Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KLINIK

PENATALAKSANAAN KURATIF TERBATAS IV


(EXODONSIA)

Dosen Pembimbing :
1. drg. Ratih Larasati, M.Kes
2. drg. Soesilaningtyas, M.Kes
3. Isnanto, S.Si.T.,M.Kes
4. Lastati, S.ST

Disusun Oleh :
Diah Fatmasari (P27825119014)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN D-IV KEPERAWATAN GIGI
SEMESTER 7
2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT,

hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat

menyelesaikan penyusunan laporan praktikum mata kuliah

Penatalaksanaan Kuratif Terbatas IV dengan tepat waktu. Terima kasih

saya ucapkan kepada drg. Ratih Larasati, M.Kes, drg. Soesilaningtyas,

M.Kes, Isnanto, S.Si.T.,M.Kes dan Lastati, S.ST yang telah membantu

saya baik secara moral maupun materi sehingga saya bisa menyelesaikan

laporan tepat waktu. Saya menyadari, bahwa laporan yang saya buat ini

masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun

penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis

bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga laporan ini bisa

menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk

perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Surabaya, 02 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
MATA KULIAH PENATALAKSANAAN KURATIF TERBATAS IV ......... 1
A. Pengertian Mata Kuliah Penatalaksanaan Kuratif Terbatas ......................... 1
B. Tujuan Praktikum ......................................................................................... 2
C. Alat dan Bahan (sesuai kasus kalian) ........................................................... 2
D. Prosedur Praktikum ...................................................................................... 5
E. Hasil dan Kesimpulan ...................................................................................8
F. Logbook Harian ............................................................................................9
G. Dokumentasi ...............................................................................................10

iii
MATA KULIAH PENATALAKSANAAN KURATIF TERBATAS IV

A. Pengertian Mata Kuliah Penatalaksanaan Kuratif Terbatas (exodontia)


Pencabutan gigi adalah tindakan bedah mulut yang bertujuan untuk

mengeluarkan seluruh bagian gigi bersama jaringan patologinya dari dalam socket gigi

serta menanggulangi komplikasi yang mungkin ditimbulkannya. Pencabutan gigi

merupakan suatu prosedur bedah yang dapat dilakukan dengan tang, elevator, ataus akar

gigi pendekatan transalveolar ( Pedlar & Frame, 2001).

Pencabutan gigi yang ideal adalah pencabutan tanpa rasa sakit satu gigi utuh atau

akar gigi dengan trauma minimalterhada jarinagn pendukung gigi,sehingga bekas

pencabutan dapat sembuh dengan sempurna (Howe, 1990).Pencabutan atau ekstraksi

gigi dapat menimbulkan luka pada jaringan disekitar socket. Pencabutan gigi tidak

hanya dilakukan dengan kekuatan, tetapi tindakan ini berdasarkan ilmu biologidan

konsep-konsep fundamental untuk semua prosedur bedah (Dym &Ogle, 2001).

Ekstraksi gigi adalah suatu tindakan bedah pencabutan gigi dari socket gigi

dengan alat-alat ekstraksi (forceps). Kesatuan dari jarinagn lunak dan jarinagn keras

gigi dalam cavumoris dapat mengalami kerusakan yang menyebabkan adanya jalur

terbuka untuk terjadinya infeksi yang menyebabkan komplikasi dalam penyembuhan

dari luka ekstraksi. Oleh karena itu tindakan aseptic merupakan aturan perintah

dalam bedah mulut. Selalu diingat bahwa gigi bukanlah “ditarik” melainkan dicabut

dengan hati-hati. Hal ini merupakan prosedur pembedahan dan etika bedah yang

harus diikuti guna mencegah komplikasi serius (fraktur tulang / gigi, perdarahan,

infeksi). Gigi geligi memang bnayak namun masing-masing harus dipelihara sedapat

mungkin. Tujuan dari ekstraksi gigi harus diambil untuk alasan terapeutik atau kuratif.
1
B. Tujuan Praktikum
1. Untuk mempraktekkan cara mengidentifikasi masalah pasien

2. Untuk mempraktekkan cara menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk

pencabutan gigi sulung dengan anestesi topikal dan gigi akar tunggal dengan

anestesi infiltrasi

3. Untuk mempraktekkan cara fiksasi jemari tangan pada pencabutan gigi sesuai

dengan gigi yang akan dicabut

4. Untuk mempraktekkan posisi kerja operator saat pencabutan gigi sesuai dengan

gigi yang akan di cabut

5. Untuk mempraktekkan cara mengatur posisi pasien dengan nyaman

6. Untuk mempraktekkan teknik pencabutan gigi sulung dan gigi akar tunggal

7. Untuk mempraktekkan tindakan pasca pencabutan gigi sulung dan gigi akar

tunggal

C. Alat dan Bahan (sesuai kasus kalian)


Alat :

- Kaca mulut dan pinset -Tang gigi sulung rahang bawah posterior

- Nierbeken - Celemek

2
- Gelas kumur - APD

- Jarum suntik

3
Bahan :

- Klor etil Betadine

- Tampon - Kasa steril

- Cotton pellet - Ampul

4
D. Prosedur Praktikum
Prosedur Topikal Anestesi

1. Operator menggunakan alat pelindung diri (gown, masker, handschoen, face

shield, nurse cap)

2. Operator mempersiapkan alat diagnosis pada tray (sonde, pinset, kaca mulut,

excavator)

3. Menyiapkan alat yang digunakan untuk pencabutan

4. Menyiapkan bahan yang digunakan untuk pencabutan (tampon, kasa, cotton pellet,

betadine, chlor ethyl, kapas)

5. Menyapa pasien dengan baik dan ramah

6. Mempersilahkan pasien masuk dan duduk

7. Berkomunikasi menanyakan identitas pasien

8. Memasangkan celemek pada pasien dan meminta pasien untuk berkumur

9. Melakukan pemeriksaan subjektif/anamnesis

10. Mengatur posisi pasien sesuai regio gigi yang akan dicabut

11. Melakukan pemeriksaan objektif

12. Selama tindakan pencabutan akan berlangsung lakukan komunikasi kepada pasien

untuk menghilangkan rasa cemas

13. Pastikan posisi operator ergonomis

14. Keringkan gusi menggunakan kasa/cotton pellet hingga kering

15. Semprotkan chlor ethyl pada kasa steril/kapas dan tunggu sekitar 10 detik hingga

mengkristal

16. Menempelkan kasa ber-chlor ethyl pada gusi gigi yang akan dicabut

17. Fiksasi jari tangan kiri dengan benar

5
18. Memegang alat cabut dengan benar (pulm and thum)

19. Lakukan gerakan pencabutan (rotasi, luksasi, ekstraksi)

20. Meminta pasien berkumur pelan satu kali

21. Operator membersihkan darah disekitar soket menggunakan tampon dan pinset

22. Operator memberikan tampon yang telah diolesi betadin pada soket pasca

pencabutan dan meminta pasien untuk menggigit tampon

23. Memberikan instruksi dan alasannya pada pasien

24. Operator melepas celemek pada pasien

25. Operator mempersilahkan pasien untuk turun dari dental chair

Prosedur Infiltrasi Anestesi

1. Operator menggunakan alat pelindung diri (gown, masker, handschoen, face

shield, nurse cap)

2. Operator mempersiapkan alat diagnosis pada tray (sonde, pinset, kaca mulut,

excavator)

3. Menyiapkan alat yang digunakan untuk pencabutan

4. Menyiapkan bahan yang digunakan untuk pencabutan (tampon, kasa, cotton pellet,

betadine, jarum suntik, ampul, kapas)

5. Menyapa pasien dengan baik dan ramah

6. Mempersilahkan pasien masuk dan duduk

7. Berkomunikasi menanyakan identitas pasien

8. Memasangkan celemek pada pasien dan meminta pasien untuk berkumur

9. Melakukan pemeriksaan subjektif/anamnesis

10. Mengatur posisi pasien sesuai regio gigi yang akan dicabut

6
11. Melakukan pemeriksaan objektif

12. Selama tindakan pencabutan akan berlangsung lakukan komunikasi kepada pasien

untuk menghilangkan rasa cemas

13. Pastikan posisi operator ergonomis

14. Keringkan gusi menggunakan kasa/cotton pellet hingga kering

15. Ambil cutton pelet yang sudah diberi betadine kemudian oleskan pada gusi gigi

yang akan dicabut

16. Suntikan obat infiltrasi anestesi digusi gigi yang akan dicabut membentuk sudut

45̊

17. Fiksasi jari tangan kiri dengan benar

18. Memegang alat cabut dengan benar (pulm and thum)

19. Lakukan gerakan pencabutan (rotasi, luksasi, ekstraksi)

20. Meminta pasien berkumur pelan satu kali

21. Operator membersihkan darah disekitar soket menggunakan tampon dan pinset

22. Operator memberikan tampon yang telah diolesi betadin pada soket pasca

pencabutan dan meminta pasien untuk menggigit tampon

23. Memberikan instruksi dan alasannya pada pasien

24. Operator melepas celemek pada pasien

25. Operator mempersilahkan pasien untuk turun dari dental chair

7
E. Hasil dan Kesimpulan
Hasil

Pasien Infiltrasi Anestesi

1. Identitas Pasien :

a. Nama : yosua Sel Oratorio Dwi Saputra

b. Umur : 9 Tahun

c. Jenis Kelamin : Laki-laki

d. Alamat : Gubeng Kertajaya 5E No. 8

e. Masalah :

Gigi (74)

- Gigi persistensi dengan derajat kegoyangan °1

- Posisi operator berada di arah jarum jam 10.00 di depan pasien

- Ketinggian kursi harus lebih rendah, posisi mulut pasien dibawah

siku operator

- Fiksasi jari tengah di lingual, jari telunjuk di bukal dan ibu jari menahan

dagu

- Infiltrasi anestesi disuntikan pada gusi bagian bukal dan lingual

gigi yang akan dicabut

- Teknik pencabutan yang digunakan rotasi, luksasi, dan ekstraksi.

- Tindakan pasca pencabutan yaitu memberikan instruksi kepada

pasien. Seperti menggigit tampon selama 30 menit, tidak boleh

kumur kuat selama 24 jam, tidak boleh makan dan minum yang

panas, dst.

Kesimpulan

8
Pencabutan gigi adalah tindakan bedah mulut yang bertujuan untuk

mengeluarkan seluruh bagian gigi bersama jaringan patologinya dari dalam socket gigi

serta menanggulangi komplikasi yang mungkin ditimbulkannya. Sebelum dilakukan

pencabutan harus melakukan pemeriksaan subyektif dan objektif agar tidak ada kesalahan

yang fatal. Agar pencabutan berjalan dengan lancar operator harus paham terlebih dahulu

tentang posisi operator, fiksasi jari, alat dan bahan yang digunakan, cara memegang tang,

gerakan pencabutan, dan yang paling penting membuat suasana yang menyenangkan

untuk pasien agar tidak tegang dan takut.

F. Logbook Harian
Tanggal Praktik : 15 Juli 2022 – 25 November 2022

Paraf
No Tanggal Kegiatan Pukul Uraian Kegiatan
pembimbing
1. 15 Juli 2022 08.00-1150 Kontrak Kuliah
WIB
2. 22 Juli 2022 08.00-1150 Pembekalan
WIB
3. 29 Juli 2022 08.00-1150 Piket
WIB
4. 5 Agustus 2022 08.00-1150 Piket
WIB
5. 12 Agustus 2022 08.00-1150 Piket
WIB
6. 19 Agustus 2022 08.00-1150 Piket
WIB
7. 2 September 2022 08.00-1150 Piket
WIB
8. 9 September 2022 08.00-1150 Exodontia
WIB

Note : kolom paraf pembimbing / pengawas dibuat kosongan, karena akan di paraf
pembimbing pada saat hardfile dikumpulkan.

9
G. Dokumentasi
Pasien 1

H. Lampiran

10
11
12

Anda mungkin juga menyukai