Pendahuluan
A. Latar Belakang
manusia ilmu bahan juga sangat penting dan erat kaitannya dalam praktek
hubungan gigi geligi dalam rongga mulut pasien. Hasil dari material cetak
belakangan ini adalah material cetak elastik. Material cetak elastik terbagi
menjadi dua, yaitu material cetak hidrokoloid reversible (agar) dan material
dibandingkan alginat.
dibutuhkan campuran air. Perbandingan air dan bubuk alginat harus tepat
agar hasil cetakan negative tidak terdapat porus yang dapat mempengaruhi
dari tiga macam yaitu polieter, polisulfida, dan silikon. Material cetak
elastomer sendiri terdiri dari dua pasta, yaitu pasta basis dan pasta katalis.
kedokteran gigi dengan tepat kita perlu mengetahui jenis material cetak,
sifat material cetak, teknik manipulasi serta fungsi dari material cetak
manipulasi serta fungsi dari pada material cetak yang sering digunakan di
B. Tujuan
C. Manfaat
Metode Pengamatan
1. Alat
e. Plat kaca
f. Timbangan digital
g. Stopwatch
h. Gelas ukur
2. Bahan
a. Alginat
b. Material (base dan katalis) cetak silikon adisi konsistensi very high
(heavy body/putty)
c. Material (base dan katalis) cetak silikon adisi konsistensi low high (light
body)
d. Vaselin secukupnya
B. Cara Kerja
petunjuk pabrik.
lebih dari 1 menit). Kumpulkan adonan alginat menjadi satu titik pada
adalah alginat sudah mengeras dan elastis). Catat waktu final setting.
a. Menyiapkan alat dan bahan (alas meja, stopwatch, bowl, spatula semen,
1 sendok cetak sebagian, model cast, heavy body dan light body
elastomer, vaselin).
c. Mengeluarkan heavy body (basis dan katalis), letakkan di atas plat kaca
body
mengeras
Gambar 2.15 Mencetak adonan heavy body ke model cast.
g. Mengeluarkan pasta dasar dan pasta katalis light body di atas paper pad
dengan tissue
Gambar 2.16 Mencapur pasta dasar dan pasta katalis light body.
i. Melanjutkan pencampuran dengan gerakan spatula yang lebih luas
selama 25-30 detik dengan cara tekanan ringan spatula ke paper pad dan
Hasil Pengamatan
Pembahasan
komponen aktif utama berupa salah satu alginat yang larut air, seperti natrium,
kalium, atau alginat trietanolamin. Bahan cetak alginat mudah digunakan dan
meliliki rasa yang bervariasi sehingga lebih disukai pasien. Cara manipulasi dari
alginat sendiri cukup mudah karena hanya mencampurkan air dan bubuk alginat.
Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti rasio antara bubuk
alginat dan air atau W/P rasio, cara pengadukan dan waktu pengadukan
(Annusavice, 2003).
Working time adalah waktu yang dibutuhkan dari mencampur bahan hingga
manipulasi bahan ke sendok cetak. Sedangkan setting time adalah waktu yang
dibutuhkan bahan hingga mengeras. Pada pengamatan skill lab material cetak
alginat didapatkan hasil setting time sebesar 59,91 detik (1 menit). Dengan hasil
mixing time sebesar 6 detik, manipulating time sebesar 36,81 dan working time
sebesar 42,81 detik. Hasil ini menunjukkan alginat memiliki waktu setting dari
tipe fast setting yaitu 1-2 menit sedangkan alginat yang digunakan adalah alginat
dengan tipe regular setting yang memiliki rentang waktu 2-4,5 menit untuk
setting. Ketidaksesuaian hasil pengamatan dan teori ini dapat ditimbulkan oleh
beberapa faktor salah satunya yaitu rasio antara bubuk dan air yang tidak tepat
pabrik yang memproduksi alginat tersebut. Rasio antara air dan bubuk alginat
yang tidak tepat dapat mempengaruhi waktu setting dan konsistensi dari pada
material cetak alginat itu sendiri. Contoh nya apabila rasio bubuk lebih banyak
dari pada air maka alginat akan mengeras dengan cepat dan konsistensi nya
terlihat lebih padat. Sebalik nya apabila rasio bubuk lebih sedikit dari pada air
maka waktu pengerasan alginat akan lebih lama dan konsistensinya terlihat cair.
Saat proses pengadukan pastikan tidak ada udara yang terjebak dalam adonan dan
benar-benar telah tercampur rata. Untuk menghindari terjadi nya porus diperlukan
gerakan spatulasi yang cepat dan lebar. Gerakan angka delapan dengan cepat
adalah yang terbaik, dengan adukan dihentakkan dan ditekan pada dinding
mangkuk karet dengan putaran intermiten (180º) dari saptula untuk mengeluarkan
Elastomer adalah bahan cetak fleksibel dan menyerupai karet setelah proses
komponen yang dikemas dalam bentuk pasta. Bahan ini terdiri atas empat jenis
banyak digunakan dalam perawatan GTC. Teknik ini memanfaatkan bahan cetak
elastomer dengan dua viskositas yang berbeda yaitu putty/ heavy body dan light
body. Putty memiliki viskositas yang tinggi sehingga dijadikan dasar dari cetakan
bahan elastomer. Putty dijadikan dasar agar dapat memberikan ruang atau space
bagi light body yang memiliki viskositas rendah sehingga aliran light body dapat
masuk hingga detail ke bagian terkecil agar dapat mencetak detail dari rongga
mulut. Plastic wrapping digunakan untuk memberikan space bagi light body agar
dapat mencetak detail dari gigi. Apabila ingin cetakan yang detail dapat dilakukan
gouging atau mencongkel bagian yang dirasa perlu pada putty untuk kemudian
diisi light body agar menghasilkan cetakan yang detail dan akurat. Kelebihan dari
pada teknik cetak double impression ini sendiri adalah memiliki stabilitas dimensi
yang baik sehingga hasil cetakan lebih detail dan akurat dibandingan teknik cetak
Kesimpulan
Alginat berdasarkan setting time nya terbagi menjadi dua tipe. Tipe fast
setting dengan rentang waktu setting 1-2 menit. Kemudian ada reguler setting
dengan rentang waktu setting 2-4,5 menit. Waktu setting ini dipengaruhi oleh
faktor perbandingan air dan bubuk rasio w/p. Teknik manipulasi alginat yang baik
yang baik yaitu dengan cara mengaduk alginat secara searah selama 10 detik
impression pada bahan cetak elastomer memiliki kelebihan yaitu dimensi yang
baik dan cetakan yang detail. Teknik ini memanfaatkan cetakan dari bahan
elastomer yang memiliki viskositas yang berbeda. Heavy body dicetakan terlebih
dahulu agar nantinya dapat menjadi dasar atau penompang bagi light body, karena
viskositas nya yang lebih tinggi sehingga dimensi heavy body lebih stabil. Plastic
wrapping digunakan untuk memberikan space bagi light body agar dapat
mencetak detail dari gigi. Light body memiliki viskositas yang rendah sehingga
aliran bahan cetak ini dapat memasuki ruang-ruang yang sangat kecil untuk
Annusavice, K J. 2003. Phillips : Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta
: EGC.
Levartovsky, S., Levy, G., Brosh, T., Harel, N., Ganor, Y., and Pilo, R., 2013.
Dimensional stability of polyvinyl siloxane impression material reproducing
the sulcular area. Dental Materials Journal.
Sakaguchi, RL dan Powe,r JM. 2012. Craig’s Restoraive Dental Materials. Ed.
13. Netherland : Elsevier.