CLOSING
1. Menanyakan kembali apakah ada yang akan ditanyakan, jika tidak kemudian
mempersilakan pasien pulang
2. Operator mengemasi alat yang telah digunakan untuk selanjutnya dilakukan sterilisasi
3. Membuang bahan sekali pakai berupa:
- Sampah medis/infeksius, dibuang di tempat sampah medis
- Sampah non medis/non infeksius, dibuang di tempat sampah non medis
- Sampah medis berupa benda tajam (seperti jarum, kaca/ampul), dibuang di safety
box
4. Melakukan desinfeksi ruangan pasca perawatan
5. Operator melepaskan APD secara berurutan
KIE REPLANTASI
1. Tidak makan dan minum selama 30 menit – 1 jam pasca perawatan
2. Makan dengan sisi yang tidak dilakukan perawatan
3. Makan yang lunak dulu (diet lunak)
4. Jaga oral hygiene dengan menyikat gigi 2 kali sehari (pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur), berikan obat kumur
5. Minum obat sesuai dengan anjuran dokter
6. Instruksikan pasien untuk kembali ke dokter 7 hari setelah perawatan untuk control,
untuk melepas splintingnya 3-4 minggu
NODUS LIMFATIKUS
1. Preface*
a. Cuci tangan 6 langkah WHO
b. Pasang APD level 3 secara berurutan (masker medis, masker N95, handschoen,
goggles, face shield, penutup kepala, cover all, boots, dll)
c. Senyum, salam, sapa
d. Perkenalan diri
e. Tanya identitas dan keluhan pasien
f. Cek tensi pasien/tanyakan keluhan sistemik/konsumsi obat-obatan
g. Menjelaskan kondisi dan perawatan yang akan dilakukan secara singkat
h. Mempersilakan pasien duduk di kursi dental
i. Menyiapkan alat dan bahan
2. Limfonodi submental
a. Posisi operator di belakang pasien
b. Palpasi menggunakan 3 jari dibagian submental px
c. Bagian kanan dan kiri diperiksa bersamaan
d. Menekan ringan region submental lalu ditarik ringan ke arah anterior
3. Limfonodi submandibula
a. Posisi operator di belakang pasien
b. Palpasi menggunakan 3 jari dibagian submental px
c. Bagian kanan dan kiri diperiksa bersamaan
d. Menekan ringan region submandibula ditarik ke lateral dari arah corpus
mandibula
4. Limfonodi pre auricular dan post auricular
a. Posisi operator di belakang pasien
b. Palpasi menggunakan 3 jari dibagian submental px
c. Bagian kanan dan kiri diperiksa bersamaan
d. Menyusuri daun telinga bagian superior hingga area post aurikular
5. Limfonodi servical/sternokleidomastoideus
a. Posisi operator di belakang pasien
b. Posisi px agak menunduk dengan menengok ke kanan/kiri sesuai daerah yg
berlawanan dengan daerah yg ingin diperiksa
c. Palpasi dilanjutkan dengan menelusuri otot sternokleidomastoideus dari bagian
superior ke inferior
6. Limfonodi supra dan infra klavikula
a. Dari palpasi sebelumnya, kearah deltoid melewati region supra dan infra
klavikula
7. Pemeriksaan tonsillar pada area angulus mandibula
8. Pemeriksaan parotid pada area kelenjar parotis gigi M2
9. Pemeriksaan occipital area processus mastoideus
10. Closing. Catat hasil pemeriksaan pada rekam medis
11. Interpretasi
a. Teraba/tidak teraba kelenjar
b. Konsistensi (jika teraba)
- Lunak kondisi akut
- Kenyal kondisi kronis
- Keras/terfiksir kondisi keganasan
c. Ada nyeri tekan/tidak
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
1. Preface*
a. Cuci tangan 6 langkah WHO
b. Pasang APD level 3 secara berurutan (masker medis, masker N95, handschoen,
goggles, face shield, penutup kepala, cover all, boots, dll)
c. Senyum, salam, sapa
d. Perkenalan diri
e. Tanya identitas dan keluhan pasien
f. Cek tensi pasien/tanyakan keluhan sistemik/konsumsi obat-obatan
g. Menjelaskan kondisi dan perawatan yang akan dilakukan secara singkat
h. Mempersilakan pasien duduk di kursi dental
i. Menyiapkan alat dan bahan
2. Pasien duduk tegak, RA setinggi bahu operator, RB setinggi siku operator
3. Operator di depan kanan dan samping pasien
4. Lakukan pemeriksaan dengan bidigital 3 jari
5. M. Masseter (depan, rest posisi) Palpasi masseter dilakukan secara bimanual, tangan
yang satu (dengan satu jari) di bagian intraoral. Jari diletakkan di kedua pipi dekat
ramus mandibular lalu pasien diminta untuk melakukan gerakan mengunyah
6. Temporal (lakukan pemeriksaan otot dengan posisi operator di samping/di belakang
pasien dengan 2 jari). Palpasi temporalis langsung pada region temporal dan meminta
pasien untuk mengoklusikan gigi geliginya
7. Pterygoideus lateral, palpasi dilakukan dengan menempatkan jari sedikit di belakang
tuberositas maksila, pasien diminta untuk memajukkan dagu. Pterygoideus medial,
palpasi secara intraoral pada bagian lingual pada ramus mandibular
8. Trapezeus (px menunduk, op di depan)
9. Strenocleldomastoideus (px mendangak, op didepan)
10. Otot otot dasar mulut (px mendangak, op didepan)
11. Tuliskan pada lembar pencatan tentang hasil pemeriksaan otot
a. nyeri tekan (+/-)
b. tonus otot (hipotonus/ hipertonus/ isotonus
ANASTESI
Deskripsi Tang RA
• Gigi Anterior → Beak, Joint dan handle lurus. Ujung terbuka
• Radiks Anterior →Beak, Joint dan handle lurus. Ujung tertutup
• Gigi Premolar →Beak, Joint dan handle membentuk huruf S terbalik. Ujung terbuka
• Gigi Molar → Beak, Joint dan handle membentuk huruf S terbalik. Ujung terbuka,
terdapat bifurkasi 1 sisi pada daerah bukal
• Gigi Molar 3 → Beak, Joint dan handle membentuk bayonet. Ujung terbuka
• Radiks Posterior →Beak, Joint dan handle membentuk bayonet. Ujung tertutup
Deskripsi Tang RB
• Gigi Anterior →Beak, Joint dan handle membentuk sudut 90°. Ujung terbuka
• Gigi Premolar →Beak, Joint dan handle membentuk membentuk sudut >90° Ujung
terbuka
• Gigi Molar →Beak, Joint dan handle membentuk membentuk sudut 90°. Ujung
terbuka, terdapat bifurkasi di 2 sisi
• Radiks → Beak, Joint dan handle membentuk sudut 90°. Ujung tertutup
DRY SOCKET
Tahapan Kerja
1. Preface*
a. Cuci tangan 6 langkah WHO
b. Pasang APD level 3 secara berurutan (masker medis, masker N95, handschoen,
goggles, face shield, penutup kepala, cover all, boots, dll)
c. Senyum, salam, sapa
d. Perkenalan diri
e. Tanya identitas dan keluhan pasien
f. Cek tensi pasien/tanyakan keluhan sistemik/konsumsi obat-obatan
g. Menjelaskan kondisi dan perawatan yang akan dilakukan secara singkat
h. Mempersilakan pasien duduk di kursi dental
i. Menyiapkan alat dan bahan
2. Asepsis area kerja dengan cotton pellet + povidone iodine, lakukan di daerah yang
akan dilakukan tindakan bagian bukal dan lingual dengan gerakan sirkular dari arah
dalam ke arah luar
3. Oleskan anastesi topikal dengan cotton pellet di area yang akan dilakukan tindakan
4. Cek numbness apakah sudah bekerja atau belum dengan menggunakan pinset dengan
cara dijepit ringan pada mukosa yang teranastesi dan tidak, apakah ada rasa baal atau
tidak (numbness)
5. Bila anastesi topikal sudah bekerja, lanjutkan ke anastesi infiltrasi
6. Lakukan anastesi infiltrasi pada bukal dan lingual pada gigi xx untuk anastesi nervus
xx dan xx. Menggunakan pehacaine dalam spuit. Regangkan daerah mukobukofold,
insersikan jarum dengan bevel menghadap tulang, aspirasi (-), deponir secara perlahan
larutan anastesi sebanyak 0,5cc untuk anastesi n. Bukalis longus. Anastesi bagian
lingual, dengan insersikan jarum dengan bevel menghadap tulang, aspirasi (-), deponir
larutan anastesi secara perlahan sebanyak 0,5cc untuk anastesi n.lingualis.
7. Cek anastesi apakah sudah bekerja atau belum dengan menggunakan pinset dengan
cara ditekan ringan pada mukosa yang teranastesi dan tidak, apakah ada rasa baal atau
tidak (numbness)
8. Irigasi dengan saline/nacl 0,9% adekuat untuk mengangkat debris dan jaringan
nekrotik hingga seluruh debris dan jaringan nekrotik terangkat. Dengan menggunakan
spuit pada soket
9. Aplikasikan alveogyl ke dalam soket kondensasikan alveogyl ke arah apikal dengan
pinset dan cotton pellet steril hingga menutupi seluruh bagian tulang yang terbuka
10. instruksikan pasien untuk menggigit tampon pada daerah tersebut
11. KIE Pasien : kontrol setiap 24 jam untuk mengganti dressing hingga keluhan mereda.
Instruksi seperti pasca exo, medikasi : amox selama 5 hari dan asmef jika sakit.
a. Instruksikan pasien untuk menggigit tampon selama 15 menit -30 menit
b. Tidak makan dan minum selama 30 menit – 1 jam pasca perawatan
c. Tidak memainkan bekas pencabutan dengan lidah
d. Tidak menghisap hisap daerah bekas pencabutan
e. Tidak berkumur dengan keras
f. Tidak sering meludah
g. Tidak makan dan minum yang panas terlebih dahulu
h. Makan dengan sisi yang tidak dilakukan perawatan
i. Makan yang lunak dulu (diet lunak)
j. Jaga oral hygiene dengan menyikat gigi 2 kali sehari (pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur)
k. Minum obat sesuai dengan anjuran dokter (contoh antibiotik amoxicillin 500 mg
selama 5 hari, diminum 3x sehari harus dihabiskan, obat analgesik asam
mefenamat 500 mg selama 3 hari diminum 3x sehari jika sakit)
l. Instruksikan pasien untuk kembali ke dokter 2-3 hari setelah perawatan untuk
mengganti dressing
12. Tanyakan kepada pasien apakah sudah jelas/belum, ada pertanyaan/tidak.
SINKOP
Tahapan Kerja
1. Preface*
a. Cuci tangan 6 langkah WHO
b. Pasang APD level 3 secara berurutan (masker medis, masker N95, handschoen,
goggles, face shield, penutup kepala, cover all, boots, dll)
c. Senyum, salam, sapa
d. Perkenalan diri
e. Tanya identitas dan keluhan pasien
f. Cek tensi pasien/tanyakan keluhan sistemik/konsumsi obat-obatan
g. Menjelaskan kondisi dan perawatan yang akan dilakukan secara singkat
h. Mempersilakan pasien duduk di kursi dental
i. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menekan luka menggunakan tampon
3. Lakukan anastesi infiltrasi* pada area kerja
4. Cari penyebab dari pendarahan
a. Jika perdarahan krn pembekuan darah, dilakukan kuret menggunakan kuret bedah
b. Jika terdapat tulang yang tajam, dilakukan pemotongan menggunakan tang rouger
dan dihaluskan menggunakan bone file
c. Pengambilan fragmen tulang yang tertinggal dalam soket menggunakan pinset
5. Lakukan irigasi menggunakan saline/povidone iodine dan dilakukan massage
6. Masukkan bahan hemostatic agent (spongostan) ke dalam soket menggunakan pinset
7. Dilakukan suturing dengan teknik figure 8 menggunakan needle holder, needle, silk
8. Irigasi menggunakan saline pada area kerja
9. Lakukan evaluasi perdarahan
10. Intruksikan pasien untuk mengigit tampon
11. Lakukan KIE dan medikasi
12. Closing
REPLANTASI GIGI
Tahapan Kerja
1. Preface*
a. Cuci tangan 6 langkah WHO
b. Pasang APD level 3 secara berurutan (masker medis, masker N95, handschoen,
goggles, face shield, penutup kepala, cover all, boots, dll)
c. Senyum, salam, sapa
d. Perkenalan diri
e. Tanya identitas dan keluhan pasien
f. Cek tensi pasien/tanyakan keluhan sistemik/konsumsi obat-obatan
g. Menjelaskan kondisi dan perawatan yang akan dilakukan secara singkat
h. Mempersilakan pasien duduk di kursi dental
i. Menyiapkan alat dan bahan
2. Bersihkan gigi menggunakan saline
3. Lakukan anastesi infiltrasi* non epineprin pada area kerja Lakukan irigasi soket
menggunakan saline
4. Lakukan replantasi gigi ke dalam soket menggunakan pinset dengan memegang pada
bagian mahkota gigi dan dilakukan penekanan ringan
5. Intruksikan pasien untuk oklusi, pastikan oklusi sudah sesuai
6. Lakukan splinting menggunakan wire 0,3 mm dengan teknik essig/eyelet ivy
7. Cek oklusi menggunakan articulating paper
8. Lakukan KIE dan medikasi
9. Closing
Teknik Essig
1. Ukur panjang gigi 2 kali jumlah gigi yang akan dilakukan fiksasi dan dipotong
menggunakan tang potong
2. Lilitkan wire (kawat primer) mengelilingi gigi dari sisi distal gigi dari arah labial ke
palatal/lingual sehingga wire memeluk semua gigi yang akan dilakukan fiksasi
3. Ujung wire yang di palatal/lingual dilewatkan interproksimal kembali ke labial lalu
kedua ujung wire dipilin
4. Lalu menyiapkan wire (kawat sekunder) yang diletakkan pada bagian interproksimal
gigi (sesuai banyaknya gigi yang akan dilakukan fiksasi
5. Wire sekunder dilewatkan melalui interproksimal gigi dengan cara dimasukkan dari
arah labial melewati bagian atas dari wire primer
6. Ujung wire sekunder yang berada di palatal/lingual dilewatkan kembali kea rah labial
melewati bagian bawah dari wire primer
7. Lalu kedua ujung wire sekunder yang bertemu dipilin menggunakan needle holder
8. Lakukan hal yang sama sesuai dengan banyaknya bagian interproksimal gigi yang
dilakukan fiksasi
Tahapan Kerja
1. Preface*
a. Cuci tangan 6 langkah WHO
b. Pasang APD level 3 secara berurutan (masker medis, masker N95, handschoen,
goggles, face shield, penutup kepala, cover all, boots, dll)
c. Senyum, salam, sapa
d. Perkenalan diri
e. Tanya identitas dan keluhan pasien
f. Cek tensi pasien/tanyakan keluhan sistemik/konsumsi obat-obatan
g. Menjelaskan kondisi dan perawatan yang akan dilakukan secara singkat
h. Mempersilakan pasien duduk di kursi dental
i. Menyiapkan alat dan bahan
2. Posisi pasien duduk tegak dan bersandar tembok, dataran oklusal sejajar dengan lantai
3. Melakukan desinfeksi area dg larutan antiseptik (povidone iodine 10%) sebelum
tindakan dengan gerakan melingkar dari dalam keluar
4. Anestesi dilakukan pada daerah sekitar drainase abses yang akan dilakukan dengan
anestesi infiltrasi.
5. Untuk mencegah penyebaran mikroba ke jaringan sekitarnya maka direncanakan
insisi :
a. Menghindari duktus (Wharton, Stensen) dan pembuluh darah besar.
b. Drainase yang cukup, maka insisi dilakukan pada bagian superfisial pada titik
terendah akumulasi untuk menghindari sakit dan pengeluaran pus sesuai gravitasi.
c. Jika memungkinkan insisi dilakukan pada daerah yang baik secara estetik, jika
memungkinkan dilakukan secara intraoral.
d. Insisi dan drainase abses harus dilakukan pada saat yang tepat, saat fluktuasi
positif.
6. Insisi
a. Melakukan insisi abses : 1. Insisi linear di superfisial menggunakan scalpel no.11
b. Insisi pada titik terendah dari akumulasi pus dg tujuan mengurangi nyeri dan
memfasilitasi keluarnya pus mengikuti gravitasi.
7. Drainase abses diawali dengan hemostat dimasukkan ke dalamrongga abses dengan
ujung tertutup, lakukan eksplorasi kemudian dikeluarkan dengan ujung terbuka.
Bersamaan dengan eksplorasi, dilakukan pijatan lunak untuk mempermudah
pengeluaran pus.
8. Irigasi dengan tekanan ringan ke dalam kavitas abses menggunakan syringe yang
jarumnya sudah ditumpulkan
9. Irigasi dengan normal saline
10. Penempatan drain karet di dalam rongga abses dan difiksasi dengan jahitan pada salah
satu tepi insisi untuk menjaga insisi menutup dan kasa tidak terlepas. Catatan : drain
karet tidak perlu dipasang apabila area abses kecil
OAC NOSE BLOWING TEST
Tahapan Kerja
1. Preface*
a. Cuci tangan 6 langkah WHO
b. Pasang APD level 3 secara berurutan (masker medis, masker N95, handschoen,
goggles, face shield, penutup kepala, cover all, boots, dll)
c. Senyum, salam, sapa
d. Perkenalan diri
e. Tanya identitas dan keluhan pasien
f. Cek tensi pasien/tanyakan keluhan sistemik/konsumsi obat-obatan
g. Menjelaskan kondisi dan perawatan yang akan dilakukan secara singkat
h. Mempersilakan pasien duduk di kursi dental
i. Menyiapkan alat dan bahan
2. Instruksikan pasien untuk duduk di dental unit, RA sejajar bahu op, RB sejajar siku op
3. Instruksikan pasien untuk menutup hidung lalu membuka mulut
4. Masukan kaca mulut ATAU masukan kapas atau cotton pellet ke dalam soket bekas
pencabutan
5. Instruksikan pasien untuk bernafas melalui hidung
6. Cek apakah terdapat : Sekret darah, embun, suara siul, kapas bergerak
a. Bila terdapat beberapa hal tersebut tandanya NOSE BLOWING TEST + dan
OAC +
ODONTEKTOMI
Open Method Extraction
Tahapan Kerja
1. Preface*
a. Cuci tangan 6 langkah WHO
b. Pasang APD level 3 secara berurutan (masker medis, masker N95, handschoen,
goggles, face shield, penutup kepala, cover all, boots, dll)
c. Senyum, salam, sapa
d. Perkenalan diri
e. Tanya identitas dan keluhan pasien
f. Cek tensi pasien/tanyakan keluhan sistemik/konsumsi obat-obatan
g. Menjelaskan kondisi dan perawatan yang akan dilakukan secara singkat
h. Mempersilakan pasien duduk di kursi dental
i. Menyiapkan alat dan bahan
2. Asepsis area kerja, menggunakan cotton pellet yang diberi pov iod, gerakan memutar
dari dalam ke luar
3. Anastesi topical di area kerja
4. Anastesi infiltrasi/blok
5. Lakukan pembuatan flap (triangular flap) menggunakan blade
6. Refleksi jaringan flap hingga tulang terlihat, sampai seluruh periosteum terangkat
menggunakan Rasparatorium
7. Buang tulang, pada kasus odont setinggi CEJ dengan membuat 3 titik pedoman pada
bagian mesiobukal, mediobukal, distobukal menggunakan bur tulang bulat.
Hubungkan 3 titik tsb dengan bur tulang fissure
8. Elevasi gigi menggunakan elevator
9. Ekstraksi gigi menggunakan tang cabut (sesuai elemen gigi)
10. Cek kondisi gigi yang sudah terekstraksi
11. Irigasi bagian soket bekas pencabutan menggunakan pov iod
12. Cek kondisi soket
13. Bila aman, lakukan penjahitan simple interrupted
14. Lakukan KIE
a. Instruksikan pasien untuk menggigit tampon selama 15 menit -30 menit
b. Tidak makan dan minum selama 30 menit – 1 jam pasca perawatan
c. Tidak memainkan bekas pencabutan dengan lidah
d. Tidak menghisap hisap daerah bekas pencabutan
e. Tidak berkumur dengan keras
f. Tidak sering meludah
g. Tidak makan dan minum yang panas terlebih dahulu
h. Makan dengan sisi yang tidak dilakukan perawatan
i. Makan yang lunak dulu (diet lunak)
j. Jaga oral hygiene dengan menyikat gigi 2 kali sehari (pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur)
k. Minum obat sesuai dengan anjuran dokter (contoh antibiotik amoxicillin 500 mg
selama 5 hari, diminum 3x sehari harus dihabiskan, obat analgesik asam
mefenamat 500 mg selama 3 hari diminum 3x sehari jika sakit)
l. Instruksikan pasien untuk kembali ke dokter 7 hari setelah perawatan untuk
kontrol
15. Closing
KIE OPERKULEKTOMI
1. Kumur-kumur air hangat tiap 1 jam, perbanyak istirahat, makan makanan bergizi, diet
makanan lunak, dan menjaga kebersihan mulut.
2. Instruksikan pasien untuk menggigit tampon selama 15 menit -30 menit
3. Tidak makan dan minum selama 30 menit – 1 jam pasca perawatan
4. Tidak memainkan bekas pencabutan dengan lidah
5. Tidak menghisap hisap daerah bekas pencabutan
6. Tidak berkumur dengan keras
7. Tidak sering meludah
8. Tidak makan dan minum yang panas terlebih dahulu
9. Makan dengan sisi yang tidak dilakukan perawatan
10. Makan yang lunak dulu (diet lunak)
11. Jaga oral hygiene dengan menyikat gigi 2 kali sehari (pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur)
12. Minum obat sesuai dengan anjuran dokter (contoh antibiotik amoxicillin 500 mg
selama 5 hari, diminum 3x sehari harus dihabiskan, obat analgesik asam mefenamat
500 mg selama 3 hari diminum 3x sehari jika sakit)
13. Instruksikan pasien untuk kembali ke dokter 7 hari setelah perawatan untuk kontrol