Anda di halaman 1dari 8

LBM 3

Judul : gigi palsuku hampir tertelan

STEP 1

a. Gigi abutman : gigi yang dipilih sebagai gigi penyangga

STEP 2

1. Desain gigi tiruan yang lama pada pasien ?


2. Apa syarat gigi sebagai gigi abutman?
3. Keadaan pasien seperti apa yang dapat berpengaruh terhadap protesa tersebut?
4. Factor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan gigi palsu mudah terlepas dari pasien?
5. Apa akibatnya jika protesa mudah lepas?
6. Apa syarat-syarat gigi tiruan yang masih bisa diperbaiki?
7. Apakah protesa bisa diperbaiki tanpa pencetakan baru ? (tahapnya)
8. Kontra indikasi dan indikasi dilakukan relining?
9. Kapan protesa perlu pencetakan baru?
10. Mengapa drg memilih pembuatan gigi palsu kembali pada scenario?
11. Penatalaksanaan dari kasus di scenario?

STEP 3

1. Desain gigi tiruan yang lama pada pasien ?


Gigi tiruan memiliki protesa akrilik pada gigi 46 dan 47.
Gigi abutman terletak pada gigi 44.

2. Apa syarat gigi sebagai gigi abutman?


(Vivi )
1. Vital
2. Akar panjang
3. Gigi penyangga masih bagus
4. Tidak mengalami rotasi
5. Mahkota masih bagus
6. Harus memenuhi retensi, stabilisasi, estetik dan kenyamanan pasien

(asri)
1. Tidak malposisi
2. Jaringan periodontal baik
3. Akar lebih dari satu supaya lebih kuat

Cara menentukan gigi abutman


1. Dicari mahkota klinik tinggi (RA 6,7,4,5,3,1,2, RB 6,7,5,4,3,2,1)
2. Berdasarkan jumlah akar dan akar yang panjang (RA 6374512, RB 6375421)
3. Ketebalan dentin, jika missal ada gigi abutment pernah di restorasi sebaiknya diganti,
kondisi periodontal sehat, gigi tegak, gigi yang miring bisa dipakai gigi abutmen jika sudah di
modifikasi preparasi.
4. Bisa menggunakan Hukum Ante, Luas permukaan jaringan periodonsium gigi penyangga
haru sama dengan luas gigi yang hilang hokum ante dipakai jika keadaan tertentu pada
akar yg panjang dan kokoh.
Hukum ante untuk gigi tiruan cekat (kontraindikasi free end) , boleh pada gigi tiruan lepasan
5. Gigi abutmen diambil dari gigi yang dekat dari area edentolus.
6. Pertimbangkan dari syarat2 abutmen
7. Kekuatan akar dari gigi abutmen (diutamakan akar lebih dari 1)
8. Dipilih dentin yang masih tebal dan masih vital

3. Keadaan pasien seperti apa yang dapat berpengaruh terhadap protesa pada skenario?
1. Pasien mempunyai penyakit sistemik (ex: DM)
2. Pasien yang mempunyai gangguan emosional yang tidak stabil
3. Pasien yang mengalami penurunan berat badan
4. Pasien yang terlalu lama menggunakan protesa sehingga mengalami resorbsi alveolaris

4. Keadaan Rongga mulut pasien seperti apa yang dapat berpengaruh terhadap protesa pada
skenario?
1. Pasien dengan sekresi saliva berkurang (saliva berfungsi perantara gigi tiruan dan RM),
saliva berhubungan dengan tekanan fisik adhesi dan kohesi, saliva jadi indirect retensi
menyebabkan tegangan permukaan dari basisnya sehingga menjadikan tidak mudah
lepasnya dari gigi tiruan.
Sekresi saliva berkurang bisa diatasi dengan pasien sering berkumur supaya gigi tiruan
tidak lepas
2. Tekanan pengunyahan yang berlebih atau pengunyahan satu sisi
3. Adanya relief yang tidak memadahi pada palatum (relief berpengaruh sebagai retensi)
4. Kebiasaan buruk seperti bruxism memungkinkan ggigi tiruan patah
5. Kebiasaan buruk sering menarik gigi tiruan, menyebabkan distorsi gigi tiruan dank lamer
jadi longgar.
6. Kebersihan mulut pasien yang buruk dapat menyebabkan plak gigi tiruan dan
berjamurnya gigi tiruan, Gingivitis dan periodontitis.
7. Tulang alveolar yang telah resorpsi
8. Kebiasaan memainkan lidah mendorong gigi tiruan
9. Frenulum yang ketinggian menganggu dari protesa, dan bisa menyebabkan iritasi
10. Saliva konsistensi dan laju saliva, pada saliva makin tipis dan makin encer saliva
menjadikan bagus pada retensi protesanya.
11. Alveolar ridge yang tajam
12. Adanya torus palatinus dan mandibular
13. Pasien DM dengan investasi klinis pada RM
Kekurangan vitamin D yang berperan pada kalsifikasi tulang sehingga proses resorpsi
tulang cepat
14. Pasien Candidiasis mulut sebagai indicator penyakit sistemik, pada hal ini harus di obati
dulu sebelum di gunakan protesa.
Candidiasis bisa juga karena OHI yang buruk yang menjadikan plak yang diikuti oleh
imun yang turun menyebabkan pathogen.
Candidiasis bisa disebabkan setelah penggunaan protesa, karena ketika penggunaan
protesa bisa self clinsing berkurang sehingga menyebabkan candidiasis.
15.
5. Factor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan gigi palsu mudah terlepas dari pasien?
1. Kesalahan oklusi menyebabkan iritasi
2. Pembuatan sayap yang terlalu pendek, menyebabkan epulis dan hyperplasia
3. Pemakaian protesa terlalu lama sehingga mengalami resorbsi alveolaris
4. Adanya resorbsi residual ridge pasien immediate denture dimana pasien akan kehilangan
berat badan.
5. Adanya penyakit sistemik, misal DM pada jaringan periodontal berubah sehingga
menyebabkan gigi palsu mudah terlepas. Terganggunya ketidakstabilan gigi tiruan.

6. Apa akibatnya jika protesa mudah lepas?


1. Gigi palsu hampir tetelan
Bisa menyebabkan gangguan di bagian esophagus jika tertelan, efeknya
menyebabkan dysphagia, muntah, suara serak, infeksi, dan perdarahan.
Bisa dilakukan fagoscopi jika belum benar-benar tertelan, jika tertelan dan masuk ke
pencernaan tidak bisa dilakukan penanganan.
2. Trauma oklusi
Bisa menyebabkan TMD
3. Trauma pada jaringan sekitar
4. Bisa menyebabkan epulis dan hyperplasia, pada denture yang memiliki sayap terlalu pendek
5. Adanya pergeseran pada gigi yang asli
6. Mengganggu kenyamanan pasien
7. Mengganggu fungsi mastikasi pada rongga mulut
8. Mengganggu estetik
9. Menyebabkan iritasi

7. Apa yang dimaksud dengan relining?


Relining adalah prosedur untuk menambahkan bahan baru pada sisi protesa yang menghadap
jaringan pendukung untuk mencekatkan kembali gigi tiruan tersebut. Diletakan diantara basis
dan jaringan pendukung yang telah berubah.
Fungsi relining untuk memperbaiki GTSL supaya bisa diperbaiki tanpa membuat GTSL yang baru.
Relining adalah penambahan bahan pada bagian sayap pada bagian dalam, relining bisa local
atau seluruh pada jaringan pendukung yang mengalami perubahan.
Bahan :
1. Hard Reline : merupakan reliner dengan resin akrilik heat cure dan self cure
2. Tissue conditioner dan soft liners
8. Apa saja Metode relining?
A. Direct
Dipasang dalam RM pasien,Tahapnya :
1. Permukaan anatomi dari basis dikeringkan dan dibersihkan kemudian dibuang sedikit.
2. Adonan self curing dibuat cukup kental dan mengalir
3. Pasien diistruksikan untuk berkumur
4. Adonan diletakan diatas basis dan diolesi dengan liquid resin
5. Lalu masukan ke dalam RM dengan ttetap memperhatkan dari keadaan gigi tiruan
6. Setelah dalam keadaan plastis gigi tiruan dikeluarkan dari RM untuk dibuang kelebihan
resin
7. Lalu dilakukan pemolesan
8. Dan gigi tiruan siap dipasang

Beresiko menyebabkan iritasi, karena self curing

Menggunakan self curing akrilik, digunakan pada pasien yang tidak mempunyai penyakit
sistemik dan pada protesa yang tidak mengalami banyak perubahan.

Pengguna suka menggigit oklusi sentrik karena bau yang tidak enak

Bisa terjadi porositas karena self curing yang tidak stabil

Dikerjakan dalam satu kali pembuatan

Terdapat 2 Direct :

1. Relining dengan perubahan dimensi vertical


Untuk pembuatan protesa dengan dimmensi berubah maka terlebih dahulu
ditempatkan 3 bulatan kecil dari impression compound yang hangat di daerah premolar
1 kanan dan kiri serta di daerah anterior redge atau tengah, kemudian cetak ke dalam
mulut pasien dan minta pasien untuk menutup mulutnya serta dibantu menekan
protesa sampai mencapai dimensi vertical yang diinginkan, selanjutnya tambahkan
impression compound pada pinggir-pinggir protesa dan lakukan muscle trimming
(border moulding, untuk mendapatkan struktur anatomis yang lebih akurat) dan
lakukan pencetakan dengan ZOE.
2. Relining tanpa perubahan dimensi vertical
Relining pada protesa dengan dimensi yang tidak berubah, pembuatan lebih sederhana
bila dibandingnkan dengan protesa yang dimensi verticalnya berubah
B. Indirect
Dilakukan diluar RM, tahapnya :
1. Dilakukan pencetakan
2. Diperhatikan hubungan gigi-gigi dan gigi tiruan selama pengerasan bahan cetak lalu
dimasukan kedalam kuvet
3. Lalu dipanaskan
4. Dipoles
Tidak beresiko iritasi

Dilakukan di laboratorium digunakan pada pasien usia lanjut maupun pasien gangguan
mental

Menggunakan heat curing akrilik

Lebih kuat daripada yang direct

Porositas berkurang

Dikerjakan lebih dari satu kali pembuatan

9. Apa syarat-syarat gigi tiruan yang masih bisa direlining?


1. Dimensi vertical masih baik
2. Oklusi dan relasi sentrik masih baik
3. Estetik baik
4. Mukosa baik dan tidak ada undercut
5. Hilangnya stabilisasi pada gigi tiruan
6. Celah tidak terlalu besar
7. Jaringan pendukung masih sehat
8. Tidak terjadi perubahan warna pada protesa gigi tersebut
9.
10. Apakah protesa bisa diperbaiki tanpa pencetakan baru ? (tahapnya)
- Relining, penggantian bahan Jika sayapnya patah bisa direlining
- Rebasing penggantian keseluruhan basis gigi tiruan, kelemahan menggunakan rebasing pada
waktu prosesnya pada penambahan basis yang kurang benar bisa menyebabkan perubahan
dari gigi tiruan tersebut.
- Rekontruksi, pembuatan resin dan gigi geligi dari kerangka protesa, penggantian anasir gigi,
digunakan bila gigi anasir tidak berfungsi (patah atau sudah hilang), dan bisa juga missal
pada oklusalnya sudah hilang.
- Reparasi, pada claps yang patah bisa menggantikan clasp, dan bisa pada penambahan anasir
gigi
Contoh reparasi basis yang patah,
1. Kedua bagian patah dipertemukan sehingga garis tepat dan bila diperiksa dengan sonde
tidak ada hambatan
2. Direkatkan dengan malam perekat / sticky wax
3. Sticky wax dipanaskan dan diletikan pada garisan yang patah
4. Setelah mengeras dipasang dengan ujung sonde yang diperiksa pada garis patahan
5. Pada daerah yang menghadap mukosa undercut ditutup dengan wax dan diolesi denga
vasseline
6. Gigi tiruan ditanam di gips
7. Setelah gips setting GT dipanaskan lalu wax dibersihkan
8. Dan pada daerah retakan sedikit dibuang untuk dibuat dove tail untuk retensi kemudian
dibuat self curing akrilik dan diisikan pada daerah retakan
9. Setelah mengeras dilakukan polesan
- Reinsersi yaitu berupa adaptasi GT pada RM pasien, dilihat permukaan di RM masih kasar
atau tidak, pada pemakaian pertama dipakai pada malam hari dan di kontrol dan jika ada
yang kurang pas bisa dikoreksi lagi.

Tahapan relining
1. Persiapan pasien,
a. Harus melepaskan gigi tiruan selama 1-2 hari
2. Pemakaian tissue conditioner bila diperlukan
3. Jika terdapat hyperplastic jaringan harus dioperasi
Tahap prosedure
4. Permukaan gigi tiruan diahadapkan ke jaringan pendukung
5. Permukaan gigi tiruan dikerok sebanyak 1-2 mm
6. Dihilangkan undercut
7. Tepi gigi tiruan dipendekan 1-2 mm
8. Basis digunakan sebagai sendok cetak
9. Pada basis diberikan cold curing akrilik (atau pada indirect diberikan ZOE yang pasta)
10.
11. Kontra indikasi dan indikasi dilakukan relining?
Indikasi
1. Masih memiliki estetik yang masih bagus
2. Penurunan tulang alveolar sedikit atau tidak terlalu signifikan
3. Dimensi vertical masih baik
4. Desain kerangka gigi masih baik
5.

Kontaindikasi

1. Estetik buruk
2. Penurunan tulang alveolar yang ekstrim atau signifikan (rebsorbsi terlalu banyak)
3. Mengalami gangguan TMD
4. Pada pasien yang mengalami gangguan mental jika menggunakan self curing akrilik (rasa
panas dan bau menyengat)
5. Jaringan pendukung dalam keadaan tidak sehat
6. Relasi rahang atas dan rahang bawah tidak baik

12. Kapan protesa perlu pencetakan baru?


1. Jika oklusi sentrik dan relasi sentrik sudah tidak benar lagi
2. Hubungan intermaxillary sudah tidak benar
3. Ketika dimensi vertical sudah berkurang
13. Mengapa drg memilih pembuatan gigi palsu kembali pada scenario?
1. Pemakaian yang sudah terlalu lama
2. Gigi abutman perlu di ganti (jika gigi 45 sudah diperbaiki posisinya apabila malposisi)
3. Resobsi tulang alveolar karena pemakaian terlalu lama
14. Penatalaksanaan dari kasus di scenario?
PUTSAL
a. Pembuatan protesa baru
i. Pembuatan model atau pencetakan model baru
ii. Pembuatan desain
iii. Pembuatan klamer,
iv. basis,
v. flasking,
vi. bolining out,
vii. packing akrilik,
viii. curing,
ix. finishing dan polishing

VIVI

1. Diganti pada penggunaan abutmen atau penambahan abutmen


2. Pada penambahan atau penggantian abutmen harus dibuat ulang GT

ADIT
1. persiapan pasien
a. pasien harus melepaskan GT selama 1-2 hari
b. Pemberian tissue conditioner bila diperlukan
c. Jika terdapat hyperplastic tissue maka harus dioperasi
2. prosedur klinik
a. permukaan GT pada jaringan pendukung direlief dengan dikerok sebanyak 1-
2mm
b. undercut dihilangkan
c. tepi GT dipendekan 1-2mm
3. prosedur Lab
a. melepaskan GT selama 24 jam supaya jaringan lunak dalam keadaan sehat
b. jika ada jaringan yang teriritasi maka harus diobati terlebih dahulu
c. batas protesa RA dan RB harus tepat
STEP 4

Anda mungkin juga menyukai