Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Ilmiah

Kedokteran gigi intervensi minimal:

klasifikasi & preparasi kavitas
Graham J Mount 1

Abstrak
Konsep kedokteran gigi operatif intervensi minimal diterima dan diajarkan di lebih banyak tempat sepanjang waktu. Untuk
penekanan, prinsip-prinsip dasar diulangi di sini, karena penting bagi pembaca untuk memahami pentingnya pengenalan karies
sebagai penyakit bakteri. Setelah ini ditetapkan, seluruh pendekatan untuk pengobatannya perlu dimodifikasi. Salah satu aspek
perawatan yang sangat penting berkaitan dengan persiapan bedah kavitas, yang diperlukan untuk menghilangkan lesi yang lebih
lanjut dimana permukaan gigi halus telah ditembus. Sementara rongga akan jauh lebih kecil daripada yang dirancang oleh GV
Black, tentu saja tidak akan lebih mudah untuk merancang dan mempersiapkannya. Konservasi struktur gigi sangat penting dan
untuk mencapai hal ini, perlu ada tingkat visibilitas yang tinggi dan rasa taktil yang sangat baik untuk menghindari preparasi yang
berlebihan dan kehilangan gigi yang berlebihan. Teknik preparasi dibahas secara rinci, termasuk instrumen pemotongan putar,
laser dan teknik abrasi udara.

Pertama kali diterbitkan di J Minim Interv Dent 2009; 2: 150-62

pengantar menuju perawatan diri dengan tujuan mencegah atau

Belakangan ini istilah “Minimal Intervention Dentistry” telah
diciptakan untuk menggambarkan pendekatan baru dalam
pengobatan penyakit karies. Diakui secara luas bahwa ini
adalah penyakit bakteri dan harus diperlakukan seperti itu1.
Pola serangan lesi karies dan perkembangannya melalui email
dan dentin telah dipahami selama bertahun-tahun dan
cenderung menentukan metode perawatan yang digunakan.
Namun, pendekatan bedah murni untuk mengontrol karies,
seperti yang diajarkan oleh GV Black2, sekarang diakui terlalu
merusak untuk digunakan sebagai garis pertahanan pertama.
Hal ini sangat tidak efisien karena tidak menghilangkan
penyebab penyakit dan pada saat yang sama mengarah pada
proses penggantian kedokteran gigi yang berkelanjutan
dimana rongga semakin besar, restorasi mengalami beban
yang semakin berat dan gigi semakin lemah.
Intervensi minimal berarti harus ada penekanan
yang lebih besar pada pendidikan dan arahan pasien
1AM, BDS, DDSc, FRACDS
Visiting Research Fellow, University of Adelaide
menyembuhkan penyakit di tempat pertama dan menghilangkan,
atau meminimalkan, kebutuhan untuk intervensi bedah3.
Sebenarnya adalah mungkin untuk menyembuhkan dan
remineralisasi lesi asalkan belum berkembang ke tahap kavitasi
permukaan. Tidak disarankan bahwa pendekatan ini lebih mudah
daripada operasi tradisional tetapi jauh lebih konservatif dari
struktur gigi dan menawarkan kemungkinan umur panjang yang
jauh lebih besar untuk gigi-geligi secara umum. Ini juga berarti
bahwa tidak dapat diterima untuk mengorbankan struktur gigi
alami melalui preparasi kavitas yang dirancang secara arsitektural
relatif besar dengan asumsi bahwa hal ini akan, bagaimanapun,
mencegah penyakit lebih lanjut.
Pengetahuan yang diperlukan untuk penerapan filosofi baru ini
telah terakumulasi selama beberapa tahun dan prinsip-prinsipnya
telah digunakan dalam praktik yang cukup untuk menunjukkan
bahwa mereka masuk akal. Ada banyak artikel dalam literatur
ilmiah selama 20 tahun terakhir yang menyarankan penekanan
lebih besar pada tindakan pencegahan dan desain rongga yang
dimodifikasi dan sekarang ada setidaknya tiga buku teks yang
membahas subjek secara rinci.4, 5,6. Tidak ada keraguan bahwa
konsep lama "perpanjangan untuk pencegahan" harus, pada titik
ini, dibuang tetapi diakui bahwa ada kebutuhan untuk penyelidikan

Penulis yang sesuai: 13 MacKinnon Parade, lebih lanjut ke dalam desain rongga yang sekarang diusulkan untuk
Adelaide Utara, Australia Selatan, 5006. gjmount@ozemail.com.au menggantikannya.7,8,9. Seharusnya tidak

54 INTERNATIONAL DENTISTRY SA JOL. 12, TIDAK. 3


Tabel 1
Menampilkan representasi diagram klasifikasi dan berikut penjelasan sistem bilangan yang digunakan.
UKURAN
LOKASI Tidak ada rongga Minimum
0 1
Lubang / celah 1.0 1.1
1
Area kontak 2.0 2.1
2
serviks 3.0 3.1
3
diasumsikan bahwa, hanya karena rongganya lebih kecil,
mereka lebih mudah disiapkan.
Dipahami bahwa tidak ada bahan restorasi yang dapat
dianggap permanen, dan mungkin ada kerusakan lebih lanjut
dari struktur gigi atau restorasi. Setelah integritas mahkota
gigi dilanggar oleh karies yang diikuti dengan preparasi
kavitas, struktur gigi yang tersisa akan melemah dan
mengalami kerusakan lebih lanjut. Dengan setiap
penggantian, siklus kemungkinan akan bergerak lebih cepat ke
tahap kerusakan dan penggantian berikutnya. Secara
signifikan, setiap perubahan pada anatomi oklusal gigi, melalui
penempatan restorasi, dapat menyebabkan perubahan
harmoni oklusal.10. Bahkan perubahan kecil pada anatomi
oklusal dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada
inklinasi cusp yang tersisa atau pergerakan gigi lawan yang
mengarah pada perkembangan inklinasi defleksi dan
membuka kontak secara fungsional.11. Salah satu atau semua
perubahan ini dapat mempercepat penurunan oklusi dan
dapat menyebabkan masalah periodontal juga. Oleh karena
itu, adalah logis untuk mempertahankan sebanyak mungkin
mahkota gigi asli dan menangani lesi dengan cara yang sangat
konservatif.
Desain rongga yang disarankan oleh Black membutuhkan
presisi geometris dengan sudut garis yang tajam, lantai yang
rata dan menghilangkan semua tanda-tanda struktur gigi
demineralisasi. Intervensi minimal menyarankan
remineralisasi dari setiap margin email yang belum kavitas
serta remineralisasi dari dasar lesi untuk menghindari iritasi
pulpa. Enamel demineralisasi di sekitar tepi lesi akan
dipulihkan selama fase stabilisasi pengobatan yang ditujukan
untuk menghilangkan penyakit melalui aplikasi fluoride dan
CPP-ACP12. Dasar lesi akan mengalami remineralisasi melalui
penempatan fondasi glass-ionomer untuk restorasi dan pada
saat yang sama,
Ilmiah
Sedang diperbesar Luas
2 3 4
1.2 1.3 1.4
2.2 2.3 2.4
3.2 3.3 3.4
akan menutup margin terhadap kebocoran mikro.
Oleh karena itu, preparasi kavitas mungkin sangat
konservatif. Tujuan utamanya adalah untuk
mengembalikan permukaan mahkota gigi untuk
mencegah akumulasi plak lebih lanjut pada atau ke
dalam kekasaran atau kavitasi yang timbul dari proses
karies. Oleh karena itu, akses ke lesi harus sangat
konservatif dan dilakukan dengan hati-hati. Buka hanya
sejauh yang diperlukan untuk memungkinkan
penglihatan yang jelas ke dalam lesi. Bersihkan dinding
lesi secukupnya untuk memberikan permukaan dentin
yang bersih di sekitar perifer penuh sehingga dapat
terjadi adhesi pertukaran ion antara struktur gigi dan
basis ionomer kaca. Dentin demineralisasi dapat tetap
berada di lantai asalkan ada kekuatan yang cukup pada
glass-ionomer untuk menahan beban oklusal.
Klasifikasi Baru
Diskusi berikut tentang klasifikasi yang diusulkan
disertakan untuk memperjelas pentingnya pendekatan
intervensi minimal untuk pengobatan lesi karies. Ada
masalah mendasar dalam konsep klasifikasi GV Black asli
karena mengidentifikasi posisi lesi dan menentukan desain
rongga terlepas dari ukuran dan luasnya lesi. Ini berarti
bahwa akan ada jumlah standar struktur gigi yang dicabut
apakah itu terkait dengan penyakit atau tidak13. Hasilnya
adalah kavitas yang disiapkan untuk lesi awal seringkali
lebih besar dari yang seharusnya dan penggantian
selanjutnya akan tetap lebih besar. Klasifikasi GV Black
tidak memperhitungkan perkembangan ini dan oleh
karena itu sulit bagi profesi untuk mendapatkan
pengakuan yang tepat untuk peningkatan
INTERNATIONAL DENTISTRY SA JOL. 12, TIDAK. 3 55
 Gunung
kompleksitas yang ditimbulkan oleh persiapan dan
pemulihan lesi yang membesar. Masalah ini
diperhitungkan dengan klasifikasi baru yang diusulkan,
untuk keuntungan pasien dan profesi.
Konsep desain rongga intervensi minimal seharusnya tidak
sulit untuk diterima dan divisualisasikan sebagai pengganti
klasifikasi tradisional GV Black. Bagaimanapun, yang terakhir
adalah klasifikasi rongga di mana desain rongga ditentukan
untuk setiap lesi. Namun, pemahaman tentang proses
penyakit dan bahan yang digunakan untuk memperbaiki lesi
telah banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir dan
cukup jelas bahwa penyakit menular tidak dapat disembuhkan
dengan pembedahan saja.
Oleh karena itu, jika intervensi minimal diadopsi sebagai
filosofi, ada kebutuhan untuk klasifikasi yang sama sekali
baru yang akan mengidentifikasi posisi lesi pada mahkota
gigi yang terbuka dan sejauh mana perkembangannya.14.
Tidak perlu atau tidak diinginkan untuk menentukan
desain khusus untuk rongga yang mungkin harus
disiapkan. Penting untuk dapat mengidentifikasi lesi
sebelum menjadi kavitas sehingga dapat dilakukan
pengobatan dengan remineralisasi dan selanjutnya
diobservasi sampai sembuh. Namun, diterima bahwa,
setelah hilangnya integritas permukaan dan kavitasi, akan
ada kebutuhan untuk intervensi bedah hanya untuk
menghilangkan kavitasi permukaan dan mencegah
akumulasi plak lebih lanjut. Pada saat yang sama bahan
restoratif harus mampu menutup margin dengan baik
terhadap kebocoran mikro sehingga infeksi bakteri yang
tersisa di dalam rongga akan diisolasi dan invasi lebih
lanjut akan dicegah.15. Ini berarti bahwa glassionomer
adalah bahan utama pilihan dan dapat dilaminasi dengan
resin komposit jika diperlukan16. Hasilnya adalah stasis di
dalam lesi dengan potensi remineralisasi17. Dengan
demikian desain rongga, dan bahan yang digunakan untuk
memperbaikinya, harus ditentukan semata-mata oleh
posisi dan luas lesi daripada desain rongga geometris yang
ditentukan sebelumnya.
Situs Lesi
Lesi karies hanya terjadi pada tiga tempat yang berbeda
pada permukaan mahkota gigi.
Situs 1 - pit dan fisura pada permukaan oklusal gigi
posterior dan cacat lainnya pada permukaan email
yang halus.
Situs 2 - area kontak antara setiap pasangan gigi,
anterior atau posterior.
Situs 3 - daerah serviks yang berhubungan dengan jaringan gingiva
termasuk permukaan akar yang terbuka.
56 INTERNATIONAL DENTISTRY SA JOL. 12, TIDAK. 3
Ukuran Lesi
Lesi yang terabaikan akan terus meluas sebagai area
demineralisasi terkait dengan salah satu Situs yang disebutkan di
atas. Karena meluas maka kompleksitas restorasi akan meningkat.
Ukuran yang dapat dengan mudah diidentifikasi adalah sebagai
berikut:
Ukuran 0 – lesi awal pada setiap Situs yang dapat diidentifikasi
tetapi belum mengakibatkan kavitasi permukaan – dimungkinkan
untuk menyembuhkannya.
Ukuran 1 – lesi minimal terkecil yang memerlukan
intervensi operatif. Rongga tidak dapat disembuhkan
melalui remineralisasi.
Ukuran 2 – rongga berukuran sedang. Masih ada struktur
gigi yang sehat untuk mempertahankan integritas mahkota
yang tersisa dan menerima beban oklusal.
Ukuran 3 – kavitas perlu dimodifikasi dan diperbesar untuk
memberikan perlindungan bagi sisa mahkota dari beban
oklusal. Sudah ada belahan di dasar cusp atau, jika tidak
dilindungi, kemungkinan akan terjadi perpecahan.
Ukuran 4 – kavitas sekarang meluas setelah
hilangnya cusp dari gigi posterior atau tepi insisal dari
gigi anterior.
Situs 1, Ukuran 0 diwakili oleh fisura oklusal pada gigi
yang baru erupsi, atau cacat serupa pada permukaan yang
halus, yang belum karies tetapi perlu didiskusikan dalam
konteks ini. Pada saat lesi mencapai Ukuran 1 beberapa
bentuk restorasi wajib dilakukan karena lesi (fisura) ini
akan berada di bawah beban oklusal yang konstan dan
sulit untuk menjaganya agar tetap bebas plak. Lesi Situs 2,
Ukuran 0 dan Situs 3, Ukuran 0 umumnya tidak
memerlukan restorasi pada tahap awal karena tidak
berada di bawah beban oklusal. Namun, setiap upaya
harus dilakukan untuk menyembuhkan mereka melalui
pendidikan pasien dan remineralisasi.
Lesi Ukuran 1 dan Ukuran 2 pada ketiga lokasi umumnya
merupakan lesi awal dan dalam banyak kasus dapat ditangani
dengan menggunakan desain kavitas yang paling konservatif
dan restorasi dengan salah satu atau kedua bahan restorasi
perekat yang tersedia saat ini. Setelah lesi mencapai kategori
Ukuran 3, atau lebih, dalam banyak kasus akan menjadi
"penggantian kedokteran gigi" dan bahan restoratif yang lebih
kuat akan diindikasikan. Dengan lesi Situs 1 dan Situs 2 di salah
satu Ukuran ini akan ada kebutuhan untuk melindungi atau
memulihkan cusp dan ini membutuhkan teknik restoratif yang
lebih kompleks. Perlu dicatat bahwa klasifikasi ini, tidak seperti
klasifikasi GV Black, mengakui peningkatan kompleksitas ini
sehingga mendorong penghargaan yang lebih besar untuk
teknik yang lebih sulit.
 Gunung
Teknik Persiapan Rongga
Pada saat pengembangan radiografi klasifikasi GV
Black belum dikembangkan sehingga rongga sudah
cukup luas sebelum terdeteksi. Instrumen pemotong
rotari baru saja diperkenalkan dan ini digunakan
bersama dengan instrumen tangan untuk preparasi
kavitas. Rongga yang dihasilkan diharapkan memiliki
desain yang sangat presisi dengan lantai datar, sudut
garis internal yang tajam, dan dinding yang diposisikan
dengan tepat. Pas dan detail retentive lainnya
didasarkan pada prinsip-prinsip tukang kayu dan
retensi struktur gigi adalah kepentingan sekunder.
Enamel yang rusak harus dihilangkan karena dianggap
lemah dan rentan terhadap fraktur selama
penempatan restorasi atau tekanan oklusal berikutnya
dan margin harus ditempatkan pada apa yang disebut
“area bebas karies”.
Konsep intervensi minimal didasarkan pada deteksi
dini lesi dengan perawatan bedah yang dilakukan
hanya jika kavitasi permukaan telah terjadi. Mengingat
potensi remineralisasi dan adanya bahan restorasi
adhesif, sebanyak mungkin struktur gigi alami harus
dipertahankan, yang mengarah pada kerusakan
minimal pada gigi. Hal ini logis karena tidak ada bahan
restorasi yang setara dengan email dan dentin dalam
estetika atau fungsi dan semakin banyak struktur gigi
yang dicabut semakin lemah sisanya. Prinsip-prinsip
pertukangan tidak lagi berlaku, instrumen tangan
sebagian besar telah ditinggalkan dan metode untuk
perawatan bedah lesi karies telah disempurnakan.
Disarankan bahwa preparasi kavitas bahkan lebih
menuntut daripada sebelumnya karena pelestarian
struktur gigi yang tersisa adalah yang paling penting.
Perluasan melalui seluruh sistem fisura pada
permukaan oklusal tidak diinginkan karena area yang
tidak terlibat secara luas dalam lesi karies dapat ditutup
dengan glass-ionomer. Pencantuman fisura oklusal
dalam desain restorasi lesi proksimal seringkali tidak
diperlukan. Pemeliharaan seluruh cincin email di
sekitar mahkota gigi diinginkan meskipun ada lesi
proksimal di bawah area kontak. Area email
demineralisasi yang masih halus dapat diremineralisasi
dan/atau disegel dengan glass-ionomer.
Teknik untuk preparasi kavitas dengan luas terbatas telah
banyak dimodifikasi dalam beberapa tahun terakhir. Alat
pemotong putar kini telah mencapai tingkat presisi yang sangat
canggih menggunakan bur yang terbuat dari baja ringan, tungsten
karbida atau berlian dengan berbagai ukuran pasir.
58 INTERNATIONAL DENTISTRY SA JOL. 12, TIDAK. 3
Ada juga kemajuan dalam metode alternatif untuk
menghilangkan struktur gigi seperti laser dan abrasi
udara dan masing-masing teknik ini layak untuk
dipertimbangkan.
Instrumen Pemotong Putar
Instrumen pemotongan putar asli digerakkan dengan tangan
dan sangat lambat. Pengenalan motor listrik memungkinkan
kecepatan hingga 2000rpm dengan bur baja ringan dan ini
tetap menjadi metode pilihan sampai akhir 1940-an. Perbaikan
dalam gearing handpiece yang berputar dan pengenalan
pendingin udara/air dan pelumas mengarah pada perbaikan
yang cepat di tahun 1950-an18. Kecepatan rotasi telah
meningkat dari standar 500-2000rpm hingga 400,000rpm dan
sekarang diakui dalam tiga kelompok berbeda
19 .
1. Handpiece kecepatan lambat dan bur berputar pada 500 –
5000rpm
Bur baja ditunjukkan dalam rentang kecepatan ini dan
penggunaan pelumas adalah opsional. Visibilitas lebih baik
tanpa pelumas tetapi pemotongan lebih cepat dan lebih bersih
dengan semprotan udara/air. Diameter bur baja dapat
berkisar dari 3,0 mm hingga 0,5 mm. Ukuran harus dipilih agar
sesuai dengan tugas yang ada. Tugasnya meliputi
penghilangan karies dan pengembangan desain retentif,
penempatan pin, alur dan parit, serta semua tahap pemolesan
hingga penyelesaian akhir.
2. Kecepatan tinggi menengah berputar pada 30.000 –
120.000rpm
Bur berlian dengan pasir sedang hingga halus adalah yang paling
efisien dalam kisaran ini dan penggunaan pelumas adalah wajib20. Udara
saja untuk waktu yang sangat singkat dapat diterima karena akan
meningkatkan visibilitas tetapi pemotongan akan lebih cepat di bawah
semprotan udara/air. Tungsten carbide bur cenderung "berceloteh"
pada kecepatan ini dan dapat menyebabkan retakan mikro pada enamel
dan bur baja tidak akan terpotong pada kecepatan ini.
Ada indera sentuhan yang sangat halus yang tersedia dalam
rentang kecepatan ini dan risiko pemotongan berlebih minimal.
Oleh karena itu harus digunakan dalam pengembangan kavitas
kecil serta untuk memperhalus garis akhir kavitas untuk semua
restorasi. Ini juga berguna untuk kontur awal sebagian besar
restorasi yang mengarah ke polesan akhir. Ini adalah kelompok
kecepatan yang benar untuk memperbaiki oklusi.
3. Kecepatan ultra-tinggi berputar pada 250.000 – 450.000rpm
Bur tungsten karbida paling efisien dalam kisaran ini tetapi bur
berlian juga sangat berguna21. Pelumasan adalah wajib dengan jet
air yang berlebihan menjadi yang paling efisien untuk kontrol suhu.
Tungsten carbide burs memotong dentin dengan sangat halus
asalkan tidak terkelupas atau eksentrik. Mereka juga dapat
mengembangkan margin yang bagus dalam
 Gunung
enamel meskipun harus dicatat bahwa mereka memotong lebih halus di
sepanjang margin tempat bur yang berputar memasuki rongga.
Kebalikannya, margin keluar, cenderung lebih mudah terkelupas.
Karena mereka pada dasarnya adalah bur pemotongan samping,
mereka tidak boleh digunakan untuk masuk melalui email yang sehat ke
dalam lesi baru. Mereka memotong restorasi logam tua dengan baik.
Intan lebih fleksibel dan intan pemotongan ujung kasar adalah
bur yang lebih disukai untuk memasukkan lesi baru atau
menghilangkan enamel massal, meskipun margin masuk dan
keluar akan relatif kasar tergantung pada ukuran grit yang
digunakan. Diameter bur untuk digunakan dalam kelompok
kecepatan ini berkisar dari 2 mm ke bawah.
Masuk awal ke lesi yang luas dan penghapusan restorasi lama
dicapai terbaik dalam kisaran kecepatan ini. Indera sentuhan
minimal dan pemotongan berlebihan dimungkinkan jika visibilitas
sama sekali terbatas. Gunakan kecepatan ini hanya untuk
pengurangan kasar struktur gigi dan kemudian mundur ke
kecepatan tinggi menengah untuk menghaluskan rongga.
Semprotan udara/air gabungan selalu digunakan pada kecepatan yang
lebih tinggi sebagai pendingin dan pelumas dan dapat digunakan pada
kecepatan lambat juga jika diinginkan. Pemilihan bur yang tepat untuk fungsi
yang sesuai adalah penting karena tidak satu pun dari tiga jenis metode
pemotongan yang universal dan masing-masing memiliki tempatnya sendiri.
22.
1. bur baja
Ini adalah bur yang awalnya digunakan ketika instrumen
pemotong rotari dikembangkan lebih dari seratus tahun yang lalu.
Mereka masih berharga untuk menghilangkan karies dan
pengembangan elemen retentif di dentin dan dirancang untuk
kecepatan lambat di bawah 5000rpm. Setiap bur umumnya
memiliki delapan bilah dan beberapa di antaranya memiliki sudut
penggaruk positif untuk memudahkan pemotongan dentin atau
penghilangan karies. Ini, bagaimanapun, membuat mereka relatif
rapuh dan tunduk pada chipping di sepanjang ujung tombak dan
mereka seharusnya tidak diharapkan memiliki umur panjang
dalam praktik normal.
2. Tungsten carbide burs
Mengikuti perkembangan handpiece berkecepatan lebih tinggi, ada
kebutuhan akan bur baja yang lebih kuat untuk menahan tekanan yang
lebih berat yang terlibat dan untuk memperpanjang masa pakainya. Bur
tungsten karbida dirancang hampir secara eksklusif untuk handpiece
dengan pegangan gesekan karena konsentrisitas sangat penting dan
mereka hanya memotong secara efisien pada kecepatan yang sangat
meningkat. Faktanya, mereka tidak mulai mencapai kapasitas
pemotongan efektif hingga 100.000rpm dan paling baik digunakan pada
kecepatan di atas 300.000rpm. Salah satu variasi utama dalam bur ini
dalam beberapa tahun terakhir adalah meningkatkan jumlah bilah dan
memvariasikan sudut penggaruk bilah. Bur biasa memiliki enam bilah
dan sudut penggaruk negatif untuk memberikan dukungan yang lebih
baik untuk ujung tombak. Untuk alasan yang sama banyak
60 INTERNATIONAL DENTISTRY SA JOL. 12, TIDAK. 3
memiliki izin radial juga. Mereka memotong logam dan dentin
dengan baik tetapi cenderung menghasilkan retakan mikro pada
email sehingga melemahkan margin permukaan cavo. Mereka
tidak diindikasikan untuk rongga tipe intervensi minimal. Mungkin
hanya bur baru yang benar-benar konsentris karena kehilangan
bilah, atau bahkan sepotong bilah, akan mengubah keseimbangan
sehingga hanya setiap bilah ketiga atau keempat yang akan benar-
benar menyentuh gigi dan mengeluarkan sepotong. Ini berarti
bahwa kehidupan klinis umumnya cukup singkat.
3. Batu berlian
Berlian mengikis struktur gigi daripada memotong atau
memotongnya dan karena itu lebih efisien pada rentang kecepatan
yang lebih besar dan kecil kemungkinannya untuk memotong atau
mematahkan baik itu sendiri maupun gigi. Mereka paling efisien
bila digunakan terhadap bahan keras seperti enamel dan porselen
meskipun berlian yang sangat halus sangat baik untuk mengurangi
enamel dan dentin menjadi hasil akhir yang halus. Awalnya bur
intan ditutupi dengan partikel intan besar dan dianggap agak kasar
meninggalkan hasil akhir dengan indeks kekasaran permukaan
hingga Rt. 50µm. Belakangan ini telah terjadi peningkatan yang
cukup besar dalam metode penanaman partikel intan dalam logam
kepala bur sehingga mereka bertahan lebih lama dan ada distribusi
ukuran partikel yang jauh lebih baik. Ukuran partikel yang besar
memastikan penghapusan porselen dan enamel dengan cepat
tetapi meninggalkan permukaan yang kasar. Partikel halus
meninggalkan goresan halus dan sekarang dimungkinkan untuk
menghasilkan permukaan yang dipoles dengan partikel hingga
indeks kekasaran permukaan Rt. 4µm. Ada berbagai ukuran grit di
antaranya untuk dipilih sesuai dengan tugas yang ada. Mereka
adalah pilihan yang lebih disukai untuk pengembangan desain
rongga minimal. Juga karena adhesi sangat ditingkatkan dengan
adanya permukaan yang halus, itu harus dianggap sebagai
kewajiban untuk menyelesaikan semua margin rongga dengan
batu berlian halus dengan grit 25µ, atau kurang, pada 40.000rpm.
Mungkin risiko terbesar dengan penggunaan instrumen
berputar adalah pengangkatan lebih banyak struktur gigi yang
diperlukan. Semakin tinggi kecepatan rotasi semakin ringan
indera taktil dan semakin banyak struktur gigi yang dapat
dicabut secara tidak sengaja. Sangat berbahaya menggunakan
handpiece airrotor dengan kecepatan sangat tinggi untuk
mencoba memperbaiki garis keluar dari desain kavitas karena
kecepatan pelepasan struktur gigi. Jelas, semakin besar rongga
semakin lemah gigi yang tersisa dan salah satu objek utama
kedokteran gigi intervensi minimal akan segera hilang.
Disarankan bahwa kecepatan ultra-tinggi harus
digunakan hanya untuk menghilangkan restorasi lama dan
untuk pengurangan kasar struktur gigi pada tahap awal
preparasi kavitas yang berukuran 3 atau lebih besar.
Kecepatan tinggi menengah adalah grup kecepatan yang sangat berguna

karena ada sensasi taktil halus yang tersedia sementara pada
saat yang sama reduksi struktur gigi dilakukan dengan segera.
Pada 100.000rpm. rongga kecil dapat diakses dengan mudah
dengan getaran atau ketidaknyamanan minimum dan kontrol
maksimum atas kedalaman penetrasi dan ekstensi.
Menggunakan bur berlian halus pada 30 – 60.000rpm. adalah
mungkin untuk menempatkan bevel halus pada margin
enamel dengan presisi tinggi.
Sebuah bur baja ringan bulat kecil, berputar sekitar 2-5000rpm,
adalah instrumen yang lebih disukai untuk menghilangkan dentin
yang terinfeksi di sekitar margin lesi yang baru diakses dengan
tujuan mengekspos dentin yang sehat yang akan diperlukan untuk
adhesi yang tepat dan penyegelan dentin. rongga. Sangat menarik
untuk dicatat bahwa dentin yang terinfeksi tidak akan
menunjukkan respon nyeri terhadap bur atau instrumen tangan
sehingga seringkali tidak perlu menggunakan anestesi lokal dan
nyeri dapat digunakan sebagai kontrol untuk perluasan kavitas.
Pemotongan laser jaringan keras
Laser adalah singkatan dari Light Amplification by Stimulated
Emission of Radiation. Intinya, laser gigi adalah perangkat medis
yang menghasilkan sinar energi cahaya terkonsentrasi yang tepat.
Karakteristik laser didasarkan pada tingkat penyerapan panjang
gelombang dalam jaringan keras atau lunak dan bahan gigi
lainnya. Panjang gelombang tertentu memiliki afinitas untuk
struktur berpigmen merah yang membuatnya sangat efektif untuk
digunakan dalam rongga mulut dalam kaitannya dengan jaringan
lunak sementara panjang gelombang lain telah ditemukan efektif
.
pada jaringan keras.23
Ketidaknyamanan pasien dapat dikurangi dengan laser dan
kebutuhan akan anestesi lokal berkurang tetapi tidak sepenuhnya
dihilangkan. Beberapa prosedur dapat diselesaikan dalam waktu
kurang dari biasanya tetapi kurangnya rasa sentuhan berarti
bahwa akurasi dan presisi dapat dikompromikan terutama dalam
kaitannya dengan preparasi kavitas di jaringan keras dan di area
dengan akses yang sulit.
Panjang gelombang laser menentukan banyak sifat dan
kemampuannya karena panjang gelombang yang berbeda diserap oleh
jaringan pada tingkat yang bervariasi. Panjang gelombang tertentu
dapat memungkinkan presisi dan akurasi yang lebih besar dan pada
saat yang sama meminimalkan potensi risiko kerusakan jaringan lateral.
Ada laser yang tersedia dalam berbagai panjang gelombang mulai dari
Laser Argon, dengan panjang gelombang bervariasi dari 488nm hingga
514nm, hingga Laser Karbon Dioksida dengan panjang gelombang
sekitar 10.600nm.
Saat ini salah satu pilihan untuk preparasi kavitas adalah Laser
Er:YAG [Erbium Yttrium Aluminium Garnet] dengan panjang
gelombang 2940nm. Panjang gelombang ini sangat diserap dalam
air sehingga berguna untuk menghilangkan karies secara selektif
dan untuk desain rongga yang sebenarnya dalam situasi terbatas.
Gunung
Laser itu sendiri dihasilkan di dalam mesin kemudian dipandu
melalui serangkaian cermin emas di sepanjang handpiece
untuk dipancarkan dari ujung di dalam pancaran air. Ini adalah
energi yang dilepaskan melalui air yang melakukan
pemotongan dan bimbingan dicapai melalui lampu panduan
merah. Baik kekuatan dan denyut nadi laser adalah variabel
dan jenis jaringan yang diangkat dapat dideteksi melalui suara
denyut nadi. Kemajuan pencabutan gigi dapat dipantau,
terutama dengan penggunaan pembesaran, dan lantai dan
dinding kavitas yang dihasilkan cukup kasar untuk menerima
adhesi dengan resin tanpa etsa.
Tampaknya saat ini laser paling berguna untuk lesi Situs 1 dan
Situs 3 yang lebih kecil di mana aksesnya sederhana dan dalam
banyak kasus anestesi lokal tidak diperlukan. Persiapan kavitas
yang lebih besar dapat menjadi membosankan dan memakan
waktu dengan sedikit keuntungan dari sudut pandang pasien.
Harus dicatat bahwa, meskipun laser Er:YAG dirancang
untuk memotong jaringan keras, laser ini juga akan
memotong jaringan lunak dan oleh karena itu diperlukan
perawatan untuk menghindari kerusakan pada periodonsium
di sekitarnya. Aplikasi rubber dam diinginkan untuk semua
aplikasi pada struktur gigi keras. Keterbatasan utama dalam
aplikasi laser untuk preparasi kavitas adalah kurangnya indera
taktil dan oleh karena itu sulitnya membatasi penetrasi ke
dalam dentin yang sehat. Laser memotong jaringan keras
lebih cepat dan efisien daripada jaringan lunak seperti dentin
demineralisasi di dasar rongga. Nilai terbesarnya adalah saat
memasuki lesi tetapi mungkin lebih akurat untuk menentukan
batas rongga menggunakan bur berputar
24
konvensional.
Abrasi Udara
Abrasi udara, juga disebut preparasi rongga kinetik, sinar
partikel atau teknologi abrasi kinetik, menggunakan energi
kinetik partikel mikro halus (diameter 20-50 mikron) alumina
(aluminium oksida – Al2O3) dalam aliran udara bertekanan
tinggi untuk menghilangkan struktur gigi dengan cara getas
fraktur mikro.25,26 Kegagalan bahan getas selama abrasi udara
terjadi oleh proses penciptaan retak, ekstensi, dan erosi. Ketika
partikel abrasif menghantam permukaan seperti itu, depresi
tumbuh, dan retakan radial dan lateral dihasilkan di area
tersebut. Retakan akhirnya bergabung bersama untuk
mengisolasi dan menghilangkan sepotong material. Partikel
alumina dikirim secara intra-oral menggunakan handpiece
dengan konfigurasi contra-angle atau sabit, dilengkapi dengan
nosel yang melaluinya berkas partikel diarahkan ke gigi. Bubuk
alternatif yang dapat digunakan untuk abrasi udara antara lain
natrium bikarbonat, urea, dan dolomit.
Ini harus dianggap sebagai tambahan, tetapi bukan
pengganti universal untuk instrumen putar. utama
INTERNATIONAL DENTISTRY SA JOL. 12, TIDAK. 3 61
 Gunung
Indikasinya meliputi preparasi akses minimal melalui email
untuk lesi oklusal pada gigi posterior serta debridement
terbatas lesi dentin tanpa anestesi lokal. Namun, harus
diperhatikan bahwa sebagian besar dentin terinfeksi yang
melunak tidak keras dan rapuh sehingga memiliki
keterbatasan kemampuan untuk mengalami patah getas. Oleh
karena itu, area ini tidak dapat dipotong secara efisien dengan
abrasi udara dan teknik alternatif direkomendasikan.
Sekarang ada beberapa pemasok teknologi abrasi udara
dan berbagai peralatan tersedia. Unit yang cukup kompleks
dengan fitur canggih seperti handpiece supersonik, yang
meningkatkan kecepatan partikel dan dengan demikian
kecepatan potong, tersedia. Pulsa aliran partikel melalui
operasi siklus katup dimungkinkan dan pengeringan udara
dan pengadukan partikel dapat digabungkan untuk mencegah
penggumpalan dan penyumbatan bubuk. Kontrol
mikroprosesor tekanan udara tersedia dan parameter partikel
dapat bervariasi. Dengan peralatan yang lebih kompleks, unit
kendali jarak jauh, cukup kecil untuk dimasukkan ke dalam
telapak tangan, memberikan kontrol parameter dasar
instrumen, memungkinkan kontrol ujung jari tanpa harus
menjauh dari pasien.
Energi yang diberikan oleh partikel abrasif berhubungan
langsung dengan aliran udara dan ukuran partikel. Menggandakan
ukuran partikel dari 27 menjadi 50 mikron mengalikan massa, dan
dengan demikian energi kinetik, dengan faktor delapan. Walaupun
hal ini akan mempercepat pencabutan gigi, hal ini akan
menyebabkan lebih banyak ketidaknyamanan bagi pasien,
terutama selama pemotongan dentin, meskipun hubungan antara
energi dan ketidaknyamanan tidak linier. Selain itu, mungkin terjadi
peningkatan dehidrasi yang sering diartikan sebagai sensasi
dingin. Oleh karena itu, ada trade-off yang melekat antara
peningkatan daya potong (energi) dan tingkat kenyamanan pasien
yaitu faktor gangguan.
Dalam prakteknya, ini berarti bahwa kisaran ukuran partikel
harus digunakan mulai dari 34 mikron untuk memotong email dan
pindah ke 27 mikron untuk menghilangkan karies. Perhatikan juga
bahwa abrasi udara tidak akan secara efektif menghilangkan smear
layer dari dentin, melainkan menciptakannya. Etsa asam harus
digunakan untuk menghilangkan smear layer sebelum merekatkan
resin ke dentin.
Harus diakui bahwa ada keuntungan dan kerugian
yang timbul dari penggunaan peralatan ini untuk
preparasi kavitas. Ada pengurangan kebutuhan untuk
anestesi lokal serta pengurangan "faktor gangguan"
untuk pasien. Namun, penggunaan rubber dam adalah
62 INTERNATIONAL DENTISTRY SA JOL. 12, TIDAK. 3
sangat dianjurkan untuk membantu mengontrol distribusi
dan penghirupan debu. Baik evakuasi kecepatan tinggi
intra-oral konvensional dan sistem vakum kinerja tinggi
ekstra-oral tambahan diperlukan. Sistem ekstra-oral
menghilangkan sejumlah kecil debu, sekitar 10%, yang
lolos dari sistem evakuasi intra-oral, dan juga menyediakan
penyaringan udara di dalam ruangan. Dalam hal alat
pelindung diri, masker dianggap sebagai perlindungan
yang memadai tetapi baik staf maupun pasien harus
memakai pelindung mata karena partikel alumina dapat
menyebabkan cedera mekanis pada mata.
Keterbatasan utama dalam penggunaan abrasi udara adalah
kurangnya kontrol kedalaman penetrasi ke struktur gigi yang sehat
dan keras. Meskipun mungkin berguna untuk memasuki lesi,
namun indra taktil sama sekali tidak ada dan seringkali diperlukan
untuk kembali ke instrumen pemotongan putar untuk menentukan
batas rongga.
Kesimpulan
Jelas dari hal di atas bahwa karies sekarang diakui sebagai
penyakit dan oleh karena itu pendekatan yang direvisi
untuk pengobatan dan pencegahannya diperlukan dari
yang disarankan oleh GV Black. Pendekatannya tentu
dibatasi oleh pengetahuan dan peralatan tetapi pada
keadaan sains saat ini, profesi harus mengadopsi
seperangkat prinsip yang sama sekali baru.
Setelah memutuskan bahwa karies pada dasarnya adalah
penyakit yang berasal dari bakteri, maka kita harus
memikirkan pengenalan awal keberadaannya di mulut, diikuti
dengan penghapusan penyakit aktif, sebelum melakukan
tindakan untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkannya. .
Dalam melakukan perbaikan, struktur gigi yang tersisa harus
dipertahankan dan dilindungi sejauh mungkin. Remineralisasi
dimungkinkan pada permukaan yang tetap halus dan tidak
berlubang sehingga perbaikan atau penggantian struktur gigi
yang rusak harus ditujukan pada pengembangan kembali
permukaan yang halus saja, sehingga menghilangkan potensi
akumulasi plak lebih lanjut.
Metode modern untuk menghilangkan struktur gigi yang sakit
harus digunakan terutama untuk meningkatkan kenyamanan
pasien tetapi pada saat yang sama kehilangan struktur gigi yang
sehat harus dihindari. Sementara desain rongga geometris yang
tepat tidak lagi dipertimbangkan, pengorbanan struktur gigi yang
sehat akan ditinggalkan. Visibilitas yang baik dan tingkat indera
taktil yang tinggi adalah alat yang berguna dalam membatasi
tingkat operasi pengangkatan struktur gigi.
 Gunung

Referensi Tata Cara Teknis Penambalan Gigi. Chicago:

1. Thylstrup dan Fejerskov, eds. Buku Ajar Kariologi Perusahaan Penerbitan Medico-Gigi; 1908.
Klinik. Kopenhagen: Munksgaard. 1994 14. Gunung GJ, Hume WR. Sebuah klasifikasi baru untuk
2. Hitam GV. Sebuah Karya pada Kedokteran Gigi kedokteran gigi. Kuint. Int. 1997; 28: 301-303.
Operatif: Prosedur Teknis dalam Mengisi Gigi. Chicago: 15. Mertz-Fairhurst EJ, Smith CD et. Al. Restorasi tertutup
Perusahaan Penerbitan Medico-Gigi; 1908. kariostatik dan ultrakonservatif: hasil enam tahun. Kuint.
3. McIntyre JM. Karies Gigi – penyebab utama kerusakan Int. 1992; 23: 827-838.
gigi. Dalam: Preservasi dan Restorasi Struktur Gigi.2nd Ed. 16. Gunung GJ. Atlas Semen Glass-ionomer. Edisi
Eds Mount & Hume, Buku Pengetahuan dan Perangkat ke-3. Martin Dunitz, London 2004.
Lunak, Brisbane, 2005, 17. Ngo HC, Gunung GJ, McIntyre J. Tuisuva J, vonDoussa
Bab 3. J. “Pertukaran kimia antara restorasi glass-ionomer dan
4. Wilson AD, McLean JW. Semen ionomer kaca. London, dentin karies residual pada geraham permanen: sebuah
Perusahaan Penerbitan Quintessence. 1988 studi in vivo”. J. Penyok. 2006. 34; 608-613.
5. Gunung GJ, Hume WR. Pelestarian dan Restorasi 18. Hudson DC. Sifat pemotongan bur gigi. Biro
Struktur Gigi. Mosby, London 1998 Nasional Standar Gigi, Buletin Berita Teknis. Selai.
6. Roulet, Desgrange. Adhesi – revolusi diam dalam kedokteran Lekuk. Asosiasi 1955; 39: 154-156.
gigi. Perusahaan Penerbitan Quintessence, Paris, 2000. 19. Gunung GJ. Instrumen yang digunakan dalam preparasi
7. Berburu PR. Restorasi mikro-konservatif untuk lesi kavitas. Dalam: Pelestarian dan Restorasi Struktur Gigi. Edisi ke-2.
karies aproksimal. Selai. Lekuk. Asosiasi 1990; 120: Eds Mount & Hume, Buku Pengetahuan dan Perangkat Lunak,
37-40. Brisbane, 2005, Bab. 9.
8. Ksatria GM. Restorasi terowongan- sembilan tahun 20. Schuchard A, Watkins CE. Respons termal dan histologis
pengalaman klinis menggunakan semen ionomer kaca terhadap pemotongan berkecepatan tinggi dan sangat tinggi pada
berkapsul. Australia Lekuk. J. 1992; 37: 245-251. struktur gigi. Selai. Lekuk. Asosiasi 1965; 71: 1451-1458.
9. Panah P, Riordan PJ. Efek pencegahan retensi dan 21. Watkins CE. Efektivitas pemotongan instrumen putar
karies dari GIC dan fissure sealant berbasis resin. komuni. dalam turbin handpiece. J. Kelebihan. Lekuk. 1970; 24:
Lekuk. Epidemi Oral. 1995; 23: 282-285. 181-185
10. Gunung GJ. Oklusi yang berkaitan dengan restorasi 22. Schuchard A, Watkins CE. Efisiensi komparatif dari
gigi individu. Dalam: Pelestarian dan Restorasi Struktur instrumen pemotongan putar. J. Kelebihan. Lekuk. 1965; 15:
Gigi. Edisi ke-2. Eds Mount & Hume, Buku Pengetahuan 908-923.
dan Perangkat Lunak, Brisbane, 2005, Bab. 18. 23. Rainey JT. Abrasi udara: Standar perawatan yang muncul
11. Gunung GJ. Pertimbangan periodontal dalam dalam kedokteran gigi operatif konservatif. Lekuk. klinik dari NA
restorasi gigi. Dalam: Pelestarian dan Restorasi Struktur 2002; 46: 185-209.
Gigi. Edisi ke-2. Eds Mount & Hume, Buku Pengetahuan 24. Christensen GJ. Persiapan rongga: pemotongan atau
dan Perangkat Lunak, Brisbane, 2005, Bab. 17. abrasi? J Am Dent Assoc, 1996; 127: 1651-3.
12. Reynolds EC, Walsh LJ. Bantuan tambahan untuk 25. Elrod DR, Forehand JM, Kutsch VK, Moore BG.
remineralisasi struktur gigi. Dalam: Pelestarian dan Instrumen dan proses gigi. Paten AS 5.934.904. 1999.
Restorasi Struktur Gigi. Edisi ke-2. Eds Mount & Hume,
Buku Pengetahuan dan Perangkat Lunak, Brisbane, 2005, 26 Goldstein RE, Parkin FM. Teknologi air-abrasif: peran
Bab. 8. barunya dalam kedokteran gigi restoratif. J Am Dent Assoc.
13. GV Hitam. Sebuah Karya tentang Kedokteran Gigi Operatif: The 1994; 125: 551-7.

Syarat & Ketentuan: Semua harga sudah termasuk PPN. Harga benar pada saat akan dicetak. Harga dapat berubah tanpa pemberitahuan lebih lanjut. Harga berlaku selama persediaan masih ada. Kesalahan dan kelalaian dikecualikan.