Stabilitas adalah kemampuan gigitiruan untuk melawan gaya-gaya saat berfungsi. Faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap stabilitas GTP :
a. Hubungan dari permukaan eksternl dan betas luar gigitiruan terhadp otot orofasial
sekitar.
b. Hubungan basis gigitiruan terhadap jaringan-jaringan di bawahnya
c. Hubungan anara permukaan oklusal yang berlawanan
d. Ukuran dan posisi gigi GTP serta kontur permukaan poles dihadapkan pada gaya
tidak stabil dari lidah, bibir dan pipi.
9. Pemeriksaan tahanan jaringan meliputi bagian palatum dan processus alveolaris RA dan
RB. Pemeriksaan dilakukan dengan penekanan jaringan dengan memakai burnisher.
Tahan jaringan penting untuk mengetahui kemampuan adaptasi jaringan terhaap tekanan
gigi tiruan.
a. Tahanan jaringan tinggi bila pada penekanan tidak menyebabkan erubah warna
jaringan, jaringannya cekat,tidak goyang dan cukup tebal.
b. Tahanan jaringan rendah bila penekanan nampak perubahan warna jaringan
menjadi pucat/putih.
10. Eksostosis merupakan penonjolan tulang yang tajam pada processus alveolaris yang
menyebabkan rasa sakit pada penekanan atau pemakaian protesa. Eksostosis dicatat
lokasinya. Pencatatan ini dilakukan untuk mempertimbangkan perlu tidaknya dilakukan
pembedahan sebelum dilakukan pembuatan gigitiruan. Juga untuk pertimbangan retensi
tambahan serta menentukan arah insersi. Dalam suatu sisi rahang menjadi 2 regio, yaitu
region anterior dan region posterior.
Perawatan untuk eksostosis adalah alveolektomi. Alveolektomi adalah suatu
tindakan bedah untuk membuang prosesus alveolaris yang menonjol baik sebagian
maupun seluruhnya. Alveolektomi juga berarti pemotongan sebagian atau seluruh
prosesus alveolaris yang menonjol atau prosesus alveolaris yang tajam pada maksila atau
mandibula, pengambilan torus palatinus maupun torus mandibularis yang besar.