Anda di halaman 1dari 14

MATERIAL CETAK KEDOKTETRAN GIGI

LAPORAN SKILL LAB BIOMATERIAL

BRILI ANENO
10617025

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA KEDIRI
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan cetak merupakan suatu bahan yang digunakan untuk menghasilkan

suatu bentuk cetakan dari hubungan gigi dan jaringan rongga mulut (jaringan

keras dan jaringan lunak). Bahan cetak akan menghasilkan cetakan negatif dari

jaringan keras dan jaringan lunak rongga mulut yang kemudian akan diisi

dengan dental stone atau dengan bahan yang lainnya untuk mendapatkan model.

(Anusavice,2004).

Bahan cetak dapat dikelompokkan berdasarkan sifat mekanisnya, antara

lain bahan cetak non elastis dan elastis. Bahan cetak elastis dapat dibagi menjadi

bahan cetak hidrokoloid dan bahan cetak elastomer. Bahan cetak hidrokoloid

sendiri dapat diklasifikasikan menjadi bahan cetak hidrokoloid reversibel dan

ireversibel (alginat)

Menurut Scheller-Sheridan C, alginat adalah salah satu bahan cetak yang

paling sering digunakan di kedokteran gigi. Hal tersebut dikarenakan alginat

memiliki beberapa keuntungan yaitu mudah dicampur dan dimanipulasi, harga

relatif murah, peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan minimum, nyaman

bagi pasien, cukup akurat, memiliki elastisitas yang cukup tinggi dan tidak

mengiritasi jaringan mulut. Akan tetapi alginat juga memiliki kerugian yaitu

mudah terjadi perubahan stabilitas dimensi, oleh karena adanya sifat imbibisi
dan sineresis yang akan berpengaruh terhadap keakuratan pada hasil cetakan

alginat (Scheller-Sheridan,2010 . O’Brien J.,2002)

Salah satu bahan lainnya yang sering digunakan di kedokteran gigi untuk

membuat cetakan yang akurat dan mampu menghasilkan cetakan gigi, jaringan

mulut serta anatomi mulut yang diinginkan serta memiliki dimensi yang stabil

adalah bahan cetak elastomer. Elastomer adalah bahan cetak yang bersifat

elastis yang apabila digunakan dan dikeluarkan dari rongga mulut, akan tetap

bersifat elastis dan fleksibel. Bahan ini biasanya digunakan dalam proses

pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan, gigi tiruan imidiat, gigi tiruan mahkota,

serta gigi tiruan penuh yang memerlukan cetakan yang akurat dan detail (Ongo

TA, 2014) Bahan cetak elastomer terdiri dari polisulfid, polieter dan silikon.

Silikon terdiri dari silikon kondensasi dan silikon adisi. Silikon adisi terbentuk

dari terdiri atas dua pasta yaitu pasta basis dan pasta katalis (Wadhwani C et

al,2005)

1.2 Tujuan

1. Mahasiswa dapat memanipulasi dengan tepat serta mengukur setting time

bahan cetak alginat.

2. Mahasiswa dapat memahami cara manipulasi material cetak elastomer

dengan teknik double impression menggunakan plastic wrapping

1.3 Manfaat

Mahasiswa memahami dan dapat memanipulasi serta mengukur setting

time tentang bahan cetak alginat dan elastomer dengan tepat


BAB II

METODE PENGAMATAN

2.1 Alat dan Bahan :


1. Alat
a. Spatula dan bowl
b. Paper pad & spatula semen (logam)
c. Sendok cetak sebagian
d. Model cast (model studi gigi)
e. Plat kaca
f. Timbangan digital
g. Stopwatch
h. Gelas Ukur
i. Alas meja warna biru muda
2. Bahan:
a. Alginat
b. Material (base dan katalis) cetak silikon adisi konsistensi very high (heavy
body/putty)
c. Material (base dan katalis) cetak silikon adisi konsistensi low high (light
body)
d. Vaselin Secukupnya

2.2 Cara Kerja :


1. Menghitung Waktu Setiing Bahan Cetak Alginat (dilakukan
perseorangan)
a. Menyiapkan alat dan bahan (alas meja, stopwatch, bowl, spatula, 1 sendok
cetak sebagian, model cast, gelas ukur, alginat, vaselin)
b. Memasukkan bubuk alginate ke dalam rubber bowl sesuaikan dengan
ukuran cetakan untuk sendok cetak sebagian. Tambahkan air sesuai
dengan perbandingan yang telah ditentukan w/p (1:1) atau sesuai petunjuk
pabrik.

Gambar 1.1 Memasukkan bubuk alginat ke dalam rubber bowl dan


menambahkan air sesuai perbandingan
c. Mengaduk dengan gerakan memutar kurang lebih 10 detik dilanjutkan
gerakan spatulasi selama 30 detik sampai 1 menit.
d. Spatulasi dengan gerakaan cepat memutar angka 8 yang cukup dengan cara
ujung kerja spatula menempel dinding bowl, hingga adonan homogen siap
untuk dimanipulasi ke sendok cetak sebagian (tidak boleh lebih dari 1
menit). Kumpulkan adonan alginat menjadi satu titik pada bowl untuk
memudahkan mengambilnya.

Gambar 1.2 Mengaduk alginat memutar lalu dilanjutkan gerkan spatulasi


hingga adonan homogen dan siap untuk dimanipulasikan ke sendok cetak
e. Catat mixing time (satuan detik)
f. Mengambil adonan alginat dari bowl dan dilanjutkan manipulasi ke sendok
cetakan sebagian. Catat manipulating time (satuan detik)
g. Melakukan pengamatan final setting (tanda alginat sudah final setting
adalah alginat sudah mengeras dan elastis). Catat waktu final setting.

Gambar 1.3 Manipulasi alginat ke Gambar 1.4 Melakukan pengamatan


sendok cetakan sebagian Final setting pada alginat

2. Melakukan teknik cetak Double Impression dengan Plastic Wrapping


(dilakukan per kelompok)
a. Menyiapkan alat dan bahan (alas meja, stopwatch, bowl, spatula semen, 1
sendok cetak sebagian, model cast, heavy body dan light body elastomer,
vaselin)
b. Mengolesi model cast dengan vaselin

Gambar 2.1 Model diolesi dengan Vaselin


c. Mengeluarkan heavy body (basis dan katalis), letakkan di atas plat kaca
sebanyak masing-masing setengah scoop.

Gambar 2.2 Menyiapkan Heavy body di atas plat kaca


d. Manipulasi heavy body dengan menggunakan jari tangan tanpa
menggunakan handscoon sampai warna basis dan katalis homogen

Gambar 2.3 Memanipulasi heavy body hingga warna homogen


e. Meletakkan bahan cetak yang sudah homogen ke sendok cetak sebagian,
dilanjutkan meletakkan plastik (plastic wrapping) di atas adonan heavy
body

Gambar 2.4 adonan diletakan disendok cetak lalu dilapisi dengan plastic
wrapping
f. Mencetakkan adonan heavy body ke model cast dan ditunggu sampai
mengeras

Gambar 2.5 Setelah adonan homogen lalu ditaruh di sendok cetak


sebagian dan mencetakkan adonan heavy body ke model cast, ditunggu
sampai mengeras
g. Mengeluarkan pasta dasar dan pasta katalis light body di atas paper
pad/Glass plate dengan panjang 2-3 cm.

Gambar 2.6 Meletakan pasta dasar dan pasta katalis light body
h. Mencampur pasta dasar dan katalis light body memakai spatula dengan
gerakan memutar selama 20-30 detik sampai homogen kemudian sisa-sisa
sedikit adonan yang menempel pada ujung spatula dibersihkan dengan
tissue.
i. Melanjutkan pencampuran dengan gerakan spatula yang lebih luas selama
25-30 detik dengan cara tekanan ringan spatula ke paper pad dan
memperluas gerakaan spatula pada paper pad. Kemudian dilanjutkan
gerakan melipat-lipat spatula untuk mengumpulkan adonan. Gerakan
spatula dulangi sampai 2-3 kali

Gambar 2.7 Pencampuran pasta katalis memakai spatula


j. Menyatukan adonan material cetak di ujung spatula.
k. Melepas plastik pada cetakan heavy body kemudian mengisi bagian
permukaan cetakan heavy body dengan adonan light body

Gambar 2.8 Mengisi bagian permukaa ncetakan dengan adonan light body
l. Mencetakan kembali sendok cetak yang sudah terdapat light body ke
model, biarkan light body mengeras.

Gambar 2.9 Adonan dicetakan kembali pada model


m. Melepas cetakan dari model cast
BAB III
HASIL PENGAMATAN

Tabel hasil Pengamatan Waktu setting

Material Mixing Manipulating Working Final Setting

time time (B) time/Initial Setting time(Initial+Final)

(A) Setting

(A+B)

Alginat 0-32 33-56 detik 55 detik 57-112 110 detik

detik detik
BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam Praktikum ini menggunakan bahan cetak untuk membuat replika atau

cetakan yang akurat dari sebuah model cast (model studi gigi). Bahan cetak

dikelompokkan berdasarkan sifat mekanisnya, antara lain bahan cetak non elastis

dan elastis. Bahan cetak elastis dapat dibagi menjadi bahan cetak hidrokoloid dan

bahan cetak elastomer. Bahan cetak hidrokoloid sendiri dapat diklasifikasikan

menjadi bahan cetak hidrokoloid reversibel dan ireversibel (alginat). Pada

praktikum ini mengunakan hidrokoloid ireversible yaitu Alginat dan Elastomer

yang berupa silikon. Alginat (hidrokoloid ireversibel) adalah bahan cetak yang

mengandung air, digunakan untuk mencetak detail minimal, seperti yang

diperlukan untuk membuat model studi.Bahan cetak alginat adalah bahan cetak

yang paling banyak digunakan, harganya tidak mahal, mudah dimanipulasi dan

tidak memerlukan alat khusus. Kekurangan cetakan alginat adalah kurang akurat

dalam mencetak pembuatan inlay, onlay, dan preparasi gigi tiruan cekat (Hatrick

CD, 2011). Bahan cetak Alginat yang digunakan pada praktikum kali ini akan

diamati dan diukur waktu settingnya untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dapat

mempengaruhi waktu setting. Dimulai dari cara manipulasi dan pengadukan, Rasio

air bubuk (W/P), dan suhu.

Manipulasi alginat dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan

tangan dan juga dapat dilakukan secara mekanis dengan menggunakan alginator

(Marcia, 2001). Teknik pengadukan angka delapan dengan cepat dan menggunakan
spatula adalah teknik terbaik untuk mengaduk alginat secara manual (Nandini,

2008).

Waktu pengadukan amatlah penting dalam manipulasi bahan cetak alginat,

Waktu pengadukan untuk pengadukan secara manual dengan tangan adalah 45

detik sampai 1 menit bergantung pada merek dan jenis alginat, sedangkan untuk

pengadukan secara mekanis dibutuhkan waktu 15 detik. Hasilnya harus berupa

campuran seperti krim yang halus serta tidak menetes dari spatula ketika diangkat

dari mangkuk (Nandini, 2008). Selain waktu pengadukan juga ada faktor lain yaitu

rasio air bubuk ( p/w ) dan suhu dari air yang digunakan.

Menurut Anusavice (2004), Modifikasi komposisi serbuk dan cairan yang

berbeda akan mempengaruhi sifat dari alginat. Kekuatan dan elastisitas cetakan

alginat akan berubah dengan memodifikasi perbandingan serbuk dan cairan.

Mengurangi proporsi bubuk terhadap air menyebabkan berkurangnya kekuatan dan

akurasi. Adonan yang encer akan menambah setting time bahan cetak, sedangkan

bila adonan lebih kental maka fleksibilitas menjadi lebih rendah (Melisa dkk, 2009)

Dyah dkk. pada tahun 2009 melaporkan bahwa terdapat hubungan antara

temperatur ruangan dengan waktu gelasi dari bahan cetak alginat. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan terdapat kontribusi yang besar dari temperatur ruangan

terhadap waktu gelasi pada alginat (Dyah I, 2009).

Waktu pengadukan dan waktu manipulasi merupakan bagian dari waktu kerja

(working time/initial time) berkisar 30-45 detik pada tipe quick/fast dan pada

regular type berkisar selama 1 menit. Lalu dilanjutkan dengan Final setting yang
berkisar sekitar 1-2 menit pada jenis alginat quick setting alginate dan pada regular

setting alginate berkisar hingga 3 menit.

Berdasarkan Praktikum yang dilakukan menggunakan tipe Quick Setting

Alginate didapati hasil mixing selama 32 detik (detik ke 0-32) dan manipulating

selama 23 detik (detik ke 33-56) dengan kata lain diperoleh total working

time/Initial setting selama 55 detik. Lalu diperoleh Final setting selama 55 detik

(detik ke 57-112). Dari Initial setting dan Final setting yang didapat jika

diakumulasikan akan didapatkan Setting time. Setting time dari Praktikum kali ini

adalah :

55 detik (Initial Setting)+ 55 detik (Final Setting) = 110 detik atau 1 menit 50

detik ( Setting time )

Dengan Teori yang dicantumkan diatas, bahwa untuk Initial time quick type

alginate berkisar 30-45 detik, lalu untuk Final Setting berkisar selama 1 menit.

Maka hasil yang didapatkan pada Praktikum kali ini mendapatkan hasil yang sudah

mendekati dengan teori yang ada, dengan Initial setting dan Final setting yang dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti rasio air bubuk yang tidak akurat, cara

pengadukan, dan suhu dari air yang digunakan.


BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada saat praktikum yang sudah dilakukan

dapat disimpulkan bahwa waktu setting (Setting time) dari bahan cetak alginat

dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti rasio air bubuk (W/P), waktu

pencampuran, dan suhu air. Sesuai dengan Anusavice (2004) yang menyatakan

bahwa waktu gelasi alginat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti rasio W/P,

waktu pencampuran, dan suhu air.


DAFTAR PUSTAKA

Anusavice KJ. Phillips. . 2004 . Buku ajar bahan kedokteran gigi. Alih
Bahasa. Budiman JA, Purwoko S. Ed.10. Jakarta: EGC.
O’Brien J. 2002 . Dental material and their selection. 3rd Ed. Chicago:
Quintessence.
Scheller-Sheridan C. 2010 . Basic guide to dental materials. United
Kingdom: Wiley-Blackwell.
Ongo TA, Rachmadi P, Arya IW. 2014 . Stabilitas dimensi hasil cetakan
bahan cetak elastomer setelah disemprot menggunakan sodium
hipoklorit. Dentino J Ked Gigi.
Wadhwani C et al. 2005 . Accuracy of newly formulated fast setting
elastomeric impression materials. The journal of prosthetic dentistry.
Hatrick CD, Eakle WS, Bird WF. 2011 . Dental materials :clinical
applications for dental assistants and dental hygienists. 2nd ed.
Missouri: Saunders Elsevier.
Marcia (Gladwin) Stewart, R.D.H., Ed.D. 2001. Clinical aspects of dental
material theory,practice and cases.4th ed. Morgantown: West Virginia.
Nandini VV, Venkatesh KV, Nair KC. 2008. Alginate impressons : a
practical prespective. Journal conservative dentistry vol 11.
Melisa TP.,dkk. 2009. Setting time due to alginat impression materials w/p
ratio reduction. Material Dental Journal Universitas Airlangga vol.1.
Dyah I.,Siti S. 2009. Functional relationship of room temperatur and setting
time of alginat impression material. Dental Journal Universitas
Airlangga vol.42.

Anda mungkin juga menyukai