Anda di halaman 1dari 40

Stainless Steel Crown Gigi 55

Annisa Tri Handayani - 040001800017


STAINLESS STEEL CROWN
• Mahkota stainless steel (SSC = stainless steel crowns) adalah
restorasi ekstrakoronal siap pakai.
• Pertama kali digunakan dalam kedokteran gigi anak oleh
Humphrey pada tahun 1950.
• SSC menjadi bahan restorasi pilihan dalam perawatan gigi
sulung dengan kerusakan gigi yang luas karena dapat
menutupi seluruh mahkota gigi dan membentuk kembali
bentuk anatomi gigi serta lebih tahan lama dibandingkan
restorasi lainnya.
Jenis-jenis stainless steel crown
• Untrimmed crowns
• Belum ditrim atau dikontur
• Pretrimmed crowns
• Masih membutuhkan kontur dan trimming
• Festooned mengikuti garis yang sejajar dengan puncak gingiva
• Precontoured crowns
• Sudah dikontur
• Perlu sedikit festooning dan trimming
STAINLESS STEEL CROWN
Indikasi
• Gigi sulung dengan lesi karies yang luas (lebih dari dua permukaan)
• Karies yang sudah mengenai cusp  lemah dan gampang fraktur
• Gigi molar sulung yang telah menjalani perawatan pulpa
• Hipoplastik atau hipomineralisasi dari gigi sulung
• Restorasi gigi dengan anomali keturunan, seperti itu sebagai
dentinogenesis imperfecta atau amelogenesis imperfecta
• Restorasi untuk gigi yang fraktur
STAINLESS STEEL CROWN
Kontra indikasi
• Pasien alergi Ni
• Jika pada radiografi terdapat kelainan
periapikal  periapikal harus dirawat
terlebih dahulu
• Gigi sulung dengan resorpsi akar > 1/3
tengah panjang akar
PERSIAPAN OPERATOR
PERSIAPAN OPERATOR
APD LEVEL 3
ALAT & BAHAN
Alat diagnostik

Kaca mulut Sonde Pinset Excavator


ALAT & BAHAN
Alat anestesi

Spuit injection 30 gauge needle


ALAT & BAHAN
Alat isolasi daerah kerja

Rubber dam Rubber dam Rubber dam


sheet clamp frame

Rubber dam Rubber dam


Dental floss Wedges
punch forceps
ALAT & BAHAN
Alat sementasi

Plastic filling
Glass plate
instrumen

Paper pad Semen spatula


ALAT & BAHAN
Alat

Rubber wheel Green stone Flamed shape bur Gunting SSC

Crown contouring Crown crimping Tapered diamond


pliers/tang johnson no. pliers/tang Unitech Cylindrical bur
bur
114 no.417
ALAT & BAHAN
Bahan

SSC GIC tipe I Cotton pellet Cotton bud Aquades steril

Povidone Articulating Lidokain Lidokain 2% Cotton roll


iodine paper ointment
TAHAPAN PERAWATAN
SEBELUM PERAWATAN
• Mengukur gigi  untuk menentukan ukuran besarnya crown yang akan
digunakan
• Mengecek oklusi  dengan menggunakan bite wax, untuk menyesuaikan
oklusi sebelum dan sesudah perawatan
ANESTESI
Posisi berbaring terlentang  agar
Posisi pasien tidak bisa bergerak/control
pergerakan pasien

Sebelum melakukan anestesi:


- Lakukan Tell Show Do
- Persiapan alat & bahan di luar
pandangan pasien (blind spot)

Gigi 55  posisi jam 11 atau


Posisi operator belakang kanan pasien
ANESTESI TOPIKAL
Keringkan dan isolasi daerah kerja dengan menggunakan
1 cotton roll

Asepsis daerah kerja (mukosa bukal gigi 55) dengan


2 menggunakan povidone iodine dan cotton pellet

Lalu membran mukosa dikeringkan menggunakan 3 way


3 syringe

Oleskan lidokain ointment menggunakan cotton bud dan


4 harus dipertahankan pada membran mukosa minimal 2
menit sampai gingiva memucat
ANESTESI INFILTRASI BUKAL

1. Buang kelebihan anestesi topikal


2. Alihkan perhatian anak  angkat kaki/mengajak ngobrol
3. Regangkan mucobuccal fold daerah gigi 55 yang bergerak
dengan jari
4. Masukan jarum dengan arah 45° terhadap mucobuccal
fold gigi 55
5. Insersi jarum perlahan sampai mendekati tulang dan
apeks yang dituju
6. Aspirasi dan depositkan bahan anastetikum ± 1 ml secara
perlahan (15-30 detik) sampai mukosa memucat
ANESTESI PAPILA INTERDENTAL

1. Regangkan daerah mucobuccal fold daerah


gigi 55 yang bergerak dengan jari
2. Masukkan jarum ke daerah papilla
interdental gigi 55 kurang lebih 2-3 mm dari
puncak interdental papil  90° terhadap
oklusal
3. Aspirasi dan masukkan obat sebanyak kurang
lebih 0,3-0,5 cc sampai mukosa memucat
ISOLASI DAERAH KERJA

Isolasi daerah kerja dengan rubber dam


atau cotton roll + saliva ejector

Untuk melindungi jaringan mukosa dari


instrumen tajam, mencegah kebocoran,
dan mencegah kontaminasi jaringan pulpa
PREPARASI GIGI BAGIAN PROKSIMAL
• Sebelum melakukan preparasi, gigi tetangga dilindungi dengan
wooden wedge.
• Tempatkan fine,long tapered diamond bur pada embrasur bukal
atau lingual dengan posisi sudut kira – kira 20° dari vertikal dan
ujungnya pada margin gingiva.
• Tujuan: menghilangkan kontak dengan gigi tetangga

- Preparasi dilakukan dengan gerakkan


bukolingual mengikuti kontur proksimal
gigi.
- Feather edge finish line
- Cek  lewati sonde pada area proksimal
PREPARASI GIGI BAGIAN OKLUSAL

• Membuat guidance groove  sesuai anatomi gigi 55


• Reduksi oklusal (fossa, cusp, dan groove) sekitar 1-1,5 mm
menggunakan flame-shaped atau tapered diamond bur
• Hubungkan semua bagian yang telah direduksi sehingga
gigi membentuk anatomis seperti semula hanya lebih
kecil
• Tujuan: reduksi oklusal yang seragam akan memfasilitasi
penempatan mahkota tanpa mengganggu oklusi
• Cek menggunakan sonde apakah bisa lewat atau tidak
PREPARASI GIGI BAGIAN BUKAL/LINGUAL

• Permukaan bukolingual direduksi dengan tapered diamond bur


• Dilakukan seminimal mungkin karena permukaan ini penting untuk retensi
• Tidak selalu dilakukan  kecuali pada permukaan bukal yang terlalu
menonjol (terutama pada gigi dm1)
• Posisi bur 30 - 40 ° terhadap oklusal
PREPARASI PEMBULATAN SUDUT

• Menghilangkan semua garis tajam dan sudut titik


dengan menggunakan flamed shape bur.
• Posisi bur  30 ° – 45° terhadap oklusal gigi
• Cek  dilewatkan dengan probe/sonde
PEMILIHAN MAHKOTA

• SSC dipilih sesuai jarak mesio-distal gigi sebelum preparasi


• Jika jarak mesio-distal dari gigi yang akan dipreparasi sudah tidak dapat
diukur, dapat diambil jarak gigi tetangga sebelah mesial ke gigi tetangga
sebelah distal dari gigi yang dipreparasi.
• Bila gigi tetangga tidak ada, dapat diambil ukuran dari gigi yang kontra
lateral pada satu rahang.
• Menutup seluruh permukaan mahkota  harus pas dan tidak longgar
PEMILIHAN MAHKOTA
• Pilihan ideal  mahkota terkecil yang sepenuhnya
menutupi preparasi gigi
• 0,5 – 1 mm di bawah free margin gingiva
• Ada 48 jenis ukuran crown yang tersedia untuk gigi molar
sulung:
TRIMMING
• Letakkan SSC yang sudah dipilih di atas gigi yang telah
dipreparasi.
• Tekan SSC ke arah gingiva. Periksa apakah tepi SSC
pada daerah aproksimal sudah baik.
• Tentukan kelebihan SSC dan tandai dengan marker 
lalu gunting kelebihannya 1 mm diatas marker
dengan gunting ssc
• Arah gunting  Bagian sisi cembung gunting
menghadap keatas saat memotong
• Tujuan  menghilangkan crown berlebih
CONTURING

• Crown-contouring pliers/tang johnson no. 114


digunakan pada 1/3 tengah - 1/3 servikal permukaan
bukal dan lingual untuk membantu menyesuaikan tepi
mahkota ke bagian servikal gigi  ditekuk ke dalam
• Arah gunting: Bagian cembung dari tang berada di dalam
mahkota dan bagian cekung di luar mahkota
• Tujuan: membuat kontur mahkota mendapatkan posisi
yang stabil dengan margin yang disesuaikan dengan baik
ke dalam sulkus gingiva
CRIMPING
• Tempatkan crown crimping pliers/tang unitech no. 417:
o tang paruh cembung ke sebelah dalam
o paruh cekung ke sebelah luar mahkota
• Bengkokan ± ½ - 1 mm  untuk membentuk tepi servikal ke
arah dalam
• Tujuan:
o berkontak rapat dengan gigi dan tidak ada rongga
o untuk mendapatkan retensi yang maksimal
o mencegah adanya retensi sisa makanan dan akumulasi
plak
o Melindungi jaringan gingiva
FINISHING DAN POLISHING
- Sebelum dilakukan sementasi, mahkota dihaluskan menggunakan green
stone lalu dilanjutkan dengan Rubber wheel
- Green stone  finishing pada servikal mahkota
- Rubber wheel  untuk memoles mahkota  mengkilap, tidak ada
goresan, tidak tajam
- Tujuan: Menghilangkan permukaan yang kasar agar tidak ada retensi
makanan pada mahkota atau akumulasi plak
SEMENTASI
1. Gigi dikeringkan dan diisolasi dengan cotton roll. Saliva ejektor dipasang agar gigi
tetap kering dan bebas saliva.
2. Gunakan GIC tipe I (luting cement) atau zinc fosfat semen

Pengadukan GIC tipe I:


1. Taruh bubuk dan cairan pada atas glass plate dan paper pad dengan
perbandingan 2 : 1
2. Bagi 2 bubuk, bagian satu -> dicampur cairan 5 detik, ditambah bubuk kedua ->
aduk 15 detik
3. Aduk dengan cara melipat dengan spatel
4. Pengadukan kurang lebih selama 30-40 detik atau sampai homogen dan
konsistensi pasta
Pengadukan zinc fosfat semen:
1. Siapkan perbandingan bubuk dan cairan 3:1
2. Proses pencampuran dan pengadukan bubuk dan cairan sedikit demi sedikit,
dengan menarik bubuk ke arah cairan
3. Gerakan mengaduk semen seng fosfat memutar melawan jarum jam
menggunakan spatula pada area yang luas
4. Aduk hingga konsistensi terangkat 1 inci
SEMENTASI
3. Setelah diaduk, GIC/zinc fosfat semen dialirkan ke
dinding sebelah dalam SSC hingga 2/3 mahkota
4. Kemudian SSC dipasang dari arah lingual ke bukal dan
tekan dengan jari sampai  posisi yang tepat
5. Pasien disuruh menggigit cotton roll atau bite stick
diletakkan di atas gigi 55 yang telah disementasi
6. Setelah semen mengering, bersihkan semua kelebihan
semen dengan sonde dan dental floss
7. Cek oklusi dengan articulating paper
Komunikasi
• Informasikan perawatan apa yang telah dilakukan pada gigi 55
• Informasikan bahwa perawatan tersebut dilakukan karena sifat SSC
lebih kuat

Instruksi
• Makan dan minum di tempat yang tidak dilakukan perawatan
• Tidak makan makanan yang lengket dan diet makanan lunak
• Tidak mengigit daerah yang baal  akan terjadi ulkus traumatikus
• Kembali ke dokter apabila masih merasakan sakit
Edukasi
• Mengedukasi pasien untuk menjaga OH  menyikat gigi 2 kali sehari (sesudah sarapan
dan sebelum tidur)
• Melakukan kontrol periodik 6 bulan sekali
• Membersihkan celah gingiva dan interdental papil dengan dental floss

Tahapan Kontrol
● 1 minggu kemudian pasien kembali untuk kontrol
● Menanyakan kepada pasien apakah ada keluhan
● Lalu mengevaluasi apakah ada perubahan oklusi pada pasien
pasca perawatan
● Lakukan kontrol periodik setiap 3-6 bulan
EVALUASI PERAWATAN

• Anamnesis  adakah rasa sakit


• Lihat ssc  apakah ada kemiringan
• Klinis:
o Jaringan lunak  kemerahan, pembengkakan
o Tidak ada keluhan
o Tidak ada abses
o Tidak ada mobilitas
o Tidak ada retensi plak
• Radiografis :
o Tidak ada kehilangan tulang pada furkasi
o Tidak ada resorpsi eksternal dan internal
• Ekstraoral  apakah ada tanda-tanda alergi
Video SSC
• https://www.youtube.com/watch?v=zGkx8LCA-ag&ab_channel=3MOralCare
Video SSC
• https://www.youtube.com/watch?v=kzu0vtgyUHM&ab_channel=AtoZKidsdental
Daftar pustaka
1. Dean J, Avery D, McDonald R, Jones J, Walker Vinson L. McDonald and
Avery's Dentistry for the Child and Adolescent. 10th ed. St. Louis,
Missouri: Elsevier; 2015.
2. Koch, G., Poulsen, S., Espelid, I. dan Haubek, D. 2009. Pediatric Dentistry
A Clinical Approach 3rd Edition. West Sussex: WILEY Blackwell.
3. Cameron, Angus C., Richard P Widmer. 2013. Handbook of pediatric
dentistry. China: Elsevier. Edisi 4.
4. Sajjanshetty, Sangameshwar & Patil, PS & Hugar, Deepa & Rajkumar, K.
(2013). Pediatric Preformed Metal Crowns - An Update. Journal of
Dental and Allied Sciences. 2. 29. 10.4103/2277-4696.159263.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai