Anda di halaman 1dari 8

Nama : Igresia Mawardika

Nim : 10617051

Kelompok : 7

RESUME BLOK 16 SKENARIO 5

A. Alat Isolasi

1. Definisi

Alat isolasi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah kompleksitas lingkungan

lisan menghadirkan hambatan bagi prosedur perawatan mulai dari diagnosis hingga

perawatan final dilakukan. Alat isolasi gigi dari lingkungan mulut seperti kapas gulungan,

saliva ejector, rubber dam, bahan kimia, dll ( Garg, 2015).

2. Tujuan

a. Moisture Kontrol

Kontrol kelembaban mengacu pada pengecualian saliva, cairan sulkus gingiva, dan

perdarahan gingiva dari lapangan operasi. Hal ini juga melibatkan pencegahan atau

membatasi semprotan dari handpiece dan puing-puing restoratif yang ditelan atau

disedot oleh pasien.

b. Retraksi dan Akses

Retraksi dan akses memberikan paparan maksimum dari local operasi dan biasanya

melibatkan pasien mempertahankan mulut terbuka dan pemindahan atau retraksi

jaringan gingiva, lidah, bibir. Rubber dam, evacuator, absorben, kabel retraksi,

penyangga mulut, isolite digunakan untuk retraksi dan akses.


c. Keamanan Pasien

Penggunaan sarana untuk memberikan keselamatan/ mencegah bahaya kepada pasien

selama operasi.

d. Anestesi Lokal

Anestesi local memainkan peran dalam menghilangkan ketidaknyamanan perawatan

gigi dan mengendalikan kelembaban dengan mengurangi saliva yang rendah. Anestesi

local menggunakan vasokonstiktor juga mengurangi darah rendah, yang membantu

mengontrol perdarahan di operasi local ( Ritter et al, 2019).

3. Indikasi

Digunakan pada gigi yang akan dilakukan perawatan konservasi gigi, yaitu pada waktu

penumpatan gigi, perawatan saluran akar, pemberian obat-obatan, mendeteksi keadaan

jaringan gigi.

4. Macam- Macam Alat Isolator

a. Retraktor jaringan dan perangkat pelindung : rubber dam, retraktor pipi dan bibir,

depressor lidah, pita logam

b. Peralatan yang digunakan untuk evakuasi cairan dan puing-puing : Saliva ejector/

ejector volume rendah, Evacuator volume tinggi (melekat pada tinggi volume unit

hisap)
c. Bahan penyerap cairan : cotton roll, potongan kasa, cellulose wafer ( Garg, 2015).

5. Fungsi setiap jenis alat

a. Retraktor pipi dan bibir digunakan untuk menarik kedua bibir dan pipi ke belakang
b. Depresor lidah untuk membantu menekan lidah selama prosedur

c. Pita Logam juga dapat digunakan untuk melindungi gigi yang berdekatan saat

preparasi gigi kelas II

d. Rubber dam digunakan untuk Melindungi lidah, pipi dan bibir atau semua jaringan

lunak supaya tidak terluka oleh alat-alat yang dipakai. Untuk memelihara daerah

operasi agar tetap bersih, kering, asepsis, bebas dari kontaminasi saliva. Untuk

menjaga pasien supaya tidak tertelan intrumen yang kecil, bahan pengisi, obat-obatan,

jaringan, pulpa yang nekrosis.

e. Saliva Ejector digunakan untuk menyedot saliva dan air datang dari rotor udara saat

bekerja

f. Cotton Roll sebagai penyerap saliva/ cairan ( Garg, 2015).

6. Cara Pemasangan

a. Cara pengoperasian saliva ejector : 

1) Pasangkan dispossible tip pada saliva ejector. 

2) Tekan tombol “ON” pada dental unit. 

3) Putarlah tombol saliva ejector sehingga terdengan suara gemuruh udara. 

4) Masukkan saliva ejector ke dalam rongga mulut terutama pada daerah vestibulum oris

bawah dan di bawah lidah. 

b. Cara pemasangan tongue holder : 

1) Tentukan sisi mana yang akan dipasang tongue holder 

2) Pasang penahan lidah pada tangkai dan klep 

3) Pasang cotton roll pada lidah 

4) Tongue holder siap dipasang 

5) Atur klep penahan dagu 


c. Cara Memasang Rubber dam : 

1) Menjelaskan pada pasien apa yang akan dilakukan. 

2) Bila terdapat kalkulus pada gigi pasien, maka harus dilakukan skaling terutama jika

kalkulus berada pada gigi yang akan dirawat. 

3) Memilih clamps yang akan dipakai, lalu dicoba pada rahang pasien. 

4) Gunakan dental floss pada ruang interdental agar memudahkan rubber sheet untuk

masuk. 

5) Pemasangan rubber dam

 Ambil dental floss dengan panajng secukupnya untuk mengikat clamps. 

 Gunanya jika clamps lepas tidak akan jatuh/tertelan. 

 Kemudian clamps dipasang pada gigi Ada 2 macam cara memasang rubber dam,

yaitu: Memasang rubber sheet terlebih dulu kemudian memasang clamps, atau

Memasang clamps terlebih dulu kemudian memasukkan rubber sheet 

6) Cek pernapasan pasien, apakah pasien merasa terganggu karena hidung terhalang

rubber sheet atau tidak. 

7) Keringkan gigi 

8) Pasangkan saliva ejector 

9) Oleskan larutan antiseptic pada gigi dan rubber dam disekitar gigi pasien

B. Surat Tanda Registrasi (STR)

1. Definisi STR

STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia kepada

dokter dan dokter gigi yang telah diregistrasi (Permenkes, 2011).

2. Syarat STR
Persyaratan perpanjang STR untuk dokter gigi menurut Undang-Undang Praktik

Kedokteran no.29 tahun 2004:

a. Form  1 : Borang Data Pribadi (diisi lengkap oleh drg/drg spesialis)

b. Form  2 : Borang Penilaian kegiatan

c. Form  3 : Hasil Validasi dokumen (diisi oleh drg/drg spesialis disahkan oleh ketua

Unit dan Ketua cabang dan dicap cabang)

d. Form  4 : Surat pernyataan kepatuhan pada Etika Profesi diisi oleh drg/drg Spesialis

(Perkonsil No 13 Th 2013)

e. Form  5 : Surat Keterangan Sehat Fisik Mental diisi dari dokter yang ditunjuk oleh

Cabang dan mempunyai SIP (Perkonsil No 9 th 2012)

f. Form  6 : Surat Tanda Terima Berkas (diisi dan ditanda tangani Ketua Cabang)

g. Slip BNI Pembayaran untuk ke KKI

h. Slip BRI Pembayaran untuk PDGI (Cabang, Kolegium dan Komisi)

i. Sertifikat kegiatan yang mempunyai nilai Kegiatan (SKP) yang sah (fotokopi dan

aslinya).

j. Fotokopi KTP.

k. Fotokopi KTA PDGI

l. Fotokopi Ijazah.

m. Fotokopi STR lama sebanyak 3 (tiga) lembar.

n. Fotokopi dan sertifikat kompetensi asli yang dikeluarkan oleh kolegium terkait dan

dilegalisir asli oleh pejabat yang berwenang di kolegium tersebut.

o. Pas foto terbaru dan berwarna ukuran 4×6 sebanyak 4 (empat) lembar dan ukuran 2×3

sebanyak 2 (dua) lembar.


p. Surat Keterangan Sehat Fisik dan Mental yang dibuat oleh dokter yang memiliki Surat

Izin Praktik (SIP) dengan mencantumkan nomor SIP dokter yang memeriksa (sesuai

Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor :26/KKI/KEP/XI/2006).

q. Bukti asli pembayaran biaya Registrasi ke Rekening Konsil Kedokteran Indonesia

Nomor : 93.20.5556 BNI Cabang Melawai Raya Kebayoran Baru Jakarta Selatan,

sebesar Rp. 300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) sesuai dengan keputusan Konsil

Kedokteran Indonesia Nomor 2 Tahun 2005 tentang penetapan biaya registrasi

dokter/dokter gigi sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

C. Surat Izin Praktik (SIP)

1. Definisi SIP

SIP adalah bukti tertulis yang diberikan dinas kesehatan kabupaten/kota kepada dokter

dan dokter gigi yang akan menjalankan praktik kedokteran setelah memenuhi

persyaratan (Permenkes, 2011).

2. Syarat dan Tata Cara

a. fotokopi STR yang diterbitkan dan dilegalisasi asli oleh KKI

b. surat pernyataan mempunyai tempat praktik, atau surat keterangan dari fasilitas

pelayanan kesehatan sebagai tempat praktiknya

c. surat persetujuan dari atasan langsung bagi Dokter dan Dokter Gigi yang bekerja pada

instansi/fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah atau pada instansi/fasilitas pelayanan

kesehatan lain secara purna waktu

d. surat rekomendasi dari organisasi profesi, sesuai tempat praktik dan

e. pas foto berwarna ukuran 4x6 sebanyak 3 (tiga) lembar dan 3x4 sebanyak 2 (dua)

lembar (Permenkes, 2011).


Daftar Pustaka

Garg, N,. Garg, A. 2015. Textbook of Operative Dentistry. 3 ed. New Delhi: Jaypee Brothers

Medical Publishers.

PERMENKES. 2011. Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran. Jakarta: Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Ritter AV., Boushell LW., and Ricardo Walter, 2019. STURDEVANT’S ART AND

SCIENCE OF OPERATIVE DENTISTRY, SEVENTH EDITION. St. Louis : Elsevier.

Undang-Undang Praktik Kedokteran No.29 Tahun 2004

Bahan Ajar Instrumentasi dan Dental Equipment Jurusan Keperawatan Gigi Poltekes

Kemenkes Semarang. Modul dan Dental Chair Mounted Unit. 2017.

Anda mungkin juga menyukai