Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN PASIEN GAWAT

DARURAT

No. Kode :
No. Revisi :
SPO Tgl. Terbit :
Halaman : 1 dari 3

UPTD PUSKESMAS dr. Diana Eka Ratnasari


NGEMPLAK SIMONGAN NIP.197711242001012010

1. Pengertian Penanganan pasien gawat darurat adalah suatu pertolongan yang


cepat dan tepat pada pasien untuk mencegah kematian maupun
kecacatan
2. Tujuan Sebagai acuan penetapan langkah-langkah bagi petugas dalam
melakukan penanganan pasien gawat darurat
3. Kebijakan
4. Referensi Departemen Kesehatan RI,.Pelayanan Gawat Darurat di RS. 2005;
Permenkes RI No 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
5. Prosedur 1. Petugas menerima pasien datang
2. Petugas melakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan
dengan mengunakan desinfektan
3. Petugas menggunakan alat pelindung diri (handscoon, masker,
alas kaki)
4. Petugas menempatkan pasien pada tempat yang disediakan
5. Petugas mengidentifikasi pasien berdasarkan prioritas
penanganan (pasien gawat tidak darurat, pasien darurat tidak
gawat, pasien gawat darurat) jika pasien lebih dari satu
6. Petugas menilai kesadaran pasien dengan GCS
7. Petugas memeriksa Circulation (sirkulasi darah) :
Periksa nadi karotis, apakah ada denyut nadi atau tidak
a. Bila ada denyut nadi karotis, lanjutkan pemberian bantuan
nafas
b. Bila tidak ada denyut nadi karotis, lakukan kompresi jantung
dengan frekuensi 30 kali per siklus
c. Lakukan evaluasi nafas dan sirkulasi setiap 5 siklus
Resusitasi Jantung Paru.
8. Petugas mengecek Air Way (jalan napas):
a. Periksa jalan napas, bebaskan jalan nafas dari sumbatan

1/2
seperti sekret, darah dan benda asing
b. Lakukan tindakan Triple manuver : Head Tilt (ekstensi
kepala), Chin Lift (angkat dagu ke atas), Jaw Thrust
(dorongan rahang bawah ke depan)
c. Buka mulut
d. Pemasangan Oro-pharingeal tube bila pasien tidak sadar
9. Petugas memeriksan Breathing (pernapasan):
Periksa pernapasan pasien bernapas atau tidak dengan Listen
(suara napas), Look (melihat gerakan dada), Feel (merasakan
ada udara atau tidak)
a. Bila tidak bernapas segera beri bantuan napas :
1) Bantuan napas buatan tanpa alat dari mulut ke mulut
(harus dengan barier/pengaman)
2) Bantuan napas buatan dengan alat ambu bag dengan
frekuensi
b. Bila pasien bernapas segera beri terapi oksigen melalui :
1) Nasal catheter 3 liter
2) Mask 6-8 liter
10. Petugas melakukan recovery position bila napas dan nadi sudah
teraba
11. Petugas memeriksa pada seluruh tubuh pasien untuk melihat
kegawatdarurtan yang mungkin tidak terlihat
12. Petugas memberikan obat sesuai kebutuhan pasien
13. Petugas memastikan pasien bahwa pasien dalam kondisi stabil
14. Petugas menempatkan alat-alat kesehatan yang sudah
terkontaminasi secara terpisah
15. Petugas membuang bahan habis pakai pada tempat sampah
medis seperti masker dan sarung tangan
16. Petugas mencuci tangan sesudah melakukan tindakan dengan
desinfektan
17. Petugas melakukan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan
yang lebih mampu apabila diperlukan
18. Petugas mencatat kegiatan di dalam simpus elektronik dan
sisrute
6. Diagram Alir -
(jika
dibutuhkan)
7. Unit Terkait 1. Ruangan Pemeriksaan Umum dan Ruangan Tindakan

2/2
2. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut

3. Ruangan KIA, KB dan Imunisasi

4. Ruangan Pendaftaran

5. Ruangan Farmasi

6. Laboratorium

8. Dokumen 1. SIMPUS
Terkait 2. Form Rujukan
3. Resume Klinis Pasien Rujukan
9. Rekaman
Histori N Yang Isi Tanggal mulai
Halaman
o Dirubah Perubahan diberlakukan
1

3/2

Anda mungkin juga menyukai