Anda di halaman 1dari 7

Asistensi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

(Dental Asisstent)

Disusun Oleh:

1. TAQIY KHAIRIYAH (P07125117022)

2. TRI KURNIA SARI (P07125117024)

3. TITI NUR WAHYUNI (P07125117023)

4. YAUMA RAHMA (P07126117024)

5. MAY REFAWATI (P07125116001)

D-III REGULER
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2017/2018
AKTIVITAS OPERATOR DAN ASSISTANT (SEBAGAI
FOUR HANDED DENTISTRY TEAM) DALAM
PERAWATAN KESEHATAN GIGI

I. Perawatan Konservasi dengan Bahan GI


A. Preparasi Kavita
1) Tugas Operator :
a. melakukan tindakan anestesi local jika diperlukan
b. melakukan preparasi kavita
c. mengontrol saliva
d. membersihkan kavita dari sisa pengeburan, sambil melakukan pengeringan
rongga mulut menggunakan saliva ejector mengeringkan kavita.
2) Tugas Asisten (FHD) :
a. menyiapkan anestesi lokal jika diperlukan,
b. menyerahkan sonde dan kaca mulut kepada operator
c. menyiapkan contra angle handpiece yang sudah dipasangi mata bur sesuai
urutan yang diperlukan
d. Pergantian mata bur dilakukan dengan cepat dan teliti sesuai dengan instruksi
operator
e. menyiapkan suction/saliva ejector saat operator melakukan preparasi kavita
f. menyerahkan three way syringe untuk membersihkan kavita dari sisa
pengeburan, sambil melakukan pengeringan rongga mulut menggunakan saliva
ejector Setelah preparasi selesai
g. menyerahkan cotton pellet untuk mengeringkan kavita.
3) Persiapan alat pada tindakan Preparasi Kavita
a. anestesi lokal jika diperlukan
b. Kaca mulut, sonde, pinset, excavator
c. Contra angle handpiece (low dan high speed)
d. Mata bur diamond (round, fissure, inverted)

B. Peletakan Semen Dasar


1) Tugas Operator :
a. Sterilisasi kavita dengan aquades
b. Keringkan kavita
c. Meletakan semen dasar
2) FHD peletakan semen dasar:
a. menyiapkan rubber dam atau Tongue Holder serta cotton roll untuk
membendung saliva pada area kerja
b. meyerahkan cotton pellet yang sudah dibasahi aqua dest untuk sterilisasi kavita
yang diikuti dengan penyerahan air syringe,
c. mengaduk powder dan liquid Zinc Phospat cement yang sudah disiapkan
sebelumnya. Banyaknya Cement yang diaduk diseuaikan dengan besar kecil-
nya kavitas. Konsistensi cement yang digunakan sebagai basis adalah seperti
dempul.
d. menyerahkan cement yang sudah diaduk dengan menggunakan cement stopper,
untuk diletakkan ke dasar kavita
3) Peletakan Semen Dasar
3.1. Persiapan Alat
 Kaca mulut, sonde, pinset, excavator
 Mixing slab dan semen spatula
 Cement Stopper
3.2. Persiapan Bahan
 Zinc Phosphate Cement
 Cotton roll
 Cotton pellet
 Alkohol

C. Penambalan GIC
1) Tugas Operator
a. melakukan preparasi kavita
b. melakukan preparasi kavita
c. mengontrol saliva
d. pemberian semen dasar(jika karies cukup dalam)
e. mengulaskan dentin conditioner
f. mencuci sisa dentin conditioner
g. pengeringan kavita
h. memasukan GIC ke kavita
i. pengecekan tinggi gigit dengan articulating paper
j. mengurangi peninggian gigitan, kelebih- an tumpatan GIC
k. mengoleskan varnish pada GIC
2) FHD pada Glass Ionomere Cement (GIC)
a. Pembuatan informed conscent
b. membantu tindakan preparasi (sesuai poin A)
c. membantu tindakan isolasi area kerja (sesuai di atas)
d. membantu tindakan sterilisasi kavita
e. Aplikasi GIC bisa didahului dengan pemberian semen dasar (jika karies
cukup dalam)
f. menyerahkan dentin conditioner yang di teteskan pada cotton pellet yang
dijepit pinset kepada operator
g. menyerahkan cotton pellet yang sudah dibasahi aquadest untuk mencuci
sisa dentin conditioner sampai bersih
h. Kemudian menyerahkan cotton pellet kering/air syringe kepada operator
untuk pengeringan kavita
i. mengaduk GIC sesuai dengan kebutuhan, menyerahkan menggunakan
plastis instrument diserahkan ke operator
j. menyerahkan articulating paper guna pengecekan peninggian gigit,
k. menyiapkan stone bur pada contra angle handpiece untuk mengurangi
peninggian gigitan, kelebihan tumpatan GIC
l. menyerahkan varnish yang diteteskan di cotton pellet yang dijepit pinset
untuk dioleskan ke permukaan GIC
m. Penerapan Hygiene Diri pada tindakan melepaskan isolasi area kerja
n. melakukan komunikasi terapeutik berupa pemberian instruksi pasca
perawatan kepada pasien.
3) Penumpatan dengan Glass Ionomere Cement
3.1. Persiapan Alat
o Kaca mulut, sonde, pinset, excavator
o Mixing pad dan agate spatula
o Plastis instrumen
o Stone bur
3.2. Persiapan Bahan
o Glass Ionomere Cement
o Dentin conditioner
o Celluloid strip
o Cotton roll
o Cotton pellet
o Aquadestilata
o Articulating paper

II. Perawatan Pulpa Capping


A. Kunjungan ke 1
1) Tugas Operator :
a. melakukan preparasi
b. sterilisasi kavita
c. menghentikan pendarahan (bila ada)
d. meletakkan bahan Pulp Capping di dalam kavita.
e. Zinc Phosphate Cement diletakkan ke dalam kavita
f. meletakkan ke dalam kavita tumpatan sementara
2) FHD pada tindakan Pulpa Capping :
a. Pulp Capping, kegiatan Assisten meliputi:
 membantu pembuatan informed conscent untuk tindakan Pulp Capping
 membantu tindakan preparasi untuk tindakan Pulp Capping
 membantu tindakan isolasi area kerja untuk tindakan Pulp Capping
 membantu tindakan sterilisasi kavita untuk tindakan Pulp Capping
 Bila ada perdarahan, asisten menyerahkan cotton pellet kering atau bisa
diberi cairan adrenalin untuk menghentikan pendarahan
 Asisten mempersiapkan bahan Pulp Capping dan menyerahkan kepada
operator menggunakan plastis instrumen, yang kemudian akan meletakkannya
di dalam kavita.
 Asisten mengaduk Zinc Phosphate Cement dengan konsistensi sesuai
kebutuhan dan menyerahkannya kepada operator untuk diletakkan ke dalam
kavita sebagai semen dasar
 menyerahkan tumpatan sementara menggunakan plastis instrumen kepada
operator yang kemudian meletakkannya ke dalam kavita
 melepaskan isolasi area kerja
 melakukan komunikasi terapeutik berupa pemberian instruksi pasca perawatan
dan mengingatkan pasien untuk datang kembali.
B. Kunjungan ke 2
1) Tugas Operator :
a. melakukan vitalitester
b. membongkar tumpatan sementara sampai batas semen dasar
c. penumpatan tetap.
2) Tugas Asisten (FHD) :
a. bila tidak ada gejala - gejala klinis, maka asisten menyerahkan vitalitester
kepada operator yang akan mengetest vitalitas pulpa
b. Bila tes dalam batas normal, yaitu gigi dalam keadaan “comfortable”, maka
asisten menyerahkan excavator/contra angle handpiece berikut bornya
untuk membongkar tumpatan sementara sampai batas semen dasar
c. Kemudian bahan tumpatan tetap.

C. Persiapan alat, bahan, dan obat tindakan


a. Persiapan alat:
 Kaca mulut, sonde, pinset, excavator
 Contra angle handpiece dan mata bur diamond (round, fissure, cilindrical)
 Mixing slab dan semen spatula
 Plastis instrumen
 Semen stopper

b. Persiapan bahan dan obat:


 Bahan pulp capping (ZnOE cement, calxyl, dycal, alkaliner, dll)
 Zinc Phosphate Cement
 Alkohol
 Cotton roll
 Cotton pellet
 Bahan tumpatan sementara (cavit/dentorit/fletcher)

c. Teknik Pulp Capping

 Pulp Capping Indirect (tidak langsung)


Prosedur :
Kunjungan pertama :
1. Diagnosis (foto rontgen I)
2. isolasi (relative/absolut)
3. preparasi kavitas dengan bur bulat
4. irigasi dengan H2O2 3% lalu keringkan
5. peletakkan kalsium hidroksida dengan stopper bulat, di atasnya diisi dengan zinc
fosfat atau cavit W.
6. tambalan tetap
 Pulp Capping Direct (langsung)
Prosedur :
 Kunjungan pertama :
1. Diagnosis (foto rontgen I)
2. isolasi (relative/absolut)
3. preparasi kavitas dengan bur bulat
4. irigasi dengan aquadest lalu H2O2 3% kemudian dikeringkan
5. peletakkan kalsium hidroksida dengan stopper bulat, di atasnya diisi denganzinc fosfat
(tambalan sementara)
6. R/analgetik

 Kunjungan kedua :
1. Isolasi (relative/absolute)
2. Tambalan tetap (jika reaksi pulpa terhadap panas dan dingin normal)
Interval kunjungan beberapa hari ; 1-2 minggu.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://rockdentist.wordpress.com/2011/04/13/teknik-pulp-capping/
2. https://id.scribd.com/doc/313642659/Aktivitas-Operator-Dan-
Assistant
3. http://www.academia.edu/28387478/AKTIVITAS_OPERATOR_D
AN_ASSISTANT_SEBAGAI_FOUR_HANDED_DENTISTRY_TE
AM
4. https://dokumen.tips/documents/perawatan-pulpa.html

Anda mungkin juga menyukai