Anda di halaman 1dari 3

LO 1

LO 3 TAHAPAN PROSEDUR

(untuk gtj semen yang digunakan = resin komposit)

 Persiapan Permukaan Gigi Penyangga Permukaan gigi harus bebas dari kontaminasi karena
sangat mempengaruhi kinerja bahan semen. Permukaan harus dikeringkan tanpa
menimbulkan cidera pada sel odontoblas gigi penyangga. Selanjutnya daerah kerja diisolasi
dengan cotton roll.
 Manipulasi bahan semen a. Bahan semen harus dimanipulasi sesuai dengan petunjuk pabrik.
Ambil powder dan liquid dan letakkan diatas glass lab.
b. Campur dengan cara mengaduk bahan sampai konsistensinya tepat.
c. Aplikasikan lapisan tipis semen pada permukaan dalam gtj.
 Insersikan gtj pada gigi yang sudah dikeringkan menggunakan tekanan ringan dan dinamis
sampai gtj duduk dengan tepat. Tekanan yang berlebihan menyebabkan kerusakan pada gigi
penyangga. Pasien diinstruksikan untuk oklusi sambil menggigit cotton roll atau plastic
wafer/wooden stick. Tunggu sampai semen mengeras dan polimerisasi sempurna.
 Bersihkan sisa semen menggunakan sonde atau dental floss. Setelah itu, cek oklusi
menggunakan articulating paper. Pasien diinstruksikan untuk mengunyah pada sisi lawan
selama 24 jam pertama

SUMBER : textbook prosthodonctic of jaypee brothers tahun 2008


LO 4 KEGAGALAN INSERSI

Kegagalan sementasi pada Denture Tetap Parsial (FPD) dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
termasuk:

1. Retainer yang inadequat: Ketika gigi penyangga tidak memiliki fitur retensi yang cukup,
seperti groove dan undercut, FPD mungkin tidak tetap berada di tempat dengan aman.
2. Crown yang pendek: Jika gigi penyangga memiliki mahkota yang pendek, mungkin tidak ada
cukup area permukaan untuk semen menempel dengan efektif, yang meningkatkan risiko
kegagalan.
3. Preparasi gigi penyangga yang terlalu konus atau hampir berbentuk segitiga: Terlalu banyak
kemiringan atau konvergensi gigi penyangga dapat membuat sulit bagi FPD untuk pas
dengan baik dan ditempatkan dengan kuat oleh semen.
4. Kekurangan kekakuan dalam pengecoran: Jika kerangka FPD kurang kekakuan atau tidak
dibuat dengan benar, itu mungkin tidak memberikan dukungan dan retensi yang diperlukan.

Pencegahan dan manajemen kegagalan sementasi pada FPD dapat melibatkan pendekatan berikut:

1. Perpanjangan mahkota: Prosedur ini melibatkan pengangkatan jaringan gusi atau tulang
untuk mengekspos lebih banyak struktur gigi asli, yang dapat membantu dalam menciptakan
gigi penyangga yang lebih panjang dan memiliki retensi yang lebih baik.
2. Membuat ulang jembatan: Jika FPD secara konsisten mengalami kegagalan karena masalah
desain atau fabrikasi, mungkin perlu membuat ulang jembatan dengan perbaikan dalam
desain dan bahan yang digunakan.

SUMBER :

LO 5 PENATALAKSANAAN KEGAGALAN INSERSI

Pencegahan dan manajemen kegagalan sementasi pada FPD dapat melibatkan pendekatan berikut:

1. Perpanjangan mahkota: Prosedur ini melibatkan pengangkatan jaringan gusi atau tulang
untuk mengekspos lebih banyak struktur gigi asli, yang dapat membantu dalam menciptakan
gigi penyangga yang lebih panjang dan memiliki retensi yang lebih baik.
2. Membuat ulang jembatan: Jika FPD secara konsisten mengalami kegagalan karena masalah
desain atau fabrikasi, mungkin perlu membuat ulang jembatan dengan perbaikan dalam
desain dan bahan yang digunakan.

 Relining adalah penambahan material dasar gigi palsu yang baru ke resin yang ada untuk
mengimbangi hilangnya kontak basis jaringan akibat resorpsi alveolar ridge. Relining
didefinisikan sebagai "Meresurface sisi jaringan material dasar gigi palsu dengan material
dasar baru untuk membuat gigi palsu pas lebih akurat" - GPT.
 Rebasing didefinisikan sebagai "Proses penyesuaian ulang gigi palsu dengan penggantian
material dasar gigi palsu" - GPT. Rebasing adalah teknik laboratorium yang mirip dengan
relining di mana sebagian besar material dasar gigi palsu beserta bahan cetakannya
dihilangkan dan digantikan oleh resin baru. Indikasi:- Ketika batas gigi palsu tidak mencakup
semua jaringan penyangga.- Ketika gigi palsu mengalami retak pada material dasar gigi
palsu.- Ketika gigi palsu terwarnai atau mengalami perubahan warna.
 REKONSTRUKSI DENTURE BAGIAN SEPARUH
Denture separuh dapat direkonstruksi dengan menghapus resin dan gigi palsu dari kerangka.
Kerangka yang sudah ada dapat digunakan kembali jika pas di klinik. Indikasi: - Ketika
material dasar gigi palsu rusak secara permanen.- Ketika pas gigi palsu tidak memuaskan. -
Hilangnya estetika, fungsi, dll.
 PERBAIKAN DENTURE BAGIAN SEPARUH
Prosedur perbaikan untuk denture bagian separuh yang rusak bervariasi tergantung pada
komponen yang rusak.

SUMBER :

LO 6 KIE

Pasie harus diinstruksikan kontrol plak khusus, terutama pada sekitar pontik dan konektor, dan
penggunaan alat OH seperti dental floss. Jika pontik didesain dengan baik, floss dapat melewati
celah proksimal pada setiap sisi dan digerakan menggunakan gerakan sliding. Flossing dibawah
pontik penting untuk meningkatkan ketahanan protesa. Ketika dental floss digunakan mukosa
dibawah pontik tetap sehat, tanpa ini inflamasi ringan atau sedang.

1. Pasien diminta untuk melatih semua fungsi oral seperti fungsi mastikasi dan harus diperhatikan
jika ada terjadinyha ketidaknyamanan awal.

2. Hindari tekanan atau gaya yang berlebihan di area yang dipasangkan gigi tiruan, misalnya
menggigit kacang atau benda logam.

3. Pemeliharaan: - Prosedur kebersihan mulut dengan perhatian khusus pada penggunaan benang
gigi dan sikat gigi antar-gigi di area yang terkait. - Pasta gigi atau obat kumur desensitisasi dapat
digunakan jika terjadi sensitivitas.

4. Kunjungan berkala untuk peninjauan.

5. Pasien diarahkan untuk segera melaporkan jika mengalami rasa sakit.

SUMBER : MATERI KEPANITERAAN KLINIK PROSTODONSIA PERAWATAN GIGI TIRUAN JEMBATAN


oleh RIA Koesnoewati tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai