Anda di halaman 1dari 13

DENTAL SIDE TEACHING

PASAK TUANG DAN MAHKOTA JACKET


Kasus
Seorang pasien wanita berusia 14 tahun berdomisili di Wonasa, datang ke klinik
RSGM PSKG UNSRAT, dengan keluhan ingin dibuatkan mahkota tiruan gigi depan
atas sebelah kiri yang sebelumnya sudah dirawat saluran akar sekitar 2 minggu yang
lalu.
Tanggal : 15 April 2014

Gigi yang dirawat : Gigi 21

Riwayat Kesehatan Penderita yang perlu Diperhatikan :

Riwayat penyakit menular : t.a.k

Riwayat penyakit yang diidap penderita : t.a.k

Riwayat alergi obat-obatan : t.a.k

Keluhan Utama
Pasien ingin dibuatkan mahkota tiruan gigi depan atas sebelah kiri pasca perawatan
saluran akar.
Riwayat Gigi Terlibat
Gigi tersebut telah selesai dirawat saluran akar sekitar dua minggu yang lalu.
Foto Keadaan Gigi Pasca Endointrakanal

Tampak Labial dan Palatal


Gejala Subyektif
Rasa Sakit : tidak ada
Pemeriksaan Obyektif

DENTAL SIDE TEACHING


PASAK TUANG DAN MAHKOTA JACKET
Perkusi (-)
tekanan (-)
palpasi (-)
Gambaran Radiografi
Akar Normal
Gambaran Radiografi

Keadaan Gigi
Rencana Perawatan

: Post-endointrakanal
: Pasak Tuang Logam dan mahkota pasak

Prognosis

: Baik, karena akar tidak fraktur dan panjang akar masih


normal, tidak tampak resorbsi internal pada akar, jaringan
periodontal baik, dan pasien kooperatif.

Alat dan bahan:


-

Masker, handscoen, dan celemek pasien


Diagnostik set (kaca mulut, sonde, eskavator, pinset) dan Nierbekken

DENTAL SIDE TEACHING


PASAK TUANG DAN MAHKOTA JACKET
-

Contra angle handpiece (low speed dan high speed)


Mata bur high speed dan low speed (round, fissure bur, long fissure, tapered,

small diamond wheel, small wheel stone/diamond )


- Penahan rahang
- Spatula semen dan Semen stopper
- Plastic filling instrument
- Glass lab
- Dappen glass
- Kapas, Cotton pellet dan cotton roll
- Alkohol 70%
- Tumpatan sementara (Caviton)
- Peeso Reamer
- K-file No. 90-140
- Jarum lentulo
- Jarum irigasi endodontik
- Syringe disposible 3 cc
- Aquades
- Paper points
- Zinc Phosphate Cement
- GIC tipe I
- Malam inlay
- Kain kassa
- Lampu spritus
- Kawat
- Mahkota sementara
- Bahan cetak double impression
- Shade guide (Vitapan Classical)
- Benang retraksi Larutan adrenalin
Tahap-Tahap Perawatan
1. Kontrol Pasca-Perawatan Endointrakanal
Kontrol sudah dilakukan pasca perawatan endointrakanal, dan tidak ada
keluhan. Tetapi, sebelum dilanjutkan dalam tahap pembuatan pasak tuang,
keadaan gigi diperiksa kembali secara subjektif berupa anamnesa, untuk
mengetahui jika ada keluhan sakit setelah kontrol pertama. Sedangkan
pemeriksaan objektif berupa palpasi, perkusi, dan tekanan, untuk melihat keadaan
gigi yang dirawat dan jaringan pendukung sekitar gigi apakah dalam keadaan
baik.
2. Menyiapkan Pasak Sementara dan Mahkota Sementara
a. Dalam pembuatan pasak tuang seluruh jaringan mahkota dihilangkan, maka
untuk melekatkan suatu mahkota sementara diperlukan pasak sementara. Pasak
sementara dapat dibuat dari sisa paper-clips yang dilipat sampai kedua

DENTAL SIDE TEACHING


PASAK TUANG DAN MAHKOTA JACKET
ujungnya merapat seperti pada gambar. Kedua ujung yang merapat dapat
direnggangkan seperlunya agar jika dimasukkan dalam saluran akar terdapat
gesekan terhadap dinding saluran akar sehingga dapat memegang mahkota
pada tempatnya.

b. Pasak sementara yang telah dibuat tadi nantinya dimasukan ke dalam saluran
akar, kemudian mahkota sementara disemen dengan menggunakan zinc
phospat cement pada pasak yang muncul di luar saluran akar tersebut.
c. Mahkota sementara yang digunakan untuk keperluan ini berupa mahkota
sementara buatan pabrik yang ukuran, bentuk dan warna disesuaikan.

3. Tahap Persiapan Pasak


Sebelum memulai tahap preparasi, terlebih dahulu ditentukan panjang kerja untuk
preparasi pasak. Untuk menentukan panjang kerja preparasi pasak, harus
diketahui panjang akar.
Panjang akar = panjang gigi panjang mahkota
= 25 mm 11 mm
= 14 mm
Panjang kerja preparasi pasak = panjang akar + panjang mahkota
= (14 mm) + 11 mm = 9,3 mm + 11 mm
= 20,3 mm
Setelah didapatkan panjang kerja pasak, preparasi dimulai dengan membongkar
tumpatan sementara. Guttap point dikeluarkan dengan menggunakan peeso
reamer yang dipasangkan pada handpiece low speed sesuai panjang kerja pasak,
selanjutnya saluran akar dilebarkan memakai K-file sampai kurang lebih 1/3
4

DENTAL SIDE TEACHING


PASAK TUANG DAN MAHKOTA JACKET
ukuran penampang akar, sampai pada K-file no. 100, kemudian dilakukan irigasi
sebanyak mungkin pada saluran akar tersebut.
4. Pembentukan Seat
a. Melakukan pembuangan sisa jaringan mahkota setinggi interdental papil.
b. Dibuat atap dengan memotong bagian labial dan palatal sehingga membentuk
sudut tumpul (> 90) dengan menggunakan fissure bur.
c. Sebaiknya jaringan gigi pada bagian labial dan palatal jangan dipreparasi
sampai di bawah tepi gusi agar tidak terjadi penutupan pinggiran preparasi
oleh gingiva yang dapat mengganggu ketepatan pencetakan. Nanti sebelum
pasak dipasang barulah gigi area servikal dapat dipreparasi kembali sampai
0,5 mm di bawah permukaan gingiva pada bagian labial.

d. Dibuat dudukan pada saluran akar dengan fissure bur selebar 2 mm dari tepi
akar dan kedalaman 2 mm dari preparasi bagian labial/palatal.

Labial

Palatal

Labial

Palatal

5. Pembuatan Pola Lilin untuk Pasak Inti


a. Pertama-tama cobakan kawat pada saluran akar. Pada bagian atap, kawat
dibengkokkan sebagai tanda yang membedakan bagian palatal dan labial.
b. Mengaplikasikan vaseline pada saluran akar.
c. Kawat dilapisi dengan malam inlay yang sebelumnya telah dipanaskan di atas
spiritus sampai lunak. Kemudian masukkan ke dalam saluran akar.

DENTAL SIDE TEACHING


PASAK TUANG DAN MAHKOTA JACKET
d. Malam inlay pada kawat ditekan atau dipadatkan pada seluruh preparasi
saluran akar hingga seat terbentuk. Setelah malam mengeras, pola malam
ditarik ke luar dari saluran akar untuk melakukan koreksi. Apabila telah
sesuai, selanjutnya dilakukan pencetakan.

e. Pencetakan dilakukan dengan sendok cetak partial dan teknik pencetakan


double impression.
- Tahap I
Kawat dan malam terlebih dahulu dikeluarkan dari dalam saluran akar.
Selanjutnya, bahan cetak putty type diaduk sampai homogen sesuai aturan
pabrik dan diletakkan pada sendok cetak. Masukkan ke dalam mulut
pasien, tunggu sampai setting kemudian keluarkan dari dalam mulut.
Selanjutnya diperiksa kemungkinan adanya daerah undercut yang dapat
menyulitkan pengembalian sendok cetak ke dalam mulut kembali.
Apabila ada undercut maka area tersebut dihilangkan dengan cutter.
Cobakan kembali ke dalam mulut, hingga dipastikan sendok cetak telah
dapat masuk ke posisi semula dengan tepat. Selanjutnya bersihkanlah
dengan menggunakan semprotan udara dari syringe.
-

Tahap II
Sebelum pencetakan tahap II, masukkan kembali kawat beserta malam ke
dalam saluran akar. Selanjutnya, bahan cetak light body type diaduk di atas
glass slab dengan menggunakan spatula semen sampai homogen
kemudian dituangkan di atas hasil cetakan yang jenis putty type tadi. Lalu
dicetakkan kembali ke dalam mulut pasien. Setelah bahan cetak setting,
sendok cetak dikeluarkan dari mulut dengan hati-hati. Periksa keakuratan
hasil cetakan tersebut. Setelah itu, hasil cetakan dicor dengan
menggunakan gips merah untuk model kerja.

DENTAL SIDE TEACHING


PASAK TUANG DAN MAHKOTA JACKET

6. Pemasangan Mahkota Sementara


Pasak sementara yang telah disiapkan sebelumnya dimasukkan ke dalam saluran
akar, kemudian mahkota sementara disemen dengan menggunakan zinc phospat
cement pada pasak sementara yang muncul di luar saluran akar tersebut.

7. Pengecoran Pasak
Tahap pengecoran logam dilakukan di laboratorium. Namun, sebelum pengiriman
ke laboratorium model kerja ditunjukkan terlebih dahulu pada instruktur.
8. Pemasangan Pasak
a. Pasak dicoba dimasukkan ke dalam saluran akar. Jika terdapat kelebihan
logam seperti bintil logam yang dapat menghalangi arah masuk atau insersi,
maka kelebihan logam tersebut dipotong/dibuang.
b. Inti tidak boleh tergigit gigi antagonis dengan tujuan agar nantinya tersedia
ruangan untuk pemasangan mahkota.
c. Sebelum pemasangan pasak, dilakukan foto trial terlebih dahulu.
d. Untuk melekatkan pasak dalam saluran akar digunakan GIC tipe I yang
diaduk agak encer, dan dimasukkan ke dalam saluran akar menggunakan
sonde atau reamers.
e. Pasak juga dilumuri dengan adukan semen tersebut kemudian dimasukkan ke
dalam saluran akar dan dipertahankan kedudukan yang semestinya sampai
semen mengeras. Untuk memudahkan pekerjaan, kelebihan semen dibuang
sebelum semen mengeras pada saat gel stage dengan menggunakan sonde dan
eksavator.
f. Kemudian mahkota sementara disemenkan pada pasak dengan zinc phosphate
cement.
g. Pasien diinstruksikan untuk tidak menggunakan pasak menggigit sesuatu yang
keras dan pasien diminta datang kembali 3-7 hari untuk kontrol.

DENTAL SIDE TEACHING


PASAK TUANG DAN MAHKOTA JACKET

9. Kontrol pasca pembuatan pasak tuang


Kontrol dilakukan 1 minggu kemudian. Saat kontrol dilakukan pemeriksaan
subjektif dan pemeriksaan objektif. Pemeriksaan subjektif menyangkut keluhan
pasien pada gigi yang dipasang pasak tersebut. Pemeriksaan objektif menyangkut
perkusi, tekanan, palpasi, pemeriksaan oklusi, keadaan sela gusi dan kebersihan
mulutnya. Kemudian selanjutnya akan dilanjutkan dengan pemasangan mahkota
jacket.

DENTAL SIDE TEACHING


PASAK TUANG DAN MAHKOTA JACKET

Tahap Pembuatan Mahkota Jaket


1.
Penentuan Warna Gigi
Penentuan warna gigi menggunakan shade guide, dan didapatkan hasil warna A3.
2.
Preparasi
a. Preparasi bidang proksimal
- Preparasi menggunakan long tappered diamond berukuran kecil
- Pengambilan mengikuti kontur dari pasak
- Lengkung servikal setinggi puncak margin gingiva.
- Pengasahan bidang mesial sejajar dengan bidang distal atau miring 6o

b. Preparasi bidang labial


Masuk ke subgingival 1 mm menggunakan fissure tapered diamond bur
dandibuat tegas bentuknya, dengan lebar 0,7-1,0 mm.
c. Preparasi bidang palatal
- Pengasahan dilakukan dengan menggunakan small diamond wheel untuk
pengambilan pasak di bagian palatal dan membentuk cingulum sebagai retensi
untuk mahkota jaket.
- Pengambilan diusahakan untuk menghilangkan undercut tanpa mengabaikan
bentuk anatomi gigi.
d. Preparasi bidang incisal
- Pengasahan menggunakan small wheel stone/diamond untuk memotong bidang
incisal dari pasak dengan membentuk sudut 45o miring ke arah palatal.
- Jarak antara permukaan bidang incisal RA dan RB kurang lebih 2 mm, kemudian
dibuat bevel
- Pemotongan tepi incisal memghasilkan permukaan yang letaknya tegak lurus
terhadap gigi antagonis
e. Preparasi bahu (shoulder)
- Pembentukan bahu pada lengkung servikal dilakukan dengan menggunakan fissure
silindris yang berujung datar
- Lebar bahu kurang lebih 0,75 mm dan berada di bawah permukaan gusi sedalam
0,5 mm, atau setengah dari kedalaman sela gusi.
- Lebar bahu tergantung pada ukuran gigi.

DENTAL SIDE TEACHING


PASAK TUANG DAN MAHKOTA JACKET
- Sebelum dipreparasi sebaiknya gingiva diretraksi dengan menggunakan benang
retraksi yang telah direndam terlebih dahulu dalam larutan adrenalin agar pada saat
f.

2.

preparasi dapat terlihat dengan baik dan tidak melukai jaringan sekitar.
Penyelesaian tahap akhir preparasi (Toilet form cavity)
- Semua sudut yang tajam dibulatkan, kemudian dihaluskan

Pencetakan gigi
Proses pencetakan dilakukan dengan teknik mencetak double impression.
Tahap pencetakan dilakukan 2 kali, yaitu:
- Tahap I bahan cetak putty type dicampur dengan menggunakan tangan
sesuai aturan pabrik dan diletakkan pada sendok cetak. Selanjutnya
dimasukkan ke dalam mulut pasien untuk mencetak gigi 22 dan ditunggu
sampai bahan cetakannya setting kemudian dikeluarkan dari dalam mulut.
- Tahap II bahan cetak light body type diaduk sampai bahannya menyatu
kemudian dituang di atas hasil cetakan dari bahan putty type tadi.
Dilakukan pencetakan kembali ke dalam mulut pasien. Setelah bahan
cetak setting, sendok cetak dikeluarkan dari mulut dengan hati-hati.
Diperiksa keakuratan dari hasil cetakan tersebut.
- Sebelum pencetakan dengan light body type, terlebih dahulu cetakan
dengan putty type tadi pada daerah pasak yang telah tercetak bagian
servikalnya dipotong/dikurangi untuk ditempati oleh cetakan light body.
Daerah yang menjadi penyulit pada saat akan dilakukan pencetakan
kembali juga dihilangkan agar ketepatannya bisa didapat.
- Untuk gigi antagonis pencetakan hanya dilakukan 1 kali dengan
menggunakan bahan alginate.

3.

Pembuatan die dan model kerja


Hasil cetakan tadi kemudian dicor dengan menggunakan gips tipe IV untuk
rahang atas, dan pada rahang bawah dicor dengan gips tipe III. Hasil dari cor
ini akan digunakan sebagai working model.

4.

Pembuatan catatan gigitan

10

DENTAL SIDE TEACHING


PASAK TUANG DAN MAHKOTA JACKET
Pencatatan gigitan dilakukan dengan cara menuntun pasien menggigit (oklusi
sentrik) 2 lapis lempeng malam merah yang diantaranya diberi selapis kain
kasa sebagai penguat dan pembatas sehingga pada kedua sisi lempeng malam
tersebut tampak cetakan dari bidang oklusal gigi.
6.

Pemasangan Mahkota Sementara


Mahkota sementara yang akan digunakan yaitu mahkota acrylic yang sudah jadi buatan
pabrik. Mahkota tersebut akan dipasangkan sementara pada pasien, dan disementasi
dengan fletcher, sementara menunggu mahkota jaket selesai dibuat di dental laboratorium.

7.

Proses pembuatan mahkota jaket


Model kerja yang telah dibuat dikirim ke dental laboratorium untuk proses
pembuatan mahkota jaket dengan bahan akrilik dengan pilihan warna gigi
yang telah ditentukan sebelumnya menggunakan shade guide.

8.

Tahap pasang coba mahkota jaket


Setelah mahkota jaket berbahan akrilik selesai dibuat, kemudian dilakukan
pasang coba pada gigi. Tujuan dilakukan tahap pasang coba mahkota jaket
adalah untuk mengetahui ketepatan kontak dan kontur proksimal, oklusi dan
artikulasi, serta batas preparasi. Sebelum dilakukan tahap pasang coba,
gingiva diretraksi terlebih dahulu dengan benang retraksi agar dapat terlihat
ketepatan dari mahkota jaket di daerah bawah gusi apakah sudah tepat atau
belum.

9.

Tahap sementasi
Tahap selanjutnya pemasangan mahkota jaket pada gigi yang telah dipreparasi adalah
penyemenan. Teknik sementasi pemasangan mahkota ialah sebagai berikut :
a) Mahkota harus dalam keadaan bersih, sebaiknya dibersihkan sikat gigi dan detergen.
Kemudian dikeringkan dengan hembusan angin.

11

DENTAL SIDE TEACHING


PASAK TUANG DAN MAHKOTA JACKET
b) Gigi dicuci dengan semprotan air dan dikeringkan dengan udara, dan diisolasi dengan
c)
d)
e)
f)

sempurna/ketat.
Gigi diisolasi dari saliva dengan bantuan cotton roll dan saliva ejector.
Aplikasi dentin conditioner pada permukaan gigi.
Semen yang digunakan adalah GIC tipe I.
Semen diaduk sesuai dengan aturan pabrik di atas glass plate, kemudian diaplikasikan

pada daerah cekungan mahkota dan permukaan gigi


g) Mahkota jaket didudukkan pada tempatnya dengan menggunakan jari
sebelum semen mengeras dan ditekan dengan kuat secara terus menerus
untuk memaksa keluar sisa-sisa semen dari margin. Tekanan harus dipertahankan dan
area harus tetap kering selama semen belum setting.
h) Saliva ejector dilepas dan pasien diminta untuk oklusi sekitar 1 menit
i) Dipasang kembali saliva ejector dan rongga mulut dipertahankan terisolasi
dari saliva
j) Setelah semen agak mengeras, kelebihan semen mulai dibersihkan dengan
eskavator
k) Sisa semen

yang

berada

di

daerah

tersembunyi

(proksimal)

dihilangkan/dibersihkan dengan menggunakan benang gigi (dental floss).


Benang gigi harus melewati titik kontak, tepi gingiva dan sulkus gingiva
l) Diperiksa kembali kondisi mahkota jaket akrilik pada gigi, oklusi serta
artikulasi pasien.
10. Instruksi Pada Pasien
Untuk menjaga agar restorasi mahkota tahan lebih lama di dalam rongga mulut maka
pasien harus diberikan beberapa instruksi perawatan mahkota. Instruksi kepada pasien
pasca pemasangan mahkota antara lain :
1. Jangan mengunyah dengan mahkota baru selama 24 jam setelah pemasangan. Karena
mahkota yang baru dipasang tersebut, pasien perlu beradaptasi dengan benda asing
yang baru dipasang tersebut.
2. Perhatikan Oral Hygiene
Mahkota dibuat dari bahan-bahan yang mungkin saja akan membuat pemakainya
sensitif terhadap bahan tersebut. Keadaan mulut yang bersih dan sehat sangat
diperlukan untuk pasien pemakai mahkota ini. Dengan tetap menyikat gigi secara
teratur dan menggunakan dental floss, maka kebersihan mulut akan tetap terjaga.

12

DENTAL SIDE TEACHING


PASAK TUANG DAN MAHKOTA JACKET
11. Tahap Kontrol Pasca Insersi Mahkota Jacket PFM
Kontrol dilakukan 1 minggu setelah mahkota jaket dipasang. Pada saat pasien datang kontrol,
dilakukan pemeriksaan oklusi dan tepi mahkota jaket serta dianamnesa kembali. Ditanyakan
kepada pasien apakah ada keluhan selama memakai mahkota jaket tersebut.

13

Anda mungkin juga menyukai