Anda di halaman 1dari 9

3.5.2.

1 Preparasi Gigi Insisivus Sentral

1. Untuk mendapatkan prinsip biologis kita harus menentukan kedalaman preparasi yaitu:
Pada bagian incisal: 1,5 -2,0 mm
Pada bagian tengah: 1,5 mm
Pada bagian ginggival margin: 0,8-1 mm

Kemudian Buatlah aluran panduan (groove) untuk menentukan bentuk preparasi pada
bagian labial dan incisal.

Sumber Gambar: PPT drg. Okmes Fadriyanti, Sp.Pros

2. Pengurangan pada permukaan incisal, dengan kedalaman 1,5 mm- 2,0 mm.
3. Pengurangan pada permukaan labial.
Pengurangan pada bagian labial dilakukan secara bertahap yaitu dengan cara ambil
bagian tengah dan tarik ke distal atau ke mesial dengan menggunakan roundend tappered
bur. Bur dipakai dengan menggunakan air agar tidak menimbulkan panas.
Sumber Gambar: PPT drg. Okmes Fadriyanti, Sp.Pros

4. Pengurangan pada permukaan proximal.

Pengurangan pada bagian proximal kita menggunakan long needle end bur, kita
mengambil mata bur yang paling kecil agar tidak mengenai gigi tetangga.

Sumber Gambar: PPT drg. Okmes Fadriyanti, Sp.Pros

Hal -hal yang harus diperhatikan dalam preparasi bagian proximal adalah:
Bentuk preparasi
Harus membentuk kemiringan dengan sudut 6 dan berbentuk konus (trapesium)
yang membesar ke arah servikal dengan incisal tipis setelah dipreparasi.
Mata bur
Mata bur yang digunakan adalah mata bur yang kasar dan pada saat preparasi, arah
preparasi harus 1 arah agar kekuatannya lebih besar.
Luas permukaan
Apabila luas permukaan besar maka kekuatan atau retensi akan lebih besar juga.
5. Preparasi pada permukaan palatal.

Permukaan bagian palatal ada yang cembung dan ada yang cekung. Alat yang
digunakan untuk preparasi bagian palatal yang cekung adalah elips end bur, sedangkan
yang cembung adalah tapered end bur.
Sumber Gambar: PPT drg. Okmes Fadriyanti, Sp.Pros

6. Finishing

Pada tahap ini kita akan membentuk cervical line/finishing line yaitu dengan
menumpulkan sudut preparasi. Dari kasus yang diberikan kita menggunakan cervical line
shoulder yaitu berbentuk datar atau bahu karena indikasi untuk gigi anterior dan posterior.
Sumber Gambar: PPT drg. Okmes Fadriyanti, Sp.Pros

3.5.2.2 Preparasi Mahkota Penuh Gigi Molar (Full Veneer)

1. Outline untuk alur panduan (guiding grooves)

a. Membuat outline pada gigi molar


Menggambar outline pada fosa sentral, mesial dan distal bidang oklusal kemudian
hubungkan sampai bagian central groove yang meluas ke distal dan mesial marginal
ridge.
Menggambar outline pada developmental groove bukal dan lingual gigi, serta pada tiap
triangular ridge diawali dari puncak cusp (cusp tip) hingga ke dasar cusp.
Menggambar outline untuk panduan bevel lebih kurang 1,5 mm dari buko-oklusal
(fungsional cusp). Menggambar outline untuk panduan finishing line (chamfer) lebih
kurang 1,2 mm di atas servikal di sekeliling gigi.
b. Membuat outline pada gigi premolar
Menggambar outline pada pit and fissure kemudian diteruskan sampai marginal ridge.
Menggambar outline pada developmental groove bukal dan lingual gigi
Menggambar outline untuk panduan bevel 15 mm dari buko-oklusal (fungsional cusp).
Menggambar outine untuk panduan finishing line (chamfer) lebih kurang 1,2 mm di
atas servikal di sekeliling gigi.

2. Preparasi bidang oklusal

Bertujuan untuk menghasilkan suatu ruangan di antara gigi abutment dengan gigi
antagonisnya untuk ditempati oleh lapisan logam atau porcelain ataupun kombinasi keduanya.

a. Membuat alur panduan untuk pengurangan bidang oklusal.


Sumber Gambar: PPT drg. Okmes Fadriyanti, Sp.Pros

b. Pengurangan pada permukaan oklusal.

Pengurangan pada bagian oklusal dilakukan secara bertahap yaitu dengan cara
ambil bagian salah satu grove atau alur panduan dan tarik ke distal atau ke mesial
dengan menggunakan roundend tappered bur. Bur dipakai dengan menggunakan air
agar tidak menimbulkan panas.

Gambar 2.1 Pengurangan oklusal (Sumber: : PPT drg. Okmes Fadriyanti, Sp.Pros)
Gambar 2.1 Pengurangan oklusal (Sumber: Shillingburg Jr HT, Hobo S, Whitsett LD, Jacobi R, Brackett
SE. Fundamentals of fixed prosthodontics. 3rd Ed. Illinois: Quintessence Publishing Co. Inc.; 1997. P.139-41 )

c. Pengurangan pada permukaan bukal dan lingual. Pengurangan pada bagian bukal dan
lingual dilakukan secara bertahap.

Gambar 2.3 Pengurangan dinding bukal dan lingual (Sumber: Shillingburg Jr HT, Hobo S, Whitsett LD,
Jacobi R, Brackett SE. Fundamentals of fixed prosthodontics. 3 rd Ed. Illinois: Quintessence Publishing Co. Inc.;
1997. P.139-41 )

d. Pengurangan pada permukaan proximal. Pengurangan pada bagian proximal kita


menggunakan long needle end bur, kita mengambil mata bur yang paling kecil agar
tidak mengenai gigi tetangga.
Gambar 2.4 Pengurangan dinding proksimal (Sumber: kanan: Shillingburg Jr HT, Hobo S, Whitsett LD,
Jacobi R, Brackett SE. Fundamentals of fixed prosthodontics. 3 rd Ed. Illinois: Quintessence Publishing Co. Inc.;
1997. P.139-41, kiri: PPT drg. Okmes Fadriyanti, Sp.Pros)

e. Finishing.
Pada tahap ini kita akan membentuk cervical line/finishing line yaitu dengan
menumpulkan sudut preparasi. Dari kasus yang diberikan kita menggunakan cervical
line chamfer.

Sumber: PPT drg. Okmes Fadriyanti, Sp.Pros

3.5.2.3 Preparasi Sebagian Gigi Premolar (Partial Veneer)


Pada kasus akan di preparasi sebagian (partial crown) pada gigi 35 dengan retainer ekstra
koronal untuk meminimalisir preparasi.

Tahap-tahap preparasi:

1. Pengurangan bagian oklusal.


menggunakan round-edge wheel bur / cylindris bur.
pertahankan bentuk anatomi bagian oklusal.
periksa kontak dengan gigi antagonisnya.
pengurangan sebanyak 1,5 mm untuk tonjol lingual / palatinal dan 1 mm untuk
tonjol bukal.
2. Pengurangan tonjol bagian palatinal / lingual.
menggunakan cylindris bur.
posisi bur seperti pada pembuatan bevel.
3. Pengurangan permukaan lingual / palatinal.
menggunakan chamfer / fissure bur.
pengurangan meluas sampai pada garis pertemuan dengan permukaan proksimal,
jangan sampai mengenai gigi tetangganya.
finish line berbentuk knife edge / chamfer.
4. Pengurangan permukaan proksimal.
menggunakan flat-discs bur makan sebelah.
bentuk anatomi bagian bukal jangan sampai rusak termakan oleh bur.
merupakan perluasan dan pengurangan permukaan lingual / palatinal.
finish line berbentuk knife edge / chamfer.
5. Pembuatan alur proksimal (proximal groove)
menggunakan cylindris fissure bur.
alur terletak pada 1/3 arah bukal.
alur sedikit membuka kearah oklusal, sedalam 1 mm dan selebar 1,5 mm.
6. Pembuatan alur oklusal (Occlusal groove)
menggunakan cylindris fissure bur.
merupakan kelanjutan dari alur proksimal.
mengikuti bentuk permukaan oklusal selebar dan sedalam 1 mm.
merupakan penghubung dari kedua alur proksimal.
pada bucco-occlusal line angle dibuat slice bevel.
haluskan semua sudut - sudut yang runcing dengan sand-paper discs.

Anda mungkin juga menyukai