Anda di halaman 1dari 14

DOPS GTSL

NAMA : Francisco Xavier Punef


NIM : 40621074
INSTRUKTUR : drg. Rudy Setiawan, Sp. Prosthodnosia
HARI, TANGGAL : Selasa, 29 Maret 2022
Sesi :1–2
Definisi mencetak GTSL
Adalah suattu tindakan membuat suatu bentuk negatif dari gigi atau
jaringan lain dari rongga mulut menggunakan bahan plastis yang relatif
menjadi keras atau mengeras pada saat berkontak dengan jaringan.
Tujuan mencetak GTSL
Untuk mendapatkan anatomi gigi dan jaringan mukosa mulut dalam
keadaan istrahat.
Untuk mendapatkan bentuk mukosa sebagai jaringan pendukung dalam
keadaan berfungsi.
Untuk mendapatkan model Study
Teknik mencetak GTSL
Dengan menggunkan teknik mukostatik (Pencetakan tanpa tekanan)
Tahapan mencetak GTSL

1. Persiapan bahan dan alat


2. Mendudukkan pasien pada dental chair :
1. Pasien didudukkan pada dental chair bersandar pada back rest dengan posisi rileks.
2. Memasang alas dada pada pasien
3. Operator / mahsiswa / drg duduk pada dental stool dengan posisi di sebelah kanan
depan pasien.
4. Posisi pasien pada dental chair, tinggi mulut pasien setinggi siku operator.
5. Selama perawatan pasien harus mengenakan alas dada dan alat periksa standart harus
selalu disiapkan.
3. Tentukan ukuran sendok cetak RA dan RB

digunakan untuk mencetak, sesuai dengan besar lengkung rahang pasien, yaitu jarak
antara gigi dan tepi sendok cetak ± 4 mm, ini bertujuan untuk memberi ketebalan pada
bahan cetak alginat supaya tidak patah/robek (baik pada RA/RB).

4. Posisi penderita waktu di cetak

Rahang atas : duduk tegak atau oklusal gigi RA sejajar


lantai.
Rahang bawah : Oklusal gigi RB sejajar lantai.
Tujuan posisi ini adalah untuk mencegah bahan cetak mengalir ke distal sehingga
mengakibatkan pasien muntah.

5. Instruksi pada pasien saat mencetak RA

yaitu bernafas melalui hidung sehingga refleks untuk muntah berkurang. Saat mencetak
RB pasien diinstruksikan untuk lidah dijulurkan, gerakkan kekanan dan kiri, kemudian
mengangkat lidahnya dijulurkan kedepan.
6. Mengaduk bahan cetak alginat

Mengambil air dengan takaran air sesuai aturan pabrik dimasukkan ke bowl

Mengambil powder alginate sesuai aturan pabrik tuangkan kedalam bowl yang sudah diberi air tersebut.

Diaduk pelan-pelan dan tekankan masa alginate tersebut pada dinding bowl menggunakan spatula yang kita

pergunakan untuk mengaduk. Catatan : bila kita menginginkan adonan tidak segera mengeras gunakan air es untuk

memperlambat proses pengerasan alginate).

Meletakkan adonan alginate tersebut pada sendok cetak RA dan RB.

7. Mencetak rahang atas


a. Meletakkan adonan alginat secukupnya pada sendok cetak

b. Posisi operator waktu memasukkan sendok cetak ada disebelah kanan depan penderita.
c. Ambil bahan cetak secukupnya, kemudian masukkan pada bagian palatum dan bukal regio tuber maxilla kanan dan kiri.
d. Posisikan garis median sendok cetak sesuai garis median pasien.
e. Tekan sedikit sendok cetak bagian belakang, setelah itu posisi operator pindah ke sebelah kanan belakang pasien.
Bebaskan pipi dan bibir pasien menggunakan telunjuk jari operator, Tarik bibir pasien, kemudian tekan bagian depan sendok
cetak
kearah atas dan katupkan bibir penderita didepan sendok cetak, selanjutnya fixir posisi tersebut sampai setting.
f. Tindakan ini untuk menghindari adanya udara yang terjebak serta menghindari ikut tercetaknya bibir penderita.
8. Mencetak rahang bawah
a. Meletakkan adonan alginat secukupnya pada sendok cetak
b. Posisi operator ada disebelah kanan depan pasien.
c. Ambil bahan cetak secukupnya, masukkan pada regio retromylohyoid kanan dan kiri
(dengan mengangkat lidah pasien menggunakan kaca mulut).
d. Memasukkan sendok cetak beserta adonan alginat pada mulut pasien, atur posisi sendok
cetak, garis median sendok cetak sesuai garis median pasien.
e. Atur posisi lidah supaya tidak tercetak dan tekan sedikit pada bagian posterior sendok cetak.
f. Bebaskan pipi dan bibir menggunakan telunjuk jari operator.
g. Tekan bagian anterior dan posterior sendok cetak kebawah.
h. Instruksikan pasien untuk mengangkat lidah keatas kemudian menjulurkan kedepan.
i. Katupkan bibir bawah kedepan sendok cetak.
j. Fixir sampai setting.
9. Melepas cetakan dari dalam mulut pasien
a. Rahang atas : pipi dan labial pasien diretraksi agar udara masuk, ungkit sendok cetak bagian lateral
keatas dan kebawah, kemudian ungkit bagian depan
ke atas dan kebawah agar bagian belakang kemasukan udara. Kemudian cetakan ditekan
kebawah Bersama-sama, supaya cetakan terlepas dari mulut pasien. Cuci cetakan dibawah air mengalir,
simpan cetakan pada suasana yang lembab untuk mengeringnya permukaan cetakan yang akan
mengakibatkan perubahan bentuk.
b. Rahang bawah : pipi dan labial pasien diretraksi agar udara masuk, ungkit sendok cetak bagian lateral
keatas dan kebawah, kemudian ungkit bagian depan kebawah dan keatas agar bagian sendok cetak
posterior terlepas dari mukosa (kemasukan udara), kemudian angkat keatas posterior dan anterior
Bersama-sama dan keluarkan dari mulut pasien. Cuci cetakan dibawah air mengalir dan kemudian simpan
cetakan pada suasana yang lembab untuk
menghindari mengeringnya permukaan cetakan.
10. Hasil cetakan yang betul :
a. Seluruh regio tercetak
b. Tidak cacat
c. Tidak porus
d. Tidak terlepas dari sendok cetak

11. Cara mendapatkan suasana yang lembab Taruh hasil cetakan alginat didalam plastik
tertutup.
Apabila cetakan alginat belum langsung diisi, maka dimasukkan didalam plastik tertutup yang
dikembungkan lalu dibungkus dengan kain yang dibasahi air tetapi kain basah tersebut tidak boleh
menempel dengan cetakan alginat.
12. Mengisi cetakan untuk model pembahasan
a. Pada bagian yang bergigi di isi dengan gips tipe III, sedangkan basis dengan menggunakan gips
tipe II (plaster of paris).
b. Merapikan model RA dan RB
c. Model pembahasan
13. Mencetak Model Kerja GTSL

1. Mencetak pasien dengan bahan alginat untuk pembuatan


model kerja :
Dilakukan pada pasien dengan kehilangan gigi tidak banyak atau saddle pendek dan bukan free end.
Pemilihan sendok cetak seperti pada pemilihan sendok cetak untuk mencetak dalam pembuatan studi model
atau model pembahasan. Teknik mencetaknya sama seperti mencetak dalam pembuatan model pembahasan.
Bagian occlusal rest seat diisi lebih dulu.
2. Pengisian cetakan untuk model kerja :
a. Isi cetakan menggunakan gigi gips tipe III dan dibasis dengan gips tipe III.
b. Rapikan model dengan menggunakan trimmer. Perhatikan batas mukosa.
c. Usahakan oklusi model tetap dapat terjaga dengan gigi antagonis masih terpelihara.
d. Model kerja harus dapat mewakili keadaan mulut pasien.
Mencetak untuk model kerja saddle Panjang dan free end:
Yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah menyiapkan individual tray. Cara menyiapkan individual tray :
Pembuatan outline individual tray pada model pembahasan dilakukan pada saddle Panjang dan free end.
a. Batas mukosa bergerak dan tidak bergerak
b. Outline individual tray minimal 2 mm lebih pendek (underextended) dari batas mukosa bergerak dan tidak
bergerak.
c. Menentukan letak stopper individual tray.
d. Tebal spacer malam satu lapis malam model merah.
e. Individual tray dibuat dari bahan akrilik self cured
f. Rapikan dan haluskan individual tray serta sesuaikan dengan outline individual tray.
14. Border moulding :
Alat yang diperlukan : diagnostic set, spirtus brander, pisau model, green stick compound.
Urutan kerja :
a. Mencobakan individual tray dalam mulut penderita, yang diperhatikan / dikoreksi adalah tepi individual
tray, panjangnya 2 mm lebih pendek dari batas mukosa bergerak dan tidak bergerak.
b. Memotong tepi spacer malam minimal 2 mm untuk tempat bahan border moulding.
c. Melunakkan green stick compon sebagai bahan border
moulding dan meletakkannya pada tepi individual tray dan daerah spacer yang tadi dipotong.
d. Masukkan individual tray kedalam bowl berisi air hangat.
e. Masukkan individual tray beserta green stick compound yang telah dilunakkan dalam mulut dan lakukan
tindakan muscle trimming agar batas mukosa bergerak dan tidak bergerak terbentuk dengan jelas. Ini
dilakukan pada daerah yang tidak bergigi dengan saddle Panjang atau pada sisi free end (daerah yang perlu
di moulding)
f. Bagian lingual, lidah digerakkan kanan dan kiri, keatas dan kedepan. Bagian rahang atas posterior pasien
diinstruksikan mengucap AH.
15. Mencetak fungsional

1. Bahan yang digunakan : bahan cetak elastomer (medium body).


2. Alat yang digunakan : individual tray, mixing pad, spatula.
3. Caranya :
a. Lepas spacer malam yang ada pada individual tray.
b. Membuat lubang (perforated) pada individual tray pada daerah yang memungkinkan udara dapat terjebak
(diameter 2-3 mm dan jarak lubang ±8 mm). Mengaduk bahan cetak elastomer pada mixing pad.
d. Meletakkan adonan bahan cetak elastomer pada sendok cetak dengan tebal secukupnya.
e. Memasukkan sendok cetak beserta adonan kedalam mulut pasien
f. Atur posisi sendok cetak dan lakukan penekanan sendok cetak dalam mulut pasien seperti waktu
mencetak dengan bahan alginate. Tekan perlahan sampai stopper menempel mukosa.
g. Lakukan muscle trimming dan fixasi sampai bahan cetak setting.
h. Melepas cetakan dari dalam mulut pasien seperti melepas cetakan alginate.
Hasil cetakan yang betul :
1) Seluruh regio tercetak
2) Tidak cacat
3) Tidak porous
4) Tidak terlepas dari sendok cetak
5) Semua permukaan moulding dan stopper dilapisi bahan cetak setipis mungkin.
j. Bersihkan hasil cetakan, kemudian disemprot dengan cairan disinfektan.
I. Memberi tanda dengan spidol pada tepi cetakan ± 2 mm
dari peripheral border.

Mengisi cetakan fungsional :


a. Isi cetakan menggunakan gips tipe III baik pada daerah bergigi maupun basis model.
b. Pengisian cetakan sampai batas garis yang dibuat dengan spidol pada peripheral border
sampai pada lengkung terbesar, ini bertujuan supaya peripheral border yang terbentuk tidak
rusak dan model gips dapat dilepas dari cetakan tanpa merusak peripheral border.
c. Melepas model dari cetakan, usahakan peripheral border tidak rusak.
d. Merapikan basis model dengan trimmer.
Melakukan survei dan block out pada model kerja :
a. Alat yang digunakan adalah surveyor
b. Survei dilakukan dengan panduan survei pendahuluan pada model pembahasan dan
guiding plane yang telah dibuat.
Caranya : letakkan model pada survei table, atur posisi daerah undercut model kerja sesuai
dengan undercut pada survei pendahuluan. (tahapan yang lebih lengkap ada pada materi
pendukung modul dihalaman belakang).
c. Lakukan block out pada dinding aksial model kerja yang menghadap ke saddle
menggunakan gips tipe II (plaster of paris).
d. Rapikan block out tersebut menggunakan chisel.

Obrigado

Anda mungkin juga menyukai