Anda di halaman 1dari 25

MAHKOTA PASAK

PASAK TUANG LOGAM & MAHKOTA JAKET


PFM

CRS

Fachrul Latif
0701136054
KASUS
Seorang pasien wanita berusia 16 tahun
berdomisili di Wonasa, datang ke klinik RSGM
PSKG UNSRAT, dengan keluhan ingin
dibuatkan mahkota tiruan gigi depan atas
sebelah kiri yang sebelumnya sudah dirawat
saluran akar sekitar 2 minggu yang lalu.

Gigi yang dirawat : 21


Pemeriksaan Subjektif
Keluhan utama
Pasien ingin dibuatkan mahkota tiruan gigi depan atas
sebelah kiri pasca perawatan saluran akar
Riwayat gigi terlibat

Gigi tersebut telah selesai dirawat saluran akar sekitar dua


minggu yang lalu
Riwayat kesehatan penderita yang perlu
diperhatikan
Riwayat penyakit menular : t.a.k
Riwayat penyakit yang diidap penderita : t.a.k
Riwayat alergi obat obatan : t.a.k
Gejala subjektif
Rasa sakit : Tidak ada
Pemeriksaan Objektif
Perkusi (-), tekanan (-), dan palpasi (-)

Gambaran Gigi Pasca Perawatan Saluran Akar

Labial dan Palatal


Gambaran Radiograf
Akar Normal

Keadaan Gigi
Post Endodontik

Rencana Perawatan
Pasak Tuang Logam dan Mahkota Jaket PFM

Prognosis
Baik, karena akar tidak fraktur dan panjang akar masih
normal, tidak tampak resorbsi internal pada akar, jaringan
periodontal baik, dan pasien kooperatif.
PROSEDUR PERAWATAN
PASAK TUANG LOGAM
29 April 2014
DST

Instruktur : drg. Joenda Soewantoro


19 Juni 2014
Pembuatan pasak sementara dan mahkota sementara Paper-clips
dan mahkota buatan pabrik
Persiapan pasak
Panjang kerja preparasi pasak 20,3 mm (awal) 16,5 mm (akhir)
Pembongkaran tumpatan sementara
Pengeluaran guttap point peazo reamer bantuan handpiece low seed
Saluran akar dilebarkan memakai K-fle sampai kurang lebih 1/3 ukuran
penampang akar (K-File no. 130)
Irigasi sebanyak-banyaknya
Pembentukan seat
Pembuangan sisa jaringan mahkota setinggi interdental papil
Pembuatan atap dengan memotong bagian labial dan palatal

sehingga membentuk sudut tumpul (> 90) dengan menggunakan


fissure bur
Jaringan gigi pada bagian labial dan palatal tidak dipreparasi

sampai di bawah tepi gusi agar tidak terjadi penutupan pinggiran


preparasi oleh gingiva yang dapat mengganggu ketepatan
pencetakan. Sebelum pasak dipasang barulah gigi area servikal
dipreparasi kembali sampai 0,5 mm di bawah permukaan gingiva
pada bagian labial
Pembuatan dudukan pada saluran akar dengan fissure bur selebar

2 mm dari tepi akar dan kedalaman 2 mm dari preparasi bagian


labial/palatal
Pembuatan pola untuk pasak inti
Cobakan K-File no.80 pada saluran akar. Pada bagian atap, kawat
dibengkokkan sebagai tanda yang membedakan bagian palatal dan
labial.
Light-body type diaduk dan dimasukkan ke dalam saluran akar
dengan lentulo. K-File yang sebelumnya telah dipersiapkan
dimasukkan ke dalam saluran akar dengan perlahan.
Setelah bahan mengeras, keluarkan secara hati-hati.
Pencetakan
Sendok cetak biasa no.2
Teknik pencetakan double impression
Tahap I
K-File dan light body type terlebih dahulu dikeluarkan dari
dalam saluran akar
Bahan cetak putty type diaduk sampai homogen sesuai aturan
pabrik dan diletakkan pada sendok cetak
Masukkan ke dalam mulut pasien, tunggu sampai setting
kemudian keluarkan dari dalam mulut
Periksa kemungkinan adanya daerah undercut yang dapat
menyulitkan pengembalian sendok cetak ke dalam mulut
kembali. Undercut dihilangkan dengan cutter
Bersihkan dengan menggunakan semprotan udara dari syringe
Tahap II
Sebelum pencetakan tahap II, masukkan kembali K-File
beserta light body type ke dalam saluran akar
Bahan cetak light body type diaduk di atas glass lab dengan
menggunakan spatula semen sampai homogen kemudian
dituangkan di atas hasil cetakan yang jenis putty type tadi
Cetakkan kembali ke dalam mulut pasien
Setelah bahan cetak setting, sendok cetak dikeluarkan dari
mulut dengan hati-hati
Periksa keakuratan hasil cetakan tersebut. Setelah itu, hasil
cetakan dicor dengan menggunakan gips merah untuk model
kerja
2. PADA RB MENGGUNAKAN 1 TAHAP
PENCETAKAN MENGGUNAKAN BAHAN
ALGINAT.
Pemasangan mahkota sementara
Pasak sementara dimasukkan ke dalam saluran akar
Mahkota sementara disemen dengan zinc phospat cement pada
pasak sementara yang muncul di luar saluran akar

23 Juni 2014
ACC model kerja dan Pengecoran pasak
Laboratorium
Instruktur: drg. Wulan Parengkuan
24 April 2014
Menunjukkan pasak tuang logam ke instruktur
Pemasangan pasak
Pembongkaran mahkota dan pasak sementara.
Pemeriksaan klinis kembali (subjektif dan objektif : tidak ada keluhan).
Kavitas dan saluran akan dibersihkan kembali.
Pasak dicoba dimasukkan ke dalam saluran akar, dan tidak didapati
undercut atau bagian yang mengganjal, pasak dapat terpasang dengan baik.
Sebelum pemasangan pasak, dilakukan foto trial terlebih dahulu.

Instruktur: drg. Dinar A. Wicaksono Sp.KG dan drg. Wulan Parengkuan


3 Juli 2014
Insersi pasak
Sementasi digunakan GIC tipe I yang diaduk agak encer, dan
dimasukkan ke dalam saluran akar menggunakan reamers.
Pasak juga dilumuri dengan adukan semen tersebut kemudian

dimasukkan ke dalam saluran akar dan dipertahankan kedudukan yang


semestinya sampai semen mengeras. Kelebihan semen dibuang sebelum
semen mengeras pada saat gel stage dengan menggunakan sonde dan
eksavator.
Mahkota sementara disemenkan pada pasak dengan fregenol.

Pasien diinstruksikan untuk tidak menggunakan pasak menggigit

sesuatu yang keras dan pasien diminta datang kembali 7 hari untuk
kontrol.

Instruktur: drg. Wulan Parengkuan


14 Juli 2014
Kontrol pasak
Pemeriksaan subjektif : t.a,k
Pemeriksaan objektif : t.a.k

Perkusi

Tekanan

Palpasi

Pemeriksaan oklusi

Keadaan sela gusi

Kebersihan mulutnya

Instruktur: drg. Ellen Tumewu


MAHKOTA JAKET AKRILIK
14 Juli 2014
Preparasi
Pemeriksaan klinis (subjektif & objektif : tidak ada
keluhan)
Pembongkaran mahkota sementara dan pembersihan pasak

dan jaringan sekitar gigi dari bahan sementasi sementara


Preparasi bidang proksimal

Preparasi menggunakan long tappered diamond

berukuran kecil.
Pengambilan mengikuti kontur dari pasak.

Lengkung servikal setinggi puncak margin gingiva.

Pengasahan bidang mesial sejajar dengan bidang distal

atau miring 6o.


Preparasi bidang labial
Pengambilan di bagian labial tidak dilakukan karena

sudah sesuai dan mengikuti bentuk dari pasak.


Preparasi bidang palatal

Pengasahan dilakukan dengan menggunakan small

diamond wheel untuk pengambilan pasak di bagian


palatal dan membentuk cingulum sebaga retensi untuk
mahkota jaket.
Preparasi bidang incisal

Pengasahan menggunakan small wheel diamond untuk

memotong bidang incisal dari pasak dengan membentuk


sudut 45 miring ke arah palatal.
Jarak antara permukaan bidang incisal RA dan RB

kurang lebih 2 mm, kemudian dibuat bevel.


Pemotongan tepi incisal menghasilkan permukaan yang

letaknya tegak lurus terhadap gigi antagonis.


Preparasi bahu (shoulder)
Pembentukan bahu pada lengkung servikal dilakukan

dengan menggunakan fissure silindris yang berujung datar.


Lebar bahu kurang lebih 0,75 mm dan berada di bawah

permukaan gusi sedalam 0,5 mm atau setengah dari


kedalaman sela gusi.
Penyelesaian tahap akhir preparasi

Semua sudut yang tajam dibulatkan dan dihaluskan


Pencetakan gigi RA Double Impression
Tahap I bahan cetak putty type
Tahap II bahan cetak light body type
Gigi antagonis Alginat
Pembuatan die dan model kerja

Pembuatan catatan gigitan


Penentuan warna gigi
Vitapan Classical A3
PemasanganMahkotaSementara

Instruktur: drg. Ellen Tumewu


13 Agustus 2014
Tahap pasang coba mahkota jaket
Setelah mahkota jaket PFM selesai dibuat, ditunjukkan ke

instruktur dan dilakukan pasang coba pada gigi. Ketepatan


kontak dan kontur proksimal, oklusi dan artikulasi, serta batas
preparasi dalam keadaan baik.

Tahap sementasi
Mahkota direndam dengan alkohol lalu dikeringkan dengan udara.
Gigi dicuci dengan semprotan air dan dikeringkan dengan udara.
Gigi diisolasi dari saliva dengan bantuan cotton roll dan saliva
ejector.
Aplikasi dentin conditioner pada permukaan gigi.
GIC tipe 1 diaduk sesuai dengan aturan pabrik di atas glass lab,
kemudian diaplikasikan pada daerah cekungan mahkota dan
permukaan gigi.
GIC tipe 1 diaduk sesuai dengan aturan pabrik di atas glass lab,
kemudian diaplikasikan pada daerah cekungan mahkotadan
permukaan gigi.
Mahkota jaket didudukkan pada tempatnya dengan menggunakan
jari sebelum semen mengeras dan ditekan dengan kuat secara terus
menerus untuk memaksa keluar sisa-sisa semen dari margin.
Saliva ejector dilepas dan pasien diminta untuk menggigit sekitar 1 menit.
Setelah semen agak mengeras, kelebihan semen mulai dibersihkan dengan
eskavator
Sisa semen yang berada di daerah tersembunyi (proksimal)
dihilangkan/dibersihkan dengan menggunakan benang gigi (dental floss).
Kondisi mahkota jaket akrilik pada gigi diperiksa kembali oklusi serta
artikulasi pasien.
Instruksi pasien untuk memperhatikan kebersihan mulut dan datang
kontrol 1 minggu kemudian.

Instruktur: drg. Michael Leman


21 Agustus 2014
Tahap Kontrol Pasca Insersi Mahkota PFM
Kontrol dilakukan 1 minggu setelah mahkota jaket
dipasang.
Anamnesa:
Pemeriksaan subjektik : t.a.k
Pemeriksaan subjektik :
Perkusi, palpasi : -
oklusi dan tepi mahkota jaket masih baik
DHE

Instruktur: drg. Yakobus


Yanni
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai