Anda di halaman 1dari 11

KETRAMPILAN MEDIK KE SEMBILAN

POKOK BAHASAN              :  PROSEDUR PERAWATAN MALOKLUSI


SUB POKOK BAHASAN     :  INSERSI DAN AKTIVASI
PENANGGUNG JAWAB : Rudi Darwis, drg.,Sp.Ort
TANGGAL :

Kod Capaian Pembelajaran Blok:


e
M4 Menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan ekstra oral dan intra oral,
pemeriksaan penunjang berupa interprestasi radiografi dental dan temuan dalam
analisa model study.

M5 Mahasiswa diharapkan mampu:


Merencanakan dan memilih penatalaksanaan perawatan maloklusi yang sederhana
dengan pertimbangan yang  komprehensif dan rasional serta memastikan faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil perawatan sehingga dapat mengembalikan fungsi optimal
sistem stomatognati.

Capaian Pembelajaran Unit:


Setelah menyelesaikan  kegiatan tramed ini, diharapkan  mahasiswa mampu :
1. Persiapan penatalaksanaan pemasangan alat ortodonti lepasan rahang atas dan rahang
bawah untuk pertamakalinya.
2. Penatalaksanaan pemasangan alat ortodonti lepasan rahang atas dan rahang bawah
untuk pertama kali dalam rongga mulut
3. Prosedur komunikasi, edukasi dan informasi  (KIE) pada pasien terhadap pemakaian
alat lepasan ortodonti rahang atas dan rahang bawah 
4. Prosedur tindakan aktivasi terhadap alat-alat aktif  alat lepasan ortodonti rahang atas
dan rahang bawah

TUGAS
a. Pelajari langkah-langkah persiapan pemasangan alat ortodonti, meliputi plat landasan,
komponen aktif, komponen pasif dan skrup ekspansi. 
b. Pahami Persiapan yang harus dilakukan terhadap pasien sebelum pemasangan alat
lepasan ortodonti rahang atas dan rahang bawah
c. Pelajari Instruksi-instruksi pada pasien yang dirawat dengan alat ortodonti lepasan.
d. Pelajari prosedur aktivasi alat aktif ortodonti pegas, coil, retractor dan busur labial / labial
bow
e. Pelajari tahapan atau prosedur aktivasi skrup ekspansi.

PENDAHULUAN
Suatu prosedur penting dalam perawatan ortodonti adalah pemasangan alat untuk pertama
kalinya atau insersi. Secara ideal suatu alat ortodonti harus dipasang sesegera mungkin setelah
pencetakan  dan  prosedur laboratorium pembuatan alat  dilakukan.  Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya distorsi dan perubahan dimensi sehingga alat dapat beradaptasi baik dengan
permukaan anatomis gigi dan jaringan lunak rongga mulut. 
Terdapat beberapa persiapan dan syarat yang harus dipenuhi sebelum  memasangkan alat
ortodonti untuk pertama kalinya, yang meliputi persiapan alat dan pasien.

Gambar : Alat Ortodonti lepasan Ra dengan skrup ekspansi

A. Syarat-syarat Insersi alat ortodonti  lepasan 


1. Plat akrilik alat ortodonti sudah di proses / heat cured secara sempurna dengan bahan material
biokompatibel, tidak berporus, berbau  dan homogen.
2. Permukaan mekanik alat ortodonti yang akan di insersikan  harus sudah dipoles, bersih, rata
dan  mengkilat dengan ketebalan 2-4 mm
3. Permukaan anatomic tidak terdapat tonjolan ,  bagian yang tajam, verkeilung tidak mengiritasi
daerah interdental,  serta bebas dari sisa bahan pemendaman / gips.
4. Apabila disertai dengan skrup ekspansi daerah skrup harus bebas dari akrilik, atau gips
sehingga dapat di lakukan pemutaran skrup untuk aktivasi
5. Seluruh komponen alat ortodonti baik alat aktif maupun retentif dalam keadaan pasif.
6. Jika alat dilengkapi dengan peninggi gigitan / bite riser ketinggian lempeng gigitan akrilik
harus sesuai dengan kebutuhan ketinggian gigitan yang diinginkan. Lebar tanggul gigitan
memenuhi persyaratan anatomis dan tidak menggangu proses mastikasi.

B. Tahapan dalam pemasangan alat ortodonti pertama kali (insersi):


1. Persiapan alat ortodonti lepasan
2. Penyesuaian komponen pasif dan aktif
3. Penyesuaian Plat landasan akrilik
4. Instruksi pada pasien

Pemasangan alat ortodonti lepasan pertama kalinya pada pasien, alat harus diperlihatkan pada
pasien diluar mulut dan didalam mulut. Posisi pegas dan cangkolan lainnya diperlihatkan dalam
mulut serta tunjukkan bagian-bagian alat lepasan meliputi permukaan mekanis dan anatomis.
Peragakan bagaimana cara memasang dan melepaskan alat secara benar dan tepat. Alat harus dapat
dipasangkan secara benar, pegas dan cangkolan terletak ditempatnya secara tepat sesuai dengan
syarat yang sudah ditentukan dengan tekanan ringan tanpa menimbulkan rasa sakit terhadap gigi
dan jaringan lunak rongga mulut. Plat dan cangkolan tidak boleh tergigit, atau mengganjal terhadap
gigi lawan ataupun mukosa.
Pada beberapa hari pertama dengan alat ortodonti yang baru dipasangkan, pasien harus dapat
beradaptasi dan terbiasa dengan alat ini didalam mulutnya. Alat ortodonti menyebabkan
peningkatan stimulasi aliran saliva yang dikontrol oleh saraf simpatis dan parasimpatis yang
menstimulasi sekresi saliva. Meningkatnya sekresi saliva menyebabkan bertambahnya volume dan
pengenceran saliva dengan demikian pasien yang menggunakan alat ortodonti pertama kalinya
akan mengalami saliva berlebih atau hipersalivasi.
Pada kunjungan pertama pemasangan  alat aktif dibiarkan dalam keadaan pasif sedangkan alat
retentive harus beradaptasi baik, sehingga memberikan retensi alat. 

C.  Instruksi Pada Pasien

1. Pasien harus memakai alatnya sepanjang waktu setiap hari, malam, pada waktu kegiatan
lainnya
2. Dalam beberapa waktu, pasien akan merasa tidak nyaman, mulut penuh, hipersalivasi,
kesulitan berbicara, menelan dan rasa tertekan dan pasien akan terbiasa dengan alat ini
dalam beberapa waktu.
3. Apabila terdapat rasa sakit, terutama pada jaringan anatomis pasien harus segera
menghubungi dokter giginya.
4. BIla dilengkapi dengan tanggul gigitan: maka pasien akan terasa mengganjal ketika
beroklusi / menggigit ini akan dapat menimbulkan rasa pegal, lelah pada otot-otot sekitar
wajah dan leher.
5. Instruksikan pasien untuk datang control sesuai dengan waktu yang ditentukan, tergantung
jenis alat yang digunakan.
6. Pasien harus dapat membersihkan mulut dan alat lepasannya, menggunakan sikat dan
larutan antiseptic dan dibilas dengan air mengalir.

ALAT DAN BAHAN


a. Model Study
b. Diagnostik set: Kaca mulut, sonde, pinset
c. Straight hand piece dan batu gerinda
d. Tang ortodonti: Universal 139 / bird beak, arch forming pliers, loop forming/ bertingkat
e. Cermin

PROSEDUR KERJA
1.  Cangkolan Adam
    
 

2. Busur Labial 
Busur diaktivasi dengan cara menekan bgian loop U sebanyak 1-2 mm and kemudian
disesuaikan ketinggian busur  pada bagian horizontal.

3. Koil dan Pegas


cara Aktivasi adalah dengan membuka coil atau menngerakkan lengan aktif pada gigi
kearah yang akan diinginkan.

4. Z  Spring ( double cantilever)


Cara Aktivasi dengan cara membuka helical lopp sebanyak 2 mm
DAFTAR PUSTAKA

1. Moyers, RE., 1980, Handbook of  Orthodontics for student and general Practitioners, 3
rd
ED., Year Book Medical Publisher, Inc., Chicago
2. Graber,T.M. and Swain, B.F., 1985, Orthodontics, Principles and Technique, The CV.
Mosby.Co
3. Salzman, J.A.,1974., Orthodontics in daily practice.,J.B., Lippincott Company
Philadelphia
4. Houston, WJB & Issacson, KG. 1980, Orthodontic Treatment with Removable
Appliances 
5. Kazzaz Muhamad,:  Orthodontic appliances, removable appliances. 2006.

DAFTAR TILIK INSERSI PLAT ORTODONTI


No KEGIATAN KETERANGAN
.

A Persiapan Alat dan Bahan

Menyiapkan
a. Model Study
b. Diagnostik set: Kaca mulut, sonde, pinset
c. Straight hand piece dan batu gerinda
d. Tang ortodonti: Universal 139 / bird beak, arch forming
pliers, loop forming/ bertingkat
e. Cermin
f. Baki

B PELAKSANAAN 

2 a. Persiapan Pasien: Verbalkan

1. Senyum, sapa, salam


2. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan pemasangan alat ortodonti
lepasan untuk pertamakalinya.
3. Meminta persetujuan pasien terhadap tindakan yang akan anda
lakukan
4. Memeriksa rongga mulut pasien, untuk pemasangan alat ortodonti
pertama kalinya, pastikan OH baik, tidak terdapat peradangan gusi, ulcus,
lesi, karies, dll.

b. Persiapan Alat Ortodonti:

1. Plat landasan sudah dipoles, bersih mengkilat dan berbau tidak


terdapat bagian kawat maupun landasan yang tajam. 
2. Peragakan pada pasein alat ortodonti lepasan, bagian anatomi,
mekanis, beserta komponen-komponennya.

3 Pemasangan Alat

1. Pasangkan alat secara perlahan dengan bagian anatomis menghadap


mukosa dengan tekanan ringan pada palatum atau bagian anterior
lingual

2. Pastikan plat landasan beradaptasi dengan permukaan anatomi, tidak


menekan jaringan, termasuk  perluasan landasan di posterior dan
verkeilung.
2. Alat dan plat landasan tidak boleh menggangu gigitan, tergigit dsb.
2. Cangkolan retensi Adam’s Clasp harus beradaptasi baik dan fit
terhadap gigi molar 
2. Pastikan bagian arrow head cangkolan adam terletak pada sudut
axial dan tidak menekan gigi secara berlebihan. 
2. Pastikan Komponen aktif : busur labial, retractor, pegas dan koil
dalam keadaan pasif.
4 Pemeriksaan Retensi

1.Gunakan sonde setengah lingkaran untuk menarik bagian horizontal /


horizontal bar  Cangkolan Adam / Adam’s Clasp
kearah oklusal dengan tekanan ringan pastikan alat tidak tertarik atau lepas.

 2. Busur labial cangkolan labial harus berada pada 1/3 incisal dan
beradaptasi baik pada permukaan labial gigi anterior. Bagian loop U terletak
pada bagian buka region C atau P dan tidak menekan jaringan. Gunakan
sonde setengah lingkaran untuk menarik bagian busur labial kearah oklusal, 

pastikan alat tidak tertarik atau lepas.

5 Pemeriksaan tanggul Gigitan

1. Tanggul gigitan harus berkontak dengan permukaan oklusal gigi


anterior dan atau di posterior
2. Periksa bukaan oklusi di anterior maupun posterior setebal ketebalan
kaca mulut
3. Lebar tanggul gigitan meliputi bagian anatomis dan meliputi gigi
molar dan premolar ( untuk posterior)
6. Instruksi pada Pasien : Verbalkan

1. Alat harus digunakan sepanjang hari.


2. Pada saat pertama pemakaian pasien akan merasa tidak nyaman,
mulut penuh, hipersalivasi, dsb. Rasa tersebut akan berkurang sampai
pasien merasa terbiasa.
3. Apabila pasien terasa sakit, luka, ulkus segera menghubungi dokter
gigi nya 
4. Pasien harus membersihkan alat ortodontinya dengan larutan
antiseptic mulut dan di bilas dengan air mengalir
5. Pasien harus menyimpan alat dengan baik, dalam ortodontik box,
bila alat tidak digunakan.
DAFTAR TILIK AKTIVASI
No KEGIATAN KETERANGAN
.

A PERSIAPAN ALAT

1 Menyiapkan
a. Model Study
b. Diagnostik set: Kaca mulut, sonde, pinset
c. Straight hand piece dan batu gerinda
d. Tang ortodonti: Universal 139 / bird beak, arch forming
pliers, loop forming/ bertingkat
e. Cermin
f. Baki

B PELAKSANAAN 

2 a. Persiapan Prosedur aktivasi: Verbalkan dan lakukan

1. Senyum, sapa, salam


2. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan untuk aktivasi alat
ortodonti lepasan untuk pertamakalinya.
3. Meminta persetujuan pasien terhadap tindakan yang akan anda
lakukan
4. Tanyakan keluhan pasien, meliputi kesulitan dalam pemakaian, lama
pemakaian dsb.
5. Memeriksa rongga mulut pasien, pastikan OH baik, ada tidaknya
kegoyangan gigi, trauma oklusi, tidak terdapat peradangan gusi,
ulcus, lesi, karies, dll.

b. Pemeriksaan  pasien dan alat ortodonti pada:

1. Operator harus memeriksa keadaan plat dan komponen alat 


ortodontinya, apakah terdapat distorsi alat, patahan, atau perubahan
warna alat. 
2. Perhatikan keadaan gigi–gigi yang digerakkan, apakah terdapat
pergerakkan sesuai dengan yang diinginkan.
3. Pastikan apakah terdapat pergerakkan gigi kearah yang tidak
diinginkan.
4. Periksa kondisi gigi yang digerakkan apakah terdapat mobility,
trauma oklusi, sensitive dan atau nyeri tekan dsb.

3 Prosedur aktivasi

Busur Labial

Prosedur aktivasi terhadap bususr labial dengan cara mengecilkan loop U


kiri dan kanan, sebanyak 1-2 mm. sehingga bagian busur labial akan terletak
tepat diujung insisal atau lebih.

Alat yang disarankan: Tang Universal 139, Tang beringkat, Loop forming 

C- Retraktor

Prosedur aktivasi terhadap C-retraktor dengan cara mengecilkan loop U,


sebanyak 1-3 mm. sehingga  ujung hook yang mencengkram gigi C akan
bergerak kearah median / pertengahan gigi sebanyak 1-3 mm. 

Alat yang disarankan: Tang Universal 139, Tang beringkat, Loop forming 

Coil dan Pegas

Prosedur aktivasi terhadap coil adalah dengan cara membesarkan lingkaran


coil, sehingga ujung hook pada gigi insisif bergerak mendekati kearah yang
akan digerakkan sebanyak 1-2 mm.

Alat yang disarankan: Tang Universal 139, Tang beringkat, Loop forming 
Alat yang disarankan: Tang Universal 139, Tang beringkat, Loop forming 

Pegas Terbuka dan tertutup

Prosedur aktivasi terhadap pegas adalah dengan cara membesarkan 


lengkung pegas

Skrup Ekspansi

Prosedur aktivasi terhadap skrup ekspansi dilakukan dengan cara memutar


skrup kearah yang diingkan sebanyak ¼ putaran kearah yang diinginkan.

Alat yang digunakan: pin pemutar skrup.

Cangkolan Adam

4 Pemeriksaan Retensi

a. Gunakan sonde setengah lingkaran untuk menarik bagian


horizontal / horizontal bar  Cangkolan Adam
kearah oklusal dengan tekanan ringan pastikan alat tidak tertarik
atau lepas.

b. Dengan menggunakan sonde setengah lingkaran tarik bagian busur


labial kea rah oklusal, 
kearah oklusal, pastikan alat tidak tertarik atau lepas.

5. Instruksi pada Pasien : Verbalkan

1. Alat harus digunakan sepanjang waktu selama mungkin


2. Apabila pasien terasa sakit, luka, ulkus segera menghubungi dokter
gigi nya 
3. Pasien harus membersihkan alat ortodontinya denga larutan
antiseptic mulut dan di bilas dengan air mengalir

Anda mungkin juga menyukai