Pembimbing
Afr J Oral and Maxillofac Path. and Med. Vol. 1, No.1, Jan-June, 2015
Rasa sakit itu subjektif dan kompleks Fenomena dengan sensorik, emosional,
Komponen perilaku dan kognitif dan Asosiasi Internasional untuk Studi Of Pain
sensorik dan emosional yang terkait Dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial,
atau Dijelaskan dalam hal kerusakan tersebut. Sakit adalah Salah satu gejala yang
paling umum Ditemui dalam praktek klinis dan kepala Merupakan tempat nyeri yang
sering. Nyeri psikogenik adalah istilah yang digunakan untuk nyeri yang Pasien merasa
di mana tidak ada penyebab organik Ditemukan dan bersifat psikogenik dalam
Afr J Oral and Maxillofac Path. and Med. Vol. 1, No.1, Jan-June, 2015
TUJUAN STUDY KASUS
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui prevalensi keseluruhan Nyeri orofasial
psikogenik
2. Untuk dapat menentukan usia 40 – 50 tahun
3. Untuk mengetahui distribusi gender dari berbagai jenis
psikogenik Nyeri orofasial pada populasi Nigeria.
Afr J Oral and Maxillofac Path. and Med. Vol. 1, No.1, Jan-June, 2015
POPULASI DAN SAMPLING
A. Populasi
Dari total 1.019 pasien yang terlihat di Klinik Patologi
Mulut dan Kedokteran selama masa studi
B. Teknik Sampling
Dilakukan pada Pasien laki – laki dan perempuan yang
menderita psikogenik nyeri orofasial pada usia 40 – 50
tahun
.
METODE
1. Metode
A. Retrospektif (Retrospective Study)
Dilakukan pada Pasien yang menderita psikogenik Nyeri
orofasial yang dirujuk ke Departemen Patologi Mulut dan
Kedokteran, Pengajaran Universitas Benin Rumah Sakit
B. Data
Berdasarkan anamnesis, Pemeriksaan klinis, rekam medis
laboratorium dan Investigasi radiografi dan dengan
menerapkan Kriteria yang ditetapkan oleh Internasional
Asosiasi untuk Diagnosis nyeri pasien, lihat ke belakang pada
peristiwa yang terjadi pada masa lalu.
(Okoh, et al: Psychogenic orofacial pain)
Afr J Oral and Maxillofac Path. and Med. Vol. 1, No.1, Jan-June, 2015
TEMPAT DAN WAKTU
1. Tempat
Studi kasus ini dilakukan di Departemen Patologi
Mulut dan Kedokteran, Universitas Benin, Rumah Sakit
Nigeria.
2. Waktu
Durasi studi kasus ini dilakukan selama 4 tahun
(Januari 2010 hingga Desember 2013).
Afr J Oral and Maxillofac Path. and Med. Vol. 1, No.1, Jan-June, 2015
HASIL
Dari total 1.019 pasien yang terlihat di Klinik Patologi Mulut dan Kedokteran
selama masa studi, 57 (5,6%) kasus memiliki nyeri orofasial psikogenik. laki-
laki menyumbang 36,8% (n=21), sedangkan perempuan menyumbang 63,2%
(n= 36), memberikan rasio laki-laki dan perempuan 1: 1.7. mayoritas dari pasien
berada dalam kelompok usia 41-50 tahun [Gambar 1]. Analisis menunjukkan
pasien menderita dari dilar sindrom (TMDS) 38 (66,7%), terbakar sindrom
mulut (BMS) 9 (15,8%), atipikal nyeri wajah 6 (10,5%) dan, atipikal odontalgia
4 (7,0%) [Tabel 1]. Tabel 2 menunjukkan distribusi berbagai nyeri orofasial
psikogenik berdasarkan usia kelompok. TMDS lebih banyak terjadi pada pasien
antara 31 sampai 50 tahun (n= 16, 28), Sindrom mulut terbakar terlihat lebih
pasien berusia di atas 70 tahun (n= 3, 5,3%).
Afr J Oral and Maxillofac Path. and Med. Vol. 1, No.1, Jan-June, 2015
Muito Obrigado