Anda di halaman 1dari 37

BAB 4

Bahan Restorasi Estetik Direk

TUJUAN

Setelah membaca bab ini, siswa tersebut seharusnya mampu

Komposit

1. Menjelaskan kegunaan komposit universal


2. Menunjukkan komponen yang digunakan dalam komposit
3. Menjelaskan properti komposit, dan menunjukkan manfaat klinis
4. Menjelaskan manipulasi komposit

Komposit untuk aplikasi khusus

5. Menjelaskan kegunaan komposit untuk aplikasi khusus, termasuk flowable, bulk-fill,


laboratorium, core buildup, dan komposit sementara serta perbaikan komposit dan
keramik.
6. Menunjukkan komponen yang digunakan dalam komposit aplikasi khusus.
7. Menggambarkan property dari komposit untuk aplikasi khusus.
8. Menjelaskan manipulasi komposit untuk aplikasi khusus.

Kompomer

9. Menjelaskan kegunaan dari kompomer.


10. Menunjukkan komponen yang digunakan pada kompomer.
11. Menjelaskan property dari kompomer.
12. Menjelaskan manipulasi dari kompomer.

Glass Ionomer

13. Menjelaskan kegunaan dari Glass Ionomer.


14. Menunjukkan komponen yang digunakan dalam Glass Ionomer.
15. Menjelaskan sifat dari Glass Ionomer.
16. Menjelaskan manipulasi Glass Ionomer.
Resin Modified Glass Ionomer

17. Menjelaskan kegunaan dari resin modified glass ionomer.


18. Menunjukkan komponen yang digunakan dalam resin modified glass ionomer.
19. Menjelaskan sifat dari resin modified glass ionomer.
20. Menjelaskan manipulasi resin modified glass ionomer

Bonding Agent

21. Menunjukkan komponen yang digunakan dalam bonding agent.


22. Menggambarkan property dari bonding agent dan menunjukkan manfaat klinisnya.
23. Menjelaskan manipulasi bonding agent.
24. Menyebutkan bahan dari gigi yang dapat mengganggu polimerisasi bonding agent.

Light Curing Unit

25. Membuat daftar fitur yang diinginkan dari light curing unit.
26. Menjelaskan Tindakan pencegahan untuk melindungi mata pasien dan staf.
27. Menjelaskan empat factor yang mempengaruhi waktu pemaparan untuk polimerisasi.

Hasil yang diinginkan dari suatu bahan restorasi adalah memiliki tampilan estetik seperti
jaringan gigi asli dan dapat diaplikasikan langsung pada kavitas preparasi dalam kondisi
pasta yang baik (Gambar 4.1). Hal tersebut merupakan harapan dari pasien restorasi estetik,
khususnya pada bagian gigi anterior dalam mulut, dan bahan tambalan langsung
menguntungkan dari segi waktu yang dibutuhkan dan biaya restorasi. Pemilihan suatu bahan
berdasarkan pada kebutuhan estetika, fluor release, wear resistance, strength, dan mudah
diaplikasikan.

Saat ini, empat jenis bahan yang digunakan sebagai restorasi direk pada gigi : (1) komposit ;
(2) kompomer ; (3) Glass ionomer (Gambar 4.1). Komposit diperkenalkan sekitar tahun 1960
dan sekarang mendominasi sebagai bahan yang digunakan untuk restorasi direct estetik.
Glass ionomer diperkenalkan pada tahun 1972 dan memiliki kegunaan untuk restorasi di area
servikalyang mengalami erosi. Resin-modified glass ionomer diperkenalkan pada awal tahun
1990-an untuk memberikan estetik yang lebih baik dibanding Glass ionomer. Kompomer
diperkenalkan pada tahun 1995 untuk meningkatkan pengikatan dan pelepasan fluor
dibandingkan dengan komposit.

Komposit sangat bagus secara estetik, kuat, dan tahan aus tetapi memiliki pelepasan fluor
yang rendah atau tidak sama sekali. Kompomer kurang memiliki ketahanan terhadap
pemakaian tetapi memiliki estetik dan melepaskan fluor yang baik. Resin-modified glass
ionomer melepaskan fluor lebih baik dibanding dengan kompomer tetapi tidak tahan
terhadap pemakaian dan tidak dapat digunakan untuk restorasi posterior. Glass ionomer
melepaskan paling banyak fluor dan paling baik untuk pasien dengan resiko karies yang
tinggi dan diaplikasikan pada stress yang rendah. Penggunaan komposit, kompomer, resin-
modified glass ionomer, dan glass ionomer tercantum dalamn Tabel 4-1. Tipe produk,
termasuk komposit untuk aplikasi khusus dapat dilihat pada Tabel4-2.

KOMPOSIT

Restorasi komposit pada umumnya direkomendasikan untuk Kelas III sampai V dan untuk
Kelas I dimana tekanan oklusalnya tidak bermasalah dan penampilan sangat penting.
Walaupaun ketahanannya tidak lebih baik dari amalgam, komposit yang dibuat untuk
aplikasi Kelas II posterior, digunakan pada sekitar 50% restorasi ini. Komposit juga dapat
diklasifikasikan sebagai Universal, Flowable , Laboratory,microfilled, dan komposit
nanofilled, yang dapat dilihat pada Tabel 4-1. Tipe produk dapat dilihat pada Tabel 4-2.
Komposit juga dapat digunakan untuk restorasi sementara dan core buildup, dan fiber-
reinforced post.
Gambar 4-1. Bahan direk estetik mengalami peningkatan dalam penggunaanya selama
bertahun-tahun. Awalnya, komposit dan glass ionomer adalah bahan yang kelasnya terpisah,
akan tetapi kombinasi bahan telah mengalami evolusi untuk memberikan lebih banyak
pilihan perawatan. Awalnya, tidak ada ikatan komposit yang memungkinkan untuk email dan
dentin, tetapi seiring waktu, bonding agen dikembangkan dari komponen komposit yang
memungkinkan pengikatan ke email dan dentin. Pada akhirnya, aktivasi (“curing”) komposit
juga telah berkembang. Penggunaan cahaya tampak (biru) untuk mengaktifkan polimerisasi
komposit telah merevolusi penggunaan komposit. Komposit asli hanya diaktifkan secara
kimiawi.
Komposisi dan Reaksi

Komposit terdiri dari 3 bagian : resin matrix, partikel filler inorganic, dan silane coupling
agent pada partikel filler untuk menghasilkan ikatan yang baik antara matriks dan filler.

Ukuran Filler

Saat ini, Sebagian besar komposit memiliki filler dengan diameter rata-rata dari 0,2 - 3 μm
(fine partikel) atau 0,04 μm (mikrofine partikel). Pecahan partikel yang memiliki diameter 0,04
μm bervariasi dari beberapa persen hingga 35% dari berat. Persentase volume partikel filler
lebih rendah dari pada persentase berat karena kepadatan filler lebih tinggi dibandingkan
dengan matriks polimer. Komposit nanofilled memiliki filler dengan ukuran mulai dari 1
hingga 10 nanometer (nm), meskipun filler ini mungkin ada sebagai kelompok dengan
ukuran yang lebih besar.
Komposisi Filler

Quartz, lithium aluminium silikat, dan barium, strontium, seng, atau ytterbium glasses telah digunakan
sebagai filler . Mikrofine filler adalah partikel silika koloid. Pengisi halus yang mengandung atom
barium, strontium, seng, atau ytterbium bersifat radiopak, dengan radiopasitas sebanding dengan
fraksi volume filler tersebut. Quartz (silika kristal) dan litium aluminium silikat tidak radiopak.
Produsen menentukan pembuatan komposit apakah komposit radiopak atau tidak. Komposit
radiopak digunakan untuk restorasi gigi posterior.
TABLE 4-1 Uses of Composites,
Compomers, Resin-Modified Glass
Ionomers,
and
ype Glass Ionomers
Uses
niversal Class I, II, III, IV, V, patients with
composite low risk of caries

Microfilled Class III, V

composite
Class I, II, III, IV, V
Nanofilled
composite
Class I, II, VI (mesial, occlusal,
Bulk-filled
distal ¼ MOD)
composite Cervical lesions, pediatric
Flowable restorations,
composite small, low-stress-bearing
Universal restorations Class I, II, III, IV, V,
flowable patients with low risk
composite of caries
Class II, three-unit bridge (with
Laboratory
fiber reinforcement)
composite Cervical lesions, Class III primary
Compomer teeth, Class I, II restorations in
children, Class II (with sandwich
technique), patients with medium
risk of caries
Resin-modified Cervical lesions, Class III, V, II
glass ionomer (with sandwich technique),
pediatric restorations primary
teeth, Class I restorations in
children, sandwich technique
(Class II), patients with a high risk
of caries
Glass ionomer
Cervical lesions, Class V
restorations in adults in whom
esthetics is less important than that
of other types, patients with a high
risk of caries
Coupling Agent

Untuk menghasilkan ikatan yang baik antara filler inorganic dan matriks resin, produsen
mencobakan silane pada permukaan filler, yang memiliki gugus yang bereaksi dengan filler
anorganik dan gugus lain yang bereaksi dengan matriks organik.

WASPADA

Silanes adalah senyawa silicon organic bifungsional yang menggabungkan partikel filler
anorganik dan matriks.

Resin Matrix

Resin yang paling umum didasarkan pada dimethacrylate(Bis-GMA,bisphenol A-glycidyl


methacrylate) atau urethane dimethacrylate (UDMA) oligomer. Formula yang sangat sederhana
dimana R mewakili apa saja dari sejumlah besar kelompok organic (misalnya,phenyl-, methyl-,
carboxyl-, hydroxyl-, dan amide- )berikutnya :

CH2 = C - R – C = CH2

CH3 CH3

Bis – GMA or UDMA

Oligomer Bis-GMA dan UDMA adalah cairan kental yang merupakan monomer dengan berat
molekul rendah (dimethacrylate) yang ditambahkan untuk mengontrol konsistensi pasta
komposit. Oligomer dan berat molekul rendah monomer adalah karakter dari ikatan double
karbon yang bereaksi untuk mengubahnya menjadi polimer.
Gambar 4-2 Diagram dua dimensi komposit mikrohibrid (A) dan Komposit mikrofil (B)

Inisiator dan Akselator

Sistem utama yang digunakan untuk mencapai polimerisasi (setting) adalah system visible light
curing. Pada system ini, komposit dipolimerisasi dengan paparan cahaya biru yang intens.
Cahaya diserap oleh diketon, yang dengan adanya amina organic, memulai reaksi polimerisasi.
Waktu pemaparan 20 hingga 40 detik diperlukan untuk polimerisasi. Karena cahaya biru
diperlukan untuk memulai reaksi, diketon, dan amina dapat berada dalam pasta komposit yang
sama dan tidak ada reaksi yang terjadi sampai terkena cahaya biru. Unit light curing nanti akan
dijelaskan pada bab ini.

Pada system self-curing, polimerisasi tercapai dengan peroksida organik inisiator dan amina
organic akselator. Inisiator dan akselator harus disimpan terpisah dan jangan dicampur sampai
sebelum restorasi diaplikasikan.

Terlepas dari system yang digunakan, berikut reaksi umum yang terjadi:

Dimethacrylate + Initiator + Accelerator + Treated inorganic filler Dental Resin Komposit

Pigmen

Beberapa pigmen inorganic ditambahkan dalam jumlah kecil sehingga warna dari gigi
disesuaikan dengan struktur gigi. Jenisnya, komposit disediakan dalam 10 atau lebih jenis shade,
yang memenuhi batas normal gigi manusia (kuning hingga abu-abu). Warna yang sangat
berpigmendapat dicampur dengan shade yang standar untuk disesuaikan dengan warna gigi yang
diluar batas normal. Shade khusus untuk bleaching gigi juga tersedia.
Shade komposit telah dikembangkan sesuai dengan email, dentin, servikal, dan shade opaque
untuk tehnik khusus dalam kedokteran gigi. Beberapa kegunaan komposit dapat diaplikasikan
satu lapis atau beberapa lapis untuk memperbaiki estetik. Beberapa contoh dari komposit dapat
dilihat pada Tabel 4-2.

PROPERTIES (SIFAT-SIFAT)

Sifat-sifat yang penting dari komposit, meliputi :

1. Polymerization shrinkage yang rendah


2. Penyerapan air yang rendah
3. Koefisien ekspansi termal mirip dengan struktur gigi
4. Resistensi terhadap fraktur yang tinggi
5. Resistensi terhadap keausan yang tinggi
6. Radiopak yang tinggi
7. Kekuatan ikatan dengan email dan dentin yang tinggi
8. Kesesuaian warna yang baik dengan struktur gigi
9. Manipulasi yang mudah
10. Proses finishing dan polishing yang mudah

Beberapa dari kualitas tersebut menjadi sangat penting untuk aplikasi anterior dan posterior.
Nilai dari beragam sifat-sifat ditampilkan pada Tabel 4-3 untuk komposit mikrohibrid dan
mikrofilled. Komposit mikrofilled memiliki nilai yang mendekati dengan komposit mikrohibrid.

Polymerization Shrinkage

Komposit mikrohibrid lebih sedikit menyusut saat polimerisasi dibandingkan dengan tipe
mikrofilled karena komposit mikrohibrid memiliki lebih sedikit resin. Meskipun dengan etsa
asam pada email dan dentin dan menggunakan agen bonding, tekanan dari Polymerization
shrinkage dapat melampaui kekuatan ikatan antara komposit dengan struktur gigi, dan, sebagai
hasilnya, kebocoran tepi dapat terjadi.

TABEL 4-3. Sifat-sifat dari Komposit Mikrohibrid dan Mikrofilled

Sifat Komposit Komposit


Mikrohibrid Mikrofilled
*
Polymerization shrinkage (% linear) 1.0-1.7 2-3
Konduktivitas termal (10-4 cal/sec/cm2/{0C/cm}) 25-30 2-15
Koefisien linear dari ekspansi termal (x 10-6/0C) 25-38 55-68

Penyerapan air (mg/cm2) 0.3-0.6 1.2-2.2


Radiopasitas (mm Al) 2.7-5.7 -
Kekuatan tekanan (MPa) 200-340 230-290

Kekuatan regangan melintang/diametral (MPa) 34-62 26-33

Kekuatan flexural (Mpa) 90-140 -

Modulus elastik dalam tekanan (GPa) 8-14 3-5

Modulus flexural (GPa) 5-18 -

Knoop hardness(kg/mm2) 55-80 22-36

Kekuatan ikatan email dan dentin dengan agen 14-30 14-30


bonding (MPa)
*Komposit Nanofilled memiliki sifat mirip dengan komposit mikrohibrid

*Apabila dinyatakan sebagai radiopak. Email sebesar 4.0 mm Al (millimeters


Aluminium) dan dentin sebesar 2.5 mm Al
Komposit dengan pengerutan dan tekanan yang kurang (GK Kalore, GC America, Alsip, IL,
NDurance, Septodont, Louisville, CO) telah diperkenalkan. Komposit ini memiliki resin yang
telah dimodifikasi dan sistem filler yang menghasilkan pengurangan Polymerization shrinkage
dan tekanan.

Dua Teknik telah disarankan untuk mengatasi atau meminimalkan efek dari Polymerization
shrinkage. Metode pertama adalah polimerisasi komposit dilakukan bertahap yakni dalam
lapisan-lapisan, sehingga dapat mengurangi pengerutan. Metode kedua adalah mempersiapkan
inlay komposit indirect pada sebuah die lalu melakukan sementasi inlay pada struktur gigi
dengan sebuah lapisan tipis semen resin dengan viskositas rendah sebagaimana yang akan
dijelaskan kemudian pada bab ini.

Konduktivitas Termal

Konduktivitas termal dari komposit sangat rendah jika dibandingkan dengan restorasi logam
(lihat Tabel 2-2) dan sangat sesuai dengan email dan dentin. Oleh karena itu, komposit
memberikan isolasi termal yang baik untuk pulpa gigi.

Ekspansi Termal

Nilai-nilai karakteristik untuk komposit mikrohibrid dan mikrofilled disajikan pada Tabel 4-3.
Oleh karena ekspansi termal komposit lebih baik daripada struktur gigi (lihat Tabel 2-1), maka
restorasi komposit memiliki perubahan dimensi yang lebih baik saat terjadi penambahan
temperatur dalam rongga mulut dibandingkan dengan struktur gigi. Semakin banyak resin, maka
koefisien linear dari ekspansi termal akan lebih tinggi karena polimer memiliki nilai yang lebih
tinggi dibandingkan filler. Sebagai hasilnya, komposit mikrofilled memiliki nilai ekspansi termal
yang lebih tinggi dibandingkan komposit mikrohibrid.

Penyerapan Air

Nilai dari penyerapan air pada komposit mikrohibrid dan mikrofilled disajikan pada Tabel 4-3.
Komposit mikrofilled lebih berpotensi mengalami diskolorisasi melalui noda yang larut dalam
air. Penyerapan air biasanya disertai pertambahan volume komposit, tetapi ini bukanlah cara
yang efektif untuk melawan Polymerization shrinkage. Bagaimanapun, efek dari penyerapan air
sehingga menurunkan sifat-sifat komposit merupakan hal yang sulit diperbaiki.

Radiopasitas

Sebagian besar komposit mikrohibrid adalah radiopak. Satu komposit mikrofilled ( Heliomolar,
Ivoclar vivodent, Amherst, NY) mengandung Ytterbium Trifluoride, yang menjadikannya
radiopak. Sebagian besar komposit radiopak saat dibandingkan dengan dentin tetapi menjadi
radiolusen jika dibandingkan dengan email. Terdapat pendapat terkait apakah radopasitas
menjadi sebuah keuntungan dalam diagnosis; walaupun demikian, tidak semua komposit tampak
radiopak pada dental radiografi.

Kekuatan Kompresi Dan Flexural

Kekuatan kompresi dari komposit mikrohibrid lebih tinggi dibandingkan komposit mikrofilled.
Secara umum kekuatan berbanding lurus dengan banyaknya volume filler. Oleh karena restorasi
komposit sebagian besar gagal dalam regangan ataupun bengkokan, maka kekuatan tensil dan
flexural komposit menjadi perhatian khusus (lihat tabel 4-3).

Modulus Elastis

Modulus elastis, atau kekakuan, dari sebuah komposit didominasi oleh jumlah filer lalu
meningkat secara eksponensial sesuai jumlah filler. Kandungan filler yang kurang pada komposit
mikrofilled menghasilkan modulus elastis seperempat hingga setengah dari komposit
mikrohibrid yang memiliki lebih banyak filler. Kekakuan ini penting saat aplikasi komposit
dimana kekuatan gigitan terlibat dan resistensi keausan menjadi penting. Bagaimanapun, kisaran
kerusakan ikatan dari restorasi servikal kelas V lebih tinggi untuk komposit mikrohibrid
dibandingkan komposit mikrofilled; modulus yang lebih rendah dari komposit mikrofilled
memungkinkan pengurangan tekanan pada ikatan antara restorasi dan dentin. Nilai dari modulus
elastis pada kompresi dan bending ditampilkan pada tabel 4-3.

Kekerasan Dan Keausan

Knoop hardness pada komposit (lihat tabel 4-3) sangat berkaitan secara eksponen dengan
banyaknya filler dan kurang berkaitan dengan kekerasan filler. Kandungan filler yang lebih
tinggi dari komposit mikrohibrid penting untuk menghasilkan resistensi yang lebih baik untuk
penetrasi yang tidak dapat dipulihkan dan keausan abrasive. Keausan abrasif merupakan salah
satu bagian dari proses keausan dan digambarkan dalam bagian dari kualitas klinis.

Kekuatan Ikatan

Kekuatan ikatan dari komposit terhadap email yang telah dietsa asam dan dentin hampir sama
(14-30 MPa) jika menggunakan agen bonding universal.

Etsa pada email dan dentin bertujuan untuk mengeluarkan smear layer, yang dihasilkan dari
preparasi kavitas, sebelum pengaplikasian agen bonding. Sebagian besar agen bonding
membutuhkan polimerisasi sebelum penempatan komposit. Oleh karena tekanan saat
polimerisasi memiliki ukuran yang sama dengan kekuatan ikatan terhadap struktur gigi, maka
kebocoran tepi mungkin tidak dapat dicegah sepenuhnya. Kekuatan ikatan 20 MPa adalah
kisaran yang dibutuhkan untuk menvegah gap marginal yang diakibatkan dari Polymerization
shrinkage. Agen bonding dijelaskan secara detail kemudian pada bab ini.

Daftar kualitatif dari sifat-sifat berbagai jenis komposit dan material restorasi lainnya disajikan
pada tabel 4-4.

Kualitas Klinis

Keausan

Beberapa penelitian klinis telah menunjukkan bahwa komposit merupakan material yang sangat
memuaskan untuk restorasi anterior dimana estetik menjadi lebih penting dibandingkan kekuatan
oklusal. Perubahan warna minimal; adaptasi tepi baik; karies sekunder kurang. Terdapat satu
masalah yang dimiliki komposit yakni hilangnya kontur permukaan dari restorasi komposit
dalam rongga mulut, yang diakibatkan oleh kombinasi keausan abrasif dari proses pengunyahan
dan menyikat gigi dan keausan erosive dari degradasi komposit dalam lingkungan rongga mulut.

Keausan restorasi komposit posterior diperhatikan pada area kontak dimana tekanannya lebih
tinggi. Terdapat bentuk parit di bagian tepi komposit perlu diperhatikan untuk komposit
posterior, yang mungkin disebabkan oleh bonding yang tidak adekuat dan tekanan. Sekarang ini,
penggunaan komposit sebagai restorasi posterior membutuhkan penelitian-penelitian klinis yang
menunjukkan periode lebih dari 5 tahun untuk hilangnya kontur permukaan kurang dari 250µm
atau sekitar 50µm per tahun. Produk dikembangkan sebagai komposit posterior atau komposit
packable biasanya memiliki resistensi keausan yang lebih baik dibandingkan komposit anterior
ataupun jenis komposit lainnya. Sensitivitas yang dihasilkan dari restorasi komposit dilaporkan
sekitar 10 % dari kasus. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh kebocoran mikro dari bakteri
ataupun induksi tekanan internal. Penempatan komposit secara bertahap. Isolasi yang sangat baik
selama proses penempatan dan menggunakan base untuk melindungi pulpa, seperti yang akan
dijelaskan pada bagian selanjutnya, merupakan solusi-solusi yang direkomendasikan.
TABEL 4-4. Peringkat Sifat-sifat Pilihan dari Komposit Mikrihibrid dan Komposit Mikrofilled,
Kompomer, Resin-Modified Glass Ionomer, dan Glass Ionomer
Sifat Komposit Komposit Kompomer Glass Ionomer Resin-Modified
Mikrohibrid Mikrofilled Glass Ionomer
Kekuatan tekanan Tinggi Medium- Medium- Rendah-Medium Medium
Tinggi Tinggi
Kekuatan flexural Tinggi Medium- Medium- Rendah-Medium Medium
Tinggi Tinggi
Modulus flexural Tinggi Medium- Medium- Medium-Tinggi Medium
Tinggi Tinggi
Resistensi keausan Tinggi Medium- Medium- Rendah Medium
Tinggi Tinggi
Fluoride release Rendah Rendah Rendah- Tinggi Medium-Tinggi
Medium
Kemampuan Rendah Rendah Rendah- Tinggi Medium-Tinggi
Fluoride recharge Medium
Estetik Memuaskan Memuaskan Memuaskan Buruk Baik
Manipulasi

Etsa Dan Bonding

Untuk emndapatkan ikatan antara komposit dan struktur gigi, gigi harus dietsa dan primer.
Dengan menggunakan agen bonding generasi keempat dan kelima, email dan dentin dari kavitas
yang telah dipreparasi dietsa dengan asam selama 30 detik dengan menggunakan etsa yang
mengandung 37 % larutan asam fosforik atau gel. Asam dialirkan dengan air, dan permukaan
dikeringkan dengan cukup baik dengan semprotan udara. Email yang telah dietsa akan tampak
buram; gambaran perbesaran dari sebuah permukaan email yang telah dietsa tampak pada
gambar 4-3. Dengan menggunakan agen bonding universal generasi keenam dan ketujuh, etsa
dan primer dilakukan pada waktu bersamaan dan tidak membutuhkan pembilasan. Agen bonding
melakukan penetrasi pada email yang sudah dietsa dan permukaan dentin dan menghasilkan
retensi mikromekanikal dari restorasi. Agen bonding dan interaksinya dengan struktur gigi akan
dibahas kemudian pada bab ini.
Komposit Single-Paste

Komposit jenis ini beredar dengan berbagai varian warna dalam bentuk disposibel syringe dan
compules. Sebagai contoh tampak pada gambar 4-4. Syringe/penyemprot dibuat dari bahan tidak
tembus cahaya untuk melindungi material dari paparan cahaya sehingga meningkatkan daya
tahan bahan. Compules/kompa ditempatkan diujung syringe, dan pasta keluar setelah tip
pelindung dikeluarkan. Keuntungan dari compules adalah memudahkan penempatan dari pasta
komposit, mengurangi infeksi silang, dan melindungi pasta dari paparan cahaya disekitarnya.
Komposit single-paste diaktivasi dengan cahaya, prosesnya akan dibahas kemudian pada bab ini.

KOMPOSIT APLIKASI KHUSUS

Flowabel Komposit

Komposit tradisional dengan viskositas rendah (lihat Tabel 4-2), ringan dan direkomendasikan
untuk lesi cervical, restorasi pada gigi anak, dan restorasi kecil lainnya dengan tekanan rendah.
Ini mengandung resin dimethacrylate dan pengisi anorganik dengan ukuran partikel 0,4 hingga
3,0 μm dan volume pemuatan pengisian (filler loading) 42% hingga 53%. Komposit universal
yang dapat mengalir yang lebih baru (jarum suntik) memiliki konten pengisi yang lebih tinggi
dan dapat digunakan pada restorasi beban berat.

Komposit flowable memiliki modulus elastisitas rendah, yang mungkin berguna dalam erosi dan
abfraksi daerah cervical. Gigi yang mengalami erosi cervical (Gambar 4-7, A) dapat dipulihkan
dengan komposit flowable (Gambar 4-7, B). Karena kandungan pengisi lebih rendah, komposit
flowable menunjukkan polimerisasi penyusutan lebih tinggi dan ketahanan aus lebih rendah dari
komposit microhybrid. Viskositas rendah dari komposit ini memungkinkannya dikeluarkan
dengan syringe untuk penanganan yang mudah. Baru-baru ini, komposit flowable low stress
(SDR Surefil flow, DENTSPLY Caulk, Milford, DE) dengan modifikasi kimia resin telah
diperkenalkan. Komposit flowable universal memiliki sifat yang mirip dengan komposit
universal.

Inovasi lain adalah komposit flowable self adhesive (Fusio Liquid Dentin, Pentron Clinical,
Wallingford, CT; Vertise Flow, Kerr Corporation, Orange, CA). Komposit ini berikatan dengan
dentin tanpa menggunakan bonding terpisah.

A B
C

Gambar 4-4 Saat ini kebanyakan komposit tersedia dalam bentuk syringe atau kompul. Kompul
(A) adalah alikuot sekali pakai dari komposit pasta tunggal (komposit single paste), pada wadah
hitam tahan cahaya untuk mencegah pengerasan lebih awal akibat paparan cahaya tampak.
Kompul cocok dengan syringe (B, pada panah); kompul dibuang setelah penggunaan klinis
tunggal. Komposit pasta tunggal lainnya disalurkan dalam syringe, yang mungkin memiliki
berbagai jenis tip pengeluaran. Komposit flowable yang ditunjukkan pada C memiliki ujung
yang sangat kecil untuk penempatan yang tepat dan kontrol komposit viskositas rendah ini.

Komposit Bulk-Fill

Komposit ini (lihat Tabel 4-2) direkomendasikan digunakan pada Kelas I, II (MOD, mesial-
oklusal-distal), dan preparasi kavitas kelas VI. Ini disusun dari resin dimethacrylate yang
diaktifkan cahaya dengan pengisi (filler) yang berserat atau berpori atau partikel tidak beraturan
dengan volume muatan pengisi 66% hingga 70%. Interaksi partikel filler atau modifikasi matriks
resin menyebabkan komposit ini dapat dibentuk.

Sifat penting meliputi penyembuhan yang lebih mendalam, peyusutan polimerisasi rendah,
radiopasitas, dan tingkat keausan rendah (3,5 μm / tahun), yang mirip dengan amalgam. Teknik
bulk fill telah terbukti efektif dalam penelitian klinis jangka pendek. Bonding light cured
digunakan dengan komposit ini.

Komposit Laboratorium

Mahkota, inlay, veneer yang terikat dengan substruktur logam, dan jembatan non logam
disiapkan secara tidak langsung pada cetakan komposit yang diproses di laboratorium (lihat
Tabel 4-2) menggunakan berbagai kombinasi cahaya, panas, tekanan, dan vakum, untuk
meningkatkan polimerisasi dan ketahanan aus. Baru-baru ini, komposit untuk in-office dan
pemrosesan laboratorium telah tersedia. Restorasi biasanya disemen dengan semen resin.
Preparasi kavitas untuk komposit indirect/ tidak langsung harus bersifat non-retentif tidak seperti
direct placement yang bersifat retentif.

A
B

Gambar 4-5 Komposit dua pasta. Komposit ini memiliki kemampuan mengeras tanpa paparan
cahaya; ini diperlukan karena seringkali tidak mungkin untuk penyinaran material restoratif
secara memadai di area restorasi yang luas atau dalam atau di saluran akar. Ini bisa
diformulasikan dalam kartrid campuran otomatis (A) atau syringe campuran otomatis (B) atau
sebagai dua pasta yang dicampur dengan tangan(C). Dalam beberapa kasus (seperti pada A),
material inti ganda, yang memungkinkan waktu pengaturan inisial klinis lebih cepat. Pada setiap
kasus, petunjuk penggunaan dari pabrik harus dikonsultasikan dan diikuti dengan cermat

B C
Gambar 4-6 Instrumen untuk memanipulasi komposit gigi. Instrumen komposit seperti pada (A)
dirancang untuk memfasilitasi pembentukan komposit sebelum aktivasi cahaya; dengan cara ini,
lebih sedikit waktu yang dihabiskan untuk memoles dan bahan yang dibutuhkan lebih sedikit.
Berbagai macam bentuk instrumen (B, C) tersedia. Bahan instrumen (umumnya plastik, paduan
berlapis khusus, atau bahan Teflon®) dirancang untuk meminimalkan menempelnya bahan
komposit pasta ke instrument.

B C

Gambar 4-7(A) Gigi tererosi bagian cervical. (B) Gigi (segera dilihat setelah operasi)
dipulihkan dengan komposit flowable.

Komposit Core Buildup (Komposit Inti)

Kadang-kadang, begitu banyak struktur gigi yang hilang akibat karies di mana mahkota gigi
harus dibangun untuk menerima mahkota. Amalgam adalah material inti yang paling umum,
tetapi komposit sangat populer, terutama sebagai inti untuk restorasi semua keramik. Material
komposit inti biasanya berupa dua pasta, komposit self cured (aktivasi kimia), meskipun tersedia
produk dengan proses light cured (aktivasi sinar) dan dual cured (diaktivasi oleh sinar kemudian
dilanjutkan kimia). Komposit core biasanya berwarna (biru, putih, buram/opak) untuk
memberikan warna yang kontras dengan struktur gigi. Beberapa produk melepaskan fluor.
Contoh material komposit pembentuk core yang tercantum pada Tabel 4-2. Contoh komposit inti
ditunjukkan pada Gambar 4-5.

Komposit inti memiliki keunggulan sebagai berikut dibandingkan dengan amalgam: dapat terikat
dengan dentin, bisa segera selesai, mudah dikontur, memiliki kekakuan tinggi, dan memiliki
warna yang bagus di bawah restorasi semua keramik. Bonding digunakan untuk mengikat
komposit core ke enamel dan dentin yang tersisa. Bonding yang direkomendasikan oleh
produsen material core harus digunakan karena beberapa komposit self cured material core tidak
sesuai dengan beberapa bonding light cured.

Komposit Sementara

Biasanya inlay sementara, mahkota, dan jembatan bentang panjang dibuat dari komposit resin
atau akrilik. Tujuan restorasi sementara adalah untuk mempertahankan posisi gigi yang telah
disiapkan, menutup dan menyekat preparasi dan melindungi margin, menetapkan dimensi
vertikal yang tepat, membantu diagnosis dan perencanaan pengobatan, dan mengevaluasi
penggantian estetika. Contoh material komposit sementara tercantum pada Tabel 4-2. Sifat-sifat
akrilik dan material komposit sementara dibandingkan pada Tabel 4-5.

Perbaikan Keramik atau Komposit

Salah satu perhatian utama dalam perbaikan ini adalah kekuatan ikatan antara keramik atau
komposit berbasis silika yang tersisa dan komposit yang ditambahkan. Untuk mencapai kekuatan
ikatan maksimal, sisa porselen dibersihkan dan permukaan dilapisi dengan silane yang
disediakan dalam bentuk cair. Silane itu disediakan secara terpisah, dan pilih komposit yang
digunakan. Keramik berbasis zirkonia membutuhkan primer khusus (Clearfil Ceramic Primer,
Kuraray America, New York, NY; Monobond Plus, Ivoclar Vivadent, Amherst, NY).

Perbaikan komposit dilakukan dengan pengikisan permukaan komposit yang tersisa dengan 50
μm alumina dan kemudian menjaga permukaan terisolasi dengan baik dari saliva dan
kelembaban. Permukaan komposit diolah dengan silane, dan komposit baru ditambahkan.
Memperbaiki kekuatan ikatan sekitar 60% hingga 80% dari kekuatan kohesif komposit aslinya.

KOTAK 4-1 Tips Teknik untuk Komposit Resin


1. Penutup komposit yang dikeluarkan dengan perisai oranye untuk meminimalkan inisiasi
pengeringan dari lampu operator.
2. Tempatkan dan sinari komposit universal dengan jarak 2 mm dan sinari selama 20 detik.
Pada bayangan yang lebih gelap mungkin membutuhkan aktivasi penyinaran selama 40
detik. Komposit bulk-fill dapat disinari dengan jarak 4 mm.
3. Lakukan finishing dan pemolesan pada tempat basah.

KOMPOMER

Kompomer adalah komposit modifikasi oleh kelompok poliacid dan digunakan untuk restorasi di
area dengan tekanan rendah, meskipun produk terbaru (Dyract AP, DENTSPLY Caulk, Milford,
DE) direkomendasikan oleh pabrikan untuk restorasi Kelas I dan II pada orang dewasa (lihat
Tabel 4-1). Kompomer direkomendasikan untuk pasien dengan risiko karies sedang.

Komposisi dan Reaksi

Kompomer mengandung monomer yang dimodifikasi oleh kelompok poliacid dengan melepas
fluorida glass silikat dan diformulasikan tanpa air. Beberapa kompomer memiliki monomer
mofikasi yang memberikan pelepasan fluorida tambahan. Di antara produk saat ini, persentase
volume filler berkisar dari 42% hingga 67%, dan ukuran partikel filler rata-rata berkisar antara
0,8 hingga 5,0 μm. Kompomer dikemas sebagai formulasi pasta tunggal dalam kompul dan
syringe. Setting terjadi terutama oleh polimerisasi light-cured, tetapi reaksi asam-basa juga
terjadi karena kompomer menyerap air setelah penempatan dan kontak dengan saliva. Serapan
air juga penting untuk transfer fluorida.

Properti

Kompomer melepaskan fluorida dengan mekanisme yang mirip dengan glass dan resin-modified
glass ionomers. Sebagai hasil dari jumlah glass-ionomer yang lebih rendah dalam kompomer,
jumlah pelepasan fluorida dan durasinya lebih rendah daripada glass dan resin-modified glass
ionomers. Selain itu, kompomer tidak mengisi ulang dari perawatan fluorida atau menyikat
dengan pasta gigi fluorida sebanyak glass dan resin-modified glass ionomers.

Manipulasi

Kompomer diformulasikan sebagai pasta tunggal yang dikemas dalam kompul dosis unit. Karena
kandungan resinnya, kompomer membutuhkan bahan pengikat untuk mengikat struktur gigi.

GLASS IONOMERS

Glass ionomers digunakan pada restorasi servikal dan Kelas V pada orang dewasa di mana
estetik tidak penting. Glass ionomers direkomendasikan untuk pasien dengan risiko karies tinggi
(lihat Tabel 4-1).

Komposisi dan Reaksi

Glass ionomers tersedia dalam bentuk powder dengan berbagai macam bentuk dan cairan
dikemas bentuk kapsul unit-dose (Gambar 4-8). Powder berupa glass aluminosilicate dan liquid
berupa larutan air polimer dan kopolimer asam akrilik. Bahan tersebut terbentuk sebagai hasil
dari jembatan garam metalik antara ion Al+3 dan Ca+2 dan kelompok asam polimer. Reaksi
tersebut berjalan dengan lambat dan dilindungi dari saliva dengan varnish.
Gambar 4-8 Glass ionomer bahan restoratif direct . Glass ionomers tersedia dalam kapsul unit-
dose (panah putih) yang dicampur dalam triturator dan kemudian dimasukkan ke dalam alat
pengantar (panah merah). Waktu setting jauh lebih cepat daripada komposit yang diaktifkan
secara kimiawi; light-curing tersedia (dual-cure) jika konstituen glass ionomer telah
dimodifikasi dengan resin dan foto-aktivator . (Atas kebaikan Y-W Chen, Departemen
Kedokteran Gigi Restoratif Universitas Washington, Seattle, WA.)
Properti

Sifat restorasi glass ionomer dibandingkan secara kualitatif dengan bahan restorasi lain dapat
dilihat pada Tabel 4-4. Sifat yang paling menonjol adalah modulus yang mirip dengan dentin,
bond strength ke dentin 2 sampai 3 MPa, koefisien muai yang sebanding dengan struktur gigi,
solubilitas rendah, dan opasitas yang cukup tinggi.

Meskipun bond strength glass ionomer ke dentin lebih rendah daripada komposit, studi klinis
telah menunjukkan bahwa retensi glass ionomer di area erosi servikal jauh lebih baik daripada
retensi komposit. Saat dentin dietsa, glass ionomer dapat digunakan tanpa preparasi kavitas.
Enamel yang tersedia harus dietsa dengan asam untuk memberikan retensi tambahan. Data klinis
empat tahun menunjukkan tingkat retensi untuk restorasi servikal glass ionomer sebesar 75%.
Permukaan restorasi yang terlihat dalam penelitian terlihat kasar, dan terdapat beberapa
ketidakcocokan warna. Reaksi pulpa terhadap glass ionomer cukup ringan; jika ketebalan dentin
kurang dari 1 mm, liner kalsium hidroksida harus digunakan. Selain itu, restorasi servikal tidak
berkontribusi terhadap inflamasi jaringan gingiva. Fluorida dalam glass ionomer dilepaskan
selama periode lebih 2 tahun. Lebih sedikit Streptococcus mutans yang ada dalam plak yang
berdekatan dengan restorasi glass ionomer .
Manipulasi

Glass ionomer dikemas dalam botol dan kapsul. Powder dan liquid disalurkan dalam jumlah
yang tepat pada paper pad, dan separuh powder dimasukkan untuk menghasilkan konsistensi
susu yang homogen. Sisa powder ditambahkan, dan total waktu pencampuran 30 sampai 40 detik
digunakan dengan waktu setting khusus 4 menit. Setelah restoratif dipasang dan kontur yang
benar diukir, permukaan harus dilindungi dari air liur dengan aplikasi varnish. Trimming dan
finishing dilakukan setelah 24 jam. Cairan di dalam kapsul dipaksa menjadi powder dengan
menggunakan alat pres dan dicampur dengan alat pencampur mekanis untuk amalgam (lihat Bab
5). Campuran disuntikkan melalui penggunaan jarum suntik khusus. Teknik klinis untuk glass
ionomer harus ditaati secara ketat, dengan pemeliharaan isolasi, prosedur etsa yang adekuat,
perlindungan restorasi dari saliva setelah penempatan, dan menunda penyelesaian akhir selama 1
hari atau lebih lama pada sebagian besar produk.

RESIN-MODIFIED GLASS IONOMERS

Resin-modified glass ionomers, atau ionomer hibrid, digunakan untuk restorasi di area dengan
tekanan rendah dan direkomendasikan untuk pasien dengan risiko tinggi karies (lihat Tabel 4-1).
Restorasi ini lebih estetis daripada glass ionomers karena kandungan resinnya.

Komposisi dan Reaksi

Powder resin-modified glass ionomers mirip dengan glass ionomer. Liquidnya mengandung
monomer, poliacids, dan air. Resin-modified glass ionomers pengerasannya oleh asam-basa dan
kedua reaksi polimerisasi resin yaitu light-cured dan self-cured. Menempatkan dentin-bonding
agent sebelum memasukkan resin-modified glass ionomers merupakan kontraindikasi karena
mengurangi pelepasan fluorida.

Properti

Resin-modified glass ionomers terikat dengan struktur gigi tanpa menggunakan dentin-bonding
agent. Biasanya, gigi dikondisikan yaitu (dietsa) dengan polyacrylic acid atau primer sebelum
penempatan resin-modified glass ionomers. Resin-modified glass ionomers melepaskan lebih
banyak fluorida daripada kompomer dan komposit tetapi lebih sedikit melepas fluorida daripada
glass ionomers. Resin-modified glass ionomers recharge saat exposed dengan fluoride treatments
atau fluoride dentifrices (pasta gigi berfluorida).

Manipulasi

Resin-modified glass ionomers dikemas dalam bentuk powder-liquid yang dicampur atau
berbentuk pasta. Manipulasinya seperti glass ionomer. Tidak seperti restorasi glass ionomer,
resin-modified glass ionomers langsung mengeras saat terkena light cured dan dapat juga
langsung mengeras.

BONDING AGENTS

Bonding agents digunakan dengan komposit untuk memberikan ikatan yang adekuat ke enamel
dan dentin. Ikatan yang memadai menahan gaya yang disebabkan oleh polimerisasi komposit
dan oleh gaya oklusi. Bonding agents tersedia sebagai light-cured and dual-cured, multi-bottle
systems (generasi ke-4); light-cured, single-bottle systems (generasi ke-5); and self-etching
systems (generasi ke-6 & ke-7). Bonding agents generasi keempat dan kelima disebut total-etch
atau etch-and-rinse systems. Universal bonding agents dapat berupa total-etch atau self-etch
systems. Karakteristik dan contoh dari generasi ke-4, ke-5, ke-6, ke-7 dan universal bonding
agents tercantum dalam Tabel 4-6 dan Tabel 4-7.
Komposisi dan Reaksi

Bonding agent terdiri dari tiga komponen: etsa, primer, dan adhesive. Pengetsaan untuk bonding
agent generasi ke-4 dan ke-5 biasanya adalah 34% sampai 37% asam fosfat dalam gel. Banyak
bonding agent mengandung monomer multifungsi (primer / adhesive) dengan kedua gugus
hidrofilik untuk meningkatkan wetting dan penetrasi dari dentin dan gugus hidrofobik untuk
mempolimerisasi dan membentuk ikatan dengan komposit. Komponen primer dan adhesive
biasanya dibawa dalam pelarut seperti aseton, alkohol, atau air. Dalam total-etch (atau etch-and-
rinse), multiple-bottle systems (generasi ke-4), komponen-komponen ini dikemas secara terpisah.
Dalam total-etch, single-bottle systems (generasi ke-5), primer dan adhesive digabungkan. Self-
etching, generasi ke-6 dan ke-7 dan sistem universal mengandung acidic primer / adhesive, yang
memungkinkannya digunakan tanpa pengetsaan dengan asam fosfat sebelumnya dan tanpa
pembilasan. Universal bonding agents dapat berisi primer khusus untuk bonding pada keramik
dan logam berbasis silika dan zirkonia.

Ikatan untuk mengetsa email bersifat mikromekanis dan hasil dari wetting dan penetrasi
permukaan yang baik seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4-3. Bonding ke dentin
membutuhkan pengangkatan smear layer, yang terdiri dari hidroksiapatit dan kolagen yang
terdenaturasi sebagian, dan dekalsifikasi dentin intertubular hingga kedalaman 1 hingga 5μm.
Bonding agent berpenetrasi ke kolagen yang terbuka dan, tidak seperti bonding ke email,
membentuk lapisan hybrid (Gambar 4-9). Pembentukan lapisan hibrid memberikan retensi
mikromekanis ke dentin. Karena morfologi dentin bervariasi tergantung lokasinya, seperti
jumlah dan ukuran tubulus, bondingnya bervariasi, terutama pada daerah dengan kepadatan
tubulus yang tinggi (dentin yang dalam) dan dentin sklerotik.

Manipulasi

Aplikasi bonding agent mungkin memerlukan tahap pengeringan untuk menguapkan solvent.
Acetone-based bonding agent lebih mudah mengering setelah aplikasi pada gigi daripada water-
based system. Ethanol-based bonding agents memerlukan intermediate time untuk menguapkan
alkohol solvent pada gigi. Beberapa bonding agents telah diperkenalkan yang bebas solvent dan
tidak memerlukan pengeringan sebelum curing.

Seringkali, bonding agents dipolimerisasi secara terpisah dari komposit untuk meminimalkan
masalah shrinkage selama polimerisasi. Seperti yang tercantum di Tabel 4-3, variasi yang cukup
besar ada di antara bond strengths ke struktur gigi.

Bonding agent yang modern, bagaimanapun, mengikat dengan baik ke enamel dan dentin.
Terlepas dari sistemnya, petunjuk umum berikut harus diikuti:

1. Isolasi permukaan yang akan di bond.

2. Pertahankan permukaan yang bersih dan lembab.

3. Ikuti petunjuk produsennya dengan hati-hati.

4. Gunakan protective liner untuk kavitas yang dalam.

5. Memberikan retensi mekanis pada desain kavitas bila tidak ada enamel yang tersedia untuk
etsa dan retensi.

Kebanyakan bonding agent mengikat lebih efektif ke permukaan gigi yang lembab daripada ke
permukaan yang kering atau sangat basah. Tips teknik untuk total-etch dan self-etch bonding
agent dirangkum dalam Box 4-2.
UNIT LIGHT CURING

Penyinaran light-curing digunakan untuk mengaktifkan polimerisasi bahan light curing. Unit
Light-Emitting Diode (LED) tidak memiliki kabel dan dapat diisi ulang (Gambar 4-10). Sumber
cahaya yang kurang umum adalah bohlam quartz-tungsten halogen (QTH). Cahaya dari bohlam
QTH disalurkan ke ujung selang oleh kabel serat optik. Contoh LED light curing tercantum pada
Tabel 4-8. Fitur yang diinginkan dari LED light curing tercantum dalam Kotak 4-3.

Meskipun sinar yang di saring hanya menghasilkan sinar biru, ujung atau pantulan sinar dari gigi
tidak boleh dilihat secara langsung karena intensitasnya yang tinggi. Perangkat pelindung mata
(biasanya pelindung plastik orange) dapat dipasang ke light curing seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 4-10. Beberapa sinar menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat menyebabkan
iritasi pulpa. Terlalu banyak panas yang dihasilkan jika jari tidak dapat ditahan 2 hingga 3 mm
dari ujung selama 20 detik.

Waktu pemaparan untuk polimerisasi berbeda-beda, tergantung pada jenis lampu, kedalaman
komposit, bayangan komposit, dan jenis komposit. Untuk lampu LED biasa, waktu dapat
bervariasi dari 10 hingga 60 detik untuk restorasi setebal 2 mm. Komposit mikrofill
membutuhkan paparan yang lebih lama daripada komposit mikrohibrid karena partikel filler
kecil sehingga lebih banyak menyebarkan sinar. Warna yang lebih gelap atau komposit yang
lebih buram membutuhkan waktu penyinaran yang lebih lama (hingga 60 detik lebih lama)
dibandingkan dengan komposit yang lebih terang atau lebih tembus cahaya. Pada restorasi yang
dalam, komposit dapat ditambahkan dan dipolimerisasi dalam beberapa lapisan, dengan satu
lapisan terikat ke lapisan lainnya tanpa kehilangan kekuatan. Komposit Bulk-Fill dapat
digunakan sebagai lapisan dengan ketebalan hingga 4 mm. Tips teknik untuk penggunaan unit
light curing LED dirangkum dalam Kotak 4-4,

KOTAK BAB 4-2 Tips Teknik untuk Total-Etch dan Self-etch Bonding Agen
Total-Etch Bonding Agents

1. Oleskan etsa asam fosfat dengan mikro brush untuk waktu yang disarankan.
2. Bilas asam fosfat selama 15 detik setelah pengetsaan.
3. Keluarkan bonding agent sebelum digunakan - jangan dikeluarkan lebih awal.
4. Keringkan (evaporasi) pelarut dalam bonding agent selama waktu yang disarankan.
Air membutuhkan waktu lebih lama untuk mengering daripada etanol. Etanol
membutuhkan waktu lebih lama dari aseton.
5. Segera tutup botol untuk mencegah penguapan.
6. Simpan pada suhu yang ditunjukkan dalam petunjuk pabrik.

Self-Etch Bonding Agents

1. Self-Etch Bonding Agents mungkin perlu diaplikasikan dengan mikro brush atau
waktu tunggu sebelum proses pengeringan.
2. Pilih bonding agent yang kompatibel dengan bonding self-and dual-cured komposite
dan resin semen

RINGKASAN

Komposit dapat dikategorikan sebagai microhybrid, microfilled, dan nanofilied,


berdasarkan ukuran partikel dan distribusi filler. Trennya adalah mikrohybrid dan komposit
berisi nano, yang sebagian besar mengandung partikel filler submikron dengan beberapa
partikel nanofill. Komposit ini memungkinkan konsentrasi yang tinggi, yang dapat dipoles
hingga permukaan halus. Baik oligomer yang digunakan Bis-GMA dan UDMA. Saat ini,
sebagian besar komposit dipolimerisasi menggunakan sinar biru untuk memulai reaksi dan
merupakan sistem pasta tunggal yang disediakan dalam syringes atau compules. Komposit
universal digunakan secara rutin untuk restorasi anterior dan posterior. Filler dengan ukuran
bertingkat memungkinkan fraksi volume pengisi ditingkatkan, selain ketahanan aus.
Komposit untuk aplikasi khusus termasuk komposit flowable, bulk-fll, laboratory,
provisional (sementara), dan komposit core buildup . Jika pengisian ulang fluorida yang
lebih tinggi diinginkan dalam restorasi dengan tegangan rendah, kompomer dan glass serta
resin modified glass ionomer dapat digunakan. Kompomer dan resin-modified glass
ionomer lebih estetis daripada glass ionomer. Agen bonding universal generasi keempat,
kelima, keenam, dan ketujuh yang digunakan dengan komposit mengikat dengan baik email
dan dentin. Namun, pengikatan komposit ke struktur gigi bersifat mikro-mekanis, dan
pengetsaan pada email dan dentin atau penggunaan self-etching primer diperlukan.
Sebagian besar resin restorasi langsung dipolimerisasi oleh sinar light curing.
Gambar 4-10 Kebanyakan light curing unit saat ini adalah light-Emitting Diodes (LED) yang
dirancang (A) untuk memancarkan sinar biru intensitas tinggi yang mengaktifkan foto-kimiawi
dalam komposit, memicu polimerisasi tambahan. Unit Light Curing umumnya tanpa kabel dan
memiliki kendali waktu, dalam beberapa kasus, intensitas. Unit LED cukup kuat untuk bergerak
melalui bagian gigi yang tembus cahaya (B) dan cukup terang untuk merusak retina mata. Oleh
karena itu, langkah-langkah untuk membatasi paparan visual harus digunakan setiap saat.
(Courtesy Y-W Chen, University of Washington Department of Restorative Dentistry, Seattle,
WA.)

TABEL 4.8 Tipe Light Curing


Tipe Produk Buatan

LED light Bluephase Style Ivoclar Vivadent (Amherst, NY)

Elipar $10 LED Light Curing 3M ESPE (St. Paul, MN)

Demi Plus LED Light Curing System Kerr Corporation

BOX 4-3 Fitur Yang Diinginkan dari Unit Light-Curing Light-Emitting Diode (LED)
 Portable dengan docking station / stand yang stabil
 Kontrol ergonomis yang baik
 Kontrol yang mudah diakses
 Pembacaan digital ditampilkan dengan jelas
 Probe cukup panjang (> 7 mm ) untuk mencapai permukaan posterior
 Sensor untuk menunjukkan baterai lemah
 Ujung lampu berdiameter 8-10 mm
 Radiometer internal
 Baterai dapat mengisi daya selama beberapa jam dan penggunaan-baterai ekstra
disediakan
 Tahan lama bertahan 5000 jam
 Kompatibel dengan berbagai inisiator ( generasi ketiga)
 Ujung lampu dan kaca pelindung dapat di autoclav
 Mudah untuk di disinfeksi
Data dari Farah JW, Powers JM, editor: unit Light Curing LED, Dent Advis 23 (5): 1, 2006.

KOTAK 4-4 Tips Teknik penggunan Unit Light Curing LED


1. Minimalkan paparan langsung mata ke sinar biru yang intens dari unit light curing-berikan
kaca pelindung orange atau kacamata untuk operator dan pasien

2. Minimalkan panas dengan mengarahkan aliran udara atau vakum volume tinggi ke gigi selama
penggunaan light curing

3. Pantau keluaran light curing yang berlebihan dengan radiometer.

TES

Beberapa pertanyaan berikut adalah pilihan ganda, satu atau lebih jawaban mungkin benar.

1. Manakah dari pernyataan berikut yang benar tentang partikel filler komposit?
a. Komposit mikrohibrida mengandung partikel filler sebanyak 84% dari beratnya
b. Ukuran partikel filler halus berkisar dari 0,2 hingga 3 m.
c. Komposit mikrofilled mengandung lebih banyak partikel filler daripada komposit all-
purpose
d. Komposit all-purpose mengandung lebih banyak partikel filler daripada komposit
flowable
2. Manakah dari pernyataan berikut yang benar tentang curing komposite?
a. Waktu pemaparan 2 hingga 3 detik diperlukan untuk polimerisasi dengan cahaya
tampak.
b. Sebelum aktivasi cahaya, base dan pasta harus di campur terlebih dahulu.
c. Sinar dengan panjang gelombang biru dan merah sama efektifnya untuk polimerisasi.
d. Cahaya dari laser argon akan mengaktifkan polimerisasi
3. Manakah dari komposit filler berikut yang mungkin berwarna radiopak?
a. Quartz
b. Lithium aluminum silica
c. Colloidal silica
d. Barium Glass
4. Manakah dari sistem polimer berikut yang digunakan untuk matriks organik dalam
komposit?
a. Bisphenol A-glycidyl methacrylate (Bis-GMA)
b. Poly(methyl methacrylate)
c. Dimethacrylate
d. Polystyrene
5. Manakah dari sistem akselerator-inisiator berikut yang / dibutuhkan untuk komposit yang
diaktifkan sinar?
a. Peroksida-amina
b. Diketone-aminE
c. Organic acid-peroxide
d. Organic acid-metal ion
6. Manakah dari properti berikut yang / lebih tinggi untuk komposit microhybrid daripada
komposit microfilled?
a. Polymerization shrinkage
b. Thermal expansion
c. Water sorption
d. Modulus of elasticity
7. Manakah dari pernyataan berikut ini yang merupakan pilihan bahan restorasi terbaik untuk
mencapai kekuatan sedang sampai tinggi, pelepasan fluorida, dan estetika?
a. Composite
b. Compomer
c. Resin-modified glass ionomer
d. Glass ionomer
8. Manakah dari pernyataan berikut yang benar tentang komposisi laboratory?
a. Light Curing, panas, dan tekanan meningkatkan ketahanan aus
b. Bridges yang dibuat dari komposit laboratory membutuhkan substruktur logam.
c. Fiber reinforcement meningkatkan kekuatannya tetapi mengurangi kekakuannya.
d. Restorasi yang dibuat dari komposit laboratory biasanya di semen dengan
menggunakan semen zinc fosfat
9. Manakah dari pernyataan berikut ini yang benar tentang adhesi restorasi komposit ke
struktur gigi?
a. Bonding dicapai pada email dengan aplikasi etsa asam diikuti dengan aplikasi
bonding agent dan kemudian resin komposit.
b. Bahan bonding membentuk lapisan hibrid dengan enamel
c. Bahan bonding membentuk ikatan mikromekanis dengan email dan membentuk
ikatan kimia dengan dentin.
d. Bahan bonding dengan air sebagai pelarut lebih mudah mengering setelah
diaplikasikan ke gigi yang telah disiapkan sebelumnya daripada bonding agent
dengan pelarut aseton.
e. Kebanyakan bahan bonding mengikat lebih efektif ke permukaan gigi kering
10. Manakah dari pernyataan berikut yang benar tentang compomer?
a. Compomer adalah sistem dua pasta yang self-curing dalam 2 hingga 3 menit.
b. Karena kandungan resinnya, compomer membutuhkan bahan pengikat untuk
perekatan pada struktur gigi.
c. Compomer biasanya direkomendasikan untuk restorasi Kelas Il.
d. Compomer juga dikenal sebagai komposit yang dimodifikasi polyacid
11. Manakah dari pernyataan berikut yang benar tentang komposisi sementara (Provisional)?
a. Komposit sementara lebih stabil warnanya daripada akrilik sementara
b. Komposit sementara memiliki penyusutan yang lebih sedikit pada proses curing
dibandingkan dengan akrilik sementara.
c. Komposit sementara lebih tahan aus dibandingkan akrilik sementara.
d. Komposit sementara melepaskan lebih banyak panas pada proses curing daripada
akrilik sementara.
12. Manakah dari pernyataan berikut yang benar tentang komposit packable?
a. Kedalaman penyembuhannya memungkinkan polimerisasi massal, yang telah
terbukti efektif secara klinis.
b. Tingkat keausannya rendah (3,5 um / tahun), yang mirip dengan amalgam.
c. Komposit packable radiolusen.
d. Komposit packable memiliki penyusutan polimerisasi yang serupa atau lebih
sedikit daripada komposit all-purpose.
13. Manakah dari pernyataan berikut yang benar tentang restorasi Resin–modified glass
ionomer?
a. Bubuknya adalah kaca aluminosilikat, dan cairannya adalah polimer Bis-GMA
dengan viskositas rendah.
b. Resin–modified glass yang segera dipasang saat light curing dan dapat segera
diselesaikan.
c. Fluorida dapat diisi ulang dengan perawatan fluorida atau menyikat dengan pasta
gigi yang mengandung fluorida.
d. Resin–modified glass ionomer melepaskan fluorida lebih baik daripada komposit
yang mengandung fluorida.

Gunakan jawaban singkat untuk mengisi kekosongan berikut:

14. Bahan bonding dengan self-etching primer (generasi keenam dan ketujuh) tidak
memerlukan---------- dan ----------
15. Tipe unit light curing LED biasanya --------- dan ----------------
Untuk pernyataan berikut, pilih benar atau salah

16. Komposit nanofilled pada umumnya akan memiliki kekasaran permukaan yang lebih
rendah dan kilap yang lebih tinggi dibandingkan dengan komposit microhybrid jika
dipoles dengan teknik yang sama.
a. Benar
b. Salah
17. PAC light curing memungkinkan komposit di polimerisasi dalam waktu yang lebih
singkat daripada lampu QTH biasa tanpa merusak properti.
a. Benar
b. False
DAFTAR PUSTAKA

American Dental Association Council on Scientific Affairs: Pernyataan tentang komposit


berbasis resin posterior, J Am Dent Assoc 129: 1627, 1998.

Berg JH: Glass ionomer cements, Pediatr Dent 24: 430, 2002. Bunek SS, editor : Inti komposit
dan tiang serat, Penyok Advis 29 (5): 1, 2012

Bunek SS, editor: LED menyembuhkan lampu-berkembang dengan kecepatan cahaya, Penyok
Advis 29 (3): 1, 2012.

Bunek SS, editor: Melihat kembali lebih dari 30 tahun-komposit dan agen pengikat, Dent Advis
31 (3): 1, 2014.

Bunek SS, editor: Penyederhanaan restorasi komposit, Penyok Advis 30 (7): 1, 2013.

Bunek SS, editor: Memahami yang terbaru generasi perekat: agen ikatan universal, Dent Advis
30 (2): 1, 2013.

Bunek SS, editor: Provisionalization dalam kedokteran gigi restoratif, Dent Advis 29 (7): 1,
2012.

Burgess JO, Walker R. Davidson JM: komposit berbasis resin posterior: tinjauan pustaka, Pediatr
Dent 24:65, 2002.

Croll TP, Nicholson JW: Semen ionomer kaca dalam kedokteran gigi anak: tinjauan pustaka,
Pediatr Dent 24 : 423, 2002.

Donly KJ, Garcia-Godoy F: Penggunaan komposit berbahan dasar resin pada anak-anak, Pediatr
Dent 24: 480, 2002.

Farah JW, Powers JM, editor: Glass ionomers dan resin-modifed glass ionomers, Dent Advis 28
(4): 1, 2011.

Farah JW, Powers JM, editor: Powers JM, editor: Provisional composites and liquid polishes,
Dent Advis 27 (4): 1, 2010.

Ferracane JL: Apakah keausan komposit gigi masih a perhatian makan malam? Apakah masih
diperlukan perangkat simulasi keausan in vitro? Dent Mater 22: 689, 2006.
Garcia-Godoy F, Donly KJ: Perekat dentin / enamel dalam kedokteran gigi pediatrik, Pediatr
Dent 24: 462, 2002.

Swift EJ Jr. Perekat dentin / enamel: tinjauan pustaka, Pediatr Dent 24: 456, 2002.

Anda mungkin juga menyukai