Ortodonti
Kompetensi utama
Mampu menggunakan prinsip-prinsip kedokteran gigi dasar dan ilmu kedokteran gigi terapan
untuk menunjang keterampilan dan penelitian di bidang kedokteran gigi.
Kompetensi penunjang
mampu melakukan insersi dan aktivasi alat lepasan ortodonti dan mengetahui cara
pemeriksaannya.
Materi pembelajaran/pelatihan
1. Tahapan insersi
2. Tahapan aktivasi
Capaian pembelajaran
1. Mahasiswa mampu melakukan insersi dan aktivasi alat ortodontik lepasan kepada pasien. 2.
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan tindakan insersi dan aktivasi yang telah dilakukan.
3. Mahasiswa mampu melakukan insersi dan aktivasi alat ortodontik lepasan. 4. Mahasiswa
mampu menggunakan alat yang tepat untuk melakukan aktivasi alat ortodonti lepasan.
Tempat Pelatihan
Laboratorium SPKKT.
Peserta Pelatihan
Mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi semester 7.
Sistem Assesment
Rubrik formatif
Sistem Evaluasi
Rubrik sumatif pada OSCE
Pastikan berkontak dengan gigi dan palatum dan tidak menekan jaringan
Pastikan berkontak dengan gigi dan palatum dan tidak menekan jaringan
KOIL
o Digunakan untuk menggerakan gigi ke arah mesial dan distal dalam lengkung gigi.
o Lengan bebas berada sedikit ke arah insisal dari margin gingiva gigi yang akan digerakkan,
kawat yang keluar dari pelat landasan, memeluk bagian mesial atau distal gigi, dan memiliki
akhiran loop kecil pada sepertiga permukaan labial, yang berada sedikit ke arah insisal dari
margin gingiva.
o Busur labial harus terletak sepertiga insisal dari gigi insisif dengan U-Loop pada gigi
kaninus.
Kalau pada pasien tidak lupa juga saya akan melakukan Pengenalan alat kepada pasien
bagaimana
Cara memasang: menekan plat akrilik hingga klik dan fit, dimulai dari bagian paling belakang
melepaskan : dengan menarik ke atas komponen kawat yaitu cangkolan adam
Jelaskan sampai pasien bisa memakai dan melepas sendiri
9. Juga saya akan berikan Instruksi pemakaiannya pada pasien
- Pasien harus memakai alatnya sepanjang waktu setiap hari, setiap malam, untuk makan
(tidak selalu) dan pada waktu kegiatan tertentu.
- Adaptasi yang paling sulit adalah ketika memakai alat ini untuk makan pada kasus dimana
gigi harus digerakkan melewati dataran oklusal (pada kasus gigitan bersilang).
- Pasien mulanya akan merasa mulutnya penuh, sehingga seringkali menyebabkan ludah
yang berlebihan dan kesulitan dalam penelanan. Harus diberitahukan bahwa hal ini
normal dan ludah yang banyak dan kesulitan penelanan biasanya akan hilang dalam
waktu beberapa jam. Pembicaraan normal dapat dicapai dalam 24 - 48 jam.
- Tidak diperlukan untuk memberi informasi yang khusus mengenai diet. Diet yang normal
dapat dilakukan selama perawatan, yang perlu dihindari adalah makanan yang bergula
(permen dsb) dan makanan yang melekat (dodol, permen karet dll).
- Pembersihan harus dilakukan setelah makan, terutama bagian anatomis alat. Lakukanlah
dengan pasta gigi dan sikat gigi. Jika hal ini tidak memungkinkan, karena misalnya dalam
perjalanan, lepaslah dari mulut dan cuci di bawah air yang mengalir. Jika alat tidak
dipakai saat olahraga berat atau memainkan alat musik tiup, pasien dianjurkan untuk
menyimpan alatnya dalam wadah yang kuat untuk mencegah hilang dan rusaknya alat
tersebut.
- Jika terdapat rasa sakit, trauma pada jaringan lunak, kerusakan dan lain-lain, pasien harus
menghubungi operator (dokter muda) sesegera mungkin sehingga pemakaian alat tidak
terputus.
- Waktu kontrol. Intruksikan pasien untuk datang pada waktu perjanjian untuk kontrol
(sekitar 1-2 minggu sekali) Kontrol yang baik akan mempersingkat waktu perawatan
o Bar terletak kurang lebih duapertiga dari jarak margin gingiva sampai cups, dan berjarak 1,5
mm antara bar dengan permukaan bukal dari gigi.
o Arrow head diposisikan pada undercut tepat diatas margin gingiva pada bagian mesio-bukal
dan disto-bukal mahkota gigi. (Gambar 2)
o Dalam keadaan cangkolan Adam yang kurang retentif karena arrow head kurang
mencengkram, maka perlu dilakukan penyesuaian pada bagian flyover dengan cara
menekuknya lebih mendekati titik kontak gigi.
Gambar 3. Penyesuaian fly over, dengan menekuk kawat kearah tanda panah.
o Apabila cangkolan Adam tidak fit pada posisinya, buka bagian arrow head nya dan lakukan
penyesuaian kembali.
Gambar 4. Penyesuaian arrow head, dengan membuka arrow head keluar searah dengan tanda
panah.
Gambar 5. Lengan bebas berada pada tepi insisal sebelum alat diinsersikan.
o Lengan bebas z-spring harus sejajar dengan permukaan palatal gigi yang akan digerakkan, agar
kontak dan gaya yang diberikan ke gigi merata.
o Aktivasi lengan bebas dilakukan dengan meletakkan paruh bundar tang universal pada lus yang
dekat dengan lengan bebas, tekanan jari yang ringan diberikan pada lengan bebas untuk
menyesuaikan posisi lengan.
Pada gigi 42 caranya dengan membuka lus pada bagian mesial untuk mendorong gigi
bagian distal ke labial
dan gigi 43 membuka lus pada bagian mesial dan distal untuk mendorong ke labial (0,6
mm).
Gambar 6. Aktivasi lengan Z-spring
o Setelah diaktivasi, z-spring akan terkompresi ketika alat diinsersikan, sehingga alat akan
menekan gigi ke arah labial.
Z-spring diaktivasi sampai lengan bebasnya terletak tepat di tepi gigi yang akan digerakkan
saat alat dipegang pada posisinya, tepat sebelum diinsersikan.
KOIL
o Jumlah gaya yang diberikan pada gigi yaitu dengan cara mengaktivasi koil sebesar sepertiga
lebar gigi yang akan digerakkan.
1. RA: Pegas koil dengan kawat 0,6 mm pada mesial gigi 13 dan 22 untuk
menggerakan ke arah distal
2. RB: Pegas koil dengan kawat 0,6 mm pada mesial gigi 31, 32 dan 33 untuk
menggerakan ke arah distal, dan pada distal gigi 41 untuk pergerakan ke mesial.
o Cara aktivasi yaitu dengan menempatkan ujung bundar dari tang universal di pegas koil dan
jari menekan lengan bebas hingga ke posisi yang diinginkan,
o Kerika alat diletakan pada mulut pasien sebelum diinsersikan, pegas akan berada di bawah tepi
insisal atau oklusal gigi, sepertiga dari lebar gigi dari posisi aslinya.
o Setelah alat diinsersikan, pegas yang telah aktif akan tertekan ke posisi awal dan memberikan
gaya untuk menggerakan gigi.
AB
Gambar 8. (A) Pegas biasanya harus diaktifkan sehingga terletak di mesial puncak cusp (gigi
kaninus dalam kasus ini). Jika sedang diaktifkan pada gigi insisif, maka aktivasi adalah sepertiga
dari lebar gigi (kira-kira 3mm). (B) Kedudukan pegas koil aktif.
BUSUR LABIAL
AKTIVASI LABIAL BOW
o Cara mengaktifkan adalah dengan mengecilkan kedua U-Loop dan menyesuaikan kembali
posisi busur labial agar terletak pada sepertiga insisal dari gigi insisif.
Namun, posisi busur labial akan sangat ke insisal maka untuk tetap sepertiga insisal harus
dilakukan penyesuain kembali dengan tang
Tang ditahan pada u loop dan bar saya dorong ke apikal
o Untuk memeriksa apakah labial bow sudah aktif atau belum, tarik busur labial kearah insisal
gigi. Posisi busur labial yang sudah aktif harus berada 1 mm dibelakang permukaan insisal
gigi anterior.
o Apabila aktivasi labial bow dimaksudkan untuk meretraksi gigi insisif ke arah palatal, maka
setelah U-Loop dikecilkan, kurangi plat pada bagian palatal servikal gigi yang akan digerakan
sebesar 1 mm.