Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Restorasi Resin Komposit Klas I (Klinik)

Nama : Putri Nur Azizah Zakiyah


NIM : 21/491807/KG/12617
Angkatan : 74
Pembimbing :
Indikasi : Restorasi kavitas klas I resin komposit
Elemen gigi :
Hari, tanggal :

I. Indikasi Elemen Gigi


Elemen:

II. Standar Operasional Prosedur Restorasi Resin Komposit Klas I


a. Alat dan Bahan
Alat/ Armamentarium Bahan
 Diagnostic set (kaca mulut, pinset,  Gelas kumur
sonde, ekskavator)  Cairan antiseptic
 Nierbeken  Suction
 Plastis instrument  Polibib
 Handpiece dan kontra angle  Cotton roll
 Bur preparasi (round metal bur,  Cotton pellet
round diamond bur, fissure diamond  Cavity cleanser
bur)  Etsa (asam fosfat 37%)
 Bur finishing (fine finishing bur/ bur  Bonding agent
pita kuning)  Resin komposit
 Rubber silicone bur/ enhance point  Articulating paper
 Light curing unit  SIK tipe III (bila perlu)
 Microbrush  Pumice
 Air-water syringe
 Shade guide
 Ball applicator (bila perlu)
 Paper pad (bila perlu)
 Agate spatula (bila perlu)

b. Prosedur Klinis
1. Persiapan operator, pasien, dan lingkungan kerja
a) Melakukan sterilisasi alat, desinfeksi, dan wrapping dental unit
b) Mengenakan APD level 3 dan mencuci tangan
c) Memposisikan pasien dengan nyaman dan ergonomis. Untuk area kerja
rahang bawah, posisi kursi maupun pasien berada di bawah siku operator,
pasien dalam posisi tegak, dan operator berada pada posisi jam 9-10
d) Menyiapkan gelas kumur berisi air yang telah ditambahkan cairan antiseptik
(povidone iodine) dan memasang polibib diposable kepada pasien di bagian
dada
e) Melakukan anamnesis dan pemeriksaan objektif kepada pasien
f) Menjelaskan mengenai prosedur yang akan dilakukan kepada pasien
g) Meminta pernyataan persetujuan tindakan (informed consent) sebelum
melakukan tindakan kepada pasien
h) Menginstruksikan pasien untuk berkumur terlebih dahulu dengan larutan
povidone iodine

2. Memilih warna resin komposit yang sesuai dengan warna gigi yang akan
ditumpat menggunakan shade guide. Saat melakukan pemilihan warna, gigi
dalam keadaan terhidrasi oleh saliva pasien dan menggunakan pencahayaan
natural.

3. Preparasi
a) Menghilangkan seluruh jaringan karies menggunakan round metal bur secara
paralel terhadap aksis gigi atau menggunakan ekskavator tajam sehingga
seluruh infected layer tidak tampak. Pembukaan kavitas dilakukan dengan
prinsip minimally intervention
b) Membuka kavitas karies menggunakan round diamond bur kemudian
meluaskan pembukaan area mengguanakan fissure diamond bur. Seluruh
jaringan nekrotik gigi akibat karies dihilangkan
c) Membulatkan dan menghaluskan sudut-sudut kavitas
d) Membersihkan kavitas dengan air menggunakan air-water syringe lalu
dikeringkan dengan cotton pellet agar tetap terjaga kelembabannya
e) Melakukan sterilisasi kavitas menggunakan cavity cleanser yang diteteskan
pada cotton pellet kemudian dimasukkan kedalam kavitas dan didiamkan
selama 10-20 detik. Setelah itu cotton pellet diambil dan dibilas
menggunakan air-water syringe lalu dikeringkan menggunakan cotton pellet
agar tetap lembab.
4. Aplikasi liner
Pengaplikasian liner dilakukan apabila dasar kavitas telah mendekati pulpa
(kedalaman dentin yang tersisa < 2 mm) menggunakan bahan SIK tipe III.
a) Mengambil powder dan liquid sesuai aturan pabrik
b) Mengaduk material SIK tipe III (powder dan liquid) menggunakan agate
spatula pada paper pad dengan gerakan folding hingga tercapai konsistensi
dempul (tidak lengket)
c) Mengaplikasikan liner ke dasar kavitas menggunakan ball applicator dengan
ketebalan 0,5 mm tanpa mengenai dinding kavitas

5. Aplikasi bahan tumpatan


a) Isolasi area kerja menggunakan cotton roll
b) Aplikasikan bahan etsa asam (asam fosfat 37%) menggunakan microbrush di
seluruh permukaan kavitas selama 10 detik pada dentin dan 15 detik pada
email, kemudian dibilas dengan air lalu dikeringkan dengan cotton pellet
yang sedikit basah agar tetap terjaga kelembabannya
c) Aplikasikan bonding agent dengan microbrush secara perlahan di seluruh
permukaan kavitas dan diamkan selama 10 detik, kemudian aliri dengan air
syringe secara perlahan selama 2 detik. Selanjutnya, sinari menggunakan
light curing unit selama 10-15 detik dengan posisi tegak lurus.
d) Aplikasikan bahan resin komposit dengan teknik incremental layer
menyesuaikan bentuk anatomi gigi menggunakan plastis instrument dengan
ketebalan setiap lapisan 1-2 mm. Sinari tiap lapisan dengan light curing unit
selama 20 detik.

6. Finishing dan polishing


a) Mengecek ada tidaknya step pada hasil restorasi dengan cara menggeser
sonde dari bahan tumpatan ke email gigi
b) Mengecek oklusi dengan articulating paper. Apabila terdapat traumatik
oklusi maka tumpatan dikurangi menggunakan finishing bur
c) Setelah melakukan finishing, dilanjutkan dengan polishing menggunakan
rubber silicone cup atau enhance point agar permukaan restorasi halus
7. Instruksi pasca tindakan
Pasien diinstruksikan untuk tidak makan makanan keras selama 1 jam setelah
prosedur restorasi dan pasien dipersilahkan pulang

8. Prosedur pasca tindakan oleh operator dan asisten operator


a) Melakukan desinfeksi dental unit menggunakan cairan desinfektan
b) Melakukan pencucian dan sterilisasi alat yang telah digunakan
c) Melakukan doffing APD di ruang doffing dan mencuci tangan sesuai standar
WHO

Anda mungkin juga menyukai