Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PRAKTIKUM

“Tahapan/SOP Dari Preparasi, Sterilisasi,Conditioning, Serta


Penambalan SGI & Amalgam”

Diajukan untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah Konservasi Gigi II

Dosen Pembimbing : drg. Ani Subekti, MDSc,Sp.KGA

Disusun Oleh:

NAMA : OKTA YUANITA RUSANTI


NIM : P1337425218038
D-IV TERAPIS GIGI DAN MULUT

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

TAHUN 2020
A. Preparasi Kavita
a) Pengertian
Preparasi kavitas adalah membersihkan kavitas dari jaringan karies, menyiapkan
dan membentuk dinding kavitas dengan menggunakan bur untuk menunjang
keberhasilan suatu restorasi
b) Tujuan
Untuk membuang jaringan karies dengan sesedikit mungkin mengikutsertakan
jaringan yang sehat guna mendukung hasil tumpatan yang maksimal
c) Alat dan Bahan

1. Alat :
 Alat Diagnosa (kaca mulut, pinset, sonde, excavator)
 Bur High speed atau Low speed
 Macam-macam mata bur (bur round, inverted dan fissure)
 Nierbekken
2. Bahan
Cotton pellet
d) SOP/Tahapan

1. Operator menyiapkan alat dan bahan


2. Operator mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi
3. Operator mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan sarung tangan
4. Operator membuat outline preparasi sesuai klasifikasi karies
5. Melakukan pembuangan seluruh jaringan karies yang infeksius dengan bur
6. Melakukan extension for prevention, bahwa pit dan fissure yang dalam
diikutsertakan untuk mencegah karies sekunder
7. Melakukan pembuangan jaringan gigi yang sehat sesedikit mungkin sehingga
sisa jaringan masih cukup kuat untuk menerima beban kunyah
8. Pembuatan retensi agar bahan restorasi tidak mudah lepas
9. Melakukan preparasi kavitas sedemikian rupa sehingga petugas mudah untuk
menggunakan peralatan dan menempatkan bahan restorasi dalam kavitas
10. Menghaluskan seluruh dinding kavitas
11. Bersihkan kavitas dengan semprotan air dan keringkan dengan cotton pellet

B. Isolasi/Sterilisasi Kavita
a) Pengertian
Sterilisasi adalah pemusnahan atau eliminasi semua mikroorganisme, termasuk
spora bakteri, yang sangat resisten.
b) Tujuan
Membersihkan kavitas dari debris, cairan darah, saliva dan mucin yang akan
meningkatkan adaptasi bahan restorasi pada  dinding kavitas
c) Alat dan Bahan
1. Alat
 Kaca Mulut
 Pinset
 Saliva Ejector
 Dental Syringe
2. Bahan
Cotton roll
d) SOP/ Tahapan
1. Operator memblokir saliva dengan cotton roll dan melakukan suction
menggunakan saliva ejektor untuk membersihkan sisa preparasi.
2. Kavitas disemprot dengan water syringe untuk memastikan kavitas bersih.
3. Kavitas dikeringkan dengan tree way syringe.
C. Conditioning
a) Pengertian
Suatu tindakan pengolesan cairan desinfektan pada area kavitas gigi.
b) Tujuan
Memastikan kavitas dalam kondisi steril dan terbebas dari kotoran atau bakteri.
c) Alat dan Bahan
1. Alat
 Pinset
 Kaca Mulut
2. Bahan
 Cotton pellet
 Aquades
 Dentin Conditioner

d) SOP/Tahapan
1. Mentetesi conditioner pada cotton pelet
2. Mengoleskan conditioner pada cotton pellet pada area kavitas gigi
3. Mengoleskan cotton pellet yang sudah dibasahi aquadest untuk mencuci sisa
dentin conditioner sampai bersih
4. Kemudian melakukan pengeringan kavita dengan cotton pelet kering atau
dengan udara dari dental syringe.
D. Penambalan GIC dengan Sementasi
a) Pengertian
Glass ionomer cement adalah istilah dalam kedokteran gigi yang
menunjukkansekelompok bahan gigi yang menggunakan tepung kaca silikat dan
larutan asam poliakrilat. (Hamzah et al, 2010)
b) Tujuan
Untuk menutup lubang pada karies sehingga gigi dapat berfungsi kembali dengan
baik
c) Alat dan Bahan Glass Ionomer Cement
A. Alat
1. Alat Pemeriksaan : OD set
2. Alat Penumpatan :
a. Bur dan dappen dish
b. Tongue holder
c. Cement spatel
d. Mixing slab
e. Plastis filling instrumen
f. Agate spatel
B. Bahan
1. Bahan Pemeriksaan :
a. Kapas
b. Chlorethyl
2. Bahan Penumpatan :
a. Alkohol
b. Cotton roll
c. Powder dan liquid cement
d. Paper pad
e. Glass ionomer cement
f. Dental conditioner
g. Cocoa butter/varnish

d) SOP/Tahapan
1) Persiapan
Operator mempersiapkan DCMU, alat dan bahan, buku anamnesa
2) Identifikasi Kasus
Operator melakukan anamnesa dan memeriksa ekstra oral dan intra oral
3) Komunikasi Terapeutik
Operator memberikan arahan untuk pasien tetap tenang dan rileks
Operator menginstruksikan pasien untuk membuka mulut.
Operator memberitahu pasien tentang keadaan rongga mulutnya
4) Preparasi
a) Melakukan tindakan anestesi local jika diperlukan
b) Melakukan preparasi kavita dengan bur
c) Mengontrol saliva dengan saliva ejektor
d) Membersih kan kavita dari sisa pengeburan,
e) Mengeringkan kavita dengan cotton pellet kering.
5) Desinfeksi dan blockir
a) Sterilisasi cavita dengan konditioner
b) Bersihkan cairan conditioner dengan cotton pellet yang diolesi aquades
c) Keringkan kavita dengan cotton pellet kering

6) Sementasi
 Mengaduk powder dan liquid Zinc Phospat Cement yang sudah disiapkan
sebelumnya. Banyaknya Cement yang diaduk diseuaikan dengan besar kecil- nya
kavitas. Konsistensi cement yang digunakan sebagai basis adalah seperti dempul.
 Meletakkan cement yang sudah diaduk dengan menggunakan cement stopper, untuk
diletakkan kedasar kavita
7) Penumpatan
a) Aduk bahaan GIC menggunakan cement spatel pada mixing slab
b) Masukan bahan tumpatan pada kavitas dengan menggunkana sonde atau
plastis filling sedikit demi sedikit.
c) Penumpatan dilakukan mengikuti bentuk anatomi gigi

8) Polishing
 Lakukan pengecekan tinggi gigit dengan articulating paper
 Mengurangi peninggian gigitan, kelebihan tumpatan GIC dengan bur stone
 Mengoleskan varnish pada hasil tumpatan
9) Memberikan Intruksi
 Menginstruksikan tidak makan/minum selama ± 1 jam.
 Mencatat hasil tindakan pada kartu status penderita
E. Penambalan Amalgam
a) Pengertian
Amalgam adalah campuran dari dua atau beberapa logam, salah satunya adalah
merkuri.
b) Tujuan
Untuk menutup lubang pada karies sehingga gigi dapat berfungsi kembali dengan
baik
c) Alat dan Bahan
A. Alat
1. Alat Pemeriksaan : OD set
2. Alat Pemumpatan :
a. Bur dan dappen dish
b. Tongue holder
c. Cement spatel
d. Mixing slab
e. Plastis filling instrument
f. Mortal dan pestle atau amalgamator
g. Amalgam pistol
h. Amalgam stopper
i. Amalgam carver
j. Burniser
k. Tongue Holder
B. Bahan
1. Bahan Pemeriksaan :
a. Alkohol
b. Kapas
c. Chlorethyl
2. Bahan Penumpatan :
a. Powder dan liquid Zinc Phospat Cement
b. Amalgam powder dan hg/air raksa
c. Kain kassa
d) SOP/ Tahapan
1. Persiapan
Operator mempersiapkan DCMU, alat dan bahan, buku anamnesa
2. Identifikasi kasus
Operator melakukan anamnesa dan memeriksa ekstra oral dan intra oral
3. Komunikasi terapeutik
 Operator memberikan arahan untuk pasien tetap tenang dan rileks
 Operator menginstruksikan pasien untuk membuka mulut.
 Operator memberitahu pasien tentang keadaan rongga mulutnya
4. Preparasi
 Melakukan tindakan anestesi local jika diperlukan
 Melakukan preparasi kavita dengan bur hingga berbentuk box step
 Mengontrol saliva dengan saliva ejektor
 Membersih kan kavita dari sisa pengeburan.
5. Desinfeksi dan blokir saliva
 menyiapkan tongue holder serta cotton roll untuk membendung saliva pada
area kerja
 Bersihkan kavita dengan cotton pellet yang diolesi aquades
 Keringkan kavita dengan cotton pellet kering dan air syringe.
6. Sementasi
 Mengaduk powder dan liquid Zinc Phospat Cement yang sudah disiapkan
sebelumnya. Banyaknya Cement yang diaduk diseuaikan dengan besar kecil-
nya kavitas. Konsistensi cement yang digunakan sebagai basis adalah seperti
dempul.
 Meletakkan cement yang sudah diaduk dengan menggunakan cement stopper,
untuk diletakkan kedasar kavita
7. Penumpatan
 Menyiapkan amalgam dengan menggunakan amalgamator ataupun secara
manual menggunakan mortal and pestle.
 Ambil bahan tumpatan dengan menggunakan amalgam stoper lalu letakkan
pada kavita gigi (untuk gigi rahang bawah)
 Untuk gigi rahang atas gunakan amalgam pistol untuk mengambil bahan
tumpatan lalu letakkan pada kavita gigi.
 Untuk kondensasi tetap dengan menggunakan amalgam stopper
8. Polishing
 Gunakan burnisher untuk proses polishing
 Melepaskan isolasi area kerja

Anda mungkin juga menyukai