Anda di halaman 1dari 10

Removable

orthodontic
appliance
Definisi
Menurut Isaacson et al menyatakan bahwa alat ortodontik lepasan adalah alat yang pemakaiannya bisa dipasang
dan dilepas oleh pasien. Alat ini mempunyai kemampuan perawatan yang lebih sederhana dibanding dengan alat
cekat. Alat ortodontik lepasan dianggap sebagai alat fungsional, karena alat ini hampir selalu dilepas. Alat ini
mempengaruhi baik otot-otot orofasial maupun pengembangan dentoalveolar.3 Keberhasilan perawatan ortodontik
khususnya piranti lepasan tidak hanya bergantung dari keahlian operator, salah satunya sangat berpengaruh besar
dari sikap kooperatif pasien itu sendiri dalam menggunakan alat piranti lepasan. Selain itu juga tingkat keparahan
maloklusi dari geligi pasien pun mempengaruhi keberhasilan perawatan ortodontik.

Beberapa keuntungan pemakaian peranti ortodonti lepasan adalah peranti bisa dilepas oleh pasien sehingga mudah
dibersihkan, kebersihan dan kesehatan geligi dan struktur rongga mulut juga bisa dipertahankan selama terapi, sulit
untuk mengaplikasikan tekanan yang besar serta konstruksi peranti lepasan sebagian besar dilakukan di
laboratorium dan hanya membutuhkan sedikit waktu di klinik.2

Sumber : Jurnal Kesehatan Andalas. 2019; 8(4) Penilaian Tingkat Keberhasilan Perawatan Ortodontik dengan
Piranti Lepasan Berdasarkan Indeks PAR di RSGM Universitas Baiturrahmah Tahun 2012-2017 oleh kornialia dkk
Komponen retentif dan fungsinya
Komponen Retentif : 1. Klamer / Clasp 2. Kait / Hook 3. Busur Labial / Labial Arch / Labial Bow (dalam keadaan pasif)

Klamer adalah suatu bengkokan kawat merupakan bagian/komponen retentif dari alat ortodontik lepasan . Bagian retensi
dari Alat Lepasan umumnya berupa cangkolan/klamer/clasp dan kait / hook, berfungsi untuk : a. Menjaga agar plat tetap
melekat di dalam mulut. b. Mempertahankan stabilitas alat pada saat mulut berfungsi. c. Membantu fungsi gigi
penjangkar/anchorage, menghasilkan kekuatan pertahanan yang berlawanan arah dengan kekuatan yang dihasilkan oleh
bagian aktif untuk menggerakkan gigi. d. Klamer dapat diberi tambahan hook untuk tempat cantolan elastik

Busur Labial/Labial Arch/Labial Bow Sesuai dengan namanya busur labial merupakan kawat melengkung yang
menempel pada permukaan labial gigi-gigi. • Fungsi Busur labial : a. Untuk meretraksi gigi-gigi depan ke arah
lingual/palatianal. b. Untuk mempertahankan lengkung gigi dari arah labial. c. Untuk mempertinggi retensi dan stabilitas
alat. d. Untuk tempat pematrian pir-pir (auxilliary springs

SUMBER : book A to Z orthodontic removable appliance volume 10 oleh Dr. Mohammad Khursheed Alam Universitas
Sains Malaysia tahun 2012
Klamer C ( simple / buccal clasp)

Biasanya dipasang pada gigi molar kanan dan kiri tetapi bisa juga pada gigi yang lain
Ukuran diameter kawat : untuk gigi molar 0,8 – 0,9 mm,
Untuk gigi premolar dan gigi anterior 0,7 mm.
Klamer Adams
(Adams Clasp)
Merupakan alat retensi plat aktif
yang paling umum digunakan ,
Dikenakan pada gigi molar,
premolar atau gigi anterior.
-Diameter kawat : 0,7 mm
untuk gigi molar dan premolar 0,6
mm untuk gigi anterior
Modifikasi klamer Adam
A. Dengan satu loop (single spur),
dipasang pada gigi molar paling distal
B. Dengan tambahan tube yang di
patrikan pada cross bar
C. Dengan coil (circular traction hook)
D. Dengan 3 loop (triple spur)
E. Klamer Adam gigi anterior memeluk
2 gigi (double anterior spur)
F. Dengan kait (standard traction hook)
Klamer Kepala Panah (Arrow Head Clasp)
• Mempunyai bagain berbentuk
ujung/kepala anak panah, masuk
daerah interdental membentuk
sudut 90°
• Lengan tidak menempel pada
mukosa / berjarak 1 mm
• Tidak boleh terlalu panjang
sampai melebihi posisi vornic
supaya tidak melukai sulcus
buccalis.
• Dapat dipakai untuk memegang
Lebih dari satu gigi
• Diameter kawat yang di pakai:
0,7 mm
KLAMER MODIFIKASI
• Berupa tekukan kawat yang
ujungnya men cengkram
permukaan interdental dua
buah gigi bersebelahan
• Dipasang di daerah
interdental, pemasangannya
bisa dikombinasikan dengan
klamer C
• Dibuat dari kawat
berdiameter 0,7 mm
SYARAT RETENSI DAN GIGI SBG RETENSI
1. Tidak boleh menyebabkan iritasi pada mukosa bukal dan gingiva.
2. Harus bebas dari gangguan oklusal. Gangguan oklusal dapat dieliminasi dengan silang oklusal yang tepat, lurus
melintasi embrasure oklusal. Atau dapat diarahkan untuk pas di dalam embrasure oklusal.
3. Harus terlibat dalam area undercut atau embrasure.
4. Lengan retensi harus berjarak 1 hingga 1,5 mm dari permukaan jaringan yang diwakili pada cetakan.
5. Kawat harus dibentuk dengan lembut sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Patahan dapat terjadi akibat lengkungan
tajam dan pemrosesan berlebihan. tidak boleh diproses berlebihan atau diberi tekanan.
6. Karena klasp digunakan dalam perangkat lepas, harus melintasi kontur maksimum gigi.
7. Sambungan solder harus dihindari karena dapat menjadi sumber kelemahan. Sambungan tersebut dapat
menyebabkan korosi dan kerusakan. Jika solder diperlukan, harus diasah dengan baik.
8. Harus cukup kuat untuk menahan gaya mengunyah.
9. ;tidak menekan gigi selama pemakaian, bersifat rigid, bisa menahan posisi gigi pada tempatnya yang baru dan tidak
mengganggu aktivitas fungsional.

Gigi sebagai retensi :


Persyaratan gigi yang digunakan sebagai retensi antara lain :
- Perbandingan panjang mahkota-akar 2:3 minimal adalah 1:1,
- - Dimensi akar tunggal aspek fasiolingual lebih besar daripada mesiodistal,
- - Sedangkan kondisi gigi yang akan dijadikan sebagai penyangga dapat berupa gigi vital yang bebas karies sehingga
tidak membutuhkan restorasi
- Gigi tidak goyang- Kesehatan jaringan periodontal baik - Anatomi normal(Medina, D. 2018)
KIE
Keberhasilan setiap alat yang dapat dilepas adalah pasti jika pasien mengikuti instruksi
dengan hati-hati. Pasien dan orang tua harus dikonseling secara memadai dan harus diperkuat
dengan daftartertulis 'harus dan tidak boleh'.1. Pasien harus ditunjukkan di cermin penyisipan
dan pelepasan alat. Bersikeras bahwa alat tersebutharus dimanuver oleh jembatan gesper dan
bukan busur labial atau pegas.2. Pasien harus diinstruksikan untuk memakai alat selama 24
jam sehari dan melepas alat hanya saatmenyikat dan juga selama olahraga kontak dan
berenang.3. Standar kebersihan mulut yang tinggi harus ditekankan untuk menghindari
kemungkinandekalsifikasi enamel.4. Pasien harus diinstruksikan untuk membersihkan alat
dengan menyikatnya dengan sabun dan air.Perawatan harus diambil saat membersihkan agar
tidak menekuk / merusak komponen apa pun.
5. Dalam kasus nyeri atau kerusakan alat, pasien harus diberitahu untuk segera melapor ke
klinik.6. Pasien yang memiliki alat dengan sekrup harus diberi instruksi tentang cara
mengaktifkan sekrup.7. Pasien harus diinstruksikan untuk tidak meninggalkan alat keluar
dari mulut untuk waktu yang lamakarena meningkatkan kemungkinan itu menjadi rusak
atau terdistorsi.8. Perawatan juga harus diambil untuk menjauhkan alat dari binatang
peliharaan saat alat tidakdipakai

Anda mungkin juga menyukai