Anda di halaman 1dari 24

Seminar Jurnal Reading Pedodonsia

Konsensus Ahli Tentang Manajemen


Karies
Anak Usia Dini

R. Maudy Dwi Kusuma P - 160112220103


Dosen Pembimbing :
Dr. Meirina Gartika, drg, SpKGA., Subsp. PKOA(K)
Maria Andisa Mayangsari, drg.
ARTIKEL ASLI
PENDAHULUAN
World Health Organization (WHO)
ECC memiliki prevalensi yang sangat tinggi yang merupakan masalah kesehatan
masyarakat dunia.

American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD)


ECC ditemukan di seluruh populasi anak, dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
signifikan di masyarakat yang kekurangan.

Para ahli umumnya setuju bahwa ECC tidak semata-mata disebabkan karena pemberian
makan yang buruk, tetapi etiologi ECC merupakan multifaktorial

ECC menyebabkan risiko yang lebih tinggi dari lesi karies baru pada gigi sulung dan
permanen, yang mempengaruhi kesehatan mulut terkait kualitas hidup

Konsensus ahli ini membahas etiologi ECC, penilaian risiko karies pada anak,
pencegahan dan rencana perawatan ECC, yang bertujuan untuk mencapai kesehatan
mulut.
TINJAUAN PUSTAKA

1. EPIDEMIOLOGI ECC
● Data publikasi PBB antara tahun 2007 dan 2017 : 23,8% (anak-anak di bawah 3
tahun) dan 57,3% (anak-anak berusia 3 hingga 6 tahun)
● International Association of Pediatric Dentistry Conference tentang ECC tahun 2018 :
- Anak- anak 1 tahun : 17%
- anak-anak berusia 2 tahun : 36% ,
- anak-anak berusia 3 tahun : 43%
- anak-anak berusia 4 tahun : 55%
- anak-anak berusia 5 tahun : 63%
● Prevalensi ECC tumbuh pesat pada negara-negara berpenghasilan rendah dan
menengah
2. PENELITIAN ETIOLOGI ECC
1. Mikrobioma inti ECC.
● mengacu pada mikroorganisme pada plak gigi atau air liur yang berhubungan dengan terjadinya karies.

2. Strategi terapeutik yang menargetkan biofilm kariogenik


● strategi terapi menargetkan biofilm akan efektif untuk mengganggu pathogen dan mencegah
perkembangan karies
● Liang dkk. : tertiary amine (TA)–modified resin adhesives (TA@RAs) merupakan anti-karies resin
adhesive yang memicu aktivasi sebagai respons terhadap asam pH, menunjukkan efek anti-biofilm dan
meningkatkan keberagaman mikroorganisme.

3. Faktor Genetik
4. Prediktor dan biomarker ECC
● perubahan mikrobiota oral dan protein saliva dapat menjadi prediktor dan biomarker untuk menilai risiko
karies pada anak-anak dan memprediksi perkembangan ECC.
PEMBAHASAN
A. Manajemen kesehatan mulut perinatal dan bayi
● Perawatan gigi harus dilakukan sebelum hamil untuk mencegah terjadinya penyakit gigi selama
masa kehamilan.
● Perubahan pola makan, kebiasaan hidup, dan kadar hormon selama kehamilan meningkatkan risiko
penyakit (gingivitis, epulis kehamilan, periodontitis, periodontitis gigi bungsu, karies, dll.)

B. Manajemen kesehatan mulut bayi


● Menyusui
● Pengasuhan dini
● Dental visit
1. PENGELOLAAN KARIES ANAK USIA DINI
1) CARIES RISK ASSESTMENT (CRA) untuk anak-anak
a. caries risk assessment tool (CAT)
● untuk menilai risiko karies pada anak-anak dan untuk membantu pengambilan keputusan
klinis mengenai diagnostik, fluoride, diet, dan protokol restoratif.
● CAT adalah model kualitatif, yang mendefinisikan risiko karies gigi tinggi, sedang, dan
rendah
b. caries management by risk assessment (CAMBRA)
● model kualitatif, tetapi dalam visi terbaru, komponen kuantitatif ditambahkan untuk lebih
menentukan tingkat risiko karies.
● Indikator evaluasi CAMBRA mencakup faktor risiko, faktor protektif dan indikator
penyakit
● Mendefinisikan risiko karies gigi sebagai risiko ekstrim, tinggi, sedang, dan rendah.
c. Penilaian risiko karies American Dental Association (ADA)
● ADA adalah model kualitatif, yang membagi risiko karies gigi sebagai tinggi, sedang, dan
rendah.
● mencakup tiga aspek:
kondisi yang berkontribusi, kondisi kesehatan secara umum, kondisi klinis
d. Kariogram
• sistem penilaian risiko karies berbasis computer yang dikembangkan oleh Swedish scholar
Petersson et al.
• model kuantitatif untuk penilaian risiko karies.
• Terdapat sepuluh faktor karies yang dievaluasi. Dengan memasukkan tujuh indikator atau
lebih, diagram lingkaran dapat diperoleh melalui operasi program, dan kemungkinan karies
individu di masa depan dapat diprediksi.
2) Manajemen karies anak usia dini

● Fluoride
2) Manajemen karies anak usia dini

● Diet
counselling,
● Pit dan
fissure
sealant
2) Manajemen karies anak usia dini

● Restorasi
MANAJEME
N ECC
Caries removal
● Aplikasi Laser:
- Laser Erbium tidak bersentuhan dengan jaringan keras dan tidak menghasilkan getaran
mengerahkan efek penghilang rasa sakit pada jaringan keras,
meminimalkan penggunaan anestesi dan injeksi selama preparasi gigi.

● Chemo-mechanical caries removal (CMCR) :


- menggunakan larutan kimia untuk melunakkan jaringan karies, kemudian jaringan karies
dihilangkan dengan instrument tangan.
- CMCR adalah salah satu penghilangan karies dengan Teknik minimal invasi.
- Metode ini pertama kali diterapkan pada tahun 1970-an dengan bantuan etilena diamina tetra-asetat
acid (EDTA),kolagen, dan sodium dodecyl sulfate. Agen CMCR sekarang dapat dikelompokkan
sebagai agen berbasis enzim dan ethyl sodium hypochlorite (NaOCl).
Restorasi
● Restorasi resin preventif (PRR):
- PRR adalah metode pengelolaan pit dan fisura yang memiliki karies minimal atau karies yang
dipertanyakan.
- PRR dikontraindikasikan untuk lesi karies besar, dalam, atau multipermukaan.

● Interim Therapeutic Restoration (ITR) :


- ITR digunakan untuk kontrol karies pada anak-anak dengan beberapa lesi karies sebelum restorasi
definitif pada gigi
- ITR efektif dalam mengurangi bakteri kariogenik pada mulut segera setelah penumpatannya.

● Atraumatic Restorative Technique (ART) :


- ART dapat digunakan saat dentin terdapat kavitas dan dapat diakses dengan instrumen tangan.
- Kontraindikasi ART : pembengkakan atau fistula, pulpa terbuka, nyeri dan perkembangan gejala
peradangan, atau kavitas tidak dapat diakses dengan instrumen tangan.
● Stainless steel crown (SSC) untuk gigi molar sulung:
- SCC adalah prefabrikasi bentuk mahkota yang disesuaikan dengan gigi pasien dan disemen dengan
agen luting biokompatibel.

● Restorasi estetik anterior pada insisivus sulung ( strip crown) :


- Indikasi untuk restorasi koronal penuh pada karies gigi insisif sulung: karies meluas pada
permukaan, terdapat keterlibatan tepi insisal, dekalsifikasi serviks yang luas,
● Restorasi Resin based composite (RBC):
- Resin based composite memiliki keunggulan dalam segi Estetik
- Jika pasien tidak kooperatif atau ada masalah isolasi, penggunaan RBC mungkin bukan pilihan
yang terbaik.
- Sebelum tindakan, penilaian risiko karies harus dilakukan, dan anak-anak dengan risiko karies
tinggi juga tidak baik untuk dilakukanya RBC

● Restorasi Glass Ionomer Cement (GIC):


- kelebihan GIC: kemampuan untuk berikatan secara kimiawi dengan dentin dan enamel,
biokompatibilitas, penyerapan dan pelepasan fluoride lebih rendah sensitivitas kelembabanya
daripada resin, dan kemampuan ekspansi termal relative untuk struktur gigi.
- Kekurangan GIC : ketahanan terhadap aus yang buruk, sifat mekanik yang kurang baik , dan
stetika yang buruk.
● Restorasi Giomer:
- Giomer adalah jenis material hibrida terdiri dari partikel pengisi pre-reacted glass
ionomer (PRG) dalam resin matrix.
- Giomer memiliki fitur ionomer kaca dan resin komposit seperti kapasitas pelepasan dan
pengisian ulang fluoride, biokompatibilitas, dan estetika yang baik
3) Deep Caries dan terapi pulpa vital
● Indirect Pulp Therapy (IPT) :
- Indikasi IPT : Pada karies dentin,dentin terdalam tidak dihilangkan untuk menghindari terbukanya
pulpa.
- bahan biokompatibel digunakan untuk menutupi karies yang terkena dentin untuk memberikan
biological seal.
● Pulpotomi :
- Indikasi Pulpotomi dilakukan pada gigi sulung : saat pengangkatan karies menyebabkan
terbukanya pulpa pada gigi dengan pulpa yang sehat atau pulpitis reversibel dan tidak ada tanda
infeksi atau resorpsi patologis pada radiografi.
- Pulpa koronal diamputasi, perdarahan pulpa terkontrol, dan permukaan jaringan pulpa radikuler
vital yang tersisa secara klinis berhasil dirawat dengan medikamen jangka Panjang
- Kemudian gigi direstorasi dengan bahan restorasi.
MANAJEME
N ECC
2. PENILAIAN DAN MANAJEMEN SETELAH PERAWATAN
ECC
1) Karies Sekunder
- Metode pencegahan karies sekunder termasuk menggunakan bahan pelepas fluoride; kontrol
microleakage, penghilangan plak yang adekuat terutama bagian gingiva pada restorasi dengan
menyikat gigi dan interdental flossing

2) Keseimbangan Ekologis
- menyeimbangkan kembali disbiosis mikrobioma karies setelah perawatan ECC
- Pemulihan karies gigi tepat waktu, pembersihan plak gigi secara mekanis, penggunaan senyawa
antimikroba, modifikasi diet, aplikasi fluoride topical, gula pengganti seperti Xylitol dan erythritol
dianjurkan untuk mencegah penularan bakteri kariogenik dapat membantu
keseimbangan ekologi oral.
KESIMPULAN
● Mikrobioma memainkan peran penting dalam terjadinya ECC.
● Berdasarkan penelitian etiologi ECC, biomarker baru dan strategi terapeutik dapat
dikembangkan untuk pencegahan yang lebih baik dan perawatan ECC.
● Kesehatan gigi dan mulut ibu dan kesadaran akan perawatan kesehatan secara langsung
berhubungan dengan kesehatan mulut bayi dan anak-anak.
● Promosi kesehatan gigi dan mulut, termasuk pendidikan dan layanan kesehatan selama
kehamilan, diperlukan untuk meningkatkan kesehatan mulut bayi dan anak-anak.
● Dental home harus didirikan di tahap awal masa kanak-kanak dan rencana manajemen
karies individual harus diberikan sesuai dengan penilaian risiko karies.
● manajemen karies seumur hidup harus dimulai pada awal kehidupan seseorang untuk secara
efektif mencegah dan mengobati karies untuk mencapai tujuan kesehatan mulut seumur
hidup
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai