dini,
penilaian
risiko,
diagnosis,
dan
mungkin
Lakukan modifikasi fisik dan kimiawi/ optimalkan dinding
dan
menguatkan
remineralisasi
struktur
dan
gigi
yg
potensi
tersisa,
aktivitas
B. Preparasi email.
Visual
yang Dentin
yang
Dentin sehat
terinfeksi
terpengaruh
karies (CID)
Coklat gelap
karies (CAD)
Cokelat lebih Kuning/putih
pucat/translusen
Lunak/ lengket Lengket
dan Terasa
Taktil
kasar
Detektor
tajam
kasar
Pewarna fusayama- pewarna berbahan dasar
karies
di
zona
CAD/dentin
sehat,
sering
menyebabkan over-preparation
D. Penanganan karies perifer (PED)
Pencegahan kekambuhan karies di daerah margin atau penjalaran
karies di bawah restoraso bergantung pada kerapatan (seal) yang terbentuk
antara restorasi dengan struktur gigi di daerah perifer kavitas.
Pada situasi klinis apa pun dentin yang terinfeksi karies (CID)
tidak akan bertahan di PED karena dentin ini sudah nekrosis
risiki
berbayangnya
kecokelatan
dentin
itu
akan
restorasi
finalnya,
dan
pada
akhirnya
kepastian
dari
keterampilan
menggunakan
subjektif
perbandingan
dan
operator
biasanya
penilaian
taktil.
Berwarna
endodonsia.
Hendaknya perlu di pahami bahwa tidak ada jumlah yang mutlak benar
atau mutlak tidak benar terkait seberapa banyak karies yang perlu di
ekskavasi. Berikut adalah tabel ringkasan mengenai faktor-faktor yang
saling berhubungan yang mempengaruhi keputusan seberapa banyak karies
dentin yang perlu di ekskavasi.
Faktor
yang Ulasan
memengaruhi
jumlah dentin karies
yang di bersihkan
Risiko karies pasien
Pasien/faktor oral
akan
visual/instrument.
memengaruhi
Gigi
akses
pecah/rotasi/erupsi
(sensibilitas)
Jarak ke pulpa
ke dentin sehat.
Jika gejala pulpa tidak ada/terbatas, CAD di atas
pulpa di pertahankan agar terjadi remineralisasi
Faktor material
gingiva
yang
akan
menyulitkan
pun
minimal.
ART
dapat
menjaga
struktur
gigi,
meminimalkan trauma dan dapat mengurangi rasa sakit efek dari kavitas
yang kecil. Perawatan ini sangat berguna untuk anak-anak, lansia dan
pasien dengan berkebutuhan khusus serta pasien yang memiliki rasa takut
pada perawatan gigi. ART konsisten dengan 2 komponen yaitu melapisi pit
dan fissure yang rawan karies dan restorasi kavitas lesi karies dengan
restorasi sealant.1,2,3
Baik stepwise maupun ART, keduanya dapat menggunakan instrument
tangan yang sederhana (ekskavator sendok) dalam membuang lapisan CID
superfisial yang nekrotik, dan sejumlah CAD jika di perlukan. Tahap-tahap
ekskavasi stepwise meliputi pemberian pelapis (lining) Ca(OH) 2 dan
penambalan sementara dengan polikarboksilat-Zn. Enam sampai sembilan
bulan kemudian, restorasi ini di buka dan CAD yang tersisa kini akan
terlihat menjadi karies terhenti (lebih gelap, lebih keras, dan lebih kering)
dan deposit dentin tersier. Dentin yang berwarna itu di angkat
menggunakan bur baja kepala mawar dan handpiece kecepatan rendah dan
ditambal final amalgam.
Teknik ART2
Perawatan ART juga dapat gagal seperti perawatan restorasi yang
menggunakan materi bahan lainnya. Evaluasi dari perawatan ini sangat
penting untuk menilai kondisi mekanis restorasi selama rentang waktu serta
kondisi biologis dari jaringan gigi yang tersisa. Kondisi mekanis sebagian
bergantung pada sifat fisik bahan restoratid dan sebagian lainnya
bergantung pada penanganan operator. Kondisi biologis sebagian besar
bergantung pada oral hygiene dari gigi yang di restorasi. Selain dari kondisi
mekanis dan biologis, penyebab dari kegagalan restorasi SIK yaitu :
Kurangnya pembuangan karies
Pencampuran yang tidak tepat antara SIK bubuk/cariran
Tingkat kelembaban dan tempratur dari campuran SIK.
Penambalan kavitas yang tidak sempurna
Kontaminasi saliva dan atau darah
Kurangnya atau tidak adanya conditioner pada kavitas yang
telah bersih
Tingkat kooperasi pasien
Keterampilan operator