Anda di halaman 1dari 41

KONSERVASI

Vignette:
Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke RSGM dengan keluhan gig
belakang bawah kiri berlubang dan terasa ngilu bila kemasukan makanan atau saat
terkena minuman dingin. Pada pemeriksaan intraoral tampak gigi 36 karies dentin
pada permukaan oklusal. Pemeriksaan vitalitas dengan tes termal (+), tes perkusi
(-). tes tekan (-), kegoyangan gigi (-). Pemeriksaan radiologi tidak ada kelainan
periapikal.
Tugas Kandidat:
1. Tuliskan diagnosis pada kasus tersebut!
2. Tuliskan rencana perawatan pada kasus tersebut!
3. Simulasikan dan verbalkan tahap-tahap perawatan pada gigi tersebut!

Jawaban
Baik Dokter, Izin memperkenalkan diri (Sebut Nama dan Universitas) sebut
dengan jelas dan pelan baru jawab soal!
1. DIAGNOSIS :
Gigi 36 Pulpitis Reversibel dengan Normal Apical Tissue (Berdasarkan
Klasifikasi AAE)

2. RENCANA PERAWATAN :
Restorasi Direct Composite Class II menggunakan packable Resin Komposit

3. TAHAP-TAHAP PERAWATAN
a. Senyum, salam, sapa penguji (sebutkan nama dan asal universitas)
b. Persiapan operator:
● Cuci tangan 6 langkah berdasarkan WHO (basahi dibawah air
mengalir dan sabun, gosok telapak tangan, sela-sela jari dan
punggung tangan, gerakan mengunci pada buku-buku jari, memutar
pada ibu jari, gerakan memutar ujung jari di telapak tangan, dan
memutar pergelangan tangan, bilas dan keringkan)
● Pemakaian APD (masker dan handscoon, atau menggunakan apd
level 3 di masa pandemi yaitu memasang inner glove, head cap,
masker n95, googles, hazmat, outer gloves, boots)
c. Persiapan alat dan bahan yang terdiri dari (angkat instrumen dan bahan
tunjukkan ke penguji) :
● Set diagnostic kit (2 kaca mulut, sonde lurus, sonde halfmoon,
ekskavator, pinset dental)
● cotton roll , cotton pellet
● rubber dam kit
● povidone iodine 1%
● gelas kumur
● polibib
● suction
● round diamond bur
● Flame diamond bur
● handpiece contra angle high speed dan low speed
● cavity cleanser (CHX 2%)
● Etsa (Asam fosfat 37%)
● Dentin Bonding Agent (asam poliakrilat 10%)
● Resin Komposit Packable
● Plastic Filling Instrument
● Cement stopper
● Light Curing Unit
● Microbrush
● GIC tipe 3/ RMGIC / CaOH (Liner)/ *Bahan Liner Sesuaikan sama
yang ada di station nanti liat baik-baik
● Mixing Slab
● Paper Pad
● Matrix
● Wedge
● Spatula GIC
● Cement Spatel (untuk manipulasi CaOH)
● Tumpatan Sementara (Kalau linernya pake GIC)
● Articulating Paper
● White Stone
● Fine Finishing Bur
● Composite Polishing Kit dan Enhancer

d. Mempersilahkan pasien duduk di dental unit posisi semi supine/semi


sitting membentuk sudut 60 derajat terhadap lantai, pastikan ketinggian
siku operator sejajar mulut pasien. Pasangkan polibib pada pasien
e. Nyalakan lampu dental unit
f. Mengatur posisi operator di samping kanan pasien (jam 7-9)
g. Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis daerah kerja. Minta pasien
untuk berkumur dengan Povidone Iodine 1% 20-30 detik, buang tanpa
dibilas
h. Isolasi daerah kerja dengan memasangkan rubber dam atau isolasi
dengan cotton roll
i. Lakukan ekskavasi jaringan karies dengan menggunakan eskavator dan
round metal bur
j. Preparasi dengan prinsip minimal invasive menggunakan round diamond
bur yang dipasang pada handpiece high speed. Kemudian membentuk
dovetail dan channel pada oklusal, dan membuat bevel pada axio pulpal
line angle, axio buccal line angle, axio palatal line angle, axio lingual
line angle, dan gingival wall pada proksimal menggunakan flame
diamond bur
k. Bilas dengan air dan keringkan dengan udara dari threeway syringe (atau
chip blower)
l. Lakukan isolasi kembali dengan penggantian cotton roll
m. Prosedur Restorasi
Liner CaOH2 *kalo ada bahannya aja ya
- Manipulasi base dan catalyst perbandingan sesuai dengan instruksi pabrik
diatas mixing slab menggunakan cement spatle dengan Teknik rotary mixing
hingga homogen, ambil adonan dan aplikasikan ke dalam kavitas dengan
ketebalan 0,5mm (selapis tipis) → lanjut ke etsa biasa sampai akhir

Basis RMGIC (Resto Sandwich) (kalau bahan yg disediakan RM GIC)


- Aplikasikan dentin conditioner (asam poliakrilat 10%) menggunakan
microbrush pada kavitas, bilas dengan air dan keringkan hingga moist
dengan threeway syringe
- Manipulasi bubuk dan cairan RMGIC dengan spatula GIC diatas
mixing slab yang dialasi paper pad, aduk dengan Gerakan melipat
dan menekan hingga homogen. Ambil adonan dan aplikasikan ke
dalam kavitas dengan ketebalan 0,5-1 mm
- Light cure selama 20 detik → lanjut ke etsa biasa sampai akhir
*Kalau Basis GIC tipe 3*
- Aplikasikan dentin conditioner (asam poliakrilat 10%) menggunakan
microbrush pada kavitas, bilas dengan air dan keringkan hingga moist
dengan threeway syringe
- Manipulasi bubuk dan cairan GIC Tipe 3 dengan spatula GIC diatas
paper pad yang dialasi mixing slab, aduk dengan Gerakan fold and
press hingga homogen. Ambil adonan dan aplikasikan ke dalam
kavitas dengan ketebalan 0,5mm (selapis tipis)
- Tunggu hingga initial setting, tumpat dengan tumpatan sementara,
instruksikan pasien untuk datang 1 hari setelah tindakan, setelah 1 hari pasca
tindakan bongkar tumpatan sementara dengan round diamond bur bilas dan
keringkan. → lanjut etsa asam sampai akhir

Penentuan warna menggunakan shade guide


- lakukan pencocokan warna gigi dengan bahan tumpatan
menggunakan shade guide
Etsa Asam
- Aplikasikan bahan etsa (asam fosfat 37%) pada seluruh permukaan
kavitas dengan menggunakan microbrush, diamkan 15-20 detik atau
sesuai petunjuk pabrik.
- Bilas dengan air dan keringkan hingga Frosty white appearance
- Lakukan reisolasi kembali menggunakan cotton roll
- Lakukan pemasangan matrix dan wedge pada proksimal gigi.

Bonding
- Aplikasikan selapis tipis bonding agent pada seluruh permukaan
kavitas yang telah di etsa dengan menggunakan microbrush.
- Tipiskan bonding agent pada kavitas dengan udara ringan dari three
way syringe agar bonding agent merata dan solvent menguap, lalu
diamkan selama 5 detik.
- Lakukan penyinaran dengan light cure selama 10-15 detik.
Penumpatan dengan Komposit
- Aplikasikan komposit packable menggunakan plastic filling instrument
pada kavitas dengan teknik incremental layering (tebal komposit
maksimal 2 mm tiap lapisan) dan dimampatkan menggunakan cement
stopper.
- Bentuk tumpatan sesuai anatomi meliputi pit dan fissure.
- Lakukan penyinaran dengan light cure selama 15-20 detik atau sesuai
dengan aturan pabrik pada tiap lapisan komposit.
- Lepaskan matrix dan wedge

Pengecekan Oklusi
- Lakukan pengecekan hasil tumpatan dengan sonde untuk
memeriksanya adanya undercut, dan lakukan pengecekan oklusi
dengan articulating paper.
- Jika ada undercut pada hasil restorasi, lakukan penyesuaian oklusi
dengan fine finishing bur.
- Cek kembali oklusi pasien.
- Lakukan prosedur polishing dengan bur polishing (rubber cup,
rubber point, rubber disk) poles dalam keadaan lembab

n. KIE post restorasi


◼ Jangan makan minum 30-60 menit pasca perawatan
◼ Jangan mengunyah pada sisi yang dirawat selama sehari
◼ Hindari makanan yang terlalu keras
◼ Hindari makanan atau minuman bersoda dan berwarna.
◼ Tetap menjaga Oral Hygiene dengan menyikat gigi 2 kali sehari (pagi
setelah makan dan malam sebelum tidur)
◼ Jika ada keluhan dapat menghubungi dokter.

o. Tanyakan pada pasien apakah sudah puas dengan hasil restorasi dengan
memberikan kaca kepada pasien.
p. Matikan lampu dental unit.
q. Persilahkan pasien keluar ruangan dan instruksikan untuk kontrol 1 Minggu
pasca tindakan.
r. Lepaskan APD, rapikan alat bahan dan buang sampah medis.

VERSI PSA (Step Back)


1. Senyum, salam, sapa
2. Mencuci tangan sesuai 6 langkah WHO
3. Memakai APD level 3 (sesuai urutan)
- masker bedah
- handscoon lapis pertama
- surgical cap omasker N95
- hazmat
- Boots
- googles
- face shield
- apron
- handscoon lapis kedua
4. Persiapan pasien Posisi pasien: pasien duduk semi supine, mulut pasien
sejajar siku operator. oklusal RA 45 derajat terhadap lantai, oklusal RB
sejajar lantai Pasien berkumur povidone iodine 1% selama 30-60 detik
5. Posisi operator
6. Alat dan Bahan :
Alat :
- APD Level 3
- Shade Guide
- Rubber dam
- Diagnostik kit (Kaca mulut, sonde, pinset dental, ekskavator)
- Nierbeken
- Handpiece low speed dan high speed
- Round diamond bur
- Flat end diamond bur
- Endo access bur
- K-file no 8-45
- Jarum ekstirpasi (Barbed broach)
- Endoblock
- Syringe irigasi
- Syringe anestesi Glass lab
- Spatula semen
- Semen stopper
- Jarum lentulo
- Spreader Plugger
- Plastic filling instrument
- Three way syringe
- Fine finishing bur
- Sand rubber cup
- Saliva ejector
Bahan :
- Cotton roll
- Cotton pellet
- Paper pad
- NaOCl 2,5%
- EDTA
- Clorhexidine 0,2%
- Aquades
- Gutta percha
- Paper point
- Ca(OH)2
- Sealer resin (AH+)
- Articulating paper
- Resin komposit
- Larutan anestesi
- Syringe anestesi
- Zinc phosphat
7. Operator berada pada kanan depan pasien atau arah jam 8-12
8. Asepsis daerah kerja yang akan dilakukan anestesi
9. Anestesi lokal pada gigi yang akan dilakukan PSA
10. Evaluasi anestesi
11. Isolasi menggunakan rubber dam
12. Membersihkan jaringan karies nekrotik dengan menggunakan round
diamond bur atau ekskavator
13. Membuat access opening menggunakan endo access bur Anterior : dari
arah palatal tegak lurus sumbu gigi hingga menemus dentin (2-3mm) lalu
sejajar sumbu gigi hingga mencapai pulpa Posterior : dari oklusal sejajar
sumbu gigi hingga mencapai pulpa Lalu membebaskan tanduk pulpa dengan
cara menarik endo access bur kearah oklusal hingga tanduk pulpa terangkat
semua dan diarahkan ke mesial dan distal. Cek dengan sonde pada seluruh
dinding pulpa untuk memastikan tanduk pulpa terangkat semua.
14. Access opening selesai bila: Kavitas bebas dari karies dan restorasi yang
buruk Pandangan ke orifice dan SA jelas Alat dapat masuk ke SA tanpa
hambatan Atap pulpa sudah terangkat semua Bentuk kavitas memberi
retensi yang baik untuk TS
15. Prosedur glide path menggunakan EDTA gel yang diulaskan pada k-file
nomer kecil (file #8, 10, 15) untuk mencapai straight line access dari coronal
ke apikal.
16. Ekstirpasi jarum pulpa menggunakan jarum ekstirpasi (NB : Ekstirpasi
hanya untuk kasus pulpitis irreversible, saat ujian disesuaikan dengan
skenarionya. Untuk kondisi nekrosis pulpa tidak perlu ekstirpasi)
17. Ukur panjang kerja menggunakan K file nomor kecil (memasukkan file
nomor kecil yang diberi stopper sesuai panjang rata-rata gigi dikurangi 1-2
mm, stopper diletakkan pada bagian puncak cusp tertinggi)
18. Konfirmasi dengan trial foto (DWP)
19. Melakukan apical gauging hingga mendapatkan tug back untuk
menentukan diameter apikal konstriksi
20. Preparasi dengan teknik step back
- Preparasi menggunakan K-File dengan gerakan push and pull di
mulai dari no terkecil 15 - 25 sesuai panjang kerja (MAF: file no
25), MAF di cek dengan guttap no 25
- Dilanjutkan dengan K-File no 30: panjang kerja – 1mm
- Dilanjutkan dengan K-File no 35: panjang kerja – 2mm
- Dilanjutkan dengan K-File no 40: panjang kerja – 3mm
- Dilanjutkan dengan K-File no 45: panjang kerja sama dengan K-File no
40 (dst)
- Setiap pergantian alat dilakukan irigasi dan rekapitulasi
- Setiap dilakukan irigasi keringkan dengan paper point Irigasi dilakukan
dengan menggunakan bahan NaOCl 2.5%, bergantian dengan EDTA
17%, dan CHX 0.2%
- Setiap pergantian bahan irigasi dibilas dengan aquades dan
dikeringkan menggunakan paper point
- preparasi dikatakan selesai jika file terakhir sudah sesuai dengan
nomer file saat prosedur gauging, dan dinding saluran akar yang ter
preparasi sudah halus.
21. Trial gutta percha dengan menggunakan gutta perca utama sesuai
dengan ukuran MAF (K File no 25) guttap no 25 yang ditandai sesuai panjang
kerja dan dilakukan trial foto
22. Lakukan sterilisasi menggunakan Ca(OH)2 dengan tip aplikator diberi
stopper pada panjang kerja - 2mm, pasta diinjeksikan perlahan ke dalam
orifice sambil ditarik mundur hingga orifice terisi pasta, lalu ditutup dengan
cotton pellet dan TS
23. Kontrol H+7 untuk dilakukan obturasi
24. Dilakukan pengecekkan secara subjektivitas (tidak ada keluhan sakit),
Objektivitas (perkusi, bite tes, TS masih dalam keadaan baik, tidak ada
pembengkakan pada daerah sekitar, pengecekkan dengan paper point tidak
ditemukan adanya eksudat)
25. Obturasi dilakukan dengan guttap point dan pasta saluran akar berbasis
resin (endometason dengan liquid eugenol, AH26, AH+, topsil) dengan teknik
kondensasi lateral
26. Pengapilkasian bahan sealer AH+ ke saluran akar dengan jarum lentulo.
Jarum lentulo diaplikasikan dengan low speed handpiece atau manual. Jarum
lentulo dimasukkan kemudian digerakkan ke saluran akar
27. Guttap point utama dioleskan dengan sealer AH+ kemudian dimasukkan
kedalam saluran akar, lalu ditekan menggunakan spreader. Spreader
dimasukkan sepanjang panjang kerja lalu di tekan ke lateral sampai rapat
dengan dinding SA dan ditarik perlahan dengan arah counter clockwise.
28. Lalu guttap point tambahan yang telah dioleskan sealer dimasukkan ke
dalam saluran akar, tekan dengan spreader
29. Lakukan hingga saluran akar terisi penuh dan hermetis
30. Potong guttap point 2 mm di bawah orifice dengan ekskavator yang
dipanaskan
31. Gunakan plugger yang telah dipanaskan untuk menekan guttap
32. Bersihkan kamar pulpa dari sealer, tutup dengan cotton pellet dan TS
33. Evaluasi pengisian dengan RO foto untuk mengetahui hasil pengisian SA
hermetis
34. Aduk Zinc Phospat pada glass lab dengan spatula semen, aplikasikan
pada kavitas dengan ketebalan kurang lebih 2 mm lalu TS
35. KIE :
- instruksi tidak makan dan minum selama 30 menit
- menjaga OH kontrol 1 minggu kemudian
- Tanyakan pada pasien apakah masih ada yang ingin ditanyakan
(feedback
DEMIKIAN,TERIMAKASIH DOKTER
PROSTODONSIA
Vignette:
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke RSGM dengan keluhan kesulitan
mengunyah. Anamnesis: pasien ingin dibuatkan gigi tiruan yang dapat dilepas
pasang. Pemeriksaan intra oral: edentulus gigi 18, 17, 16, 26, 27, 28. Dokter gigi
telah melakukan prosedur pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan berbahan akrilik
dan sampai pada tahap pemasangan gigi tiruan pada rahang bawah.
Tugas Kandidat:
1. Verbalkan klasifikasi kehilangan gigi pada kasus tersebut?
2. Simulasikan dan verbalkan prosedur pemasangan/insersi gigi tiruan pada
kasus tersebut!
3. Verbalkan KIE pasca insersi pada kasus tersebut!

Jawaban
Baik Dokter, Izin memperkenalkan diri (Sebut Nama dan Universitas) sebut
dengan jelas dan pelan baru jawab soal!

1. Klasifikasi Kennedy Kelas I (Bilateral Free-end) Rahang Atas


2. Prosedur Insersi GTSL
a. Senyum, salam, sapa pasien.
b. PERSIAPAN OPERATOR:
- Cuci tangan 6 langkah berdasarkan WHO (basahi dibawah air
mengalir dan sabun, gosok telapak tangan, sela-sela jari dan
punggung tangan, gerakan mengunci pada buku-buku jari, memutar
pada ibu jari, gerakan memutar ujung jari di telapak tangan, dan
memutar pergelangan tangan, bilas dan keringkan)
- Pemakaian APD yaitu masker dan handscoon atau APD level 3 pada
masa pandemi (handscoon dalam, headcap, masker N95, google,
hazmat/coverall, sepatu boots, handscoon luar)
c. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN yang terdiri dari (angkat instrumen
dan bahan tunjukkan ke penguji):
- Set diagnostic kit (2 kaca mulut, sonde lurus, sonde halfmoon,
eskavator, pinset dental, nierbekken)
- cotton roll, cotton pellet
- Gelas Kumur
- Povidone Iodine 1%
- GTSL akrilik rahang bawah sesuai kasus
- Tang Adam
- Articulating Paper tapal kuda
- Finishing Bur/ Frazer bur
- White stone bur
- Low speed Straight Handpiece
- Three-way syringe atau chip blower
d. PERSIAPAN PASIEN →
- Mempersilahkan pasien duduk di dental unit posisi tegak lurus,
pastikan ketinggian siku operator sejajar mulut pasien. Pasangkan
polibib pada pasien.
- Instruksikan pasien untuk berkumur dengan Povidone iodine 1%
e. Mengatur posisi operator di depan kanan pasien (jam 7-9)
f. Nyalakan lampu dental unit.
g. Evaluasi daerah rahang atas pasien :
- Jika pasien masih menggunakan GTSL lama, lepaskan dari mulut
pasien
- Pastikan tidak ada daerah eritema di mukosa keratin dan non keratin
sekitar rahang bawah pasien
- pastikan tidak ada daerah ulserasi
- Periksa kebersihan rongga mulut pasien pastikan tidak ada plak dan
debris yang masih tersisa
h. Evaluasi GTSL rahang atas :
- Bersihkan GTSL di bawah air mengalir kemudian keringkan.
- Pastikan basis GTSL tidak porus, elemen gigi sesuai dengan
kebutuhan
- Evaluasi permukaan poles / cameo surface GTSL dipastikan halus,
dan mengkilat tidak ada daerah yang tajam
- Pastikan permukaan akrilik yang menekan mukosa juga halus dan
tidak ada daerah yang tajam
- Pastikan gambaran gusi stippling, papilla interdental dan garis
servikal terlihat jelas. harus terpoles juga karena jika tidak akan
menjadi retensi makanan di interdental
- Batas Tepi dan sayap GTSL akrilik harus dipastikan membulat dan
sesuai dengan anatomi
- Ujung klamer pada GTSL harus dipastikan tidak tajam
i. Insersi GTSL :
- Pasang GTSL rahang bawah sesuai arah pasang, minta pasien untuk
menutup mulut, evaluasi profil wajah pasien , estetik, retensi GTSL ,
dan stabilisasi GTSL dalam rongga mulut pasien, jika kurang retentif
maka lengan klamer dapat disesuaikan dengan tang klamer
- Periksa fungsi bicara pasien dengan meminta pasien mengucapkan
huruf S,M,V,R
- Tanyakan pada pasien apakah terdapat rasa sakit atau tidak nyaman
saat GTSL dipasang.
- Cek oklusi menggunakan articulating paper tapal kuda
j. Lepaskan GTSL dari rahang pasien, bilas dengan air bersih kemudian
letakkan di nierbeken, evaluasi mukosa rahang bawah pasien apakah
ada eritema setelah dilakukan insersi GTSL
k. Kurangi area dengan warna tebal menggunakan white stone atau fraser
bur
l. Evaluasi retensi : mencongkel salah satu sisi basis menggunakan kaca
mulut.
m. Evaluasi support dan jaringan lunak → tekan GT kanan dan kiri bawah
secara bersamaan, tanyakan pada pasien apakah ada yang sakit
n. Evaluasi stabilisasi → pasien disuruh bicara, amati apakah terjadi rocking/
kegoyangan GTSL pada saat px berbicara

KIE Post Insersi :


- Pasien diajarkan cara melepas dan memasang GTSL sesuai arah pasang
sebaiknya di depan cermin agar operator dapat mengevaluasi jika pasien
kesulitan mencoba memasang sendiri.
- Pasien diajarkan cara membersihkan GTSL, yaitu dengan menggunakan
denture cleanser atau menyikat dengan sikat gigi kemudian bilas dengan air
mengalir.
- Instruksikan pasien untuk 24 jam pertama GTSL dipakai sepanjang hari,
dilepas ketika makan dan tidur, diletakan di wadah berisi air
- Tanyakan pada pasien apakah ada hal yang ingin ditanyakan
- Jika tidak pasien dipersilahkan pulang dan instruksikan untuk kontrol I
keesokan harinya, Kontrol 2 pada hari ke-3 dan kontrol 3 pada hari ke-7
DEMIKIAN,TERIMAKASIH DOKTER
IKGM
Vignette:
Seorang dokter gigi melakukan survei kesehatan di wilayah kerja Puskesmas dan
hasilnya, menunjukkan prevalensi early childhood caries yang tinggi pada anak
balita. Selaniutnya, dokter gigi mengadakan promosi kesehatan kepada ibu-ibu pada
kegiatan UKGMD di posyandu. Pada kegiatan tersebut banyak ibu menyampaikan
pertanyaan terkait bagaimana cara mencegah teriadinya gigi berlubana pada anak
balita.

Tugas Kandidat:
1. Verbalkan kepada penguji faktor resiko berdasarkan skenario tersebut!
2. Verbalkan kepada, penguji cara mencegah terjadinya gigi berlubang
berdasarkan scenario tersebut!
3. Simulasikan dan verbalkan cara menyikat gigi yang sesuai untuk balita
menggunakan alat peraga!
Jawab:
Baik Dokter, Izin memperkenalkan diri (Sebut Nama dan Universitas) sebut
dengan jelas dan pelan baru jawab soal!

1. Faktor resiko ECC :


- minum susu botol hingga terlelap
- minum susu dengan kandungan sukrosa tinggi
- makan makanan yang manis dan lengket
- menyimpan makanan didalam mulut
- pembersihan gigi dan mulut tidak adekuat

2. Faktor resiko
a. Keadaan sosialekonomi orangtua
b. Kondisi ibu mempunyai karies gigi aktif atau tidak
c. Pola konsumsi anak sering makan cemilan / minum minuman mengandung gula
per hari (>3 kali/hari) di antara waktu makan
d. Anak menggunakan botol atau cangkir untuk minum
VERSI DUA
ECC terjadi jika terdapat faktor-faktor seperti host, agen, substrat, dan waktu. Selain
itu, ECC juga dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, pendidikan orang tua, peran ibu,
dan faktor kebiasaan.
a. Host
Struktur lapisan enamel pada gigi berperan dalam proses terjadinya karies. Selain
mempengaruhi komposisi mikroorganisme didalam plak saliva juga mempengaruhi
pH. Karena itu, aliran saliva yang berkurang dapat menyebabkan karies gigi yang
tidak terkendali
b. Agen
Faktor agent dipengaruhi oleh jumlah bakteri dan plak dalam rongga mulut. Plak gigi
berperan penting dalam proses terjadinya karies.
c. Substrat
Faktor substrat dapat mempengaruhi pembentukan plak karena membantu
perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme pada permukaan enamel.
Karbohidrat memiliki peran penting dalam pembuatan asam bagi bakteri dan sintesa
polisakarida ekstra sel.
d. Waktu
Karies merupakan suatu penyakit kronis progresif yang membutuhkan waktu
beberapa bulan bahkan tahun untuk dapat berkembang

Edukasi orang tua versi 1 :


a. Pemilihan sikat gigi yang lembut dan ukuran yang sesuai dengan umur.
b. Frekurnsi menyikat gigi 2x sehari pagi setelah makan dan malam sebelum tidur
c. Pasta gigi sebesar biji jagung
d. Sikat gigi diganti 3 bulan sekali tidak digunakan bersamaan dengan org lain
- Instruksikan pada orangtua kontrol berkala
- Insruksikan pada orangtua untuk menggunakan air minum yang berfluoride
- Instruksikan orang tua ke drg untuk melakukan TAF (3 bulan sekali) untuk anak
resiko karies tinggi
- Instruksikan tidak menggunakan alat makan yang bersamaan
- Edukasi orangtua bahwa pemberian ASI kepada anak lebih bagus
- Pemberian susu >7x per hari setelah umur 12 bulan dapat meningkatkan resiko
ECC
3. Cara pencegahan versi 2 :
- Sikat gigi 2x sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
- Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
- Penggunaan dental floss pada sela sela gigi untuk menghilangkan sisa
makanan
- Instruksikan untuk kontrol rutin 6 bulan sekali
4. Cara menyikat gigi pada balita (diberitahu kepada ibunya):
- Memilih sikat gigi sesuai dengan ukuran balita
- Pilih bulu sikat gigi yang halus dengan ujung sikat membulat agar tidak
terjadi trauma
- aplikasikan pasta gigi berfluoride sebesar biji jagung di atas bulu sikat gigi

Baik ibu-ibu sekalian, jadi untuk menjaga gigi anak ibu tetap terjaga, kita awali
dengan :
- Mengajarkan anak kapan waktu sikat gigi yang tepat : yaitu pada pagi hari
setelah sarapan dan malam hari sebelum anak tidur.
- Pemilihan sikat gigi, gunakan ukuran yang sesuai untuk anak balita, dan
untuk pasta gigi nya juga khusus untuk anak tapi tetap yang mengandung
fluoride.
- Langkah sikat giginya : Ambilkan pasta gigi untuk anak ibu ke sikat gigi
cukup sebesar biji jagung, lalu gerakan awalnya:
1. Sikat gigi depan luar dengan gerakan ke atas dan kebawah
2. Untuk bagian belakang luar samping kanan dan kiri bisa dengan gerakan
membentuk lingkaran (membulat)
3. Lalu pada bagian permukaan gigi dalam, dengan gerakan maju mundur
4. lalu pada gigi bagian belakang dalam dengan gerakan keatas dan kebawah
5. dan untuk gigi bagian dalam gigi depan, juga gerakan keatas dan kebawah
6. terakhir bisa kita ajarkan untuk anak menyikat lidah secara perlahan, dengan
sikat gigi menghadap ke bawah.
instruksi tambahan :
1. bisa juga kita ajarkan penggunaan benang gigi dan obat kumur, tetapi harus
sepengawasan dari orang tua.
Teknik Fones (mudah untuk anak) → bukan buat balita
● Ajarkan anak menyikat gigi dengan menggunakan teknik fones, yaitu bulu
sikat tegak lurus pada permukaan buccal dan labial dengan gigi dalam
keadaan oklusi, digerakan secara sirkular / melingkar luas pada gigi geligi
rahang atas dan rahang bawah kanan kiri yang dikatupkan. Pada lingual dan
palatal dilakukan gerakan seperti menyekop .
● instruksikan anak mencobakannya sendiri didepan cermin

DEMIKIAN,TERIMAKASIH DOKTER
IKGA
PRR
Vignette:
Seorang anak perempuan berusia 8 tahun datang diantar avahnva ke Dokter gigi
dengan keluhan gigi kiri bawah belakang linu bila dipakai makan/minum dingin.
Pemeriksaan intra oral gigi 36 karies mencapai dentin pada salah satu. Fissure di
oklusal, tes vitalitas (+). Dokter gigi akan melakukan tindakan Preventive Adhesive
Restoration tipe B pada gigi 36.
Tugas Kandidat:
1. Lakukan dan verbalkan pemilihan alat dan bahan untuk kasus tersebut!
2. Simulasikan dan verbalkan tahapan perawatan untuk kasus tersebut!
Jawaban :
Baik Dokter, Izin memperkenalkan diri (Sebut Nama dan Universitas) sebut
dengan jelas dan pelan baru jawab soal!
1. Alat dan Bahan
· 1 set alat diagnostic (2 kaca mulut, pinset, sonde halfmoon, eskavator)
· Nierbeken
· Polibib
· Handpiece (low speed dan high speed)
· Alat preparasi : round bur (metal dan diamond) , fissure silindris bur
· chx 0,2%
· disclosing agent
· bristle brush
· pumice
· rubber cup
· microbrush
· dentin conditioner (asam poliakrilat 10%)
· etsa (asam fosfat 37%)
· bonding agent
· Flowable composite
· lightcure
· articulating paper
· fine finishing bur
· rubber cups
2. tahap kerja
a. PERSIAPAN OPERATOR
- Cuci tangan 6 langkah berdasarkan WHO (basahi dibawah air mengalir dan
sabun, gosok telapak tangan, sela-sela jari dan punggung tangan, gerakan
mengunci pada buku-buku jari, memutar pada ibu jari, gerakan memutar
ujung jari di telapak tangan, dan memutar pergelangan tangan, bilas dan
keringkan)
- Pemakaian APD yaitu masker dan handscoon atau APD level 3 pada masa
pandemi (handscoon dalam, headcap, masker N95, google,
hazmat/coverall, sepatu boots, handscoon luar)
b. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN (sesuai yang telah disebutkan
sebelumnya).
c. PERSIAPAN PASIEN
- Posisi Pasien:
➔ Posisi semi supine dengan pinggul pasien berada pada batas antara
sandaran dan kursi dental chair.
➔ Oklusal RA bersudut 45° dari lantai, Oklusal RB sejajar lantai, mulut
pasien setinggi siku operator
- Pasangkan polibib pada dada pasien dan persiapkan saliva ejector,
beserta gelas kumur berisi povidone iodine 1%
d. POSISI OPERATOR : dari depan kanan px
e. Asepsis dan antisepsis → pasien diinstruksikan kumur povidone iodine 1%
selama 30 detik tanpa dibilas.
f. Isolasi daerah kerja menggunakan cotton roll dan saliva ejector
g. DHE dan Oral profilaksis menggunakan disclosing agent yang diaplikasikan
keseluruh permukaan gigi menggunakan cotton pellet, kemudian dibersihkan
dengan pumice dan bristle brush yang terpasang pada low speed contra
angle handpiece.
h. Pasien di instruksikan untuk berkumur
i. Eskavasi jaringan karies menggunakan ekskavator dan round diamond bur
no. 1 atau 2.
j. Preparasi kavitas menggunakan round diamond bur hingga menghilangkan
unsupported enamel. Ratakan dasar kavitas menggunakan flat-end silindris
diamond bur
k. Irigasi kavitas menggunakan three way syringe, kemudian keringkan dan
ganti cotton roll
l. Aplikasi dentin conditioner (asam poliakrilat 10%) pada dinding kavitas
dengan microbrush ditunggu 10-15 detik atau sesuai aturan pabrik
m. Dilakukan pembilasan dan dikeringkan hingga moist, ganti cotton roll
n. Manipulasi RMGIC (atau GIC type 3) dengan perbandingan powder dan
liquid sesuai aturan pabrik di atas mixing slab dan paperpad dengan
menggunakan spatula agate Gerakan fold and press hingga konsistensi
homogen dan dempul.
o. Aplikasikan RMGIC/GIC type 3 dengan menggunakan plastic filling
instrument pada kavitas.
p. lakukan curing menggunakan light curing unit selama 20 detik
q. Aplikasi etsa (asam fosfat 37%) pada cavoenamel margin dengan
microbrush ditunggu hingga 20 detik/sesuai aturan pabrik
r. Dilakukan pembilasan dan dikeringkan hingga chalky white atau frosty white
appearance, isolasi kembali menggunakan cotton roll
s. Aplikasi bonding agent di atas permukaan yang di etsa menggunakan
microbrush kemudian di anginkan menggunakan threeway syringe selama 10
detik kemudian lakukan curing menggunakan light curing unit selama 20 detik
t. Aplikasikan flowable composite menggunakan aplikator khusus yang
tersedia (biasanya bentuk syringe), kemudian ratakan hingga ke seluruh pit
dan fissure yang sehat menggunakan sonde.
u. Curing menggunakan light curing unit selama 20 detik
v. Cek oklusi menggunakan articulating paper, kurangi bagian yang tebal di
menggunakan fine finishing bur / white stone
w. Polishing menggunakan rubber cup
x. CLOSING :
o Tidak boleh makan dan minum 30 menit hingga 1 jam
o Makan dan minum di sisi yang tidak dilakukan perawatan
o Menjaga OH dengan menyikat gigi 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur.
o Intruksikan pasien untuk control 1 minggu setelah perawatan
o Intruksi pasien untuk control rutin 3-6 bulan sekali
y. Feedback : tanyakan pada orangtua pasien apakan ada yang ingin
ditanyakan
DEMIKIAN,TERIMAKASIH DOKTER

PULPEKTOMI
tahap kerja
a. PERSIAPAN OPERATOR
- Cuci tangan 6 langkah berdasarkan WHO (basahi dibawah air mengalir dan
sabun, gosok telapak tangan, sela-sela jari dan punggung tangan, gerakan
mengunci pada buku-buku jari, memutar pada ibu jari, gerakan memutar
ujung jari di telapak tangan, dan memutar pergelangan tangan, bilas dan
keringkan)
- Pemakaian APD yaitu masker dan handscoon atau APD level 3 pada masa
pandemi (handscoon dalam, headcap, masker N95, google,
hazmat/coverall, sepatu boots, handscoon luar)
b. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN (sesuai yang telah disebutkan
sebelumnya).
○ 1 set alat diagnostic (2 kaca mulut, pinset, sonde halfmoon, eskavator)
○ Nierbeken
○ Polibib
○ Handpiece (low speed dan high speed)
○ Alat preparasi : round bur (metal dan diamond) , fissure silindris bur
○ disclosing agent
○ bristle brush
○ pumice
○ rubber cup
○ Barbed broach
○ K-file #15-40
○ Pasta CaOH
○ ZOE
○ ZnPo
○ Mixing Slab
○ Paper pad
○ Cement Spatle
○ Round Metal bur
○ Round diamond bur
○ Low speed contra-angle handpiece
○ High Speed handpiece
○ Articulating paper
○ Dental Floss
c. PERSIAPAN PASIEN
- Posisi Pasien:
➔ Posisi semi supine dengan pinggul pasien berada pada batas antara
sandaran dan kursi dental chair.
➔ Oklusal RA bersudut 45° dari lantai, Oklusal RB sejajar lantai, mulut
pasien setinggi siku operator
- Pasangkan polibib pada dada pasien dan persiapkan saliva ejector,
beserta gelas kumur berisi povidone iodine 1%
d. POSISI OPERATOR : dari depan kanan px
e. Asepsis dan antisepsis → pasien diinstruksikan kumur povidone iodine 1%
selama 30 detik tanpa dibilas.
f. Isolasi daerah kerja menggunakan cotton roll dan saliva ejector
g. DHE dan Oral profilaksis menggunakan disclosing agent yang diaplikasikan
keseluruh permukaan gigi menggunakan cotton pellet, kemudian dibersihkan
dengan pumice dan bristle brush yang terpasang pada low speed contra
angle handpiece.
h. Pasien di instruksikan untuk berkumur
i. Eskavasi jaringan karies menggunakan ekskavator dan round diamond bur
no. 1 atau 2.
j. Angkat atap kamar pulpa dengan round diamond bur high speed hingga bur
terasa jeblos lalu arahkan bur ke arah oklusal hingga seluruh atap kamar
pulpa terangkat
k. Cek apakah masih ada atap kamar pulpa yang tertinggal dengan sonde
halfmoon
l. Irigasi kamar pulpa dengan saline steril (NaCl 0,9%) dan spuit irigasi
m. Lakukan penjajakan saluran akar dengan file No.8 atau No.10
n. Lakukan ekstirpasi jaringan pulpa di saluran akar dengan barbed broach
o. Irigasi kembali saluran akar dengan saline steril (NaCl 0,9%)
p. Preparasi saluran akar dengan gerakan circumferential filling dengan file
terkecil hingga 3 nomor di atasnya sepanjang kerja
q. Irigasi kembali saluran akar dengan saline steril (NaCl 0,9%)
r. Keringkan saluran akar dengan paper point
s. Letakkan pasta CaOH tipe non-setting ke dalam saluran akar hingga orifis
t. Aplikasikan tumpatan sementara di atas kavitas dan instruksikan pasien untuk
kembali 1 minggu setelahnya
u. Setelah 1 minggu, pastikan semua keluhan subjektif hilang dan pemeriksaan
objektif menunjukkan kelainan di periapical sudah sembuh
v. Buka tumpatan sementara dengan ekskavator atau bur metal bulat low speed
w. Bersihkan pasta CaOH tipe non-setting lalu irigasi dengan saline steril (NaCl
0,9%)
x. Keringkan saluran akar dengan paperpoint
y. Manipulasi ZOE di atas mixing slab hingga konsistensi dempul
z. Masukkan ZOE ke dalam saluran akar dengan finger plugger hingga orifis
aa. Manipulasi GIC tipe III sesuai perbandingan di atas paper pad dan mixing
slab dengan cement spatle lalu kondensasikan dengan cement stopper ke
dasar kamar pulpa
bb. Tutup hingga permukaan oklusal gigi
cc. Cek oklusi artikulasi dengan articulating paper kurangi bagian yang tebal
dengan white stone
dd. Berikan instruksi pascaperawatan: a. Tidak makan dan minum 30 menit-1 jam
setelah perawatan b. Makan dengan sisi yang tidak dilakukan perawatan c.
Jaga oral hygiene dengan menyikat gigi 2 kali sehari: pagi setelah sarapan
dan malam sebelum tidur
ee. Instruksikan pasien untuk kembali ke dokter 7 hari setelah perawatan untuk
kontrol
IPM
Vignette:
Seorang perempuan berusia, 24 tahun datang ke poliklinik gigi dengan keluhan rasa
perih dan tidak nyaman pada bibir atas.

Tugas Kandidat:
1. Lakukan anamnesis pada pasien standar!
2. Verbalkan deskripsi lesi sesuai foto kepada penquji!
3. Verbalkan dan tuliskan diagnosis kerja lesi tersebut!
4. Verbalkan rencana perawatan kepada pasien!

Jawaban:
Baik Dokter, Izin memperkenalkan diri (Sebut Nama dan Universitas) sebut
dengan jelas dan pelan baru jawab soal!
1. Anamnesis
- senyum salam sapa pada pasien, memperkenalkan diri (selamat pagi
mbak, saya drg X sebagai operator hari ini)
- menanyakan identitas pasien (nama, usia, jenis kelamin, alamat,
pekerjaan, status pernikahan)
- menanyakan keluhan utama : OLDCART
● sejak kapan, apakah diawali dengan demam, apakah baru pertama
kali terjadi atau sebelumnya sudah pernah terjadi, apakah sempat
tertusuk benda tajam seperti duri ikan / benda tajam lainnya atau
tergigit , apakah sebelum keluhannya muncul sempat mengkonsumsi
makanan / obat / produk tertentu
● lokasi keluhan , lokasi spesifik ,bentuk, ukuran, warna , batas, tepi,
permukaan, daerah sekitar , ada rasa nyeri atau tidak apabila ada :
nyeri seperti apa? terus menerus atau hilang timbul , nyeri nya seperti
apa? (tertusuk2 / perih / nyeri tumpul) , skor nyeri dari 1-10 berapa?
keluhan nyeri mereda jika sedang apa? apa saja yang memperberat
keluhan nyeri? apakah sudah pernah diobati? jika sudah efek nya
apa? apakah enakan?
● apakah sudah pernah ke drg untuk dilakukan perawatan? jika ya,
perawatan apa yang dilakukan? terakhir kapan?
● apakah saat ini sedang mengkonsumsi obat2 an tertentu?
● apakah ada penyakit sistemik seperti darah tinggi, kencing manis,
peny.jantung, asma dll
● apakah ada riwayat masuk RS beberapa taun terakhir
● apakah ada penurunan BB drastis dalam 6 bulan terakhir
● apakah ada alergi obat2an atau makanan tertentu?
● apakah keluarga dirumah ada yg memiliki penyakit serupa seperti yg
dialami skrg , apakah ada keluarga yg memiliki penyakit sistemik
seperti darah tinggi ,kecing manis, jantung , asma?
● kebiasaan pasien (sikat gigi sehari brp kali, penggunaan benang gigi/
pembersih lidah , obat kumur, konsumsi makanan 4 sehat 5
sempurna? air putih brp gelas sehari? ada kebiasaan merokok dan
konsumsi alkohol? ada kebiasaan menginang? apakah dalam
keadaan stress / sedang banyak pikiran atau pekerjaan /kegiatan
dalam beberapa saat terakhir ini?

2. Deskripsi lesi
- Jenis lesi
- Jumlah
- Lokasi
- Bentuk
- Ukuran
- Warna
- Batas
- Tepi
- Permukaan
- Daerah sekitar
- Ada Nyeri atau tidak

3. Diagnosis : Herpes Labialis


4. Rencana perawatan:
- Anamnesis
- pengaplikasisn obat oles topikal (Acyclovir Cream 5%)
- Peresepan
- instruksi pasca perawatan & KIE :
a. Tidak makan dan minum 30 menit sampai 1 jam setelah pemberian
obat
b. mengisolasi diri 5 hari setelah gejala pertama muncul
c. menggunakan alat makan tersendiri, tidak sharing dengan org lain
d. Makan 4 sehat 5 sempurna
e. Istirahat cukup
- instruksi kontrol 1 minggu setelah dilakukan perawatan hari ini
BEDAH MULUT
Vignette:
Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke RSGM dengan keluhan gigi
belakang bawah kiri terasa mengganqqu saat dipakai mengunyah makanan sejak
sebulan yang lalu tetapi tidak sakit. Pemeriksaan intra oral: tampak gigi 37 karies
mencapai pulpa, tidak sakit pada palpasi, tekan dan perkusi, Dokter gigi
merencanakan melakukan ekstraksi pada gigi tersebut.
Tugas Kandidat:
1. Verbalkan teknik ekstraksi gigi yang dilakukan pada kasus tersebut!
2. Verbalkan teknik anestesi yang digunakan pada kasus tersebut!
3. Verbalkan dan simulasikan posisi dental unit, pasien dan operator pada kasus
tersebut!
4. Verbalkan dan lakukan tahap-tahap ekstraksi gigi dengan menggunakan
forceps yang tepat pada kasus tersebut!
Jawab :
Baik Dokter, Izin memperkenalkan diri (Sebut Nama dan Universitas) sebut
dengan jelas dan pelan baru jawab soal!
1. Teknik ekstraksi yang digunakan : Closed Method / Intraalveolar Method
2. Teknik mandibular anestesi untuk blok N. alveolaris inferior sebanyak 1 cc
dan N. lingualis sebanyak 0.5 cc + infiltrasi lokal pada muccobuccal fold gigi
37 untuk blok N. buccalis longus sebanyak 0.5 cc

3. Posisi dental unit, pasien, operator


Posisi Pasien
➔ Posisi semi supine dengan pinggul pasien berada pada batas antara
sandaran dan kursi dental chair.
➔ Oklusal RA bersudut 45° dari lantai, Oklusal RB sejajar lantai, mulut
pasien setinggi siku operator
Posisi Operator
➔ Anestesi : di belakang kanan pasien
➔ Ekstraksi dan elevasi dengan menggunakan bein : di depan kanan
pasien
4. Verbalkan dan lakukan tahap-tahap ekstraksi gigi dengan menggunakan
forceps yang tepat pada kasus tersebut!
1. SENYUM, SALAM, SAPA kepada penguji
2. PERSIAPAN OPERATOR
- Cuci tangan 6 langkah berdasarkan WHO (basahi dibawah air mengalir
dan sabun, gosok telapak tangan, sela-sela jari dan punggung tangan,
gerakan mengunci pada buku-buku jari, memutar pada ibu jari, gerakan
memutar ujung jari di telapak tangan, dan memutar pergelangan
tangan, bilas dan keringkan)
- Pemakaian APD yaitu masker dan handscoon atau APD level 3 pada
masa pandemi (handscoon dalam, headcap, masker N95, google,
hazmat/coverall, sepatu boots, handscoon luar)

3. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN


(TUNJUK DAN ANGKAT PERLIHATKAN KE PENGUJI)
Alat dan Bahan
● 1 set alat diagnostic (2 kaca mulut, pinset, sonde halfmoon, eskavator,
nierbeken)
● Povidone iodine 1%
● Gelas kumur
● Polibib
● Povidone iodine 10%
● Tampon
● Cotton roll
● Cotton pellet
● Saliva ejector
● Ampul anestesi (lidokain 2% adrenalin 1:80.000 dalam 2 cc)
● Syringe anestesi
● Tang eksodonsi RB berbentuk L, sudut 90, beak lancip & terbuka
● Bein
● Bone file

Persiapan spuit dan ampul :


➔ pastikan spuit dan ampul dalam keadaan baik, tidak kadaluarsa,
kemasan tidak robek, tidak cacat, periksa konsentrasi dan
➔ eratkan penutup syringe / cap searah jarum jam, tekan handle hingga
plunger menyentuh ujung barrel, buka pembungkus spuit anestesi dan
letakan spuit di nierbeken
➔ ketuk leher ampul atau lakukan gerakan sentrifugal, pastikan seluruh
cairan anestesi berada di bawah leher ampul
➔ patahkan leher ampul dengan menggunakan kasa atau bungkus dari
spuit anestesi, miringkan ampul 45 derajat menghadap lantai, buka cap
spuit anestesi, masukan jarum tanpa menyentuh dinding ampul, tarik
plunger sampai semua cairan anestesi berpindah ke barrel
➔ tutup kembali cap spuit anestesi dengan menggunakan one hand
scoop technique. Pastikan tidak ada udara terjebak pada syringe, bila
ada, ketuk pada dinding barrel dan dorong plunger sampai terlihat
cairan keluar dari ujung jarum.

4. PERSIAPAN & POSISI PASIEN


- Pastikan pasien sudah makan atau tidak merasa lapar
- Pastikan pasien duduk nyaman di dental chair
- Periksa dan pastikan tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, respiratory
rate) pasien normal
- Pasangkan polibib pada pasien dan siapkan gelas kumur berisi
povidone iodine 1%
- posisikan pasien sesuai poin sebelumnya

5. POSISI OPERATOR
Sesuai poin sebelumnya

6. Asepsis & antisepsis


Instruksikan pasien untuk berkumur povidone iodine selama kurang lebih 30
detik

7. Isolasi daerah kerja dengan cotton roll dan saliva ejector


8. Asepsi & antisepsis daerah kerja dengan povidone iodine 10% dan cotton
pellet, lakukan pengulasan sirkular dari dalam keluar satu arah

9. Anestesi Mandibular Block


➔ Melakukan perabaan linea obliqua externa dengan
menggunakan jari kearah posterior hingga menemui cekungan
coronoid notch
➔ Posisikan jarum kontralateral diantara gigi premolar 1 dan 2
dengan bevel menghadap tulang, insersi jarum sampai
menyentuh tulang (tandas tulang), tarik sedikit jarum
➔ Posisikan ipsilateral, masukan jarum hingga sekitar ⅓ jarum
sambil menyusuri tulang linea oblique interna
➔ Posisikan kontralateral
➔ Tarik sedikit jarum, aspirasi. Bila aspirasi negatif, deponir 1 cc
untuk blok N. alveolaris inferior.
➔ Tarik jarum hingga ½ jarum keluar atau 1 mm ke arah
superficial, aspirasi, bila negatif deponir 0,5 cc untuk blok N.
lingualis

10. Anestesi N. Buccalis Longus


➔ Retraksi muccobuccal fold gigi yang bersangkutan
➔ Insersi jarum pada area mucosa setinggi apeks gigi, posisikan
bevel menghadap tulang, aspirasi, bila negatif deponir 0,5 cc
untuk blok N. buccalis longus

11. Evaluasi Anestesi


- Jepit mukosa dengan pinset. Bandingkan sisi yang dianestesi dengan sisi
berlawanan
- Tanya pada pasien: ada rasa tebal pada area gingiva / lidah / dagu
sebelah kiri

12. Ekstraksi
- Operator memposisikan dirii di depan kanan pasien
- Fiksasi dengan digiti 1 berada di dagu , digiti 2 processus alveolaris
buccal dan digiti 3 di processus alveolaris lingual
- Lakukan pemisahan ligamen periodontal dengan permukaan gigi
menggunakan sonde atau excavator
- Elevasi dengan memasukan bein ke soket dari sisi mesial / distal gigi
dengan tumpuan pada processus alveolaris, lakukan ungkitan hingga
terasa gigi longgar
- Masukkan forcep se apikal mungkin hingga menyentuh permukaan akar
gigi kemudian pegang dengan erat, lakukan sedikit gerakan rotasi dan
dominan luksasi hingga gigi terasa keluar dari soketnya
- Evaluasi
➔ Tulang yang tajam. Bila ada, lakukan penghalusan tulang dengan bone
file
➔ Fragmen gigi yang tertinggal
➔ Jaringan granulasi. Bila ada, lakukan kuretase.

13. KIE
● Tidak makan dan minum selama 30 menit – 1 jam pasca perawatan
● Tidak menghisap luka bekas pencabutan
● Tiidak memainkan luka bekas pencabutan dengan lidah atau tangan
● Tidak meludah terlalu sering
● Tidak berkumur terlalu keras
● Tidak makan dan minum yang pedas atau panas
● Tidak minum dengan menggunakan sedotan
● Instruksikan pasien untuk mengkonsumsi obat yang diberikan yaitu asam
mefenamat tab 500 mg 3x1 setelah makan. Konsumsi jika nyeri.
● Instruksikan pasien untuk datang ke pusat kesehatan terdekat atau
menghubungi operator apabila ada perdarahan atau nyeri hebat
● Tanya feedback dari pasien bila ada yang ingin ditanyakan
● Instruksi kontrol H+7
14. Closing
Bersihkan alat dan bahan, buang sampah medis, lepas APD level 3 sesuai
urutan dengan melakukan hand rub di setiap langkahnya
DEMIKIAN, TERIMA KASIH DOKTER
PERIODONSIA
Vignette:
Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke RSGM dengan keluhan gusi sering
berdarah dan nyeri pada gigi kiri bawah. Pemeriksaan intra oral gigi 34 kedalaman
poket distal 5mm, gigi 35 kedalaman poket mesial 4 mm, papilla interdental
membulat, PBI 3, OHIS 1,5. Dokter gigi akan melakukan perawatan kuretase.
Tugas Kandidat:
1. Verbalkan diagnosis kasus tersebut!
2. Simulasikan dan verbalkan posisi pasien dan operator saat melakukan
perawatan pada kasus tersebut!
3. Pilih dan verbalkan alat dan bahan untuk prosedur perawatan tersebut!
4. Simulasikan dan verbalkan prosedur perawatan tersebut pada model!
Jawaban :
Baik Dokter, Izin memperkenalkan diri (Sebut Nama dan Universitas) sebut
dengan jelas dan pelan baru jawab soal!

1. Diagnosis kasus : Periodontitis Kronis Lokalis Gigi 34,35 (Karena


terdapat poket 4-5mm tanpa edema, berarti ada LoA dan kerusakan tulang,
Perdarahan gingiva, OHIS masuk kategori sedang, Skor PBI tinggi)
2. Posisi Pasien : Pasien duduk di dental unit dengan posisi semi supine
membentuk sudut 60 derajat terhadap permukaan lantai
Posisi Operator : Operator berada di depan kanan pasien arah jam 7-9,
ketinggian siku operator sejajar dengan mulut pasien
3. Alat dan bahan yang digunakan antara lain (TUNJUK DAN ANGKAT
PERLIHATKAN KE PENGUJI)
- Set diagnostic kit yang terdiri dari : 2 kaca mulut, sonde lurus, sonde
halfmoon, pinset dental, dan nierbekken
- cotton roll dan cotton pellet
- kuret gracey no 5-6 untuk premolar
- Povidone Iodine 10% dan 1%
- Gelas Kumur
- Nacl 0,9%
- Spuit Irigasi
- Larutan Anestesi Lidocaine 2% dengan epinefrine 1:80.000
- Syringe 27 G
- Polibib dan suction intraoral
4. Tahapan Kuretase gigi 34, 35
a. Senyum Salam Sapa kepada pasien
b. PERSIAPAN OPERATOR (Universal Precaution)
- Cuci tangan 6 langkah berdasarkan WHO (basahi dibawah air
mengalir dan sabun, gosok telapak tangan, sela-sela jari dan
punggung tangan, gerakan mengunci pada buku-buku jari,
memutar pada ibu jari, gerakan memutar ujung jari di telapak
tangan, dan memutar pergelangan tangan, bilas dan keringkan)
- Pemakaian APD level 3 (handscoon dalam, headcap, masker
N95, google, hazmat/coverall, sepatu boots, handscoon luar)
c. PERSIAPAN ALAT BAHAN (Bisa disebutkan ulang detail atau tidak
usah karena diatas sudah diminta verbalkan)
d. PERSIAPAN PASIEN
- Posisi Pasien:
➔ Posisi semi supine dengan pinggul pasien berada pada batas
antara sandaran dan kursi dental chair.
➔ Oklusal RA bersudut 45° dari lantai, Oklusal RB sejajar lantai,
mulut pasien setinggi siku operator
- Pasangkan polibib pada dada pasien dan persiapkan saliva ejector,
beserta gelas kumur berisi povidone iodine 1%
e. POSISI OPERATOR : depan kanan pasien
f. Asepsis dan antisepsis minta pasien berkumur dengan povidone
iodine 1% selama 20-30 detik kemudian kumur tanpa dibilas.
g. Lakukan Anestesi Infiltrasi Lokal di mucobuccal fold regio 34 35,
insersikan jarum pada mucobuccal fold antara gigi 34 dan 35 dengan
bevel menghadap tulang, aspirasi, pastikan aspirasi negatif, kemudian
deponir perlahan sebanyak 0,5 - 1 cc untuk menganestesi mukosa
bukal gigi 34, 35
h. Evaluasi anestesi dengan menjepit mukosa menggunakan pinset
i. Kuretase didahului dengan SRP terlebih dahulu. Setelah plak dan
kalkulus dipastikan terangkat dari seluruh permukaan gigi. Pegang
instrumen kuret no 5-6 dengan teknik modified pen grasp with finger
rest (memegang instrumen seperti memegang bolpoin dengan
tumpuan pada jari manis/tengah diletakkan di gigi antagonis atau gigi
tetangga).
j. Masukkan instrument kedalam sulcus dengan angulasi 45 derajat,
kemudian searah sumbu gigi 34, dengan cutting edge (sisi tajam)
dihadapkan pada jaringan lunak terlebih dahulu. Permukaan luar
gingiva ditahan ringan menggunakan tangan yang tidak memegang
instrumen.
k. Eliminasi jaringan granulasi pada dinding lateral gingiva dengan
gerakan horizontal stroke pada dinding jaringan lunak. Kuretase
jaringan dikatakan selesai apabila sudah tampak darah segar mengalir.
l. Melakukan subgingival kuret dengan menempatkan kuret di apikal dari
Junctional epithelium dengan gerakan menyekop/scooping untuk
membersihkan jaringan nekrotik pada JE.
m. Cutting edge diarahkan ke akar gigi, gerakan scooping untuk
menghilangkan sementum nekrotik, dan root planning. Dikatakan
selesai apabila permukaan akar gigi sudah halus.
n. Lakukan gerakan yang serupa pada gigi 35 menggunakan kuret gracey
no. 5-6
o. Irigasi menggunakan larutan saline (NaCl 0,9%)
p. Kontrol perdarahan dengan menggunakan tampon
q. Mengadaptasikan jaringan ke permukaan gigi dengan cara ditekan
menggunakan jari dengan tekanan ringan.
r. KIE Post Kuretase :
- tidak makan 30 menit - 1 jam setelah perawatan
- setelah diperbolehkan makan, pasien diinstruksikan
menggunakan sisi yang tidak digunakan perawatan,
menghindari makanan panas, pedas
- tidak merokok
- tidak minum alkohol
- menjaga oral hygiene dengan menyikat gigi 2 kali sehari pagi
setelah makan pagi dan malam sebelum tidur
- meresepkan obat analgesik asam mefenamat 500 mg, 3 kali
sehari diminum bila perlu
- Tanyakan pada pasien apakah ada hal yang masih belum jelas
atau ingin ditanyakan
- Jika tidak ada persilahkan pasien untuk pulang
s. Bersihkan alat dan bahan, buang sampah medis, lepas APD level 3
sesuai urutan dengan melakukan hand rub di setiap langkahnya
DEMIKIAN, TERIMA KASIH DOKTER

GINGIVEKTOMI
1. diagnosa kasus :
2. Posisi Pasien : Pasien duduk di dental unit dengan posisi semi supine
membentuk sudut 60 derajat terhadap permukaan lantai
Posisi Operator : Operator berada di depan kanan pasien arah jam 7-9,
ketinggian siku operator sejajar dengan mulut pasien
3. Alat dan bahan yang digunakan antara lain (TUNJUK DAN ANGKAT
PERLIHATKAN KE PENGUJI)
1. Alat diagnostic standart
2. Pocket marking forcep
3. Kirkland knife
4. Orban knife
5. Scalpel blade no.12 dan 15
6. Scalpel handle
7. Kuret gracey
8. Paperpad/mixing pad
9. Spatula
10.Dappen glass.
11. Spuit
12. Larutan anastesi
13. Povidone iodine /chlorhexidine
14. Cotton pellet
15. Bahan irigasi (saline), aquadest
16. Periodontal dressing
17. Vaseline
18. Kasa tampon
4. Prosedur Gingivektomi
1. Melakukan tindakan asepsis (berkumur/mengoles) intra dan ekstraoral
dengan bahan antiseptik
2. Melakukan tindakan anastesi infiltrasi
3. Membuat bleeding point dengan memasukan pocket marking forcep sejajar
sumbu gigi, menempel permukaan gigi, sisi tumpul berada di dalam poket,
sisi tajam disebelah luar, hingga menyentuh dasar poket kemudian pocket
marking forcep dijepitkan pada 3 titik (mesial, distal dan midline)
4. Insisi eksternal bevel pada posisi 1 mm apikal dari bleeding point
membentuk sudut 45 derajat ke arah koronal dengan menggunakan kirkland
knife untuk fasial/palatal dan orban knife untuk daerah interdental
5. Melepaskan dinding poket yang telah dipotong (eksisi dinding poket)
6. Membersihkan daerah operasi dari jaringan granulasi, sementum nekrotik
dan sisa kalkulus sampai permukaan bersih menggunakan alat kuret (scaling
dan penghalusan akar)
7. Melakukan gingivoplasty dengan scalpel
8. Irigasi menggunakan larutan saline/aquadest
9. Kontrol pendarahan
10. Aplikasi periodontal dressing
5. Manipulasi dan aplikasi periodontal pack
1. Persiapan bahan: mengeluarkan base dan catalyst dengan perbandingan
1:1
2. Pengadukan dengan gerakan melingkar dan melipat pada mixing pad
menggunakan spatula sampai konsistensi homogen
3. Periodontal pack diambil dengan spatula lalu dicelupkan ke dalam air suhu
ruangan
4. Membasahi tangan dengan air/menggunakan vaseline
5. Mengulung periodontal pack menjadi bentuk silinder
6. Melakukan isolasi dan mengeringkan daerah operasi menggunakan kasa
tampon
7. Aplikasi periodontal pack pada daerah operasi, dengan batas koronal pada
1/3 servikal gigi, batas apikal tidak melebihi mucogingival junction dan bebas
dari kontak oklusi
8. Melakukan penekanan ringan pada gingival margin dan area proksimal
9. Membuang pack yang berlebihan dengan ekskavator
6. KIE Post Gingivektomi :
- tidak makan 30 menit - 1 jam setelah perawatan
- setelah diperbolehkan makan, pasien diinstruksikan menggunakan sisi
yang tidak digunakan perawatan, menghindari makanan panas, pedas
- tidak merokok
- tidak minum alkohol
- menjaga oral hygiene dengan menyikat gigi 2 kali sehari pagi setelah
makan pagi dan malam sebelum tidur
- meresepkan obat analgesik asam mefenamat 500 mg, 3 kali sehari
diminum bila perlu
- Tanyakan pada pasien apakah ada hal yang masih belum jelas atau
ingin ditanyakan
- Jika tidak ada persilahkan pasien untuk pulang
7. Bersihkan alat dan bahan, buang sampah medis, lepas APD level 3 sesuai
urutan dengan melakukan hand rub di setiap langkahnya

DEMIKIAN, TERIMA KASIH DOKTER


ORTODONSIA
Vignette:
Seorang anak perempuan berusia, 6 tahun diantar Ibunya ke RSGM dengan
keluhan gigi depan bawahnya tumbuh dibelakang dan ada gigi belakang bawah
kanan berlubang. Foto intra oral terlampir.

Tugas Kandidat:
1. Tuliskan dan verbalkan kelainan gigi 71, 81, 84, 31 dan 41 pada kasus
tersebut!
2. Verbalkan rencana perawatan pada kelainan gigi-gigi tersebut!
3. Verbalkan tujuan rencana perawatan pada kelainan gigi-gigi tersebut!
4. Tuliskan dan verbalkan ienis perawatan ortodontik pada tindakan gigi 84!
Jawab:
Baik Dokter, Izin memperkenalkan diri (Sebut Nama dan Universitas) sebut
dengan jelas dan pelan baru jawab soal!
1. Kelainan gigi :
- Gigi 71, 81 = persistensi gigi sulung
- Gigi 31, 41 = linguoversi
- Gigi 84 = karies klas 2 distooklusal

2. Rencana perawatan :
- DHE dan KIE
- Restorasi gigi 84 menggunakan tumpatan GIC klas 2
- Ekstraksi gigi 71 dan 81
- Koreksi gigi berdesakan anterior RB
- Fase evaluasi
- Fase retentive

3. Tujuan rencana perawatan


- Ekstraksi gigi 71 dan 81
- Restorasi gigi 84 mencegah agar gigi 85 tidak terjadi mesial drifting
- Observasi pertumbuhan gigi 31 dan 41 → apabila setelah erupsi sempurna gigi masih
palatoversi, maka digunakan kantilever ganda (z-spring) untuk mendorong gigi ke
labial.
4. Perawatan pada gigi 84 yaitu perawatan ortodontik preventif (restorasi klas
2/restorasi proksimal)

Anda mungkin juga menyukai