digunakan untuk mencetak, sesuai dengan besar lengkung rahang pasien, yaitu jarak
antara gigi dan tepi sendok cetak ± 4 mm, ini bertujuan untuk memberi ketebalan pada
bahan cetak alginat supaya tidak patah/robek (baik pada RA/RB).
yaitu bernafas melalui hidung sehingga refleks untuk muntah berkurang. Saat mencetak
RB pasien diinstruksikan untuk lidah dijulurkan, gerakkan kekanan dan kiri, kemudian
mengangkat lidahnya dijulurkan kedepan.
6. Mengaduk bahan cetak alginat
Mengambil air dengan takaran air sesuai aturan pabrik dimasukkan ke bowl
Mengambil powder alginate sesuai aturan pabrik tuangkan kedalam bowl yang sudah diberi air tersebut.
Diaduk pelan-pelan dan tekankan masa alginate tersebut pada dinding bowl menggunakan spatula yang kita
pergunakan untuk mengaduk. Catatan : bila kita menginginkan adonan tidak segera mengeras gunakan air es untuk
b. Posisi operator waktu memasukkan sendok cetak ada disebelah kanan depan penderita.
c. Ambil bahan cetak secukupnya, kemudian masukkan pada bagian palatum dan bukal regio tuber maxilla kanan dan kiri.
d. Posisikan garis median sendok cetak sesuai garis median pasien.
e. Tekan sedikit sendok cetak bagian belakang, setelah itu posisi operator pindah ke sebelah kanan belakang pasien.
Bebaskan pipi dan bibir pasien menggunakan telunjuk jari operator, Tarik bibir pasien, kemudian tekan bagian depan sendok
cetak
kearah atas dan katupkan bibir penderita didepan sendok cetak, selanjutnya fixir posisi tersebut sampai setting.
f. Tindakan ini untuk menghindari adanya udara yang terjebak serta menghindari ikut tercetaknya bibir penderita.
8. Mencetak rahang bawah
a. Meletakkan adonan alginat secukupnya pada sendok cetak
b. Posisi operator ada disebelah kanan depan pasien.
c. Ambil bahan cetak secukupnya, masukkan pada regio retromylohyoid kanan dan kiri
(dengan mengangkat lidah pasien menggunakan kaca mulut).
d. Memasukkan sendok cetak beserta adonan alginat pada mulut pasien, atur posisi sendok
cetak, garis median sendok cetak sesuai garis median pasien.
e. Atur posisi lidah supaya tidak tercetak dan tekan sedikit pada bagian posterior sendok cetak.
f. Bebaskan pipi dan bibir menggunakan telunjuk jari operator.
g. Tekan bagian anterior dan posterior sendok cetak kebawah.
h. Instruksikan pasien untuk mengangkat lidah keatas kemudian menjulurkan kedepan.
i. Katupkan bibir bawah kedepan sendok cetak.
j. Fixir sampai setting.
9. Melepas cetakan dari dalam mulut pasien
a. Rahang atas : pipi dan labial pasien diretraksi agar udara masuk, ungkit sendok cetak bagian lateral
keatas dan kebawah, kemudian ungkit bagian depan
ke atas dan kebawah agar bagian belakang kemasukan udara. Kemudian cetakan ditekan
kebawah Bersama-sama, supaya cetakan terlepas dari mulut pasien. Cuci cetakan dibawah air mengalir,
simpan cetakan pada suasana yang lembab untuk mengeringnya permukaan cetakan yang akan
mengakibatkan perubahan bentuk.
b. Rahang bawah : pipi dan labial pasien diretraksi agar udara masuk, ungkit sendok cetak bagian lateral
keatas dan kebawah, kemudian ungkit bagian depan kebawah dan keatas agar bagian sendok cetak
posterior terlepas dari mukosa (kemasukan udara), kemudian angkat keatas posterior dan anterior
Bersama-sama dan keluarkan dari mulut pasien. Cuci cetakan dibawah air mengalir dan kemudian simpan
cetakan pada suasana yang lembab untuk
menghindari mengeringnya permukaan cetakan.
10. Hasil cetakan yang betul :
a. Seluruh regio tercetak
b. Tidak cacat
c. Tidak porus
d. Tidak terlepas dari sendok cetak
11. Cara mendapatkan suasana yang lembab Taruh hasil cetakan alginat didalam plastik
tertutup.
Apabila cetakan alginat belum langsung diisi, maka dimasukkan didalam plastik tertutup yang
dikembungkan lalu dibungkus dengan kain yang dibasahi air tetapi kain basah tersebut tidak boleh
menempel dengan cetakan alginat.
12. Mengisi cetakan untuk model pembahasan
a. Pada bagian yang bergigi di isi dengan gips tipe III, sedangkan basis dengan menggunakan gips
tipe II (plaster of paris).
b. Merapikan model RA dan RB
c. Model pembahasan
13. Mencetak Model Kerja GTSL
Obrigado