NIM : 31102200097
SGD : 12
Learning Issue
2. Apa saja jenis polimer yang digunakan dalam praktek kedokteran gigi(favian)
Jawab :
• Akrilik: Polimer akrilik digunakan dalam pembuatan gigi palsu (prostesis gigi) seperti
gigi palsu sebagian atau lengkap (denture). Polimer akrilik yang digunakan dalam
kedokteran gigi biasanya memiliki sifat tahan terhadap air dan kerapatan yang tinggi.
• Resin komposit: Resin komposit adalah jenis polimer yang umum digunakan dalam
pengisian gigi (restorasi gigi). Polimer ini terdiri dari campuran partikel pengisi seperti
serat kaca dan partikel silika di dalam matriks polimer. Resin komposit memiliki sifat
estetika yang baik, sehingga cocok digunakan pada gigi anterior (gigi depan).
• Poli(etilen metakrilat): Poli(etilen metakrilat) atau poli-EMA adalah jenis polimer yang
digunakan dalam pembuatan basis gigi (baseplate) dalam proses pembuatan gigi tiruan.
Basis gigi ini memberikan bentuk dan stabilitas bagi gigi tiruan sebelum dipasang pada
rahang pasien.
• Poli(laktat glikol): Poli(laktat glikol) atau poli-PLGA adalah polimer biodegradable
yang digunakan dalam berbagai aplikasi kedokteran gigi, seperti sistem penghantaran
obat (drug delivery system) dan bahan pembentuk jaringan (tissue engineering). Poli-
PLGA memiliki sifat yang dapat diuraikan oleh tubuh sehingga cocok untuk
penggunaan dalam jaringan lunak dan keras.
• Polietilen: Polietilen adalah polimer yang digunakan dalam pembuatan bahan penutup
pengaman gigi (mouthguard) yang melindungi gigi dan rahang saat bermain olahraga
kontak atau menggiling gigi (bruxism). Polietilen yang digunakan dalam kedokteran
gigi biasanya memiliki sifat fleksibel dan tahan terhadap benturan.
3. Apa saja bahan dan komposisi yang terkandung Dalam polimer(intan)
Jawab :
• Resin Akrilik: Resin akrilik digunakan dalam pembuatan basis gigi tiruan (denture
base) pada gigi palsu. Resin akrilik juga digunakan dalam teknik pengisian cekungan
(temporary filling) sementara untuk merawat gigi yang rusak.
• Resin Komposit: Resin komposit adalah bahan estetik yang digunakan dalam restorasi
gigi, seperti perbaikan gigi berlubang atau pemulihan bentuk gigi. Resin komposit
memiliki sifat estetik yang baik karena dapat disesuaikan dengan warna gigi alami.
• Karet Silikon: Karet silikon digunakan dalam pembuatan cetakan gigi untuk keperluan
pembuatan mahkota gigi (dental crown), jembatan gigi (dental bridge), atau gigi tiruan.
Karet silikon memiliki sifat fleksibel dan elastis yang memungkinkan pencetakan yang
akurat. • Polietilen: Polietilen adalah polimer yang digunakan dalam pembuatan
lembaran pelindung (barrier membrane) untuk prosedur bedah tulang rahang. Barrier
membrane ini membantu mempertahankan ruang yang diperlukan untuk regenerasi
jaringan tulang setelah prosedur bedah.
• Poli(metil metakrilat): Poli(metil metakrilat) (PMMA) adalah polimer yang digunakan
dalam pembuatan gigi tiruan, seperti gigi tiruan sebagian atau gigi tiruan lengkap.
PMMA juga dapat digunakan dalam pembuatan bahan tambal (restorative material)
sementara.
• Polieter: Polieter adalah jenis polimer yang digunakan dalam pencetakan bekas gigitan
(impression) untuk pembuatan mahkota gigi, jembatan gigi, atau gigi tiruan. Polieter
memiliki kekuatan tarik yang baik dan menghasilkan cetakan yang akurat.
• Resin Bisfenol A Glikidil Dimetakrilat (Bis-GMA): Bis-GMA adalah komponen utama
dalam resin komposit gigi. Ini memberikan sifat fungsional dan estetik resin komposit
serta memberikan daya rekat yang kuat pada gigi.
5. Apa saja macam2 aplikasi dan manipulasi polimer dalam kedokteran gigi (rahma)
Jawab :
• Penggunaan material polimer dalam aplikasi kedokteran gigi harus kuat secara mekanis
dan memiliki sifat fisik yang stabil, mudah dimanipulasi, memiliki kualitas estetik yang
sempurna, stabil secara kimiawi selama penyimpanan maupun di dalam mulut,
memiliki kompabilitas biologikal, dan memiliki harga ekonomis.
• Elastomer
Terdapat 3 metode pencampuran pada material elastomer yaitu hand mixing, static
mixing, dan dynamic mechanical mixing :
• Hand mixing Pengguna harus membagikan panjang material yang sama pada mixing
slab. Pertama ambil pasta katalis menggunakan spatula berbahan besi tahan karat
(stainless steel) dan kemudian ratakan diatas base.lalu mencampurkannya diatas mixing
slab.lalu massa tsb diratakan hingga menjadi homogen. Material ini susah untuk
dicampur karena perbedaan viskositas dari kedua komponen. (Anusavice dkk, 2013).
• Static mixing
Teknik ini mengubah 2 material cairan (atau seperti pasta) menjadi campuran
homogenus tanpa pencampuran mekanik.Alat yang digunakan adalah pistol, untuk
melakukan kompresi terhadap material dalam dua tabung silinder, dimana mengandung
dasar dan katalis secara terpisah. Static mixingdapat menciptakan campuran lebih
homogeny dalam jumla yang lebih besar, memiliki lebih sedikit porusitas dalam
campuran, dan mengurangi mixing time (Anusavice dkk, 2013).
• Dynamic mechanical mixing
Menggunakan mesin untuk menjalankan parallel plungers, mendorong material menuju
mixing tip dan keluar menuju impression tray atau syringe; sedangakan impeler yang
menggunakan motor untuk bergerak, dimana didalam mixing tip, mencampur material
bersamaan dengan ekstrusi melalui ujungnya.
• b. Komposit
• Flowable composites
• Campuran komposit mikrofiler dan komposit hibrida disebut flowable composites.
Resin ini memiliki viskositas lebih rendah melalui pengurangan filler loading, yang
menyebabkan resin siap mengalir, menyebar merata, beradaptasi secara menyeluruh
dalam rongga kavitas, dan menghasilkan anatomi dental yang diinginkan.
• Consensable (packable) composites
Dibandingkan dengan amalgam, teknik perlekatan komposit membutuhkan waktu lebih
banyak. Dikarenakan konsistensi yang tinggi plastik seperti pasta pada kondisi
precured, komposit tidak bisa dipasang secara vertikal didalam kavitas dengan cara
material mengalir secara lateral. Khususnya dalam restorasi gigi dimana kontak
proksimal dengan gigi berdekatan diperlukan. Ini merupakan prosedur yang memakan
waktu dan dapat menghasilkan berbagai macam hasil tanpa tingkat kemampuan yang
tinggi. condensable composites (yang dikenal juga dengan packable composites)
dibentuk dengan menyesuaikan distribusi filler untuk meningkatkan kekuatan dan
kekakuan dari uncured material dan menyediakan karakteristik konsistensi dan
perawatan yang serupa dengan lathe-cut amalgam.
• Akrilik
Heat-cured resins
Material ini terdiri dari bubuk dan cairan, bila mana dicampur dengan panas yang
berterusan, akan membentuk sebuah slid yang rigid. Formulasi bahan-bahan dalam
resin heat cured bertujuan supaya (1) proses dough technique dapat dilakukan, (2)
shrinkage akibat polimerisasi dapat diminimalkan, dan (3) panas dari reaksi
polimerisasi dapat dikurangi.
Cold-cured resins
Sifat kimiawi resin ini sama seperti resin heat-cured, kecuali diinisiasi oleh amina
tersier (contohnya dimetil-P-toluidin) berbanding oleh heat. Metode ini tidak seefisien
metode heat- cure dan pada kebiasaannya akan menghasilkan material yang
mempunyai berat molekular rendah.
• Aplikasi
• Elastomer Elastomer
digunakan dalam membuat crown dan bridge.
• Komposit
Resin komposit digunakan secara luas untuk restorasi kelas 3, 4, dan 5,kavitas gigi
anterior, veneering pada permukaan dafial atau labial dari gigi natural, serta kini
digunakan untuk restorasi terbatas acclusal surfaces (Hincal, 2000).
• Akrilik
Aplikasi heat-cured resins pada kedokteran gigi digunakan pada denture base resins,
resin untuk gigi akrilik artifisial, dan bridge polimers (Bradna, 2017). Juga digunakan
untuk restorasi menggunakan cement, dan facings dan temporary crowns (Hincal,
2000).
MIND MAP
JENIS
ORGANIK SINTETIK
RESIN KOMPOSIT
MANIPULASI
PENGAPLIKASIAN
POLIMERISASI
MEKANISME
ADISI KONDENSASI
DAFTAR PUSTAKA :
Sulistyawati, E. 2010. Polimerisasi akrilamida dengan metode, Mixed Solvent Precipitation
Menggunakan Inisiator Kalium Persulfat. EKSERGI, 10(1), pp.21- 28
Yildiz, O., dkk. Dental polymers: effects on vascular tone. Encyclopedia of Biomedical Polymers and
Polymeric Biometarials. New York: Taylor & Francis, 1-1