Anda di halaman 1dari 6

RESUME MATERI

ORTHODONTIK LEPASAN
Dosen Pengampu :

Drg. Asa Karinaa

Disusun Oleh :

Aditya Zakie Arham

Program Studi D3 Teknik Gigi

Fakultas Kedokteran Gigi

Institut Ilmu kesehatan Bhakti Wiyata

Tahun Pelajaran 2022/2023


PERANTI ORTODONSIA LEPASAN

Alat ortodontik lepasan merupakan alat ortodontik yang dapat di lepas dan di pasang oleh
pasien sendiri atau tanpa bantuan dokter gigi. Tetapi ruang lingkup peranti ini terbatas.

Komponen peranti lepasan ini antara lain ada komponen aktif, komponen retentive,
penjangkaran, dan lempeng akrilik.

Komponen aktif yaitu komponen yang berfungsi untuk menggerakkan gigi. Contohnya
adalah busur labial, busur labial ialah kawat yang melengkung dan menempel disisi labial, awal
serta akhir kawat ini berada pada gigi molar. Fungsinya agar memundurkan atau memajukan gigi
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pasien, serta mempertahankan lengkung gigi yang sudah
benar.

Komponen retentive yaitu komponen yang berfungsi untuk menahan piranti agar tidak
mudah bergerak atau mencegah terjadinya efek jungkat – jungkit pada gigi. Semakin baik
retensinya maka semakin baik pula hasil yang akan di dapatkan oleh pasien. Biasanya ini
menggunakan klamer adam yg retensinya berada di undercut gigi.

Penjangkaran adalah sifat menjangkar atau bias dikatakan penjangkaran berfungsi agar
peranti ortodontik tidak lepas. Biasanya penjangkaran didapatkan dari akrilik yang presisi
dengan bentuk gigi pasien, jadinya alat peranti tidak mudah bergerak.

Lempeng akrilik merupakan bagian dari alat ortodontik lepasan yang berfungsi sebagai
frame work atau rangka dari alat ini. Alat ini berfungsi untuk mendukung komponen –
komponen lain seperti sebagai tempat untuk menanamkan klamer adam, bagian ini juga
berfungsi untuk mencegah pergeseran gigi yang tidak ingin di gerakkan atau di ubah posisinya.

Keuntungan menggunakan peranti ortodontik lepasan ini adalah alat ini bias di lepas
pasang oleh pasien sendiri, mudah untuk mengatur gigi yang ingin digerakkan atau di ubah
posisi nya, dan harganya relatif murah disbanding dengan alat ortodontik cekatan, serta karena
alat ini dapat di lepas pasang, jadi alat ini dapat di lepas untuk di bersihkan oleh pasien atau jika
pasien sudah merasa tidak nyaman atau kesakitan, pasien tersebut dapat melepasnya dan tidak
memakai alat tersebut lagi.

Kekurangan atau keterbatasan alat ini adalah hasil yang didapatkan tidak sesempurna alat
ortodontik cekatan, pemakaian pada paasien relatif lama, pada peranti bagian bawah, pasien
cenderung tidak nyaman karena lidah yang terjepit atau merasa tidak seperti biasanya, dan alat
ini mudah rusak seperti terjatuh dari tempat yang agak tinggi atau terduduki oleh pasien sendiri.
MALOKLUSI

Maloklusi adalah suatu kondisi pada gigi seseorang yang tidak beroklusi secara sempurna
karena letak rahang atas dan rahang bawah tidak sesuai. Maloklusi ini terbagi menjadi beberapa
kasus diantaranya :

1. Maloklusi Klas I Angel (Neutroklusi)


2. Maloklusi Klas II Angel (Distoklusi)
(a) Klas II divisi 1
(b) Klas II divisi 2
3. Maloklusi Klas III Angel (Mesioklusi)
(a) True Classs III
(b) Pseudo Klas III

Maloklusi banyak macam nya, seperti rahang atas lebih maju daripada rahang bawah,
rahang bawah lebih maju daripada rahang atas, dan bagian anterior gigi menyatu antara rahang
atas dan rahang bawah.

ETIOLOGI MALOKLUSI

Maloklusi ini terjadi karena beberapa faktor, antara lain faktor keturunan, kecelakaan saat
kelahiran, kebiasaan penderita, dan kekurangan nutrisi.

Akibat dari maloklusi ini berupa bentuk muka yang tidak simetris, pengunyahan dan
bicara terganggu, tidak nyaman saat mengunyah disertai rasa sakit pada TMJ dan leher serta
kepala, sulit untuk dibersihkan (pada gigi yang bertumpuk), serta memengaruhi kejelasan
berbicara penderita.

Faktanya banyak anak – anak remaja yang mendapatkan prilaku tidak pantas dari teman –
temannya karena memiliki gigi yang maloklusi, sering di ejek karena wajah nya tidak simetris,
dagunya maju, giginya tongos, dan juga bicaranya tidak jelas seperti layaknya orang yang
mempunyai kondisi gigi yang normal. Tentunya ini memengaruhi kondisi psikologis penderita
maloklusi, tak sedikit pula anak yang menderita maloklusi ini menjadi depresi karena menjadi
bahan ejekan teman – temannya di sekolah dan di rumahnya.
KOMPONEN RETENSI PERANTI ORTODONTI LEPASAN
(KHUSUSNYA KLAMER ADAMS’)

Klamer Adams’ merupakan alat komponen yang berfungsi untuk menahan perubahan
posisi alat ortodontik lepasan. Retensi didapatkan pada undercut gigi, retensi sangatlah penting
bagi alat ortodontik lepasan ini karena jika alat ortodontik lepasan tidak beretensi maka akan
mudah lepas, apabila menggunakan pegas tidak stabil, dan juga hasil yang akan didapatkan pun
tidak akan maksimal.

Retensi bias di hasilkan oleh cangkolan Adams’, cangkolan Ball Ended, cangkolan
Adams’ modifikasi, cangkolan Shouthend, cangkolan Jackson, cangkolan Inman, dan Busur
labial pendek.

Klamer Adams’ merupakan alat retensi yang paling umum digunakan pada peranti
ortodontik lepasan, letak klamer Adams’ biasanya di gigi molar, premolar dan anterior gigi (pada
undercut), diameter klamer Adams’ yang digunakan berukuran 0,7 mm untuk gigi molar dan
premolar serta 0.6 mm pada gigi anterior.

Klamer Adams’ sering digunakan karena mempunyai retensi yang baik, tang yang
digunakan tidak perlu tang khusus,dan kawat yang yang digunakan tidak terlalu banyak. Namun
ada beberapa kekurangan yang dimiliki klamer Adams’ antara lain pembuatannya relative lebih
sulit disbanding klamer C, jika sering di bengkokkan berulang – ulang klamer Adams’ akan
patah, jika bridge terlalu panjang atau tinngi dapat melukai gigi atau tergigit saat gigi beroklusi,
dan jika arrow head terlalu pendek akan menyebabkan klamer Adams’ menyentuh permukaan
bukal gigi dan menyebabkan sisa sisa makanan akan tersangkut.
PERANTI AKTIF ORTODONTI LEPASAN

*Busur Labial

Busur labial adalah kawat yang melengkung dan menempel disisi labial gigi, awal serta
akhir kawat ini berada pada gigi molar. Fungsinya agar memundurkan atau memajukan gigi
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pasien, memperkuat retensi, tempat klamer klamer
bersandar, dan mempertahankan lengkung gigi yang sudah benar.

Busur labial dibagi menjadi 2 yaitu busur labial aktif dan busur labial pasif. Busur labial
aktif berfungsi untuk memajukan atau memundurkan gigi sedangkan Busur labial pasif berfungsi
untuk mempertahankan gigi di lengkung yang sudah semestinya.

*Kantilever Tunggal

Kantilever tunggal berfungsi untuk menggerakkan satu gigi ke aras distal atau mesial.
Penempatan kantilever juga harus sesuai dengan koil agar pusat gerakan terdapat pada koil. Jika
penempatannya tidak sesuai, gigi malah akan bergerak tidak diluar dari lengkung gigi. Diameter
kawat yang pakai berukuran 0,5 – 0,6 mm.

*Kantilever Ganda

Kantilever ganda berfungsi untuk menggerakkan satu gigi kea rah labial atau bukal.
Diameter kawat yang digunakan berukuran 0,5 – 0,6 mm.

*Retraktor Bukal

Klamer ini digunakan untuk menarik gigi khusus gigi kaninus pada kasus ektostema atau
yang biasa disebut gingsul. Pemasangannya dapat di lakukan pada busur labial atau ditanam pada
plat akrilik. Kawat yang digunakan berukuran 0.6 – 0,7 mm

*Pegas T Spring

Pegas T Spring digunakan untuk mendorong gigi kaninus kea rah bukal. Diameter kawat
yang digunakan berukuran 0,5 mm

*Sekrup Ekspansi

Sekrup Ekspansi (Screw) dapat menggerakkan satu gigi atau lebih. Sekrup Ekspansi ini
mempunyai banyak fungsi diantaranya melebarkan rahang, menggerakkan gigi molar kea rah
distal, dan memperbaiki bentuk gigitan terbalik (anterior).

*Ekspansi Transversal

Ekspansi Transversal berfungsi untuk menggerakkan gigi ke arah samping kiri dan kanan
(lateral),
*Ekspansi Sagital

Ekspansi Sagital berfungsi untuk menggerakkan gigi anterior ke anterior


(mengembalikan gigi anterior ke posisi yang sebenarnya).

*Pegas Koffin

Pegas Koffin berfungsi untuk menggerakkan gigi kearah Transversal. Kelebihan pegas
Koffin yakni dapat menggerakkan gigi premolar saja atau molar saja. Kekurangannya tidak
stabil. Diameter kawat yang digunakan cukup besar yaitu berukuran 1,25 mm.

*Plat Akrilik

Plat Akrilik (base plate) merupakan rangka dari alat ortodontik lepasan, biasanya bahan
yang digunakan adalah akrilik. Plat Akrilik berfungsi untuk pendukung komponen – komponen
ortodontik lepasan yang lain, tempat penanaman klamer, busur labial, dan lain – lain,
mempertahankan posisi gigi yang tidak akan di ubah posisinya, menahan dan meneruskan
kekuatan komponen oerodontik lepasan aktif.

Plat Akrilik harus dibuat setipis mungkin agar tidak mngganggu kenyaman pasien,
biasanya dibuat berukuran 2mm, tidak ketipisan dan tidak ketebalan, karena apabila pasien tidak
merasa nyaman menggunakan alat orto ini, mereka cenderung tidak mau mengikuti instruksi
untuk memakai alat ortodontik lepasan tersebut.

Plat Akrilik juga harus mempunyai stabilitas yang baik agar tidak mudah copot saat
digunakan untuk mengunyah, dan yang paling penting adalah untuk menunjang komponen –
komponen lain agar bekerja dengan sempurna dan menghasilkan lengkung gigi yang baik.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menghasilkan stabilitas yang maksimal,
antara lain :

1. Plat dibuat selebar mungkin tetapi juga melihat kondisi kebutuhan pasien
2. Harus dapat beradaptasi dengan mukosa mulut dan tidak menimbulkan rasa sakit atau
tidak nyaman di pasien, karena jika tidak nyaman sudah dipastikan tidak cocok.
3. Plat yang dekat dengan daerah gigi yang akan digerakkan di beri space agar dapat
bergerak setelah tertarik oleh klamer.

Plat Akrilik pada rahang atas jangan sampai menutupi bagian lunak langit – langit agar
tidak mengganggu lifah saat mengunyah dan berbicara.

Anda mungkin juga menyukai