Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

KONSERVASI GIGI

Nama : MARIA YUNINGSI RHI

NIM : PO.530.320.418.323

Tingkat : II Regular B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

JURUSAN KESEHATAN GIGI

2019
BAHAN

 Glass ionomer cement viskositas tinggi


 Cotton roll
 Cotton pellet
 Vaselin/ cocoa butter
 Paper pad

INSTRUMENT

 Instrumen dasar : kaca mulut, sonde, pinset


 Instrumen ART : enamel access cauter/ enamel cutting instrument, hatchet,
ekskavator berbagai ukuran
 Plastis instrument
 Hatcheat
 INSTRUMENT
 Hand instrument yang digunakan harus tajam, karena harus bisa memotong
struktur gigi
 Diuji dengan cara : sisi pemotong ditancapkan ke dalam kuku ibu jari, bila
instrumen digeserkan dan tidak bergerak , berarti tajam, jika bergerak, berarti
tumpul

PROSEDUR PENATALAKSANAAN ART (untuk restorasi)

1. Preparation/persiapan kavitas
2. Cleansing/pembersihan
3. Conditioning/penyejuk
4. Dispensing/meracik bahan
5. Mixing/pencampuran bahan
6. Filling/pengisian
1. PREPARATION/PERSIAPAN KAVITAS
1) Isolasi daerah kerja dengan cotton roll/ kapas gulung. Kapas gulung mengabsorbsi
saliva dan mempertahankan gigi tetap kering
2) Menghilangkan plak dengan cotton pellet basah

3) Memastikan dengan sonde untuk menentukan adanya karies


4) Gunakan Hatchet mencari jalan masuk

5) putar2 hatchet untuk mencari jalan masuk


6) Mengerok jaringan karies dengan ekskavator (mula2 denang ukuran. Kecil, lalu
sedang, lalu bila perlu dengan ukuran. Besar)

 Batas pengerokan tergantung destruksi dentin (bentuk dan luas pengerokan


tergantung lesi, tdk tergantung prinsip “GV. Black’

2. CLEANSING/PEMBERSIHAN

7) Bersihkan kavitas dengan cotton pellet basah (± 3 kali cotton pellet basah).

8) Keringkan dng cotton pellet kering (± 3 kali cotton pellet kering).

3. CONDITIONING/PENYEJUK
9) Lakukan coditioning dengan conditioner/ liquid yg mengandung asam poliakrilat
(± 20 detik)

 Tanpa conditioning akan ada smear layer yang mengganggu ikatan kimia dentin +
GIC

 Conditioning membersihkan smear layer sehingga ikatan kimia dentin + GIC


menjadi 2x lebih baik dibanding bila tanpa conditioning
10) . Bersihkan kavitas dng cotton pelet basah (± 3x)
11) Keringkan dng cotton pellet kering

4. DISPENSING/MERACIK BAHAN
12) Buka botol powder
 Di balik penutup ada seal botol powder

13) Buka seal, tapi pembatas plastiknya jangan dibuka


 Tampak pembatas plastic
14) Tutup kembali botol powder, lalu kocok botol agar powder menjadi homogen

15) . Ketukkan botol di telapak tangan agar powder tidak melengket di tutup botol

16) Pastikan bahwa sendok powder bersih

17) Ambil 1 sendok peres powder

18) Letakkan powder pada paper pad/glas plate dan bagi jadi 2 bagian

19) Tutup kembali botol karena powder bersifat higroskopis

20) Buka botol liquid, pastikan ujung pipet bersih


21) Posisikan botol dengan pipet botol menghadap ke bawah . Teteskan satu tetes
liquid .

22) Powder dan liquid siap diaduk

5. MIXING/PENCAMPURAN BAHAN

23) Ratakan liquid sebesar kancing

24) . Aduk dng ½ bagian powder, gerakan sirkular, sekitar 10 detik

25) Aduk keseluruhan powder hingga diperoleh konsistensi seperti pasta (15-20 detik

6. FILLING/PENGISIAN

26) Masukkan semen ke dalam kavitas

 Secara bertahap hingga penuh (waktu sekitar 30 detik)


27) Meratakan semen dengan tehnik ‘finger press’ (menekan ke segala arah).
Sebelumnya ujung jari diolesi vaselin/ cocoa butter
 Mengecek hasil tumpatan dengan menggigit aluminium foil/articulating paper
 Hasil gigitan dng foil

28) Potong sisa semen dengan carver dan ambil vaselin/cocoa butter dengan ujung
jari
lalu tekan pd permukaan tumpatan.
29) Hasil tumpatan (instruksi : tdk makan selama ± 1 jam)29) .

Anda mungkin juga menyukai