BRILI ANENO
10617025
PENDAHULUAN
suatu bentuk cetakan dari hubungan gigi dan jaringan rongga mulut (jaringan
keras dan jaringan lunak). Bahan cetak akan menghasilkan cetakan negatif dari
jaringan keras dan jaringan lunak rongga mulut yang kemudian akan diisi
dengan dental stone atau dengan bahan yang lainnya untuk mendapatkan model.
(Anusavice,2004).
lain bahan cetak non elastis dan elastis. Bahan cetak elastis dapat dibagi menjadi
bahan cetak hidrokoloid dan bahan cetak elastomer. Bahan cetak hidrokoloid
ireversibel (alginat)
bagi pasien, cukup akurat, memiliki elastisitas yang cukup tinggi dan tidak
mengiritasi jaringan mulut. Akan tetapi alginat juga memiliki kerugian yaitu
mudah terjadi perubahan stabilitas dimensi, oleh karena adanya sifat imbibisi
dan sineresis yang akan berpengaruh terhadap keakuratan pada hasil cetakan
Salah satu bahan lainnya yang sering digunakan di kedokteran gigi untuk
membuat cetakan yang akurat dan mampu menghasilkan cetakan gigi, jaringan
mulut serta anatomi mulut yang diinginkan serta memiliki dimensi yang stabil
adalah bahan cetak elastomer. Elastomer adalah bahan cetak yang bersifat
elastis yang apabila digunakan dan dikeluarkan dari rongga mulut, akan tetap
bersifat elastis dan fleksibel. Bahan ini biasanya digunakan dalam proses
pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan, gigi tiruan imidiat, gigi tiruan mahkota,
serta gigi tiruan penuh yang memerlukan cetakan yang akurat dan detail (Ongo
TA, 2014) Bahan cetak elastomer terdiri dari polisulfid, polieter dan silikon.
Silikon terdiri dari silikon kondensasi dan silikon adisi. Silikon adisi terbentuk
dari terdiri atas dua pasta yaitu pasta basis dan pasta katalis (Wadhwani C et
al,2005)
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
METODE PENGAMATAN
Gambar 2.4 adonan diletakan disendok cetak lalu dilapisi dengan plastic
wrapping
f. Mencetakkan adonan heavy body ke model cast dan ditunggu sampai
mengeras
Gambar 2.6 Meletakan pasta dasar dan pasta katalis light body
h. Mencampur pasta dasar dan katalis light body memakai spatula dengan
gerakan memutar selama 20-30 detik sampai homogen kemudian sisa-sisa
sedikit adonan yang menempel pada ujung spatula dibersihkan dengan
tissue.
i. Melanjutkan pencampuran dengan gerakan spatula yang lebih luas selama
25-30 detik dengan cara tekanan ringan spatula ke paper pad dan
memperluas gerakaan spatula pada paper pad. Kemudian dilanjutkan
gerakan melipat-lipat spatula untuk mengumpulkan adonan. Gerakan
spatula dulangi sampai 2-3 kali
Gambar 2.8 Mengisi bagian permukaa ncetakan dengan adonan light body
l. Mencetakan kembali sendok cetak yang sudah terdapat light body ke
model, biarkan light body mengeras.
(A) Setting
(A+B)
detik detik
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam Praktikum ini menggunakan bahan cetak untuk membuat replika atau
cetakan yang akurat dari sebuah model cast (model studi gigi). Bahan cetak
dikelompokkan berdasarkan sifat mekanisnya, antara lain bahan cetak non elastis
dan elastis. Bahan cetak elastis dapat dibagi menjadi bahan cetak hidrokoloid dan
yang berupa silikon. Alginat (hidrokoloid ireversibel) adalah bahan cetak yang
diperlukan untuk membuat model studi.Bahan cetak alginat adalah bahan cetak
yang paling banyak digunakan, harganya tidak mahal, mudah dimanipulasi dan
tidak memerlukan alat khusus. Kekurangan cetakan alginat adalah kurang akurat
dalam mencetak pembuatan inlay, onlay, dan preparasi gigi tiruan cekat (Hatrick
CD, 2011). Bahan cetak Alginat yang digunakan pada praktikum kali ini akan
diamati dan diukur waktu settingnya untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dapat
mempengaruhi waktu setting. Dimulai dari cara manipulasi dan pengadukan, Rasio
tangan dan juga dapat dilakukan secara mekanis dengan menggunakan alginator
(Marcia, 2001). Teknik pengadukan angka delapan dengan cepat dan menggunakan
spatula adalah teknik terbaik untuk mengaduk alginat secara manual (Nandini,
2008).
detik sampai 1 menit bergantung pada merek dan jenis alginat, sedangkan untuk
campuran seperti krim yang halus serta tidak menetes dari spatula ketika diangkat
dari mangkuk (Nandini, 2008). Selain waktu pengadukan juga ada faktor lain yaitu
rasio air bubuk ( p/w ) dan suhu dari air yang digunakan.
berbeda akan mempengaruhi sifat dari alginat. Kekuatan dan elastisitas cetakan
akurasi. Adonan yang encer akan menambah setting time bahan cetak, sedangkan
bila adonan lebih kental maka fleksibilitas menjadi lebih rendah (Melisa dkk, 2009)
Dyah dkk. pada tahun 2009 melaporkan bahwa terdapat hubungan antara
temperatur ruangan dengan waktu gelasi dari bahan cetak alginat. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan terdapat kontribusi yang besar dari temperatur ruangan
Waktu pengadukan dan waktu manipulasi merupakan bagian dari waktu kerja
(working time/initial time) berkisar 30-45 detik pada tipe quick/fast dan pada
regular type berkisar selama 1 menit. Lalu dilanjutkan dengan Final setting yang
berkisar sekitar 1-2 menit pada jenis alginat quick setting alginate dan pada regular
Alginate didapati hasil mixing selama 32 detik (detik ke 0-32) dan manipulating
selama 23 detik (detik ke 33-56) dengan kata lain diperoleh total working
time/Initial setting selama 55 detik. Lalu diperoleh Final setting selama 55 detik
(detik ke 57-112). Dari Initial setting dan Final setting yang didapat jika
diakumulasikan akan didapatkan Setting time. Setting time dari Praktikum kali ini
adalah :
55 detik (Initial Setting)+ 55 detik (Final Setting) = 110 detik atau 1 menit 50
Dengan Teori yang dicantumkan diatas, bahwa untuk Initial time quick type
alginate berkisar 30-45 detik, lalu untuk Final Setting berkisar selama 1 menit.
Maka hasil yang didapatkan pada Praktikum kali ini mendapatkan hasil yang sudah
mendekati dengan teori yang ada, dengan Initial setting dan Final setting yang dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti rasio air bubuk yang tidak akurat, cara
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada saat praktikum yang sudah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa waktu setting (Setting time) dari bahan cetak alginat
dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti rasio air bubuk (W/P), waktu
pencampuran, dan suhu air. Sesuai dengan Anusavice (2004) yang menyatakan
bahwa waktu gelasi alginat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti rasio W/P,
Anusavice KJ. Phillips. . 2004 . Buku ajar bahan kedokteran gigi. Alih
Bahasa. Budiman JA, Purwoko S. Ed.10. Jakarta: EGC.
O’Brien J. 2002 . Dental material and their selection. 3rd Ed. Chicago:
Quintessence.
Scheller-Sheridan C. 2010 . Basic guide to dental materials. United
Kingdom: Wiley-Blackwell.
Ongo TA, Rachmadi P, Arya IW. 2014 . Stabilitas dimensi hasil cetakan
bahan cetak elastomer setelah disemprot menggunakan sodium
hipoklorit. Dentino J Ked Gigi.
Wadhwani C et al. 2005 . Accuracy of newly formulated fast setting
elastomeric impression materials. The journal of prosthetic dentistry.
Hatrick CD, Eakle WS, Bird WF. 2011 . Dental materials :clinical
applications for dental assistants and dental hygienists. 2nd ed.
Missouri: Saunders Elsevier.
Marcia (Gladwin) Stewart, R.D.H., Ed.D. 2001. Clinical aspects of dental
material theory,practice and cases.4th ed. Morgantown: West Virginia.
Nandini VV, Venkatesh KV, Nair KC. 2008. Alginate impressons : a
practical prespective. Journal conservative dentistry vol 11.
Melisa TP.,dkk. 2009. Setting time due to alginat impression materials w/p
ratio reduction. Material Dental Journal Universitas Airlangga vol.1.
Dyah I.,Siti S. 2009. Functional relationship of room temperatur and setting
time of alginat impression material. Dental Journal Universitas
Airlangga vol.42.