Sumbu pembukaan artikulator harus mirip dengan gerakan mandibula pasien saat
prostesa dibuat dengan bantuan artikulator. Karena sulit untuk mengarahkan
mandibula ke artikulator, model rahang atas berhubungan dengan artikulator
dalam hubungan yang sama seperti antara rahang atas dan kondilus mandibula,
yang merupakan pusat gerakan mandibula. Model rahang bawah berorientasi ke
model rahang atas, yang pada gilirannya diorientasikan ke artikulator. Untuk
mencapai tindakan orientasi ini, face bow digunakan.
Jenis
Terdiri dari bingkai berbentuk U yang cukup besar untuk memanjang dari area
TMJ ke posisi 2-3 inci di depan muka. Jenis face bow fascia memiliki batang
kondilus yang menyentuh kulit di atas TMJ. Pada jenis earpiece, ini dikenal
sebagai kompensator kondilus karena lokasinya pada artikulator kira-kira
mengkompensasi jarak dari meatus auditorius eksternal dan berada di posterior
sumbu bukaan melintang mandibula. Bagian yang menempel pada oklusal rim
adalah bite fork. Garpu dipasang ke face bow dengan menggunakan alat pengunci,
yang juga berfungsi untuk menopang face bow, oklusal rim, dan model saat
dipasang ke artikulator. Pointer orbital atau penunjuk nasal menempatkan titik
referensi ketiga.
GAMBAR 9.2: Bagian dari face bow: (a) frame berbentuk U (b) Bite fork
Arbitrary record: Sumbu rotasi secara kasar ditetapkan pada 13mm anterior ke
meatus auditorius eksternal pada garis dari atas tragus telinga ke canthus luar mata
pada face bow tipe fasia. Dengan earpiece face bow, meatus auditer eksternal
digunakan sebagai acuan untuk posisi sembarang sumbu rotasi. Posisi sebenarnya
yang digunakan adalah posterior kondilus dan memasang face bow 6 mm anterior
ke kondilus pada artikulator mengimbanginya. Sehingga posisi sendi
temporomandibular menjadi area referensi posterior untuk lokasi sumbu rotasi
condyles.
Kinematic face bow record: Sumbu engsel yang sebenarnya ditentukan oleh
serangkaian gerakan membuka dan menutup saat mandibula berada pada posisi
engsel terminal. Setelah penentuan ini, posisi sumbu engsel ditandai pada kulit
wajah. Titik acuan anatomi lain yang juga digunakan adalah takik infraorbital
melalui indikator orbital pada face bow.
Oleh karena itu, face bow wajib dalam perawatan gigi tiruan lengkap.
Bahan yang dilunakkan pada bite fork diletakkan di atas tepi oklusal rahang atas
untuk menciptakan jejak yang berbeda, dengan stem yang memanjang kira-kira
sejajar dengan bidang sagital. Earpiece nilon dan pengukuran dapat dijalin secara
bergantian sambil mencatat hubungan di mulut pasien dan mentransfernya ke
artikulator. Face bow dibawa dengan lembut ke wajah dengan stem bidang gigitan
atau bite fork memasuki penjepit gigitan dan earpieces nilon ke dalam meatus
auditorius eksternal telinga. Rangka secara bersamaan digeser ke samping untuk
menyesuaikan timbangan sambil mempertahankan suspensi earpiece nilon di
meatus yang nyaman namun aman. Sekrup ibu jari dikencangkan untuk menjaga
kesimetrisan suspensi. Bite fork terkunci rapat ke haluan dalam relasi yang benar.
Orbital pointer sejajar dengan infraorbital notch pada wajah pasien dan
thumbscrews dikencangkan untuk mempertahankan kesejajaran ini. Kedua
thumbscrews harus dilepaskan untuk menarik scales dengan earpiece nilon dari
meatus. Seluruh perakitan facebow kemudian ditransfer ke artikulator (Gambar
9.7 hingga
GAMBAR 9.4 A sampai D: Pengaruh massa labial tepi oklusal atas pada posisi
bibir atas (A) Penopang bibir yang meningkat (B) Penopang bibir yang tidak
mencukupi (C) Penopang bibir yang benar (D) Jumlah wax yang tepat pada
oklusal rim atas terlihat di bawah bibir atas
GAMBAR 9.5: Oklusal plane dibuat sejajar dengan "garis Ala-Tragal" imajiner
GAMBAR 9.6A dan B: Penyesuaian oklusal plane menggunakan Fox plane (A)
Bidang anterior dibuat sejajar dengan garis interpupiler (B) Bidang posterior
dibuat sejajar dengan garis ala-tragal