Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS

GIGI TIRUAN
JEMBATAN

Nur Raudhah Ihsaniyah Biala


J014191017
(Kamis, 03 September 2020)

DEPARTEMEN PROSTODONTI
PEMBIMBING FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
drg. Acing Habibie Mude, Ph.D.,Sp.Pros 2020
SKENARIO

Seorang pria berusia 30 tahun datang ingin dibuatkan


gigi tiruan. Pemeriksaan intra oral terdapat edentulous
pada region 16. Gigi yang lain dalam keadaan baik.
Anamnesa pada pasien mengatakan pernah memakai gigi
tiruan yang dapat dilepas, namun pasien merasa kurang
nyaman dan menginginkan gigi tiruan yang tidak dapat
dilepas.
KATA KUNCI

1. Pria berusia 30 tahun

2. Ingin dibuatkan gigi tiruan

3. Edentulous pada region 16

4. Pernah memakai gigi tiruan


yang dapat dilepas

5. Menginginkan gigi tiruan yang


tidak dapat dilepas
KUNJUNGAN PERTAMA
A. Anamnesis
Merupakan percakapan yang dilakukan oleh operator
dengan pasien atau keluarga pasien, meliputi:
•Identitas
•Keluhan utama B. Pemeriksaan klinis
•Riwayat medis • Pemeriksaan kondisi
•Riwayat dental umum
•Riwayat keluarga • Pemeriksaan ekstra oral
•Riwayat sosial • Pemeriksaan intra oral
KUNJUNGAN PERTAMA
PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
A. Anamnesis
 Nama Pasien : -
PEMERIKSAAN OBJEKTIF
 Jenis Kelamin : Laki - laki
B. Pemeriksaan Intraoral
 Umur : 30 Tahun
 Edentulous pada regio 16
 Alamat : -
 Keluhan utama : Ingin dibuatkan
gigi tiruan
 Riwayat dental : Pernah memakai
gigi tiruan
DIAGNOSA KASUS

Partial edentulous
Kelas 3 Klasifikasi
Kennedy
RENCANA PERAWATAN
Jenis Gigi Tiruan  Gigi Tiruan Jembatan 3 Unit (Untuk daerah
edentulous 16)
Jenis GTJ  Fixed – fixed bridge

Abutment Pontik Retainer Konektor


Gigi 17 dan 15 Saddle/Ridge Retainer Konektor Rigid
lap ekstrakoronal ->
Material GTJ  PFM
Mahkota Penuh
RENCANA
PETAWATA
N
ALA 1. Pencetakan Pendahuluan
T: BAHA
N:

APD SENDOK CETAK


IRREVERSIBL Dental
E Stone
HIDROCOLLOI
D
Alat OD standar
Tray sekat
Air, Gelas kumur
Tissue
Suction/ saliva ejector AIR  
Bahan desinfeksi
RUBBER BOWL & SPATEL GELAS & SENDOK (natirum hipoklorit (NAOCl 1%)
Prosedur Pencetakan
1. Mempersiapkan alat dan bahan untuk mencetak
2. Mempersiapkan posisi pasien untuk pencetakan
3. Menggunakan APD
4. Melakukan pemilihan sendok cetak dengan mencobakan pada
pasien
5. Memberikan penjelasan dan instruksi pada pasien terhadap
proses pencetakan yang akan dilakukan
6. Membuat adonan cetakan alginate dengan perbandingan powder
dan liquid
7. yang sesuai
8. Menempatkan sendok cetak pada pasien
9. Melepas sendok cetak
10. Memeriksa hasil cetakan. Anatomi landmark harus tercetak
dengan baik
HASIL
PENCETAKAN

Pembuatan GTJS
Setelah model studi selesai,  dilakuk
an simulasi preparasi dengan mera
dier model. Model kerja tersebut
dikirim ke laboratorium untuk
diproses menjadi  GTJS  dari
bahan self curing acrylic sewarna
gigi
PEMILIHAN WARNA GIGI

1. Pemilihan warna dilakukan dengan


menggunakan shade guide
2. Warna gigi harus ditentukan sebelum
preparasi gigi
3. Pasien harus diminta menghapus semua riasan
yang mengalihkan perhatian sebelum
dilakukan penyesuaan warna
PEMILIHAN WARNA GIGI
1. Pasien duduk pada posisi tegak dengan mulut setinggi mata
operator
2. Operator berdiri di antara pasien dan sumber cahaya
3. Pengamatan harus dilakukan dengan cepat (5 detik/kurang)
untuk mencegah keletihan retina mata
4. Shade guide harus disesuaikan baik value, kroma, maupun
huenya.
5. Mempertimbangkan value terlebih dahulu, seluruh shade guide
di- scan dengan cepat, dengan tab yang paling tidak sesuai dipilih
dan disingkirkan terlebih dahulu, dan nanti akan tertinggal
beberapa tab yang mirip. Tab ini harus dibasahi sewaktu
digunakan.
PEMILIHAN WARNA GIGI
6. Jika ada 2 shade tab yang mirip dan tidak dapat diputuskan yang akan
digunakan letakkan kedua tab ini pada kedua sisi gigi yang disesuaikan
warnanya. Jika tidak ada tab dengan kemiripan baik, bagian gingiva
shaden tab harus disesuaikan dengan daerah gingiva gigi.
7. Proses penyesuaian diselesaikan dengan membandingkan segmen tab yang
hampir mendekati bahan insisal gigi
8. Pada awalnya warna dipilih dengan menggunakan sinar yang sudah
dikoreksi warnanya (color rendering index 90 atau lebih besar) dan
kemudian diulangi dibawah sumber lain untuk menghindari
metamerisme
9. Karena value adalah hal yang penting dari warna, tab harus diamati
dengan mata setengah tertutup, cara ini menaikkan kemampuan untuk
menyesuaikan value
KUNJUNGA
N KEDUA
1. Preparaasi gigi abutment
2. Pencetakan model kerja
3. Pemasangan gigi tiruan jembatan
sementara
PREPARASI GIGI
ABUTMENT
ALAT
PREPARA
SI Oral Diagnostic Handpiece

Roundberujung
end tappered Bur Torpedo Short Needle
Bur intan taper Pointed tappered cylindrical
bulat Bur Torpedo
diamond bur /short needle (bur
1. Pembuatan orientasi 1. Reduksi aksial
intan taper pendek ujung
kedalaman 2. Garis akhir
runcing)
2. Reduksi oklulsal chamfer
1. Reduksi bagian proksimal
3. Bevel cusp fungsional gigi posterior
Step 1
TAHAP
PREPARASI Step 2

Step 3
1. Pembuatan saluran orientasi
2. Preparasi oklusal
3. Bevel pada cusp
4. Preparasi bukal dan lingual
5. Preparasi proksimal
6. Sempurnakan akhiran servikal Step 4
7. Bulatkan/ haluskan sudut-sudut
Step 5

Step 6
TAHAP
PREPARASI Step 1 1. Preparasi dumulai dengan pembuatan
saluran orientasi untuk membantu
menentukan kedalaman preparasi,
dibuat pada oklusal sebagai acuan
untuk menentukan kecukupan reduksi.
Digunakan bur taper berujung bulat.
Step 2
2. Struktur gigi antara saluran orientasi
diasah untuk mendapatkan ruangan
oklusal. Penguranagn oklusal dilakukan
sebanyak 2 mm pada cups fungsional
dan 1,5 mm pada cup non fungsional.
Step 3
Step 4

Jarak oklusal diperiksa dengan meletakkan


utility wax setebal 2mm pada preparasi
Pembuatan bevel pada cups fungsional oklusal dan menginstruksikan pasien
menggunakan bur taper berujung bulat. mengigit.
Bevel dibuat dengan kemiringn 45˚ sejajar
kemiringan gigi aatagonis
Step 6
Axial Reduction

Preparasi bagian bukal dan lingual.


Lakukan preparasi mesial distal,
Diawalai dengan pembuatan saluran
pemotongan awal dengan menggunakan
bur short needle bur. Untu menghindari
orientasi. Pengambilan dilakukan
pengambilan yang menciderai gigi sebanyak 1,5 mm dengan
tetangga, bagian aksial kemudian direduksi menggunakan bur tepere berujung
dengan bur taper berujung datar untuk datar sekaligus membentuk akhiran
membentuk akhiran preparasi sekaligus. preprasi shoulder selebar 1 mm.

Step 5
Hasil Preparasi

Membuat seating groove pada bukal, Semua


permukaan dihaluskan dengan bur intan halus taper
yang memakai bentuk sesuai dengan akhiran preparasi
shoulder, bulatkan tepi tepi yang tajam
VIDEO
PREPARASI
https://youtu.be/IXdbKRa42p4
PERSIAPAN PENCETAKAN FISIOLOGIS
Retraksi Gingiva
Usaha pendorongan
gingiva gigi
penyangga ke arah
lateral agar tepi
akhir preparasi gigi
tercetak dengan baik.
Durasi → 5-10 menit
Retraksi Gingiva

Selipkan
g s es ua i k e butuhan Lingkarkan benang di
Poton mengeliling bagian
i
a d a larutan gigi yang interproksimal
Ce lu p ka n p telah
in iu m k lo r ida 25% dipreparas
i dengan
alum % agar
p in ep h r in e 8 bantuan pinset
atau e
lu n a k se h in g ga tidak dan plastic
me
a filling
melukai gingiv
Retraksi Gingiva

1. Instrum
en h a s
sCeRdEiDkIiTt Sk:eThis prru e
miring
template w
a
arah aekna s tartion
u n t u s c r ea t
includinkgpi enempdabtyaSlidesgo,
e
cons by Fl n
infosgurabpghiingiv a aticon, and
2. Benan cs & i m ages by Fr
g berle b i h
eepik.
dipotong Penempa
tan
di area tal
interproks ujung dis
imal mesi ng
al dari bena
n
dilanjutka
sampai
tindih
tumpang
sial
ujung me
ALAT DAN BAHAN UNTUK PENCETAKAN
FISIOLOGIS
Bahan Adesif
(Polyvinyl
P u tt y Sendok
Siloxane )
(heavy Cetak
body)
Light Body
Spacer
Prosedur Pencetakan Fisiologis
1. Pilih sendok cetak yang sesuai
2. Aplikasikan bahan adesif pada
sendok cetak
3. Campur bahan putty hingga
homogen kemudian letakkan pada
sendok cetak
4. Tutup putty dengan spacer
5. Masukkan ke mulut pasien, tunggu
hingga setting
6. Keluarkan sendok cetak, lepaskan
spacer
7. Buang kelebihan cetakan
8. Bahan light body ditambahkan di Cor kemudian dilakukan
atas putty dan pada gigi yang telah Pengiriman ke LAB untuk
dipreparasi pembuatan kerangka GTJ
VIDEO
PENCETAKAN
FISIOLOGIS
https://youtu.be/ROoYgdjSFtI
SELANJUTNYA…

Kemudian lakukan bite registration dan pemasanagan


jembatan sementara. Jembatan sementara yang akan
digunakan pada kasus ini adala custom crown menggunakan
bahan self-cured acrylic.

Model kerja kemudian dikirm ke laboratorium untuk pembuatan


koping logam.1 Pengiriman model kerja disertakan dengan surat
perintah kerjaa. Surat perintah kerja adalah sebuah surat perintah
dari doker gigi kepada laboratorum teknik gigi untuk
melaksanakan pembuatan restorasi dental, berisi pertunjuk
lengkap dan rinci, sesuai dengan kebutuhkan pasien.
Instruksikan untuk datang ke kunjungan
selanjutnya…
KUNJUNGA
N KETIGA
1. Try In
2. Insersi sementara
Try In..
1. Estetik , warna telah sesuai.
2. Kecekatan/ fitness/ self retention/ resistensi.
y a ng perlu
3. Kontak a l
Hal – h n ketika try i
atika
n
diperh
proksimal antara retainer dengan gigi sebel
ahnya (tidak menekan, dental floss dapat
lewat, tidak open).
4. Ketepatan marginal baik, tidak menekan
gingiva.
5. Stabilitas (tidak terungkit ketika ditekan
satu sisi, tidak dapat rotasi).
6. Pengecekan oklusi yaitu permukaan oklusal
berkontak baik dengan
gigi  antagonis dicek mengunakan dengan  a
rticulating paper dilakukan sampai tidak te
rjadi traumatik oklusi (tidak ada
Insersi Sementara
1. GTJ dibersihkan dan disterilkan lalu dikeringkan,  gigi yang akan
diinsersi juga dibersihkan, Isolasi daerah kerja dengan cotton roll.
2. Semen sementara (Zinc oxide free eugenol) atau fletcher diaduk
hingga homogen dan dioleskan pada gigi yang dipreparasi dan
dioleskan pada bagian dalam/ intaglio GTJ.
3. GTJ dipasang dengan cara menekan hingga cairan semen
keluar, cotton roll diletakkan di atas  GTJ dan  pasien
diinstruksikan menggigit beberapa menit. Bersihkan kelebihan
semen sementara terutama pada bagian proksimal. Periksa oklusi
ketika setting.
4. Instruksikan pada pasien untuk menjaga kebersihan mulutnya den
gan tidak makan atau menggigit makanan yang asam, manis dan
keras dahulu. Pasien diintruksikan untuk datang satu minggu kem
udian untuk dilakukan pemasangan GTJ permanen.
KUNJUNGA
N KEEMPAT
1. Insersi Permanen
Insersi Permanen
1. Lepaskan mahkota sementara dengan menggunakan a
lu
ng per rsi
a l y
crown remover. Hal – h n ketika inse
atika l
diperh Hal-ha
ta:
2. Lakukan try in atau pengepasan mahkota penuh a h k o
E v a luasi m iperhatikan
tetap dengan memeriksa warna, kontur, embrasure, 1. h a rus d st e tik,
n g i t , e
ya
arg i na l f a
kerapatan tepi, oklusi dan kontak proksimal. m
yakni i serta adany
as
3. Disinfeksi dengan Chlorhexidin 2% selama 1 menit. artikul n.
r u s a k a t i d a k ad a
ke hwa
4. Keringkan dengan hembusan angin/ udara dan s t i ka n b a
r a, m aupun
isolasi dengan cotton roll. 2. Pa rasi sementa dapat
resto n y a n g ter
me a.
5. Semen resin sel adhesive diaplikasikan pada dinding sisa se ngan gingiv
ri
dalam palatal dan labial mahkota penuh PFM. pada ja
6. Mahkota selanjutnya diinsersikan dan dilakukan Pasien diins
truksikan
gerakan pumping untuk mencegah terjadinya untuk menj
aga kebersi
mulutnya d ha n
gelembung udara, tahan hingga 10 detik. untuk tidak
an diminta
7. Kelebihan semen dibersihkan dan diaktivasi sinar makan atau
menggigit m
akanan yan
selama 20 detik. keras dulu.
Bila ada
g
8. Dilakukan penyesuaian oklusi keluhan ras
a sakit sege
kembali un ra
tu
FOLLOW UP
CARE

Follow up care setelah perawatan, yang harus


dokter gigi lakukan yaitu memberi Dental
Health Education kepada pasien bagaimana
cara menjaga kebersihan mulut pada
umumnya dan GTJ pada khususnya dengan
cara memggosok gigi yang benar dan
melakukan kontrol plak secara teratur.
Kontrol dilakukan secara berkala, 1 hari
setelah dipasang, kontrol kedua dilakukan
seminggu setelah pemasangan, kontrol ketiga
sebulan setelah pemasangan dan
kontrol ke empat tiga bulan setelah pemasangan.
Serta dilakukan kontrol secara berkala setiap 6
bulan secara terus-menerus
THANK YOU !!

LAPORAN KASUS GIGI TIRUAN JEMBATAN


Nur Raudhah Ihsaniyah Bialangi
J014191017
(Kamis, 03 September 2020)

Anda mungkin juga menyukai