0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut merupakan daftar isi yang membahas tujuan dan tahapan-tahapan praktikum prostodonsia dan ortodonsia untuk mahasiswa, mencakup pencetakan rahang, pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan, analisis sefalometri, dan pembuatan alat ortodontik lepasan. Dokumen ini juga menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan beserta prosedur-prosedurnya secara rinci.
Dokumen tersebut merupakan daftar isi yang membahas tujuan dan tahapan-tahapan praktikum prostodonsia dan ortodonsia untuk mahasiswa, mencakup pencetakan rahang, pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan, analisis sefalometri, dan pembuatan alat ortodontik lepasan. Dokumen ini juga menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan beserta prosedur-prosedurnya secara rinci.
Dokumen tersebut merupakan daftar isi yang membahas tujuan dan tahapan-tahapan praktikum prostodonsia dan ortodonsia untuk mahasiswa, mencakup pencetakan rahang, pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan, analisis sefalometri, dan pembuatan alat ortodontik lepasan. Dokumen ini juga menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan beserta prosedur-prosedurnya secara rinci.
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi 1. Tujuan 1.1 Tujuan umum 1.2 Tujuan khusus 2.
Alat yang harus
dibawa mahasiswa 3. Tahapan 1.1 Prostodonsia (Gigi Tiruan Sebagian Lepasan) a. Pencetakan Rahang Pendahuluan b. Cengkeram 1.2 Ortodonsia a. Penapakan dan Analisa Sefalometri sederhana b. Komponen Aktif dan Pasif Alat Ortodontik Lepasan 4. Daftar Pustaka I. TUJUAN 1.1 Tujuan umum: 1. Mahasiswa mampu melakukan pencetakan rahang atas dan rahang bawah 2. Mahasiswa mampu membuat cengkeram gigi tiruan sebagian lepasan 3. Mahasiswa mampu melakukan analisis sefalometri sederhana untuk menentukan diagnosis dan rencana perawatan ortodontik sederhana. 4. Mahasiswa mampu membuat komponen aktif dan pasif alat ortodontik lepasan sederhana 1.2 Tujuan khusus : 1. Mahasiswa mampu melakukan pencetakan rahang atas dan rahang bawah 2. Mahasiswa mampu membuat cengkeram gigi tiruan sebagian lepasan 3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi struktur anatomi yang tampak (landmark/garis/bidang/sudut) pada foto sefalometri 4. Mahasiswa mampu menganalisa hasil perhitungan sefalometri sederhana dalam hubungannya dengan diagnosa dan rencana perawatan ortodonti. 5. Mahasiswa mampu membuat komponen aktif dan pasif alat ortodontik lepasan sederhana II. ALAT YANG HARUS DIBAWA MAHASISWA - Pensil hitam 4H - Karet penghapus - Penggaris, busur derajat, segitiga - Scotch tape - Mangkuk karet (bowl) - Lampu spiritus - Spatula gips - Pensil tinta - Penghapus karet - Sendok cetak - Tang universal - Tang setengah bulat - Tang pipih - Tang bulat - Tang potong I. GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN A. Pencetakan Rahang Pendahuluan Tujuan : Mendapatkan bentuk negative lengkung gigi serta jaringan lunak di sekitarnya dan dibuat berupa reproduksi positif dari model rahang. Pencetakan anatomis berfungsi untuk mendapatkan batas dukungan gigi tiruan dan memperoleh studi model. Sendok cetak yang digunakan untuk melakukan pencetakan anatomis adalah sendok cetak pabrik yang terbuat dari bahan metal atau plastik. Sendok cetak ini ada yang berlubang dan tidak berlubang. Bentuk sendok cetak untuk pasien edentulus membulat pada permukaan yang menutupi linggir alveolar. Sendok cetak harus disesuaikan terlebih dahulu pada rongga mulut pasien. Ukuran sendok cetak edentulus sekitar 5 mm lebih besar dari permukaan linggir alveolar agar memberikan tempat yang cukup untuk bahan cetak. Umumnya dikenal dua tahapan pencetakan, pertama pencetakan pendahuluan menggunakan sendok cetak siap pakai yang memiliki beberapa ukuran dan bahan cetak alginate. Setelah pencetakan selesai, hasil cetakan diisi dengan bahan gypsum yang nantinya akan menjadi model studi. Model studi berguna untuk membantu merencanakan perawatan selanjutnya. Alat dan bahan : - Sendok cetak - Bowl - Spatula - Pisau gips - Kaca mulut - Lap bersih - Masker - Sarung tangan - Alginate - Gips Prosedur : a. Siapkan bowl (mangkuk karet) dan spatula cetak; sendok cetak untuk rahang bergigi (ukuran disesuaikan dengan besar rahang model anatomi); masker dan sarung tangan; bahan cetak alginat normal setting dan air dingin (sesuai takaran pabrik). b. Meja kerja dialasi dengan lap kerja. c. Atur posisi head phantom tegak dengan posisi kepala sejajar dengan tubuh penderita (tiang head phantom). Atur posisi penderita pada kursi dental unit. Penderita duduk dalam posisi tegak dengan sandaran kepala sejajar dengan tubuh penderita. Lap dada dipasang supaya baju penderita tidak kotor. (i) Posisi operator saat mencetak RA yaitu berdiri sedikit di belakang dan sisi kanan penderita sehingga operator dapat mengontrol sendok cetak danmenempatkannya tepat di bagian tengah rongga mulut dan tangkai sendok cetak segaris dengan hidung pasien atau garis median wajah. (ii) Saat mencetak RB, operator berdiri di depan dan sisi kanan penderita. d. Pencetakan rahang menggunakan sendok cetak dengan bahan alginate (i) Ukur perbandingan powder (bahan cetak alginat) dan liquid (air) menggunakan sendok takar dan gelas ukur sesuai dengan takaran pabrik sehingga sesuai untuk ukuran rahang yang akan dicetak. (ii) Tuangkan air ke dalam mangkuk karet terlebih dahulu lalu campur dengan bahan cetak alginat untuk menghindari terjebaknya gelembung-gelembung udara dalam adonan bahan cetak. (iii) Aduk bahan cetak dan air dengan gerakan angka 8 sambil adonan ditekan ke tepian mangkuk karet (vigourous hand mixing) hingga adonan terlihat homogen (adonan sewarna, konsistensi lunak dan permukaannya halus). Perhatikan working time dan setting time bahan cetak. (iv) Aplikasikan adonan ke dalam sendok cetak RA/RB. - Mencetak rahang atas: aplikasikan adonan ke dalam sendok cetak melalui bagian palatal (posterior) kemudian menyusuri bagian oklusal gigi ke arah anterior sendok cetak. - Mencetak rahang bawah: aplikasikan adonan ke dalam sendok cetak melalui bagian lingual lengkung gigi anterior kemudian menyusuri bagian oklusal gigi ke arah posterior sendok cetak. e. Setelah adonan mengeras (tidak mudah terkoyak), lepaskan sendok cetak dari mulut head phantom. Cuci bersih pada air mengalir untuk menghilangkan kotoran/saliva yang menempel. f. Amati hasil cetakan anatomis, lihat porositas dan detail cetakan, apakah ada bagian yang terlalu tertekan ataupun ada landmark anatomi yang tidak tercetak (misal: ridge, peripheral, frenulum,). Tunjukkan kepada instruktur keterampilan klinik. Apabila kurang baik, ulang kembali tahapan tersebut di atas (maksimal pengulangan 1 kali, bila lebih mahasiswa memakai bahan cetak alginatnya sendiri). g. Pengecoran model menggunakan gips (i) Ukur perbandingan powder (gips tipe 2) dan liquid (air) menggunakan sendok takar dan gelas ukur sesuai dengan takaran pabrik dan ukuran cetakan rahang yang akan diisi dengan gips. (ii) Campur bubuk dan air ke dalam mangkuk karet lalu aduk selama 1 menit (120 putaran) hingga adonan terlihat homogen, dapat dibantu dengan meletakkan mangkuk karet yang berisi adonan pada vibrator sehingga gelembunggelembung udara yang terperangkap dalam adonan dapat dieliminasi. Perhatikan working time dan setting time material gypsum. (iii) Letakkan hasil cetakan di atas vibrator lalu isi hasil cetakan dengan adonan gips supaya gelembung udara yang terperangkap dapat hilang sehingga hasil pengisian gips tidak porus. Apabila mengisi hasil cetakan RA, maka aplikasi adonan dimulai dari bagian palatal (posterior) hasil cetakan, sedangkan untuk mengisi hasil cetakan RB dimulai dari bagian oklusal gigi posterior menuju ke anterior. (iv) Rapikan hasil pengisian gips dan biarkan mengeras (setting time). Proses mengerasnya gips akan melewati fase panas-dingin. Trimming hasil model gips sehingga didapatkan studi model ideal. B. CENGKERAM Definisi : Cengkeram adalah ekstra korona retainer. Penggolongan Cengkeram : 1. Konstruksi : a) Cengkeram tuang (Cast Clasp) b) Cengkeram kawat (Wrought Wire Clasp) c) Cengkeram kombinasi 2. Arah datangnya lengan cengkeram : a) Cengkeram oklusal b) Cengkeram gingival 3. Desain : a. Cengkeram Sirkumferensial atau Cincin (Circumferential Ring Type Clasp) b. Cengkeram Batang (Bar Type Clasp) Bagian-bagian Cengkeram: 1. Lengan retentive 2. Lengan pengimbang 3. Sandaran 4. Bahu 5. Badan 6. Minor konektor Syarat suatu cengkeram, harus terdiri : 1. Satu lengan retentive 2. Satu lengan pengimbang 3. Satu atau lebih sandaran 4. Satu atau lebih konektor minor Fungsi bagian-bagian cengkeram : 1. Lengan retentive: 1. Melawan gaya pemindah 2. Menetralisasi gaya memutar gigi 3. Stabilisasi terhadap pergerakan horizontal 2. Lengan pengimbang: 1. Melawan gaya horizontal 2. Membantu fungsi indirect retainer 3. Membantu dukungan GTSL 3. Sandaran: 1. Memberi dukungan (sandaran primer) 2. Indirect retainer (Sandaran sekunder) 4. Minor konektor: Menyatukan badan cengkeram dengan basis atau konektor utama Cengkeram Kawat : A. Bahan 1. Aloid Krom-Nikel (Kawat) Soft : 500-650 N/MM2 Hard : 1400-1600 N/MM2 Springhard : 1800- 2000 N/MM2 (paling keras) Untuk gigi : Anterior : 0,7 mm Posterior : 0,8 mm 2. Stainless Steel B. Penampang 1. Bulat 2. ½ Bulat 3. Bidang C. Alat 1. Tang 3 Jari 2. Tang Bird Beak 3. Tang Potong 4. Malam merah 5. Spidol permanen kecil Syarat Cengkeram Kawat : 1. Kontak garis 2. Lengan melewati garis survey : a) Tissue Borne: 2 mm dari gingival margin b) Tooth Borne: 1 mm dari servik gigi 3. Badan harus terletak di atas titik kontak 4. Sandaran tidak mengganggu oklusi 5. Ujung harus bulat 6. Ujung tidak mengganggu gigi tetangga 7. Permukaan cengkeram tidak boleh ada bekas tang Cara memutar atau menekuk kawat Macam-macam Cengkeram Kawat : 1. Cengkeram oklusal (Circumferential Type Clasp) a) Tiga jari Berbentuk seperti Akers Clasp, cengkeram ini dibentuk dengan jalan menyolder lengan- lengan kawat pada sandaran atau menanamnya ke dalam basis.