Anda di halaman 1dari 5

BEDAH BUKU ORTHODONTI

PEMASANGAN & PEMERIKSAAN RETAINER

Oleh Kelompok 8 :
Pratiwi Hapsari Ningsih (1511411001)
Khairani Putri Nabillah (1511411011)
Nurhayati (1511411018)
Salsabilla Septia Irsyadi (1511411019)
Retno Sri Mulyani (1511411022)

Dosen Pembimbing :
drg. Didin Kustantiningtyastuti, Sp. Ort
drg. Wulandari Liza Putri

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
PEMASANGAN DAN PEMERIKSAAN RETAINER

Bab ini akan menjelaskan tentang apa yang harus diperiksa ketika retainer telah dipasang
setelah perawaran orthodonti dilakukan dan dianggap memuaskan sesuai dengan rencana, serta
saat setelah menggunakan piranti cekat pada 2 rahang.
Idealnya, pada saat kontrol awal (4-6 minggu setelah retainer dipasang) harus dipastikan
tidak adanya masalah / kesalahpahaman dengan pemakaian retainer. Tetapi, pasien dan operator
sering tidak mementingkan hal ini, sehingga perawatan yang sudah berlangsung 2 tahun lamanya
menjadi tidak berguna dikarenakan terjadinya relaps secara cepat pada gigi akibat tidak memakai
retainer. Maka, sangat penting bagi operator untuk memastikan bahwa pasien sadar akan
kebutuhan dan pentingnya periode retensi (mempertahankan).

A. Pemasangan Awal Retainer Lepasan


Ketika retainer telah diterima dari laboratorium, seperti piranti lainnya, pemeriksaan
awal yang harus di pastikan :
a. Merupakan piranti yang tepat untuk pasien
b. Sesuai dengan permintaan
c. Piranti pas dengan model secara tepat
d. Tidak ada kelainan bentuk pada model. Hal ini tidak selalu dapat dipastikan karena
model bisa saja hancur ketika piranti dilepaskan dari modelnya
e. Tidak ada bagian pinggir yang tajam / jendulan akrilik pada piranti retainer yang
dapat menyebabkan ketidaknyamanan / cedera pada pasien.

1. Pemeriksaan kesesuaian Hawley Retainer di mulut


Retainer harus benar-benar pas di sekitaran gigi dan labial bow (baik yang di
modifikasi dengan / tanpa akrilik di depan) harus pas sesuai menghadap gigi tanpa
adanya celah udara antara kawat dengan gigi / acrylic facing (jika ada) dengan gigi.

1.1 Retainer Tidak Duduk Sempurna


Jika dibuat dengan benar, retainer seharusnya akan muat dengan baik
bagaimanapun, adakalanya retainer tidak duduk sepenuhnya apabila tidak cukup di
potong sesuai sekitaran gigi. Jika ini terjadi, dibutuhkan trimming lebih lanjut di
area premolar / molar. Kita harus memeriksa seberapa jauh akrilik berada dibawah
oklusal. Jika itu menghambat insersi, maka perlu dilakukan trimming pada akrilik
di daerah yang melengkung seperti kerah, trimming akrilik sekitar setengah
permukaan palatal, contohnya pada gigi premolar / molar permanen.
Penyebab lain retainer tidak duduk sepenuhnya adalah adanya akrilik yang
merembet pada lengan wire diantara titik kontak, hal ini dapat diatasi dengan
menekan akrilik yang menyimpang dengan tang adam, sampai akrilik hilang pada
wire.
Ketika akrilik di trimming, hal ini harus dilakukan di luar mulut, dan operator
harus menggunakan pelindung mata saat melakukan trimming.

1.2 Retainer Longgar


Jika retainer sudah pas tapi longgar, terdapat 2 solusi, yaitu :
1. Mengencangkan adam claps untuk mendapatkan undercut yang lebih dalam
menggunakan tang adam. Hal ini dapat dilakukan dengan menjepit masing-
masing lengan adam claps (fly-over) dan bengkokkan ke arah bawah
sampai mencapai titik bukalnya, dan tekuk ujung panah adam claps ke arah
bawah sehingga didapatkan undercut yang lebih dalam.
2. Salah satu alternatif / tambahan dalam menyesuaikan adam claps, yaitu
penting halnya untuk menyesuaikan labial bow nya, hal ini bergantung
kepada dimana retainer terasa longgar.
Gambar 8.1, menunjukkan buruknya pemasangan, labial bow yang longgar dan
cara menyesuaikannya. Seperti yang ditunjukkan, ketika retemsi sudah diperbaiki,
penyesuaian akhir yang harus dilakukan adalah me-reposisi labial bow. Hal ini
kadang diperlukan karena, ketika U loops di kecangkan, akan menggerakkan labial
bow kearah insisal gigi, sehinga mengakibatkan buruknya retensi, dan dengan
adanya Hawley Retainer di rahang bawah, berpotensi terjadinya trauma oklusi
dengan gigi atas. Untuk menghindari hal ini, dibutuhkan penyesuian pada U loops,
yaitu bagian anterior dari lekukannya di dorong ke arah gingiva. Gunakan tang
adam untuk mendorong bagian mesial dari wire (yang mengarah ke luar dari U
loops) ke arah gingiva, sehingga labial bow berada di tengah-tengah insisal.

1.3 Retainer tidak muat


Jika piranti baru memang tidak muat, meskipun sudah dilakukan pemeriksaan
dan penyesuaian sesuai yang dijelaskan diatas, maka harus diperiksa kesesuaian
retainer di model kerja. Jika retainer muat pada model, tapi tidak muat dimulut,
maka kemungkinan :
a. Gigi-gigi telah sedikit berpindah sejak pencetakan diambil
b. Cetakan tergeser / distorsi, saat dilakukan pencetakan / saat setelahnya.
Jika ini terjadi, berarti diperlukan retainer baru dengan pencetakan ulang.

2. Pemeriksaan Kesesuaian Vacuum-Formed Retainer di Mulut


Retainer harus benar-benar pas mengelilingi gigi dan tidak memantulkan kembali
setelah dimasukkan, batas dari retainer meluas hanya sampai gingiva, bukal dan
palatal / lingual dikedua rahang. Retainer ini biasanya akan terasa sangat cekat ketika
dipasangkan, maka sebelumnya pasien harus diberitahu agar tidak kaget.
Saat mendorong retainer sampai ke gigi, harap berhati-hati jika setelah
dimasukkan retainer terlihat menekan gingiva (penyebabkan pucat), berhenti, lepas
dan membuat pasien sakit. Sehingga retainer perlu dilonggarkan didaerah yang
terdampak sebelum dipasangkan kembali di mulut pasien. Retainer dapat di trimmer
dan haluskan dengan green stone berbentuk lurus dengan handpiece, jika tepi retainer
meluas terlalu banyak keatas gingiva dan melibatkan undercuts. Alternatif lain yaitu
dengan mengurangi pada bagian dalam permukaan retainer dengan menggunakan
green stone. Perlu diperhatikan ketika mengurangi bagian retainer karena bahannya
yang tipis dan mudah tertembus.
Begitu retainer dipasang kembali, tanyakan kepada pasien apakah ada bagian
tertentu yang terasa lebih ketat dari yang lainnya atau apakah ada daerah yang terasa
sakit. Jika ada lakukan penyesuaian diatas sekali lagi. Sebagai tambahan, dengan
terpasangnya retainer, perhatikan sekitar retainer dan periksa apakah gingiva memucat.
Jika ada daerah yang terlihat pucat, lakukan pengurangan seperti yang telah dijelaskan.
Gambar 8.2 menunjukkan trauma gingiva yang disebabkan oleh retainer vacuum
formed pada waktu digunakan. Jika selama pemasangan retainer, tampak jelas bahwa
retainer sama sekali tidak akan muat atau gagal untuk dilekatkan secara sempurna,
disamping penyesuaian yang sudah disebutkan sebelumnya, sama dengan Hawley
retainer, maka dikatakan apakah:
a. Gigi telah bermigrasi pasca pencetakan diambil.
b. Cetakan tergeser atau distorsi. Baik saat pencetakan atau terjadi setelahnya.
Jika ini terjadi, dibutuhkan retainer baru dengan pencetakan ulang,

3. Pemeriksaan dan Pemasangan Retainer Cekat (Bonded Retainer)


3.1 Pemeriksaan Bonded Retainer
Bonded retainer harus diperiksa dahulu di mulut sebelum di sementasi. Penting
untuk di cek bahwa retainer :
a. Melekat baik pada permukaan palatal / lingual gigi yang bersangkutan
b. Sebisa mungkin letaknya jauh dari gingiva (tapi tidak kelihatan dari depan)
untuk memaksimalkan pembersihan yang efektif
c. Bukan piranti yang aktif
d. Tidak mengganggu oklusi
Perlu kita amati faktor-faktor diatas dengan jelas agar tidak adanya masalah,
atau nanti akan dibutuhkannya penyesuaian dan pembuatan ulang.
Sebelum bonded retainer dipasangkan, diperiksa dahulu oklusi pasien untuk
melihat apakah ada ruang bagi retainer, khususnya untuk bonded retainer pada
rahang atas. Hal ini harus dilakukan sebelum perawatan aktif selesai dan sebelum
piranti cekat dilepaskan. Jika perlu, overbite dapat dikurangi lagi agar bonded
retainer bisa dipasang.
Sebelum bonded retainer dicekatkan ke posisinya, pertama harus diperiksa
dengan teliti kesesuaiannya didalam mulut. Penting untuk terlebih dahulu
mengeringkan gigi-gigi yang bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai