Anda di halaman 1dari 5

LEARNING ISSUE

Nama : Najwa Mida


NIM : 31102200097
SGD : 12

1. Apa yang dimaksud dengan cetakan negative dan working model?


Jawab:
Cetakan negatif mengacu pada salinan atau reproduksi tiga dimensi yang dibuat dari
suatu objek dengan menggunakan bahan yang dapat membentuk salinan yang memiliki
bentuk yang berlawanan dari objek aslinya. Dalam proses pembuatan cetakan negatif,
bahan seperti lilin, resin, atau bahan lainnya digunakan untuk mengisi atau melapisi
permukaan objek asli, kemudian bahan tersebut dikeringkan atau didinginkan sehingga
membentuk salinan yang merupakan refleksi terbalik dari objek asli.
Cetakan negatif ini kemudian dapat digunakan untuk membuat working model atau
model kerja. Working model adalah representasi fisik yang dibuat berdasarkan cetakan
negatif dan memiliki bentuk dan fitur yang sama dengan objek asli.
Bahan cetak adalah bahan yang digunakan untuk membuat replika atau cetakan yang
akurat dari jaringan keras maupun jaringan lunak rongga mulut.
Bahan cetak menghasilkan reproduksi negatif dari gigi dan jaringan mulut. Hasil
cetakan yang diisi gipsum keras menghasilkan cetakan yang disebut reproduksi positif
(model kerja dan model studi).

2. Bagaimana reaksi setting bahan cetak elastomer?


Jawab :
Reaksi pengaturan atau setting bahan cetak elastomer tergantung pada jenis bahan cetak
elastomer yang digunakan. Ada beberapa jenis bahan cetak elastomer yang umum
digunakan, seperti silicone rubber (karet silikon), polyurethane rubber (karet
poliuretan), dan latex rubber (karet lateks).
➢ Silicone Rubber Bahan cetak karet silikon biasanya menggunakan sistem dua
komponen, yaitu silikon cair dan pengeras (curing agent) seperti aminoksi atau
platina. Ketika kedua komponen dicampurkan bersama, reaksi polimerisasi
dimulai dan bahan cetak mulai mengeras. Reaksi ini sering membutuhkan
waktu untuk mencapai kekerasan yang optimal, tergantung pada suhu dan
kondisi lingkungan.
➢ Polyether (Polyurethane Rubber): Bahan cetak karet poliuretan juga
menggunakan sistem dua komponen, yaitu poliol dan isosianat. Ketika kedua
komponen dicampurkan, terjadi reaksi polimerisasi yang dikenal sebagai reaksi
poliaddisi. Proses pengerasan dapat dikendalikan melalui rasio campuran dan
aditif tertentu. Pengeringan atau pengaturan dapat terjadi dalam beberapa menit
hingga beberapa jam, tergantung pada formulasi dan kondisi lingkungan.
➢ Reaksi setting polisulfida terjadi melalui oksidasi gugus -SH terminal
danpendant -SH (gugus merkaptan) oleh PbO2. Oksidasi gugus -SH terminal
menghasilkan pemanjangan rantai dan oksidasi pendant -SH menghasilkan
ikatan silang antar rantai polisulfida. Reaksi polimerisasi kondensasi ini
menghasilkan satu molekul air sebagai hasil samping pada setiap tahap reaksi
(Gambar 4). Saat pemanjangan rantai terjadi, viskositas polisulfida meningkat.
Bila derajat pengikatan silang mencapai tingkat tertentu, polisulfida menjadi
bersifat elastis.serta pemanasan. Setelah koagulasi, bahan cetak lateks dapat
dikeringkan untuk membentuk struktur elastomer yang kuat.

3. Bagaimana viskositas bahan cetak elastomer?


Jawab :
Polisulfida
Bahan cetak ini tersedia dalam berbagai viskositas yaitu, light bodied (viskositas
rendah), medium atau regular bodied dan heavy bodied (viskositas tinggi) Biasanya,
polysulfida memiliki viskositas yang lebih tinggi dibandingkan dengan elastomer
lainnya.
Viskositas yang lebih tinggi dapat mempengaruhi kemampuan pengaliran bahan cetak
dan pengisian rongga cetakan dengan baik. Viskositas merupakan suatu sifat bahan
yang mengendalikan karakteristik aliran suatu bahan. Viskositas dari bahan cetak ini
tergantung dari jumlah bahan pengisi (filler). Semakin banyak filler yang ditambahkan
semakin tinggi viskositasnya yang diikuti dengan menurunnya tingkat kecairan bahan
cetak.1Detail pennukaan adalah kemampuan bahan cetak untuk menghasilkan
keakuratan permukaan objek dan berhubungan dengan viskositas bahan cetak.
Viskositas bahan cetak yang rendah dapat menghasilkan detail yang lebih baik.

4. Bagaimana waktu kerja bahan elastomer?


Setting time:
Polisulfide : 12,5 - 16 menit,mixxing
Polieter : 8,3 - 9 menit,30 detik
Silikon kondensasi : 8,9 - 11 menit,45 detik
Silikon additional : 5,9 - 8,9 menit,45 detik
5. Apa keunggulan bahan cetak elastomer?

6. Apa saja kandungan pada bahan cetak elastomer ? (rahma)


Komposisi bahan cetak elastomer A. Polisulfide Basis: - polimer polisulfid - Titanium
(bahan pengisi) - Dibutyl phtalat (bahan pembentuk sifat plastik) - Sulfur 0,5% Katalis
(raektor) - asam oleik/stearik (mengendalikan kecepatan pengerasan) B. Polieter Basis:
- Polimer polieter - Silika koloidal (bahan pengisi) - Glikoleter (bahan pembentuk
plastik) Katalis (aselerator) - alkil sulfonat C. Silikon kondensasi Basis: - Polimer
silikon (cairan) - Silikon koloidal / logam oksida (bahan pengisi) D. Polysiloxane Basis:
- Polymethil hidrogen siloxane - Pre-polimer siloxane Katalis: - divinyl polymethyl
siloxane

7. Bagaimaana manipulasi bahan cetak elastomer? (Nadya)


1. Keluarkan pasta basis pada glass plate sesuai dengan kebutuhan.
2. Keluarkan pasta katalis dengan panjang yang setara dengan pasta basis dan letakkan
disebelahnya tetapi jangan mengenainya.perbandingan 1:1
3. Ambil katalis dengan spatula dan tambahkan pada pasta basis.
4. Aduk kedua pasta selama 10 detik dengan gerakan memutar.
5. Kemudian aduklah dengan gerakan menekan.
6. Lanjutkan mengaduk sehingga bahan homogen, tidak ada garis–garis warna yang
berbeda (total waktu pengadukan 45 – 60 detik)

CARA MANIPULASI A. Bahan Cetak berbentuk PASTA (base catalyst) Tahap 1.


Persiapan bahan a. Keluarkan pasta basis pada glass plate sesuai dengan kebutuhan. b.
Keluarkan pasta katalis dengan panjang yang setara dengan pasta basis dan letakkan
disebelahnya tetapi jangan mengenainya.perbandingan 1:1 Tahap 2. Pengadukkan a.
Ambil katalis dengan spatula dan tambahkan pada pasta basis. b. Aduk kedua pasta
selama 10 detik dengan gerakan memutar. c. Kemudian aduklah dengan gerakan
menekan. d. Lanjutkan mengaduk sehingga bahan homogen, tidak ada garis–garis
warna yang berbeda (total waktu pengadukan 45 – 60 detik) Tahap 3. Pengisian base
katalis adonan tersebutke dalam Syringe. Tuangkan ke dalam model studi yang
dibagikan di salah satu model gigi yang di preparasi. Tahap 4. Pengisian sendok cetak
dengan putty (yang telah dicampur material base katalisnya menggunakan teknik
double ipression) kemudian cetakkan study model tahap 3 di atas. tunggu sampai
setting. Tahap 5. Pembersihan & Desinfeksi a. Cuci cetakan dibawah air mengalir b.
Masukkan cetakan dalam kantung plastik kemudian disemprot desinfektan, seal ditutup
tunggu 10 menit. c. Bersihkan sisa bahan pada spatula

B. Bahan cetak berbentuk Dempul (Putty) Teknik manipulasi paling baik dengan
meremas- remas bahan memakai jarisampai bahan homogen,(sebelum melakukan
manipulasi sebaiknya periksa terlebih dahulu komposisi bahan apabila bahan tersebut
sensitf terhadap bahan lateks sebaiknya janganmenggunakan sarung tangan dari lateks
atau tidak menggunakan sarung tangan sama sekali bila tidak menggunakan sarung
tangan cuci bersih tangan terlebih dahulu menggunakan sabun anti mikroorganisme

8. Bagaimana karakteristik bahan cetak elastomer berdasarkan estetika, ketepatan


detail, dan kemudahan penggunaan? (achel)
Jawab :
Estetika:
Bahan cetak elastomer memiliki kemampuan untuk mereproduksi detail dengan baik,
termasuk tekstur, bentuk, dan pola permukaan objek yang akan dicetak.
Bahan cetak elastomer yang baik mampu menghasilkan permukaan yang halus dan
bebas dari cacat atau jejak cetakan yang tidak diinginkan.
Beberapa elastomer, seperti karet silikon, memiliki tingkat transparansi yang lebih baik,
memungkinkan pencetakan objek yang jernih atau transparan.
Ketepatan Detail:
Bahan cetak elastomer yang berkualitas baik dapat mempertahankan ketepatan detail
cetakan dengan baik, termasuk fitur kecil, sudut tajam, dan garis halus.
Kemampuan elastomer untuk mereproduksi detail secara akurat juga tergantung pada
kemampuan elastisitasnya untuk mengambil bentuk cetakan dan mengembalikan
bentuk asli saat dieluarkan dari cetakan.
Kemudahan Penggunaan:
Bahan cetak elastomer yang mudah digunakan memiliki sifat yang memudahkan proses
aplikasi dan pengolahan.
Bahan cetak yang mudah dicampur dan memiliki viskositas yang sesuai memudahkan
pengisian cetakan dan aplikasi yang tepat.
Waktu pengeringan atau pengaturan yang wajar dan kemampuan elastomer untuk
mencapai kekerasan yang sesuai dengan cepat dapat meningkatkan efisiensi
dan produktivitas.

Anda mungkin juga menyukai