Anda di halaman 1dari 10

TUGAS DISKUSI OBSERVASI

DEPARTEMEN PROSTHODONSIA

CETAK FUNGSIONAL GTJ dan GTSL

Oleh:
Trisnani Adini Damayanti
180160100011058

Dosen Pembimbing :
drg. Diwya Nugraheni H, Sp. Pros

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
CETAK FUNGSIONAL GIGI TIRUAN JEMBATAN

1. Definisi

Kegiatan mencetak permukaan jaringan rongga mulut yang akan menyangga gigi tiruan
secara detail dan akurat dimana batas selaput lendir yang bergerak dan tidak bergerak harus
diperhatikan.

2. Tujuan
Pencetakan fungsional bertujuan untuk mendapatkan reproduksi negatif dari gigi yang telah
dipreparasi berikut jaringan pendukungnya dalam rongga mulut.

3. Teknik Mencetak
1. Mukostatik
Menggunakan bahan alginat. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan model study atau
model anatomis. Teknik ini dilakukan saat mukosa dan rahang dalam keadaan relaks.
2. Mukokompresif
Menggunakan bahan putty elastomer. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan model
kerja. Teknik ini dilakukan pada saat rahang dalam berfungsi.
3. Selective Pressure
Menggunakan bahan putty elastomer. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan model
kerja. Dalam teknik ini, diperlukan untuk dilakukan border moulding. Teknik ini daat
digunakan pada pasien dengan flabby tissue dan flat ridge.
Tekhnik Mencetak Berdasarkan Gerakan Mulut Saat Mencetak
a. Close Mouth Methods
Mencetak dimana pasien melakukan muscle trimming sendiri dalam keadaan mulut
tertutup
b. Open Mouth Methods
Metode mencetak dimana pasien dibantu operator untuk melkaukan muscle trimming.
Dilakukan tanpa adanya tekanan dan tidak dalam keadaan menggigit
4. Tahapan
a. Bersihkan gigi yang telah dipreparasi dengan air dalam syringe (water spray), dan keringkan
dengan udara (air spray)

b. Pasang benang retraksi (retraction cord) dengan bantuan pinset dan plastic filling, pada
sulkus interproksimal mengelilingi margin chamfer. Sebelumnya benang retraksi
dicelupkan pada larutan aluminium klorida 25% atau epinephrine agar melunak sehingga
tidak melukai gingiva. Pertama-tama bentuklah benang retraksi menyerupai huruf “ U’ dan
lingkarkan mengelilingi gigi yang telah dipreparasi. Tahan benang dengan ibu jari dan jari
telunjuk sambil sedikit menekan benang ke arah apikal (subgingiva). Kemudian perlahan-
lahan selipkan benang di antara gigi dan gingiva bagian mesial interproksimal dengan
bantuan pinset dan plastic filling, setelah terpasang dengan baik, lanjutkan memasang pada
sisi distal interproksimal. Lanjutkan pemasangan pada permukaan lingual yang diawali dari
sudut mesiolingual menuju sudut distolingual. Catatan : ujung/tip alat diposisikan
menghadap benang retraksi yang telah dipasang untuk mencegah terlepasnya benang
retraksi. Benang retraksi berfungsi untuk mengekspos sementara akhiran preparasi
(chamfer/shoulder) selama proses pencetakan final agar didapat kerapatan tepi (marginal
fit) yang baik antara restorasi tetap dengan abutment untuk mencegah terjadinya iritasi
gingiva dan karies sekunder.

Pemasangan benang retraksi. A. Bentuk loop U B. pemasangan pada sisi interproksimal


C. Pemasangan pada sisi lingual (Shillingburg et al, 1997)

c. Lakukan pencetakan hasil preparasi menggunakan sendok cetak untuk rahang bergigi dan
bahan cetak elastomer (putty dan monophase) dengan teknik single phase. Setelah cetakan
mengeras, lepaskan dari model gigi. Pastikan cetakan keras, tidak kenyal dan tidak dapat
dirobek sebelum dilepas dari model gigi
d. . Catatan : Apabila dilakukan pencetakan dalam rongga mulut penderita, cucilah hasil
cetakan dibawah air yang mengalir atau dalam larutan desinfeksi lalu keringkan dengan
udara.
Contoh cetakan final RB

d. Cetak gigi antagonisnya dengan menggunakan sendok cetak untuk rahang bergigi dan bahan
cetak alginate.Tunjukkan hasil cetakan pada instruktur
CETAK FUNGSIONAL GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

1. Definisi

Kegiatan mencetak permukaan jaringan rongga mulut yang akan menyangga gigi tiruan
secara detail dan akurat dimana batas selaput lendir yang bergerak dan tidak bergerak harus
diperhatikan.

2. Tujuan
Pencetakan fungsional bertujuan untuk mendapatkan bentuk negative lengkung gigi serta
jaringan lunak di sekitarnya dan dibuat berupa reproduksi positif dari model rahang.

3. Teknik Mencetak
a. Mukostatik
Menggunakan bahan alginat. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan model study atau
model anatomis. Teknik ini dilakukan saat mukosa dan rahang dalam keadaan relaks.
b. Mukokompresif
Menggunakan bahan putty elastomer. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan model
kerja. Teknik ini dilakukan pada saat rahang dalam berfungsi.
c. Selective Pressure
Menggunakan bahan putty elastomer. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan model
kerja. Dalam teknik ini, diperlukan untuk dilakukan border moulding. Teknik ini daat
digunakan pada pasien dengan flabby tissue dan flat ridge.
Tekhnik Mencetak Berdasarkan Gerakan Mulut Saat Mencetak
c. Close Mouth Methods
Mencetak dimana pasien melakukan muscle trimming sendiri dalam keadaan mulut
tertutup
d. Open Mouth Methods
Metode mencetak dimana pasien dibantu operator untuk melkaukan muscle trimming.
Dilakukan tanpa adanya tekanan dan tidak dalam keadaan menggigit

4. Bahan Cetak
Bahan cetak untuk rahang edentulous sebagian harus dapat mencatat bentuk anatomi gigi dan
jaringan pendukung secara akurat. Dalam hal ini bahan cetak yang digunakan adalah
elastomer.
5. Prosedur Mencetak
Posisi Pasien dan Operator
a. Posisi Pasien dan Operator saat Mencetak RA dan RB
 Pasien duduk dalam posisi tegak dengan sandaran kepala sejajar dengan tubuh pasien dan lap
dada terpasang.
 Untuk RA, memposisikan dental unit sehingga mulut pasien sejajar dengan siku operator.
Posisi operator berdiri sedikit di belakang dan sisi kanan pasien sehingga operator dapat mengontrol
sendok cetak dan menempatkannya tepat di bagian tengah rongga mulut dan tangkai sendok cetak
segaris dengan hidung pasien atau garis median wajah.

Gambar 1.1 Posisi Mencetak RA

 Untuk RB, memposisikan dental unit sehingga mulut pasien sejajar dengan bahu operator.
Saat mencetak RB, operator berdiri di depan dan sisi kanan pasien

Gambar 1.2 Posisi Mencetak RB

Tahapan Mencetak
a. Persiapan alat dan bahan
b. Persiapan pasien dan operator
c. Memposisikan pasien, pasien duduk dalam posisi tegak. Untuk mencetak RA posisi mulut
pasien sejajar dengan bahu operator sedangkan untuk RB posisi mulut pasien mulut
pasien sejajar sengan bahu oerator
d. Mengaduk bahan cetak hingga homogen (warna putih dan biru tercampur)
e. Mengaplikasikan bahan cetak pada sendok cetak individual
f. Memasukkan sendok cetak pada mulut pasien
g. Penempatan sendok cetak ke dalam mulut
RA : melakukan rretraksi pada salah satu bibir atas dan pipi pasien dengan menggunakan
kaca mulut lalu memasukkan sendok cetak ke arah yang berlawanan (posisi diagonal).
Bagian posterior (residual alveolar ridge dan palatum) ditekan terlebih dahulu kemudian
menekan bagian anterior sendok cetak. Posisi garis tengah sendok cetak lurus dengan
garis median wajah pasien. Fiksasi sendok cetak menggunakan kedua jari telunjuk dan
jari tengah yang diletakkan pada permukaan oklusal posterior sendok cetak hingga bahan
cetak mengeras/setting. Kemudian melakukan pemijatan pada bagian bibir untuk
menghasilkan cetakan yang lebih akurat dan detail.
RB : melakukan retraks pada salah satu sisi bibir dan pipi pasien dengan menggunakan
kaca mulut lalu memasukkan sendok cetak ke arah yang berlawanan (posisi diagonal).
Bagian posterior (residual alveolar ridge dan retromolar pads) ditekan terlebih dahulu
kemudian menekan bagian anterior sendok cetak. Posisi garis tengah sendok cetak lurus
dengan garis median wajah pasien. Fiksasi sendok cetak menggunakan kedua jari telunjuk
dan jari tengah yang diletakkan pada permukaan oklusal posterior sendok cetak hingga
bahan cetak mengeras.
h. Posisi operator saat mencetak, untuk RA posisi operator berada pada belakang kanna
pasien sedangkan untuk RB operator berada pada kanan depan pasien.
i. Instruksi pasien
RA: Meminta pasien untuk bernafas melalui hidung dan menundukkan kepala (bila
perlu, untuk mengurangi refleks muntah (gag) terutama pada pasien yang disphagia).
Pada pasien dengan refleks muntah yang tinggi, menginstruksikan pasien untuk menarik
nafas panjang dan menahannya, lalu memasukkan sendok cetak ke rongga mulut pasien
dan meminta pasien untuk menghembuskan nafas/bernafas melalui hidung.
RB: Meminta pasien untuk mengangkat lidahnya dan menyentuhkan ujung lidah pada
palatum sesaat setelah sendok cetak dimasukkan dalam mulut. Kemudian pasien diminta
untuk menjulurkan lidahnya. Hal ini dilakukan agar didapatkan hasil cetakan yang meluas
di daerah lingual hingga ke retromylohyoid ridge dan menentukan posisi frenulum
lingualis pasien.
j. Setelah setting kemudian sendok cetak dilepas dari rongga mulut pasien, dibersihkan
dibawah air mengalir kemudian dikeringkan
DAFTAR PUSTAKA

FJ Harty, R Ogston. Kamus Kedokteran Gigi. 1995. Terjemahan EGC.

Kaira LS. Window technique for management of flabby ridge - case report. International
Journal of Research Dentistry 2012; 2(6): 40-46

Koemaningati Henni., 2014. Mengatasi Akibat Pemakaian Gigi Tiruan Lama Dengan
Pencetakan Teknik Windowing. Dental Journal Vol. 3, Jakarta.

Nurtani Myra., 2011. Teknik Pencetakan Lingir dan Pencetakan Jaringan Flabby Menurut
Metode Kawabe. PPDGS Prostodonsi, Makassar

Anda mungkin juga menyukai