Pencetakan Anatomis
No Kegiatan
Mempersiapkan Pasien
• Sapa dan Salam kepada Pasien
3.
• Pasien duduk diatas kursi dental unit dalam posisi tegak dengan sandaran kepala
sejajar dengan tubuh pasien.
4. Mengeringkan area rongga mulut dengan menggunakan tampon.
Mempersiapkan Bahan Cetak Alginat
5. Perbandingan p/w 3:1 di Rubber bowl
Mengaduk Bahan Cetak menggunakan spatula dengan Teknik vigourou eight-hand
6. mixing sampai tercampur sempurna (homogen)
Menempatkan Bahan Cetak ke dalam sendok cetak
7. Posisi Operator berada disamping belakang kanan pasien untuk pencetakan RA dan samping
depan kanan untuk pencetakan RB.
Memasukkan Sendok Cetak kedalam rongga mulut pasien dengan menekan pada
processus alveolaris.
Menginstruksikan pasien untuk:
8.
• Relax dan bernafas melalui hidung.
• Mengerutkan bibir dan operator melakukan Muscle Trimming hingga bahan cetak
mencapai lipatan mukobukal
Tangan Operator tetap berada pada permukaan sendok cetak dalam mulut pasien
sampai bahan cetak mengeras/setting.
9.
• Pengecekan setting time bahan cetak dapat dilihat pada sisa bahan cetak di
rubberbowl.
Mengeluarkan sendok cetak dari dalam mulut pasien, membersihkan dibawah air
10. mengalir serta melakukan desinfeksi.
Periksa hasil cetakan.
11. • Permukaan hasil cetakan halus dan merata.
• Membuang kelebihan bahan cetak pada daerah tepi hasil cetakan jika ada.
Pembuatan SCP
No Kegiatan
Mempersiapkan Pasien
3. • Sapa dan Salam kepada Pasien
• Pasien duduk diatas kursi dental unit
4. Mengeringkan area rongga mulut dengan menggunakan tampon.
Mempersiapkan Bahan Cetak Elastomer
5. Mengeluarkan Base dan Catalys dengan perbandingan 1:1 diatas Paper Pad/Glass Plate.
Mengaduk Bahan Cetak menggunakan plastis instrument (Cement Spatula) dengan
6. gerakan memutar dan melipat sampai tercampur sempurna (homogen)
Menempatkan Bahan Cetak ke dalam sendok cetak individual (SCP).
7. Posisi Operator berada disamping belakang kanan pasien untuk pencetakan RA dan samping
depan kanan untuk pencetakan RB.
Memasukkan Sendok Cetak kedalam rongga mulut pasien dengan menekan.
Menginstruksikan pasien untuk:
• Relax dan bernafas melalui hidung.
8.
• Mengerutkan bibir dan operator melakukan Muscle Trimming pada bibir dan pipi.
• Melakukan gerakan menelan dan menggerakkan lidah sambil mengucapkan “Ahh”
yang bertujuan untuk mencetak batas AH Line.
Tangan Operator tetap berada pada permukaan sendok cetak dalam mulut pasien
9. sampai bahan cetak mengeras/setting.
• Pengecekan setting time bahan cetak dapat dilihat pada sisa bahan cetak di spatula.
Mengeluarkan sendok cetak dari dalam mulut pasien, membersihkan dibawah air
10. mengalir serta melakukan desinfeksi.
Periksa hasil cetakan.
11. • Permukaan hasil cetakan halus dan merata.
• Membuang kelebihan bahan cetak pada daerah tepi hasil cetakan jika ada.
Pembuatan Bite Rim
No Kegiatan
Membuat denture out line pada batas mukosa bergerak dan tidak bergerak dengan
3.
pensil.
4. Model dibasahi dengan air lalu kedua sisi malam dipanasi di atas api.
Setelah malam agak lunak ditempelkan pada model kerja, dan malam dibentuk sesuai
5. dengan batas-batas yang telah digambar. Kelebihan malam dibuang dan tepi-tepi
malam dihaluskan dengan lekron.
6. Selapis malam (wax) dipanaskan di atas api dan digulung.
Gulungan malam harus dibentuk sesuai dengan bentuk lengkung rahang, kemudian
direkatkan pada lempeng gigit di daerah residual ridge.
a. Tinggi biterim
Rahang Atas: Anterior 2-2,2 cm; Posterior 1,6-1,8 cm
7. Rahang Bawah: Anterior 1,8 cm; Posterior Pertengahan retro molar pad
b. Lebar biterim
Anterior: 0,6 cm
Posterior: 0,8 cm
3. Buat satu titik di di ujung hidung dan satu titik di dagu yang paling menonjol.
Pasien diinstruksikan mengucapkan huruf “M“ beberpa kali dan diminta menahan pada
4. posisis tersebut dan kemudian diukur. Diulangi beberapa kali dan dipakai nilai yang paling
sering muncul.
Untuk mendapatkan DVO:
5.
DVI – Freeway space
Setelah mendapatkan nilai DVO kita mencobakan bite rim RA dan RB
Untuk RA
• Pasangkan bite rim RA
• Periksa retensi dan stabilitas
• Melihat labial full ness
• Naso labial angel 90 derajat/tegak lurus
6.
• Philtrum Nampak
• Vermilion border showing
• Tinggi anterior 2 mm ditepi bawah bibir RA
Untuk RB:
• Bite rim RB setinggi sudut mulut pada waktu bibir dalam keadaan rileks
• Vermilion border Nampak.
Mengukur kesejajaran
• Membuat garis panduan bidang Chamfer, dengan benang dari ala nasi ke tragus
7.
• Menentukan kesejajaran antara bite rim rahang atas dengan garis Chamfer dengan
menggunakan oklusal bite plane
Pengukuran DVO dengan bite rim
Pasang bite rim RA dan RB dan bagian oklusal kedua bite rim berkontak rapat kemudian
8.
diukur sesuai dengan tinggi DVO yang telah didapatkan.
9 Bila terlalu tinggi Bite rim RB dikurangi.
Menentukan relasi sentris atau posisi distal dengan cara Nucleus Walkhof
Buat bulatan deari wax sebesar kira2 biji jagung kemudian bulatan malam tersebut di
10.
tempelkan ke basis RA bagian palatum paling posterior pada bagian tengah.
Masukkan kedua bite rim RA dan RB yang telah ditentukan DVO dan pasien diinstruksikan
11. menyentuh bola mlam dengan ujung lidahnya sambil menutup mulut. Dengan demikian
kondilus akan menempati posisi paling posterior dalam fossa glenoidalis
12. Lakukan fiksasi bite rim rahang atas dan RB kemudian tanam dalam artikulator
Penyusunan Gigi
No Kegiatan