Anda di halaman 1dari 3

Makalah Periodonsia

ROOT PLANNING

Disusun oleh :

Abdul Munazzar Rewa 160112160092


Amreeta Kaur Xavier 160112162503

Tsamrotul Fuadah 160112160119

Pembimbing:

drg. Chandra Andi Bawono, Sp. Perio

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI BANDUNG

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2021

Pendahuluan
Penyakit periodontal timbul sebagai akibat adanya interaksi antara bakteri dan
host, oleh karena itu etiologinya diyakini bersifat multifaktor yang dapat digolongkan
menjadi faktor lokal dan sistemik. Meskipun penyebabnya multifaktor, namun sampai
saat ini penyebab terbanyak timbulnya penyakit periodontal adalah akibat adanya faktor
lokal, yaitu plak bakteri dan kalkulus (karang gigi) yang terakumulasi pada permukaan
gigi.
Invasi plak bakteri ke jaringan periodontal akan menyebabkan keradangan pada
jaringan periodontal yang diawali dengan adanya keradangan pada gingiva. Tanda awal
adanya keradangan gingiva dapat dilihat dari perubahan pada gingiva yang menyangkut:
warna, ukuran, kontur, konsistensi, tekstur permukaan dan kecenderungan perdarahan.
Perubahan tersebut dapat dilihat secara klinis. Apabila kondisi keradangan sudah melanjut
maka jaringan periodontal yang lebih dalam, yaitu ligamen periodontal, sementum dan
tulang alveolar ikut terlibat, tanda-tandanya dapat dilihat secara klinis maupun rontgenologis.
Perubahan patologis pada jaringan periodontal dikaitkan dengan adanya bakteri pada
sulkus gingiva. Bakteri tersebut menghasilkan enzim, misalnya: kolagenase, hialuronidase,
dan protease, yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel jaringan ikat dan epitel. Produk
bakteri tersebut merangsang respons host untuk mengaktifkan neutrofil dan makrofag
menghasilkan bahan vasoaktif, misalnya: Prostaglandin-E, Interferon, Tumor Necrosis
Faktor dan Interleukin, yang apabila kadarnya berlebihan justru akan merusak jaringan.

Indikasi
Scaling dan root planing bukan prosedur yang terpisah; semua prinsip dari scaling
berlaku juga untuk root planing. Perbedaan indikasi antara scaling dan root planing
biasanya berhubungan dengan derajat keparahan. Anatomi gigi menentukan sejauh
mana permukaan harus di scaling dan root planing
Plak dan kalkulus pada permukaan enamel memicu inflamasi gingiva. Enamel
secara keseluruhan memiliki permukaan yang halus dan rata, kecuali bagian groove dan
pit. Plak dan kalkulus biasanya menempel pada permukaan licin enamel. Scaling dapat
menghilangkan semua plak dan kalkulus dari enamel, serta menghasilkan permukaan
yang halus dan bersih.
Permukaan akar yang terkena plak dan kalkulus membutuhkan penanganan yang
berbeda. Deposit kalkulus pada permukaan akar sering melekat pada bagian sementum
yang tidak rata. Kalkulus subgingival mengandung bakteri dan endotoksin karena itu
harus dihilangkan seluruhnya. Ketika dentin terkena , bakteri pada plak dapat
menyerang tubulus dentin. Oleh karena itu, scaling saja tidak cukup untuk
membersihkannya, dan sebagian dari permukaan akar harus dihilangkan untuk
menghilangkan deposit ini. Zat-zat beracun terutama endotoksin biasanya terdapat pada
permukaan akan yang terkena plak dan disekitar poket. Bukti menunjukkan bahwa zat-
zat beracun hanya melekat pada superfisial akar dan tidak menembus secara mendalam.
Pengeliminasian sementum dalam jumlah banyak tidak diperlukan untuk membuat akar
bebas dari toksin dan sebaiknya dihindari. Teknik instrumentasi dapat menyebabkan
terbuka dentin, sepertinya pada daerah dimana sementum yang tipis.

Daftar pustaka

1. Roda RP, Jimenez Y, Carbonel E, Gavada C, Munoz MM, Perez GS. Med Oral Patol
Oral Cir Bucal 2008;13(6):355-62.

2. McGee JM, Tucci MA, Edmundson TP, Serio CL, Johnson RB. The relationship
between concentrations of proinflammatory cytokines within gingiva and the
adjacent sulcular depth. J Periodontol 1998;69 (8):865-71

Anda mungkin juga menyukai