reaktif, obstruktif, inflamasi,
infeksius, metabolik, neoplastik, pengembangan, atau traumatis dalam asal dan panduan
lebih lanjut pengujian diagnostik. Kadang-kadang, dokter mungkin perlu menemukan untuk
menggunakan beberapa modalitas diagnostik.
• History.
• Clinical examination.
• Investigation.
• History of swellings / change over time?
• Trismus?
• Pain?
• Variation with meals?
• Bilateral?
• Dry mouth? Dry eyes?
• Recent exposure to sick contacts (mumps)?
• Radiation history?
• Current medications?
INSPECTION:
• Asymmetri (glands, wajah, leher)
• Diffuse or focal enlargement(pembesaran secara difuse /fokal)
• Erythema extra-orally
• Trismus
• Medial displacement of structures intraorally?(perpindahan
medial struktur scr intraoral)
• Cranial nerve testing ( Facial , Hypoglossal nerve)
PALPATION:
• Palpate for cervical lymphadenopathy
• Bimanual palpation of floor of mouth in a posterior to anterior
direction
• Have patient close mouth slightly & relax oral musculature to aid in
detection/Minta pasien menutup mulut sedikit & rilekskan otot-otot
mulut untuk membantu mendeteksi
• Examine for duct purulence/Periksa untuk purulensi ductus
• Bimanual palpation of the gland ---> Palpasi Bimanual pada
kelenjar (keras atau spt spons / elastis).
Pemeriksaan klinis
Sumber:
Balaji SM. Textbook oral and maxillofacial surgery. India:Elsevier. 2007: 402