2. Persiapan Operator
Pada masa pandemi, operator yang melakukan penskeleran elektrik diwajibkan memakai
Alat Pelindung Diri (APD) level 3. Berikut APD level 3 mencakup:
- Masker N95 atau ekuivalen
- Coverall / gown
- Pelindung mata
- Face shield
- Sarung tangan karet steril / sekali pakai
- Headcap
- Boots
3. Posisi operator dalam melakukan penskeleran bervariasi, tergantung regio mana yang
dikerjakan. Bagi operator yang non-kidal posisi nya diantara jam 8-11. Sedangkan bagi operator
kidal posisi nya diantara jam 12-4.
4. Persiapan Pasien
- Pasien memakai polybib.
- Posisi pasien diatur dengan tinggi dari kepala pasien setinggi siku operator.
5. Melakukan Dental Health Education (Motivasi)
Motivasi:
- Menjelaskan kepada pasien apa penyakit yang dialami, yaitu gingivitis, penyebabnya, resiko
yang akan ditimbulkan, perawatan dan pencegahan terhadap penyakit tersebut.
- Menjelaskan prosedur penskeleran secara singkat dan bahwa prosedur yang dilakukan adalah
agar tercapainya kesehatan periodonsium pasien sendiri.
- Menjelaskan kepada pasien untuk tidak makan dan minum makanan atau minuman yang dingin,
asam, dan panas untuk menghindari rasa ngilu setelah beberapa jam pasca penskeleran.
- Memotivasi pasien untuk melakukan skeling minimal 6 bulan sekali.
Edukasi:
- Mengajarkan pasien menyikat gigi 2 kali sehari, yaitu pada malam sebelum tidur dan pagi setelah
sarapan dengan menggunakan metode Bass:
• Gunakan sikat gigi yang lembut. Sikat gigi diletakkan pada tepi gusi membentuk sudut
45˚ dan bulu sikat masuk ke antara gusi dan gigi. Gerakkan maju mundur pendek pendek sebanyak
20 kali. Setelah itu, sikat gigi digerakkan ke arah mahkota gigi untuk membersihkan daerah antar
gigi.
• Untuk gigi taring, kita lakukan penyikatan dalam dua tahap. Bagian belakang gigi
taring disikat bersamaan dengan gigi belakang, bagian depan gigi taring disikat bersamaan dengan
gigi depan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penurunan gusi pada gigi taring.
• Untuk bagian dalam gigi gigi depan, dapat dilakukan penyikatan dengan dua cara. Jika
lengkung rahang besar, penyikatan dapat dilakukan dengan meletakkan sikat gigi dengan arah
horizontal. Sementara jika rahang kecil, sikat gigi dapat diletakkan secara vertikal.
• Urutan penyikatan gigi dilakukan dimulai dari: permukaan dalam rahang bawah kiri,
rahang bawah bagian dalam sebelah kanan, rahang atas kanan bagian dalam, rahang atas bagian
dalam sebelah kiri, ke permukaan dekat dengan pipi rahang atas sebelah kanan, sebelah kiri, rahang
bawah sebelah kanan, rahang bawah sebelah kiri pada permukaan yang dekat dengan pipi.
• Untuk permukaan pada gigi mengunyah disikat maju mundur dengan sedikit
penekanan agar bulu sikat masuk ke dalam celah celah gigi.
• Jangan lupa untuk menyikat lidah karena lidah berperan saat proses pengunyahan.
Instruksi:
- Meminta pasien untuk mendemonstrasikan kembali cara menyikat gigi yang telah diajarkan
sebelumnya.
- Instruksikan untuk jangan makan atau minum selama 30-60 menit, jangan makan atau minum
yang panas,pedas, merokok, dan meminum minuman beralkohol.
- Instruksikan pasien untuk mengunyah menggunakan kedua sisi rahang agar gigi terbersihkan
secara alami karena pengunyahan (self cleansing)
- Instruksikan untuk menyikat gigi 2x sehari, pagi setelah sarapan dan malam sbelum tidur,
berkumur dengan obat kumur an membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi.
- Instruksikan pasien untuk menghindari makanan yang manis, melekat, memperbanyak makanan
mengandung serat.
- Pasien diinstruksikan untuk kontrol rutin ke dokter 6 bulan sekali.