Tahapan pertama adalah mengubah gel hidrokoloid menjadi sol. Cara yang paling efektif adalah
dengan menggunakan air panas. Sebaliknya bahan dibiarkan dalam temperature ini selama 10
menit. Setelah dilelehkan, bahan dapat disimpan dalam keadaan sol sampai waktunya di
injeksikan ke dalam preparasi kevitas atau di isikan ke sendok cetak (Anusavice, 2003).
Temperatur yang terlalu rendah dapat menghasilkan bahan cetak dengan kekentalan yang lebih
tinggi dan tidak mampu memproduksi detail halus dengan tepat (Anusavice, 2003).
2) Kondisioning atau pendinginan
Suhu penyimpanan 65 derajat terlalu tinggi untuk rongga mulut. Oleh karena itu, bahan
perlu di dinginkan terlebih dahulu (tempered). Untuk tahap preparasi, sebuah tub di keluarkan
dari kompartemen penyimpanan dan dimasukkan ke sendok cetak, sepotong kasa diletakkan di
atas bahan yang terletak di sendok cetak, kemudian di letakkkan lagi di kompartemen 45 derajat
selama 3 – 10 menit (Anusavice, 2003).
Waktu yang berbeda-beda tergantung pada jenis hidrokoloid dan keenceran yang di inginkan
oleh doktergigi. Sebagai tambahan, selain menurunkan temperatur pendinginan juga dapat
meningkatkan kekentalan bahan hidrokoloid sehingga bahan tidak mengalir keluar sendok cetak
(Anusavice, 2003).
3) Membuat cetakan
Sebelum proses pendinginan bahan cetak terselesaikan, bahan semprit diambil dari
kompartemen penyimpanan dan di aplikasikan pada kavitas yang direparasi. Mula-mula di
aplikasikan pada dasar preparasi, kemudian pada bagian lain yang belum tertutup. Ujung semprit
di letakkan di dekat gigi. Di bawah permukaan bahan semprit untuk mencegah gelembung udara
(Anusavice, 2003).
Begitu kavitas yang akan dipreparasi telah tertutup bahan cetak, sendok cetak yang telah
sempurna didinginkan siap untuk untuk dimasukkan kedalam rongga mulut. Proses gelasi dapat
dipercepat dengan mengalirkan air dingin sekitar 18 derajat sampai 21 derajat selama 3 – 5 menit
(Anusavice , 2003).1
Manipulasi Material Cetak Alginat
Bubuk alginat dan air hendaknya diukur sesuai dengan yang dianjurkan oleh pabrik.
Rasio bubuk dan air akan mempengaruhi hasil adonan alginat. Perbandingan bubuk dan air yang
kurang akan meningkatkan waktu kerja, setting time dan fleksibilitas.
Pengadukkan dilakukan dengan cepat dan terus menerus serta spatula ditekan pada dinding
rubber bowl dengan putaran intermitten (180°) dari spatula untuk mengeluarkan gelembung
udara. Semua bubuk haruslah tercampur rata. Bila terdapat sisi bubuk, gel yang baik tidak akan
terbentuk dan sifat bahan menjadi kurang sempurna.
Pengadukan yang baik akan menghasilkan campuran yang halus dengan konsistensi
seperti krim, serta tidak menetes dari spatula apabila spatula diangkat dari rubber bowl. Waktu
pencampuran untuk alginat tipe regular adalah 1 menit dan untuk tipe fast 45 detik. Waktu
pencampuran sangat penting karena pengadukan yang kurang dan berlebihan akan
mempengaruhi kekuatan dari bahan cetak.2
Material yang digunakan adalah material cetak berviskositas heavy bodied dan light
bodied. Kedua material yang berviskositas berbeda dicampurkan dalam pads yang berbeda.
Adonan Heavy bodied dimasukkan ke dalam tray sedangkan material yang light bodied
dimasukkan ke dalam syringe dan diaplikasikan langsung pada area yang akan dicetak.
Kemudian, tray yang berisi adonan heavy body juga dicetakkan ke area yang akan dicetak, dan
tunggu hingga material cetak tersebut telah mencapai fase setting.
3. Reline Technique
Mengambil material cetka silikon putty yaitu base dan katalis masing-masing sesuai sendok
takar, Kemudian mencampur base dan katalis dengan tangan dengan cara diremas – remas
hingga homogen dan tercampur merata selama 30 detik. Leletakkan hasil campuran tadi kedalam
sendok cetak sebagian dan lakukan pencetakan model gigi, tunggu hingga setting. Setelah
setting, angkat hasil cetakan pada model gigi (firs impression). Mengamati kehalusan permukaan
dan adanya gelembung pada permukaan cetakan
DAFTAR PUSTAKA:
1. Anusavice, 2003